Mahatma Narendra Niti - 24020119140145 - LAP. ACARA X PDF
Mahatma Narendra Niti - 24020119140145 - LAP. ACARA X PDF
MIKROBIOLOGI
ACARA PRAKTIKUM KE : X
NIM : 24020119140145
Kelompok :8
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
ACARA X
I. TUJUAN
1.1 Menentukan media selektif untuk menjaring mikroba tertentu
selektif
(Rachmawaty, 2020).
koloni atau adanya presipitat. Contoh media ini adalah media Mac
Conkey, media Klinger Iron Agar (KIA), dan Triple Sugar Iron
Agar (Agar TSI). Media Mac Conkey, pada media ini dapat
dan glukosa serta pembentukan H2S. Triple Sugar Iron Agar (Agar
1.1.1 Alat
1. Alat tulis
3. Autoklaf
4. Cawan petri
5. Oven
6. Inkubator
7. Tabung reaksi
8. Ose tajam
1.1.2 Bahan
Bile Esculin Agar, media Eosin Metilen Blue (EMB), media agar
jam.
o. Selektif
1 Media Isolat 1:
Broth Isolat 2:
Enterococc
us sp.
(Dok. Pribadi, 2020) (Vadhani, 2011)
(positif)
2 M- Isolat 1:
Staphyloco Kontrol
coli
aureus
(positif)
3 Manitol Koloni
(MSA) Staphyloco
ccus
(Dok.Pribadi, 2020)
(Navaho, 2018)
aureus
dalam
media
Mannitol
Salt Agar
(MSA)
terlihat
berwarna
kuning
emas,
bulat, dan
cembung.
4 Bile Isolat 1:
Esculin Kontrol
Agar Isolat 2: S.
pyogenes
faecalis
(positif)
5 Eosin Isolat X:
Metilen koloni
Blue bakteri X
(EMB) transparan
(Dok.Pribadi, 2020)
(Tankeshwar, 2013)
(negatif)
spesies
belum
teridentifik
asi
Isolat Y:
koloni
bakteri Y
terbentuk
warna
hijau
metalik
(positif)
spesies
bakteri
yaitu
Escherichi
a coli
6 Agar Isolasi
MacConke Salmonella
y sp. dan
Shigella
media Mc
(Dok.Pribadi, 2020) Konkey
diperoleh
pertumbuh
an bakteri
dengan
morfologi
berbentuk
bulat,
bening,
permukaan
cembung,
dan rata.
Agar ccus
aureus dan
(Chessa dkk., 2016)
Staphyloco
(Dokumentasi pribadi,
ccus
2020)
epidermidi
s pada
media M-
Staphyloco
ccus Broth
menghasilk
an zona
berwarna
kekuninga
n di sekitar
koloni (+).
V. PEMBAHASAN
autoklaf, dan oven. Bahan praktikum yaitu meliputi media 6,5% Salt
(MSA), media Bile Esculin Agar, media Eosin Metilen Blue (EMB),
ditambah dengan zat-zat tertentu. Hal ini sesuai dengan pernyataan J()
ditekan pertumbuhanya.
enterococcal.
garam yang tinggi. Selain itu, bakteri ini mudah dibedakan dengan
bakteri lain karena bisa berubah warna jika dilihat dari media. Hasil
durasi 48 jam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aryjal (2020) yang
suhu 35-37℃.
selektif dan media diferensial. Hal ini disebabkan media ini mampu
lain seperti bakteri Streptococcus serta bakteri lainya baik itu dari
golongan gram positif dan negatif. Hal ini disebabkan media MSA
15 menit.
karena media ini dibuat dari bacto ektrak daging sapi dan bacto
pepton, NaCl, bacto phenol red, manitol, dan bacto agar. Fungsi
dari kandungan daging sapi dan pepton adalah agar mikroba yang
NaCl, bacto phenol red, manitol dan bacto agar. Media MSA
atau tidak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hajar (2018) yang
dan dimiringkan dengan dasar pangkal 2,5 cm, atau bisa juga media
begitu maka senyawa yang warnanya hitam akan terbentuk. Hal ini
selain dari golongan gram negatif. Lalu, fungsi empedu sapi adalah
tidak ditemukan adanya warna hitam yang artinya bakteri ini tidak
negatif tumbuh serta seperti bakteri E. coli. Hal ini sesuai dnegan
mikorba.
bewarna.
dilihat dari warna yang muncul pada medium itu sendiri. Apabila
MacCongkey Agar.
yang dipilih diwarnai dengan pewarna gram. Hal ini sesuai dengan
terdiri dari neutral red, bile salts, dan crystal violet dye. Netral red
berguna untuk untuk mengukur tingkat keasamn atau pH. Lalu, bile
atau bening. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wasita (2016) yang
media BSA.
koloni muncul bintik hitam. Selain itu, terlihat pula koloni bewarna
karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Aryjal, Charu, Jyoti KC, dan Sherya Neupane. 2020. Prevalence of Methicillin-
Resistant Staphylococcus aureus in Shrines. International Journal of
Microbiology. Hal 1-10.
Dewi, I Dewa Ayu Sri Angga. 2016. Uji Angka Kapang, Khamir, dan Identifikasi
Salmonella spp. Skirpsi. Program Studo Farmasi. Fakultas Farmasi.
Universitas Sanata Dharma. 2016.
Elyza, F., Nuni, G., Munawar. 2015. Identifikasi dan Uji Potensi Bakteri Lipolitik
dari Limbah SBE (Spent Bleaching Earth) sebagai Agen Bioremediasi. Jurnal
Ilmu Lingkungan. Vol 13 (1): 12-18.
Hajar, Siti. Zahrial Helmi, Darmawi, dan Al Azhar. 2018. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Staphylococcus aureus pada Vagina Sapi Aceh. JIMVET. Vol 2(3):
341-350.
Karimela, Ely John, Frans G Ijong, Jaka PP Palawe, dan Jefri A Mandero. 2018.
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Staphylococcus Epidermis Pada Ikan Asap
Pinekuhe. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 9 (1): 35-42.
Lasmini, Titi. 2020. Identifikasi Bakteri Rongga Mulut Perokok dan Bukan
Perokok di Pekanbaru. Jurnal Analis Kesehatan Klinkal Sains. Vol 8(1): 17-
27.
Lindell, Shirley dan Patricia Quinn. 2015. Use of Bile-Esculin Agar for Rapid
Differentiation of Enterobacteriaceae. Journal of Clinical Microbiology.
Vol 1(5): 441-443
Mangarengi, Yusriani dan Devi Regina Oktavia. 2019. Infeksi Saluran Kemih (Isk)
Komplikata Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Jurnal Kedokteran. Vol
3(2): 130-140.
Mustahal dan Anik Waqiah. 2012. Identifikasi Bakteri yang Menginfeksi Ikan
Garra Rufa (Cyprinion macrostamus) di Balai Besar Karantina Ikan
Soekarno-Hatta. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. Vol 2(2): 65-70.
Suhartati, R., Sulistiani., dan Ai, N. 2018. Pemanfaatan Serbuk Kacang Kedelai
(Glycine max) sebagai Bahan Pembuatan Media Manitol Salt Agar (MSA)
untuk Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus. Prosiding Seminar Nasional
dan Diseminasi Penelitian Kesehatan, 163-167.
Ummamie, Liza, Rastina, Erina, Reza Ferasyi, Darniati, dan Al Azhar. 2017.
Isolasi dan Identifikasi Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Pada
Keumamah di Pasar Tradisional Lambaro, Aceh Besar. JIMVET. Vol 1(3):
574-583.