Anda di halaman 1dari 10

Mahluk hidup termasuk tumbuhan mempunyai kepekaan terhadap ransang dan mampu bereaksi

terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilita. Iritabilitas pada tumbuhan disebabkan
karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan. Pada bagian ini terdapat
suatu celah yang disebut noktah yang menghubungkan sel satu dengan yang lain. Melalui noktah
tetjadi hubungan antara sel satu dengan lainnya oleh penjuluran-penjuluran protoplasma atau
benang benang plasma yang disebut plasmodesmata

Tumbuhan tidak mempunyai organ kusus sebagai penerima rangsang atau reseptor. Gerakan
pada tumbuhan relative tidak terlihat, gerakan tumbuhan hanya dilakukan oleh sebagian tubuh
tumbuhan dan tidak seluruhnya, tetapi hal itujuga termasuk gerak. Gerak tumbuhan begitu
perlahan lahan sehingga kadang kadang tidak terlihat oleh mata biasa. Sepintas lalu
agaknyajanggal kalau dikatakan bahwa tanaman itu bergerak, namun nyatanya demikian.
Kemampuan bergerakini adalah salah satu ciri ciri mahluk hidup disamping ciri yang lain
seperti: pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan lain-lain. Banyak tanaman rendah, terutama
yang bersel satu dapat bergerak dalam arti kata berpindah pindah tempat. Banyak bakteri, alga
bersel satu, spermatozoid bangsa lumut dan paku dapat bergerak dengan bebasnya, seakan akan
mereka itu hewan hewan gesit. Gerak tanaman rendah semacam itu sering disebut gerak
lokomotoris (gerak pindah tempat). Lain halnya dengan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
tinggi karena tidak dapat melakukan pergerakan pindah tempat seluruh tubuhnya

Oleh karena itu rnungkin hanya berupa pernbengkokan bagian tanarnan, pernbelitan, getaran,
dan lain lain. Gerak pada turnbuhan yang beraneka ragarn tersebut rnerupakan suatu hal yang
sangat rnenarik dicermati. Di dalarn pernbahasan rnakalah ini akan dibedakan gerak tanarnan
tersebut berdasarkan bagian apa yang bergerak dan faktor apakahyang rnernpengaruhi
geraktersebut pada berbagai jenis tanarnan.

Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak yang dilakukan tumbuhan tidak seperti hewan dan
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas, biasanya gerakannya tidak berpindah tempat
(kecuali yang bersel satu). Gerakan yang dilakukan hanya dilakukan oleh bagian tertentu,
misalnya bagian ujung tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan
bersel satu. Gerakan tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman yang menuju
atau ke arah tertentu. Sebagai contoh jika kita menancapkan sebatang kayu atau ranting di dekat
tanaman mentimun atau tanaman lain yang merambat, maka selang beberapa waktu ranting kayu
tersebut telah dibelit oleh tanaman mentimun atau tanaman yang merambat lainnya. Demikian
pula akar-akar yang menembus tanah menuju ke tempat yang lembap atau berair. Peristiwa
tersebut merupakan contoh bahwa tumbuhan bergerak. Jadi, gerakan tumbuhan terjadi karena
adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki
oleh tumbuhan tersebut. Bagaimana terjadinya iritabilita pada tumbuhan? Seperti makhluk hidup
lainnya, tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap rangsang tertentu. Untuk menanggapi
rangsangan tersebut tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju ke arah rangsang,
menjauhi rangsang, atau hanya sekedar melakukan gerak tanpa menunjukkan ke arah tertentu.

Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari. Contoh
dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya. Koleoptil
merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi sebagai pelindung
lembaga yang baru tumbuh Fototropisme disebut juga heliotropisme. Fototropisme berkaitan erat
dengan zat tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi batang yang
terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sisi
batang yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi batang yang tidak
terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya. Beberapa hipotesis menyebutkan
fototropisme disebabkan kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap lebih cepat
dibandingkan dengan sel-sel pada sisi lebih terang karena adanya penyebaran auksin yang tidak merata
dari ujung tunas. Hipotesis lainnya menyatakan bahwa ujung tunas merupakan fotoreseptor yang
memicu respons pertumbuhan. Fotoreseptor adalah molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan
sangat sensitif terhadap cahaya biru. Namun, para ahli menyakini bahwa fototropisme tidak hanya
dipengaruhi oleh fotoreseptor, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai macam hormon dan jalur signaling

Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan

yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang

tumbuhan membelok ke arah datangnya cahaya. Telaah mengenai mekanisme fototropisme

dimulai oleh percobaan yang dilakukan oleh Charles Darwin dan putranya Francis. Percobaan
dilakukan dengan menghilangkan ujung pucuk batang, dan didapatkan hasil bahwa fototropisme

tidak terjadi disebabkan hilangnya pucuk tersebut. Begitu pula ketika ujung pucuk di lapisi bahan

yang tidak dapat ditembus cahaya. Namun, fototropisme tetap terjadi ketika seluruh bagian

tumbuhan dikuburkan ke dalam pasir hitam halus dan hanya ujung pucuk yang berada di luar,

yang menyebabkan membeloknya batang. Dari percobaan ini dijelaskan bahwa, rangsangan

(cahaya) terdeteksi pada suatu tempat (ujung pucuk) dan responnya (pelengkungan) dilaksanakan

di tempat lain daerah perpanjangan). Mekanisme fototropisme dijelaskan dari percobaan yang

dilakukan oleh Boysen dan Jensen dan disempumakan dengan penemuan tentang auksin oleh

RW. Went. Auksin memiliki peran penting dalam pembelokan batang ke arab cahaya. Auksin

merupakan zat pengaturtumbuh kimiawi yang berperan dalam pertambahan sel dan

pertumbuhan. Auksin berada pada ujung pucuk, sehingga ketika cahaya berada di atas tumbuhan,

akan terjadi distribusi auksin dari pucuk ke daerah pemanjangan secara vertikal. Namun ketika

cahaya diberikan dari salah satu sisi batang, menyebabkan distribusi auksin secara lateral

(asimetrik) dari sisi yang mendapatkan cahaya ke sisi yang gelap. Bagian tanaman yang tidak

disinari mendapatkan konsentrasi auksin yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan sisi batangyang

pada daerah gelap akan mengalami pertumbuhan sel lebih cepat, sehingga batang seperti

berbelok ke arah datangnya cahaya. Bagian tanaman yang tidakdisinari mendapatkan konsentrasi

auksin yang lebih tinggi. Diperkirakan distribusi auksin yang asimetrik, disebabkan oleh

gabungan tiga mekanisme yang berbeda, yaitu:

•Terjadinya perusakan auksin oleh cahaya (photodestruction) pada bagian koleoptil yang terkena

cahaya.

•Meningkatnya sintesis auksin pada bagian koleoptil yang gelap


•Adanya angkutan auksin secara lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju ke bagian yang

gelap.

Cahaya yang paling efektif dalam merangsang fototropisme adalah cahaya gelombang pendek,

sedangkan cahaya merah tidak efektif. Di duga respon fototropis ini ada kaitannya dengan

karoten dan riboflavin, karena kombinasi penyerapan spectrum oleh karoten dan riboflavin mirip

dengan pola kerja spektrum terhadap fototropisme

Gerak fototropisme adalah jenis gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Gerak
fototropisme disebut juga dengan heliotropisme. Fototropisme positif adalah gerak tumbuhan
yang arah tumbuhnya mendekati sumber cahaya. Fototropisme negatif adalah gerak tumbuhan
yang arah tumbuhnya menjaduhi cahaya.

Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut
tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan
yang diterima oleh tumbuhan. Tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme. Fototropisme adalah gerak yang
terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang
datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas [1].

Macam-macam gerak dibedakan menjadi gerak endonom dan gerak eksinom. Gerak endonom
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari dalam. Jenis
rangsangan juga belum jelas sehingga ada pakar yang menyebutkan gerakan tersebut terjadi
karena kemauan tumbuhan itu sendiri, maka sering disebut gerak otonom. Contoh gerak
endonom, antara lain gerak sitoplasma pada sel umbi lapis bawang merah, gerak melingkar
batang gadung (Dioscorea sp.), palmae, maupun batang kacang panjang. Ujung batang gadung
akan selalu melilit batang rambatnya ke arah kiri, sedangkan ujung batang kacang panjang akan
melilit ke arah kanan [2]. Contoh dari gerak endonom adalah gerak protoplasma pada sel-sel
daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah yang masih hidup. Gerak
melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh. Dan gerak tumbuhan ketika
tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang
mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan massa dan jumlah sel.

Gerak endonom dibagi menjadi 2 macam yaitu nutasi dan higroskopis. Nutasi adalah Gerak
spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar. Misalnya gerakan
aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata [2]. Sedangkan, higroskopis adalah
Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara
terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada kulit buah atau kotak spora
sehingga kulit biji atau kotak spora pecah. Misalnya: pecahnya kulit buah polong-polongan
(lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang merah), membukanya kotak spora
(sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta) [2].

Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsang dari
luar. Contoh rangsangan dari luar yang dapat merangsang gerak tumbuhan adalah cahaya, suhu,
gravitasi bumi, dll. Berdasarkan sifatnya, gerak esionom dibedakan menjadi tiga, yaitu: gerak
nasti, gerak tropisme, dan gerak taksis [3]. Gerak eksinom dibedakan menjadi gerak nasti, gerak
tropisme, dan gerak taksis.

Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Gerak nasti terdiri atas termonasti, fotonasti, seismonasti, dan niktinasti. Gerak
tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Gerak
tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu hidrotropisme,fototropisme,geotropisme,
tigmotropisme, kemptropisme.Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau
seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya rangsangan [4]. Macam –macam gerak taksis
meliputi kemotaksis dan fototaksis.

Fototropisme kuncup utama pada kebanyakan tanaman yang tumbuh di tempat terbuka
dilakukan untuk berkembang kearah vertikal, meskipun batangnya sering tumbuh secara
horizontal. Jika sebuah kotak diisi tanaman yang tumbuh secara vertikal dan lubang dibuat agar
cahaya dapat masuk dari salah satu sisi, maka ujung taaman mulai membengkok kearah cahaya.
Pada beberapa saat bila kotak tersebut dipindahkan dengan kompensasi pertumbuhamn
pembengkokan dikarenakan ujung tanaman tumbuh secaravertikal. Pergerakan pertumbuhan
kearah cahaya disebut fototropisme positif, sedangkan pergerakan tumbuhan menjauhi cahaya
disebut fototropisme negatif. Pucuk dan kuncup ujung beberapa tanaman merupakan
fototropisme positif, namun akan sangat sensitif dengan cahaya [5].

Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya.
Pembelokan ini disebabkan juga oleh kesensitifan hormon auksin. Hormon auksin adalah
hormon pada tumbuhan yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel yang
bersifat menjauhi cahaya [6]. Auksin terdapat paling banyak pada bagian koleoktil yang di
produksi pada ujung tunas akar dan ujung tunas batang. Apabila tumbuhan mendapatkan cahaya
matahari dari salah stu sisi maka akan terjadi perbedaan konsentrasi antara hormon auksin pada
bagian tumbuhan yang terpapar cahaya matahari dan yang tidak. Pada bagian yang terpapar sinar
matahari, memiliki konsentrasi hormon auksin yang lebih kecil dibandingkan bagian tumbuhan
yang tidak terpapar sinar matahari. Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang berbeda
pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian
yang mengandung auksin lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar. Adapun
bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk
batang, terjadi pembengkokan arah pertumbuhan.

Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan
tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan
tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plastisitas,
mengembangnya dinding sel [5]. Dalam hal ini, auksin bertanggung jawab untuk rilis proton
(dengan mengaktifkan pompa proton), yang menurunkan pH dalam sel-sel pada sisi gelap dari
tanaman. Ini pengasaman daerah dinding sel mengaktifkan enzim yang dikenal sebagai
expansins yang memutuskan ikatan dalam struktur dinding sel, membuat dinding sel kurang
kaku. Selain itu, lingkungan asam menyebabkan gangguan ikatan hidrogen dalam selulosa yang
membentuk dinding sel. Penurunan kekuatan dinding sel menyebabkan sel membengkak,
mengerahkan tekanan mekanik yang mendorong gerakan fototropisme.

Fungsi utama Auksin adalah mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan,


diferensiasi dan percabangan akar; perkembangan buah; dominansi apikal; fototropisme dan
geotropisme. Fungsi Auksin yang paling karakteristik adalah meningkatkan pembesaran sel [7].
Auksin memiliki kapasitas tinggi untuk mempengaruhi pertumbuhan, hal ini terbukti setelah
dilakukan beberapa penelitian disimpulkan bahwa auksin memiliki peranan penting dalam
mengatur struktur dan fungsi organ tanaman [8]. Berbagai jaringan pada tanaman memiliki
respon yang berbeda terhadap auksin [9].
Pada penelitian ini digunakan 2 macam biji untuk mengetahui perkacambahannya karena
pengaruh cahaya, yaitu biji jagung (Zea mays) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Jagung
(Zea mays) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rerumputan/graminae yang mempunyai
batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotype
dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada
setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada suatu
tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek,
jumlah daunnya ditentukan pada saat inisisasi bunga jantan dan dikendalikan oleh genotype,
lama penyinaran dan suhu [10]. Jagung termasuk perkecambahan hypogeal. Perkecambahan
hypogeal adalah perkecambahan yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon tetap berada di
[11]
bawah permukaan tanah . Kacang hijau temasuk perkecambahan epigeal. Perkecambahan
epigeal adalah perkecambahan yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas
permukaan tanah [11].

Analisis

Adanya biji yang tidak tumbuh (membusuk) atau tidak mengalami perkecambahan
dimungkinkan karena kualitas biji yang tidak bagus, sehingga tidak dapat melakukan penyerapan air
dengan baik atau karena biji tersbut belum terpatahkan masa dormansinya. Kematian pada biji ini dapat
disebabkan karena beberapa hal, yaitu viabilitas biji yang rendah, perendaman biji yang terlalu
lama,menyebabkan masuknya air berlebih ke dalam biji, kapas yang digunakan tidak steril ataupun
kapas terlalu basah sehingga kondisi didalam gelas terlalu lembab dan mempercepat tumbuhnya jamur
patogen [14].

Tahapan yang terjadi pada proses perkecambahan secara garis besar meliputi penyerapan air oleh biji
yang menyebabkan melunaknya kulit biji. Calon akar mulai keluar dan tumbuh ke arah bumi
(geotropisme). Mulai terjadi aktifitas sel dan enzim-enzim yang terdapat dalam biji, serta ditandai dengan
meningkatnya proses respirasi biji. Pada tahap ini secara morfologis dapat diamati dengan mulai
tumbuhnya hypocotyl dan cotyledon atau daun lembaga. Penguraian komponen kimia kompleks
(karbohidrat, protein dan lemak menjadi unsur yang lebih sederhana untuk ditranslokasikan ke titik-titik
tumbuh. Penyusutan keping lembaga mulai tampak seiring dengan mulai terbentuknya paracotyledon
yang menyerupai daun tersusun berhadapan. Terjadinya proses asimilasi untuk menghasilkan energi bagi
pertumbuhan sel-sel baru. Pembentukan calon daun muda mulai terlihat pada fase ini. Pertumbuhan
kecambah berlanjut melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel. Terbentuknya daun yang
tetap merupakan ciri morfologis yang bisa diamati pada tahap ini [14].

Dari proses perkecambahan tersebut, maka biji yang akan dikecambahkan direndam selama 1-2 jam
sebelum disemai, karena imbibisi air akan menyebabkan lunaknya kulit biji dan akan mengaktifkan
enzim-enzim dan hormon- hormone pertumbuhan sehingga mulai tumbuh calon akar, hipocotil dan
kotiledon, dari sinilah akan dimulai pertumbuhan.
Fototropisme kuncup utama pada kebanyakan tanaman yang tumbuh di tempat terbuka dilakukan
untuk berkembang kearah vertikal, meskipun batangnya sering tumbuh secara horizontal. Jika sebuah
kotak diisi tanaman yang tumbuh secara vertikal dan lubang dibuat agar cahaya dapat masuk dari salah
satu sisi, maka ujung tanaman mulai membengkok kearah cahaya. Pada beberapa saat bila kotak
tersebut dipindahkan dengan kompensasi pertumbuhan pembengkokan dikarenakan ujung tanaman
tumbuh secara vertikal. Pergerakan pertumbuhan kearah cahaya disebut fototropisme positif,
sedangkan pergerakan tumbuhan menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif. Pucuk dan kuncup
ujung beberapa tanamanmerupakan fototropisme positif, namun akan sangat sensitif dengan cahaya
[5].

kacang hijau dengan perlakuan ditutup alumunium foil seluruhnya memiliki pertumbuhan yang rata-rata
lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan botol yang ditutup sebagian. hal ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh cahaya matahari akan tumbuh optimal
karena hormon auksin bekerja dengan baik. Hormon auksin adalah hormon pada tumbuhan yang
berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel yang bersifat menjauhi cahaya [6].
Hormon auksin dapat bekerja maksimal pada tempat yang berkosentrasi rendah yaitu ruang yang gelap
dan cahaya matahari yang tidak terlalu banyak. Hormon auksin dapat menghambat pertumbuhan
tanaman apabila berada pada daerah dengan konsentrasi tinggi dan auksin dapat rusak. Hal inilah yang
menyebabkan batang membelok ke arah datangnya sinar bila diletakkan mendatar, karena bagian yang
tidak terkena sinar pertumbuhannya lebih cepat dari bagian yang terkena sinar, akibatnya batang
melengkung ke arah datangnya sinar [5].

Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan tekanan
osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan tekanan pada
dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding
sel [5]. Dalam hal ini, auksin bertanggung jawab untuk rilis proton (dengan mengaktifkan pompa
proton), yang menurunkan pH dalam sel-sel pada sisi gelap dari tanaman. Ini pengasaman daerah
dinding sel mengaktifkan enzim yang dikenal sebagai expansins yang memutuskan ikatan dalam struktur
dinding sel, membuat dinding sel kurang kaku. Selain itu, lingkungan asam menyebabkan gangguan
ikatan hidrogen dalam selulosa yang membentuk dinding sel. Penurunan kekuatan dinding sel
menyebabkan sel membengkak, mengerahkan tekanan mekanik yang mendorong gerakan fototropisme.

Pada kecambah jagung yang tertutup seluruhnya pertumbuhnnya membengkok hal ini dikarenakan
pertumbuhan yang semakin panjang dan terhalang oleh aluminium foil, karena tidak sampai menembus
maka tumbuhnya akan membengkok. Sedangkan kecambah yang terkena sinar matahari akan
mengalami pembelokan menuju arah sinar matahari, hal ini meruppakan mekanisme fototropisme.

Cahaya berperan penting pada pertumbuhan tanaman yaitu sebagai berikut:

1.Cahaya merupakan faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan.


2.Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi,
dan transpirasi.
3.Fotosintesis adalah sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan daya asimilasi
4.Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman
cahaya tampak, dg panjang gelombang 400 s/d 700 nm.
5. Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi.
6. Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu.
[9]

Peran cahaya tersebut yang mengakibatkan adanya warna daun yang kuning pucat pada kecambah
yang tidak terkena sinar matahari, sedangkan kecambah yang terkena sinar matahari berwarna hijau
segar. Hal ini disebabkan karena Selama proses perkecambahan biji akan menggunakan energi dari
kotiledon yang berisi cadangan makanan hingga bisa menghasilkan energi sendiri. Dalam hal ini
tumbuhan membutuhkan cahaya untuk melangsungkan proses fotosintesis. Jika tidak terdapat cahaya
(seperti pada perlakuan) maka tumbuhan hanya mengambil energi dari kotiledon yang jumlahnya
terbatas. Selain itu karena tidak ada cahaya maka tumbuhan tidak membentuk klorofil secara sempurna
sehingga warna batang dan daun juga tidak hijau karena tidak ada klorofil,melainkan warnanya menjadi
kuning. Ketika cadangan makanan pada kotiledon habis maka tanaman ini akan mati. Pada kecambah
yang berdaun hijau ini menunjukkan bahwa tanaman dapat melakukan proses fotosintesis sehingga
metabolisme energinya berjalan dengan baik.

Tanaman yang berada ada keadaan tertutup alumunium foil secara penuh ini mengalami etiolasi
yaitu dimana tanaman mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena diletakkan ditempat gelap
dan tidak terkena sinar matahari, hormon auksin akan bekerja dengan baik tetapi pertumbuhan yang
dialami akan mengakibatkan batang tidak kokoh, daun yang menguning akibat tidak terjadi fotosintesis
sehingga kloroplas mengalami etioplas, keadaan ini dapat dikembalikan pada keadaan normal dimana
tumbuhan dipindahkan pada tempat yang terkena sinar matahari,hal ini disebut dengan De-etiolasi [16].

Tanaman kacang hijau (Phaseolus radiates) memilki tipe perkecambahan epigeal. Pada
perkecambahan kacang hijau kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Dalam proses
perkecambahan epigeal, setelah radikel menembus kulit benih, hipokotil memanjang melengkung
menembus ke atas permukaan tanah. Setelah hipokotil menembus permukaan tanah, kemudian
hipokotil meluruskan diri dan dengan cara demikian kotiledon yang masih tertangkup tertarik ke atas
permukaan tanah juga. Kulit benih akan tertinggal di permukaan tanah, dan selanjutnya kotiledon
membuka dan daun pertama (plumula) muncul ke udara. Beberapa saat kemudian, kotiledon meluruh
dan jatuh ke tanah [12].
Kesimpulan
Berdasarkan penilitian yang sudah dilakukan dapat dibuat kesimpulan bahwa petumbuhan kecambah biji
Phaseolus radiatus dan Zea mays botol yang tertutup seluruh permukaannya mengalami etiolasi dan daunnya
bewarana kuning pucat. Etiolasi yaitu dimana tanaman mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena
diletakkan ditempat gelap dan tidak terkena sinar matahari, hormon auksin akan bekerja dengan baik
tetapi pertumbuhan yang dialami akan mengakibatkan batang tidak kokoh, daun yang menguning akibat
tidak terjadi fotosintesis. Sedangkan pada botol yang diberi lubang sebagian dan terbuka seluruhnya
menunjukkan hasil yang sama yaitu kecambah mengalami pertumbuhan menuju arah cahaya matahari
yang disebut fototropisme dan daunnya bewarna hijau segar.

Anda mungkin juga menyukai