Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

GERAK SESISMONASTI PUTRI MALU

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 :

1. Citra Permata (06091382126066)

2. Hizkia Romauli Situmorang (06091382126077)

3. Sahana Istiqfaroh (06091382126057)

4. Annisa Muthia Rahma (06091382126083)

Dosen Pengampu :

Dr. Rahmi Susanti, M.Si.

Susy Amizera SB, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2023
I. Landasan Teori
Mahluk hidup termasuk tumbuhan mempunyai kepekaan terhadap ransang dan
mampu bereaksi terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilita. Iritabilitas
pada tumbuhan disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang
menghubungkan sel satu dengan yang lain. Melalui noktah tetjadi hubungan antara
sel satu dengan lainnya oleh penjuluranpenjuluran protoplasma atau benang-benang
plasma yang disebut plasmodesmata. Tumbuhan tidak mempunyai organ kusus
sebagai penerima rangsang a tau reseptor. Gerakan pada tumbuhan relatif tidak
terlihat, gerakan tumbuhan hanya dilakukan oleh sebagian tubuh tumbuhan dan tidak
seluruhnya, tetapi hal itu juga termasuk gerak. Gerak tumbuhan begitu perlahan lahan
sehingga kadang kadang tidak terlihat oleh mata biasa. Sepintas lalu agaknyajanggal
kalau dikatakan bahwa tanaman itu bergerak, namun nyatanya demikian. Kemampuan
bergerakini adalah salah satu ciri ciri mahlukhidup disamping ciri yang lain seperti:
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan lain-lain. Banyak tanaman rendah,
terutama yang bersel satu dapat bergerak dalam arti kata berpindah pindah tempat.
Banyak bakteri, alga bersel satu, spermatozoid bangsa lumut dan paku dapat bergerak
dengan bebasnya, seakan akan mereka itu hewan hewan gesit. Gerak tanaman rendah
semacam itu sering disebut gerak lokomotoris (gerak pindah tempat). Lain halnya
dengan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tinggi karena tidak dapat melakukan
pergerakan pindah tempat seluruh tubuhnya (Hasanah et al., 2021). Oleh karen itu
rnungkin hanya berupa pernbengkokan bagian tanarnan, pernbelitan, getaran, dan lain
lain. Gerak pada turnbuhan yang beraneka ragarn terse but rnerupakan suatu hal yang
sangat rnenarik dicermati. Di dalarn pernbahasan rnakalah ini akan dibedakan gerak
tanarnan terse but berdasarkan bagian apa yang bergerak dan faktor apakah yang
rnernpengaruhi geraktersebut pada berbagai jenis tanaman.

II. Tujuan Praktikum


Untuk mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)

III. Alat dan Bahan


Alat:
1. Jarum bertangkai
2. Stopwatch
3. Pembakar spritus

Bahan :
1. Putri malu (Mimosa pudica)

IV. Langkah Kerja


1. Amatilah tanaman putri malu dalam keadaan normal di siang hari.
2. Sentuhlah bagian pucuk daun dengan jarum bertangkai. Amatilah apa yang
terjadi.
3. Hitunglah dengan stopwatch waktu yang dibutuhkan pucuk daun untuk
kembali normal.
4. Lakukan kegiatan yang sama, tetapi bagian tumbuhan yang disentuh adalah
bergantian adalah daun yang sudah tua, tangkai daun, batang, dan bunga.
5. Panaskanlah jarum bertangkai di pembakar spritus hingga berpijar. Lalu
dekatkan ke bagian tumbuhan yang tadi disentuh.
6. Amatilah apa yang terjadi. Hitunglah waktu dengan stopwatch sampai
kembali normal. Catatlah data, dan susun kedalam tabel, deskripsikan

V. Hasil Praktikum

Stimulus Yang Reaksi Daun Putri malu Waktu yang di butuhkan daun
diberikan membuka kembali
Daun yang Sudah Daun putri malu (Mimosa pudica) 3: 56 menit
Tua yang disentuh secara halus maka
daun langsung menutup
Tangkai Daun Daun putri malu (Mimosa pudica)
yang disentuh secara halus
terlihat daun hanya menutup
sedikit
Batang disentuh secara halus terlihat
daun hanya menutup sedikit
Bunga disentuh secara halus terlihat
daun tidak menutup sama sekali.

VI. Pembahasan
Melalui praktikum kali ini di ketahui putri malu adalah tumbuhan yang sensitf dan
peka terhadap ransang, putri malu sangat peka terhadap sentuhan atau getaran. Setelah
rangsangan diberikan pada bagian tumbuhan putri malu yang berbeda responnya yang terjadi
sekitar 0,4 sampai 0,5 detik keseluruhan tubuh putri malu. Dan membutuhkan waktu 3:56
menit untuk kembali membuka daun secara normal. Jika hanya satu anak daun yang disentuh
maka daun lainnya akan akan ikut menutup. Kegunaan respon ini diduga bahwa pelipatan
anak daun akan mengagetkan dan mgusir serangga yang akan memakan daun ( pertahanan
diri ).
Pelipatan respon rangsangan terjadi karena air diangkut keluar dari sel motor pada
pulvinus, kejadian yang berhubungan dengan keluarnya K+. Penyebab isyarat putri malu
terbukti karen ada dua mekanisme, yaitu elektris dan kimiawi. Potensi kerja disebabkan oleh
aliran sejumlah ion tertentu melintasi sel prankim ( yang dihubungkan oleh plasmodesta ),
xylem dan floem, dengan kecepatan sampai sekitar 2cm sampai 1 cm. Potensial kerja ini akan
melewati pulvinus dari satu anak daun ke anak daun lainnya kecuali terlipat. Hal ini
disebabkan oleh suatu bahan yang bergerak melalui xylm bersamaan dengan aliran transisi.
Bahan aktif ini disebt sebagai turgorin.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup
daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya semakin halus getaran
sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin
lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya yang
besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu. Sedangkan
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang dihasilkan juga
semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun putri malu
semakin lambat.

VII. Kesimpulan
Melalui praktikum kali ini dapat di simpukan bahwa putri malu (Mimosa Pudica)
adalah tumbuhan yang sensitf dan peka terhadap ransang, putri malu sangat peka
terhadap sentuhan atau getaran. Setelah rangsangan diberikan pada bagian tumbuhan
putri malu yang berbeda responnya yang terjadi sekitar 0,4 sampai 0,5 detik
keseluruhan tubuh putri malu. Dan membutuhkan waktu 3:56 menit untuk kembali
membuka daun secara normal. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh,
maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya
semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun putri
malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas
akan menghasilkan gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup
daun putri malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya
yang dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup
daun putri malu semakin lambat.
Daftar Pustaka :

Hasanah, N., Sulaiman, & Jaya, S. (2021). Analisis Tanaman Putri Malu Sebagai Media
Pemahaman Konsep Dasar Tumbuhan peka Terhadap Rangsangan pada Mahasiswa PGSD
STKIP Al-Maksum Langkat. Jurnal Sintaksis: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, IPA, IPS
Dan Bahasa Inggris, 3(1), 8–15.

Nugraha, E. 2009. Uji Efektivitas Ekstrak Putri Malu untuk Mengatasi Pertumbuhan Jamur
Saprolegnia SP pada Telur Ikan Patin. Universitas Padjajaran, 2
Lampiran:

Sebelum di beri ransang

Respon saat di beri ransang

Setelah membuka Kembali

Anda mungkin juga menyukai