Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran diharapkan terdapat kondisi ideal, agar tujuan

dari pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Kondisi yang ideal ini

diantaranya adalah siswa dapat berperan aktif dalam proses kegiatan

pembelajaran, siswa menjadi aktor utama dalam kegiatan pembelajaran yang

berlangsung, dimana siswa yang aktif mulai dari melakukan proses melakukan

observasi, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi-

informasi yang telah diperoleh, dan mengkomunikasikan hasilnya. Guru dalam

hal ini menjadi fasilitator kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan harus

bersikap profesional. Hasil dari pembelajaran diperoleh nilai yang maksimal,

minimalnya memenuhi KKM yang tela ditentukan. Lebih jauh dari itu siswa

belajar mata pelajaran sejarah mendapat wawasan yang lebih luas, dapat

memahami materi secara menyeluruh sehingga dapat memetik nilai-nilai yang

dapat bermanfaat di saat sekarang dan di masa depan.

Akan tetapi pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran sejarah

terdapat kendala yang sangat mencolok, dimana siswa menganggap mata

pelajaran sejarah itu menjenuhkan, membosankan dan tidak mengasyikan untuk

dipelajari, karena berkutat dengan masa lalu. Apalagi bila ditambah dengan

metode yang digunakan oleh guru hanya berupa ceramah atau menceritakan isi

buku saja. Sebagian siswa banyak yang menganggap bahwa belajar sejarah itu

Asri Dena Veviani, S.Pd. 1


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

hanya formalitas saja, ketika belajar sejarah seringkali didapatkan siswa yang

mengantuk dan tidak fokus pada pembelajaran. Hal tersebut berdampak buruk

pada hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh data nilai hasil prestes, dimana

siswa yang mencapai KKM masih ≤ 75% yaitu hanya 47%. (terlampir pada tabel

nilai awal siswa).

Tujuan yang diharapkan dari proses pembelajaran adalah semua siswa

dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, dimana semua siswa memperoleh

nilai yang baik, minimalnya mencapai KKM yaitu 75. Akan tetapi kesenjangan

yang terjadi adalah hasil belajar siswa yang diharapkan tidak tercapai diakibatkan

semangat siswa untuk belajar dalam pembelajaran sejarah yang kurang. Setelah

dianalisa, kejenuhan siswa ketika belajar sejarah kemungkinan disebabkan karena

kondisi belajar yang monoton, seringkali guru mengajar hanya menggunakan

metode ceramah dan berulang setiap kali pembelajaran berlangsung. Jikapun

menggunakan metode lain yang lebih bervariasi, metode yang digunakan tersebut

kurang terlaksana secara maksimal karena guru kurang memberikan informasi

kepada siswa bagaimana kegiatan tersebut harus dilaksanakan.

Apabila kondisi ini dibiarkan, maka akan menambah dampak yang lebih

buruk terhadap hasil belajar siswa kelas XI Geomatika 1 SMK Negeri 5 Bandung

ini. Walaupun pencapaian nilai tersebut pada semester 1, tetap akan

mempengaruhi pada proses pembelajaran pada semester 2 nanti. Kemudian,

materi yang dipelajari pun merupakan materi yang mengandung banyak hikmah

di dalamnya, dimana dapat memberikan nilai-nilai positif dalam kehidupan

siswa. Agar siswa dalam menjalani kehidupannya memiliki acuan dan tujuan

hidup.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 2


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan diantaranya adalah

menggunakan metode belajar yang lebih variatif dan dilaksanakan secara

sistematik dan sesuai dengan aturan. Metode yang digunakan disesuaikan dengan

materi yang akan dipelajari serta karakteristik dari mata pelajaran sejarah yang

dominasi materinya adalah hapalan dan pemahaman. Maka dari itu untuk

mengatasi masalah hasil belajar pada kelas XI Geomatika 1 ini digunakan

Metode Jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-

kawannya dari Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan

kawan-kawannya. Melalui metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim

yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.

Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa

bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik

tersebut. Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab

untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul

untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa

semacam itu disebut "kelompok pakar" (expert group). Selanjutnya para siswa

yang berada dalam kelompok pakar kembali kembali ke kelompok semula (home

teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam " home teams",

para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.

Diharapkan dengan menggunakan metode jigsaw ini tiap siswa akan berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran, dapat menyampaikan ide dan pendapatnya

secara terbuka dalam kelompoknya, serta menguasai materi secara menyeluruh.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 3


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Sehingga dapat merangsang kemampuan siswa dalam berpikir dan berperan aktif

dalam kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya menumbuhkan semangat

dalam belajar serta memicu untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui

Metode Jigsaw Pada Materi Perang Melawan Kolonialisme Mata Pelajaran

Sejarah Indonesia di Kelas XI Geomatika 1 Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2016/2017 Di Smk Negeri 5 Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Apakah metode jigsaw dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan

pembelajaran pada materi perang melawan kolonialisme mata pelajaran

sejarah semester 1 ?

2. Apakah metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

kegiatan pembelajaran pada materi perang melawan kolonialisme mata

pelajaran sejarah semester 1 ?

Asri Dena Veviani, S.Pd. 4


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

tindakan kelas ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran pada mata

pelajaran sejarah di kelas XI Geomatika 1 semester 1 tahun pelajaran

2016/2017.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada

mata pelajaran sejarah di kelas XI Geomatika 1 semester 1 tahun

pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan memiliki manfaat, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penilitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah melalui

metode jigsaw. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya

khasanah pengetahuan di bidang metode pembelajaran.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi siswa

Dari proses penelitian tindakan kelas ini siswa mendapatkan pengalaman

belajar yang lebih variatif, sehingga menambah wawasan baru yang

dapat menumbuhkan peran aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 5


198606112011012005
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

2. Bagi Guru

Informasi hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan masukan bagi

guru dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran agar lebih

bermakna dan berkualitas, khususnya pada mata pelajaran sejarah dan

umumnya bagi mata pelajaran yang lain.

3. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang positif

dan berharga bagi kepala sekolah dalam menentukan suatu kebijakan

yang paling tepat dalam kaitannya dengan upaya menyajikan strategi

pembelajaran yang efektif dan efisien di sekolah.

4. Bagi Orang Tua Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengingatkan orang tua

bahwa betapa sangat penting peran orang tua dalam proses belajar

anaknya. Dengan penelitian ini orang tua dapat melihat bahwa prestasi

belajar siswa tidak hanya berdasarkan pada apa yang disampaikan oleh

guru saja di kelas, tapi juga membutuhkan berbagai dukungan dari

banyak hal.

Asri Dena Veviani, S.Pd. 6


198606112011012005

Anda mungkin juga menyukai