PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami tentang gerak pada tumbuhan
2. Untuk memahami tentang macam-macam gerak nasti
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang gerak pada tumbuhan
2. Dapat mengetahui tentang macam-macam gerak nasti
BAB II
ISI
1. Fotonasti
2. Niktinasti
3. Tigmonasti
4. Termonasti
5. Haptonasti
6. Nasti kompleks
2.3 Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa
suhu. Termonasti disebut juga fotonasti karena perubahan suhu disebabkan oleh intensitas
cahaya yang mengenai tumbuhan. Cahaya mengakibatkan peningkatan suhu sehingga
penggunaan air dalam tubuh meningkat. Akibatnya, tekanan turgor menjadi rendah dan
tumbuhan akan tampak layu. Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya
bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut
mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut
akan menutup lagi.
2.4 Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena
pengaruh rangsang berupa cahaya.
Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu
matahari terbenam.
2.5 Haptonasti
Haptonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Contohnya
pada tumbuhan Dionaea (sejenis tumbuhan perangkap lalat). Bila ada lalat yang menyentuh
bagian dalam daun, daun akan segera menutup sehingga lalat akan terperangkap di antara
kedua belahan daun.
Cara kerja perangkap ini karena adanya nerve-like signal atau rambut epidermis-sensori
yang dapat menimbulkan potensial kerja pada perangkap. Potensial kerja bergerak dari
rambut itu ke jaringan daun bercuping rangkap dan mengakibatkan cuping tersebut mengatup
dengan cepat dalam waktu kira-kira setengah detik. Tumbuhan tersebut memerangkap
serangga, yang kemudian dicerna oleh enzim yang dikeluarkan daun untuk menghasilkan
nitrogen dan fosfat bagi tumbuhan.
2.6 Niktinasti
Niktinasti (bahasa Yunani, nux, artinya malam) adalah salah satu jenis gerakan nasti yaitu
proses berirama yang dikendalikan oleh interaksi antara lingkungan dan waktu biologis. Di
sini tekanan diarahkan lebih kepada respon motorik yang berperan dalam pergerakan seperti
itu. Contohnya sudah diketahui lebih dari 200 tahun yang lalu yaitu gerakan daun pada
banyak tumbuhan, dari hampir mendatar pada siang hari sampai hampir tegak pada malam
hari.[1] Kadangkala, spesies berdaun majemuk rangkap, yang setiap daunnya mempunyai
beberapa pinak daun dan setiap pinak daun memiliki beberapa pasang anak-daun yang
berhadapan menempel pada satu rakila, cocok digunakan sabagai model niktinastik.
Termasuk di dalamnya, misalnya: pohon sutra (Albizzia julibrissin), putri malu (Mimosa
pudica), dan pohon hujan (Samanea saman). Daun majemuk rangkap seperti itu sering
memperlihatkan gerak tidur yang jelas. Pada malam hari, ujunr anak daun yang berhadapan
pada Albizzia menutup, erangkat ke atas dan menunjuk ke arah ujung distal rakila. Anak-
daun Samania terlipat ke bawah bukan ke atas. Pada kedua kasus tersebut, sejumlah sel di
pulvinus yang menggembung saat membuka disebut ekstensor, sedangkan sel yang mengerut
dinamakan fleksor.
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut
juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan
menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit.
A.W. Galston dan kawan-kawan mendeteksi adanya perpindahan ion kalium dari bagian
atas ke bagian bawah pulvinus dan sebaliknya. Perpindahan ion kalium telah menyebabkan
perubahan potensial osmotic yang besar pada sel-sel motor yang mengakibatkan daun
bergerak ke atas atau ke bawah. Diduga auksin terlibat dalam kegiatan ini. IAA yang
diproduksi pada siang hari terutama diangkut ke bagian bawah petiol. Ion kalium akan
bergerak ke arah di mana memiliki kandungan IAA lebih tinggi, air masuk ke bagian bawah
pulvinus dan daun bangun. Angkutan auksin berkurang pada malam hari, terjadi reaksi
sebaliknya. Auksin yang diberikan ke bagian atas atau bagian bawah pulvinus akan
menyebabkan tidur dan bangunnya daun secara berturut-turut. Sejumlah sel di pulvinus yang
menggembung saat membuka disebut ekstensor, sedangkan sel yang mengerut dinamakan
fleksor. Gerak ini terjadi pada tumbuhan polong-polongan.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain :
1. Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya karena perubahan tekanan
turgor.
2. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi fotonasti,
niktinasti, nigmonasti, termonasti, haptonasti dan nasti kompleks.
3.2 Saran
Penulis juga menyadari terdapat banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah,
karena itu saran yang membangun sangatlah dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
penyusun
Makalah Biologi Sel
‘’ Gerak Tumbuhan ‘’
Disusun oleh
Nim 17110073P
Fakultas Farmasi
Semester V B
Universitas Kader Bangsa
2017/2018