Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus 1

Pada siklus 1 ini, kegiatan penelitian diawali dengan kegiatan

perencanaan yang ditandai oleh kegiatan observasi dan pemilihan solusi atau

jalan keluar bagi permasalahan yang hendak diteliti. Penulis kemudian

mempersiapkan sebuah bentuk penelitian tindakan kelas yang menggunakan

metode eksperimen sebagai upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi

permasalahan Hasil Belajar pada siswa kelas XI Geomatika 1.

Selanjutnya penulis memulai penelitian tindakan kelas ini dengan

mengobservasi siswa terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan penggunaan metode yang sesuai dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan pada saat penelitian.

Setelah melakukan observasi awal, penulis mengambil kesimpulan

bahwa terdapat masalah pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah

Indonesia di kelas XI Geomatika 1, dimana hanya 47% siswa yang baru

mencapai KKM. Dalam kegiatan observasi dapat dilihat bahwa siswa belum

dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dimana siswa banyak yang

mengobrol dan melakukan aktivitas lainnya di luar kegiatan belajar yang

akhirnya berpengaruh pada tingkat penguasaan materi pelajaran menjadi

rendah. Selain itu rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan oleh tingkat

keabstrakan materi tersebut masih terlampau tinggi, sehingga hal tersebut

Asri Dena Veviani, S.Pd. 26


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

berimbas pada pencapaian hasil belajar siswa yang rendah dan tidak

memenuhi KKM.

Pelaksanaan tindakan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan

pada siklus pertama ini disesuaikan dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran

(RPP) yang telah disusun dan direncanakan sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, seperti yang tertera pada lampiran.

Kegiatan observasi atau pengamatan tindakan kemudian dilakukan

oleh observer atau teman sejawat saat kegiatan pembelajaran berlangsung,

sehingga hasil observasi yang didapatkan dapat benar-benar objektif

mengukur keteraturan dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan RPP.

Kemudian penulis melakukan refleksi dan melakukan evaluasi

terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1. Penulis

selanjutnya dapat memberikan kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran

pada siklus 1 tersebut dan mulai merencanakan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan pada pertemuan berikutnya atau siklus 2 karena kegiatan

pembelajaran yang terjadi pada siklus 1 masih belum dapat meningkatkan

hasil belajar siswa secara efektif, karena hasil belajar siswa pada siklus 1 ini

terdapat peningkatan yaitu siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 20

orang dengan presentasi 67% telah mencapai KKM, akan tetapi masih belum

memenuhi target lebih dari sama dengan 75% siswa mencapai KKM.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 27


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tabel 4.1.
Data Analisis Nilai XI Geomatika 1
Mata Pelajaran Sejarah Materi Perang Melawan Kolonialisme
Pada Siklus 1

No Nilai Banyak Siswa %


1 85 3 10
2 80 11 36,7
3 75 6 20
4 70 4 13,3
5 65 1 3,3
6 60 2 6,7
7 55 2 6,7
8 50 1 3,3
Jumlah 34 100
Rata-rata nilai siswa pada siklus 1 = 6,29

Sumber : Hasil Penelitian 2016

Dari tabel tersebut terlihat bahwa ada peningkatan presentasi nilai

siswa, dari nilai awal siswa hanya 14 siswa yang mencapai KKM. Setelah

tindakan pada siklus 1 ini, jumlah siswa yang nilainya sudah mencapai KKM

bertambah menjadi 20 siswa. Artinya presentasi meningkat menjadi 67%.

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1


90
80
70
60 Nilai
50 Banyak Siswa
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8

Asri Dena Veviani, S.Pd. 28


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Berdasarkan data tersebut, masih perlu dilakukan siklus 2 untuk

diberikan kembali tindakan, agar permasalahan pada Kelas XI Geomatika 1

ini dapat dituntaskan.

2. Siklus 2

Pada siklus 2, perencanaan yang telah dilakukan oleh penulis antara

lain dengan memperbaiki penerapan metode Jigsaw yang kurang masih

belum teraplikasikan dengan baik saat dilakukan atau diterapkan saat

kegiatan pembelajaran pada siklus 1. Kemudian penulis merancang cara

mengaplikasikan metode jigsaw antar kelompok untuk saling bertukar materi

yang telah didiskusikan sebelumnya, dimana sebelumnya penggunaan waktu

masih belum maksimal serta siswa masih belum terbiasa menggunakan

metode jigsaw ini.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua yang dilakukan.

disesuaikan dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun dan direncanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa, seperti yang tertera pada lampiran.

Kegiatan observasi kedua selanjutnya dilakukan kembali oleh

observer atau teman sejawat saat kegiatan pembelajaran berlangsung,

sehingga hasil observasi yang didapatkan dapat benar-benar objektif

mengukur keteraturan dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan RPP.

Kemudian penulis melakukan refleksi dan melakukan evaluasi

terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 2 ini.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 29


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penulis selanjutnya dapat memberikan kesimpulan terhadap kegiatan

pembelajaran pada siklus 2 tersebut dan mulai menilai hasil kegiatan

pembelajaran yang ternyata sudah mengalami peningkatan hasil belajar yang

sangat drastis dan signifikan. Dimana siswa yang telah mencapai nilai KKM

berjumlah 25 siswa atau 83%, sedangkan sebanyak 5 orang siswa masih

belum mencapai nilai KKM. Seperti yang tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2
Data Analisis Nilai XI Geomatika 1
Mata Pelajaran Sejarah Materi Perang Melawan Kolonialisme
Pada Siklus 2

No Nilai Banyak Siswa %


1 90 2 6,7
2 85 10 33
3 80 8 26,7
4 75 5 16,7
6 65 1 3,33
6 60 1 3,33
7 55 2 6,7
8 50 1 3,33
Jumlah 34 100
Sumber : Hasil Penelitian 2016

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2


90
80
70
60 Nilai
50 Banyak Siswa
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8

Asri Dena Veviani, S.Pd. 30


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dari data tersebut nampak bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada

siklus 2, hasil belajar siswa semakin meningkat. 25 orang siswa setelah siklus

2 ini mencapai KKM, secara presentasi sudah 83% siswa yang mencapai

KKM dan telah melebihi 75% dari target sebelum dilakukan tindakan.

B. Pembahasan

1. Siklus 1

Pada data yang tertera di tabel 4.1 nampak bahwa pada siklus 1 ini

sudah terdapat peningkatan nilai siswa namun belum signifikan dimana dari

30 siswa baru 20 siswa yang mencapai KKM, jika dipresentasinya baru 67%

saja, yang artinya masih kurang dari target 75%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan pada siklus 1 ini belum

cukup berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, dan harus diadakan

perbaikan lebih lanjut pada siklus selanjutnya.

Pada siklus 1 ini pun, siswa masih belum dapat melakukan kegiatan

belajar dengan menggunakan metode jigsaw dengan maksimal, meskipun

penulis sudah membimbing kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah

yang terperinci. Ketidakbiasaan siswa terhadap kegiatan pembelajaran

dengan metode jigsaw ini membuat kegiatan pembelajaran berlangsung

kurang efektif, karena siswa banyak yang bingung harus melakukan apa.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 31


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

2. Siklus 2

Pada siklus 2 ini, nilai siswa semakin meningkat. Setelah dilakukan

tindakan sebanyak 25 siswa sudah mencapai KKM, yaitu sekitar 83% ,

artinya sudah lebih dari 75% dari target yang ditentukan.

Penerapan tindakan pada siklus 2 sudah cukup berhasil dilaksanakan

dengan baik, mengingat penulis telah memberikan beberapa perbaikan

terhadap kegiatan pembelajaran dengan metode jigsaw tersebut. Penulis

merinci lagi langkah-langkah yang harus dilaksanakan siswa secara lebih

detail. Dengan peningkatan dari siklus ke-2 tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa perbaikan yang dilaksanakan dapat dikatakan berhasil.

C. Hal-Hal yang Menjadi Kendala dalam Penelitian

a. Kendala yang cukup sering terjadi adalah kurang fokusnya siswa terhadap

kegiatan pembelajaran, sehingga saat melakukan eksperimen, siswa banyak

yang bermain-main dengan peralatan eksperimen apabila penulis tidak

memperhatikan.

b. Kurang pengalaman dalam melakukan variasi kegiatan pembeajaran membuat

penulis cukup kesulitan saat harus menggunakan metode-metode yang jarang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

c. Persiapan yang kurang matang dalam menentukan kelompok pada penerapan

metode belajar kelompok membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar,

karena saat siswa menemui maslah, kelompok mereka tidak dapat

menyelesaikannya, sehingga akan membuat siswa bingung dan malas

melanjutkan kegiatan pembelajaran.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 32


198606112011012005

Anda mungkin juga menyukai