Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

Produktivitas Perairan
Primer Danau
Tamblingan
Anggota Kelompok
Nelly Juenti 230110200004

Aldi Hakim 230110200008

Fathurrahman 230110200021

Zahra Egidita 230110200028

Rahajeng Balqis 230110200050

Efriza Rachima Putra 230110200055


Pendahuluan
Menurut Jordan (1985) dalam Wiharto (2007), perubahan kecil
dalam produktivitas ekosistem dari waktu ke waktu
menunjukkan kondisi lingkungan yang stabil, sedangkan
perubahan dramatis menunjukkan kondisi yang sebenarnya
atau sedang terjadi, yang menunjukkan perubahan lingkungan
yang terjadi. Faktor terpenting yang membatasi produktivitas
tergantung pada tipe ekosistem dan musim lingkungan.
Pengertian Produktivitas Primer

Produktivitas primer adalah jumlah karbon yang dihasilkan organisme


per satuan waktu.

Menurut Campbell (2002), produktivitas primer menunjukkan jumlah energi


cahaya yang diubah menjadi energi kimia oleh autotrof dalam suatu
ekosistem selama periode waktu tertentu.

Produksi utama ekosistem berasal dari proses fotosintesis yang dilakukan


oleh tumbuhan berdaun hijau dengan menangkap energi dari sinar
matahari.

Produktivitas bersih komunitas adalah tingkat di mana produsen


menimbun bahan organik yang tidak digunakan (dimakan) oleh heterotrof
(herbivora).
Studi Kasus

Danau Tamblingan yang berada di kecamatan Banjar, termasuk dalam kawasan


Taman Wisata Alam (TWA) Danau Buyan - Danau Tamblingan yang berada
dalam pengawasan BKSDA Bali

Hasil identifikasi plankton di Danau Tamblingan, ditemukan 3 filum :


fitoplankton yaitu Chrysophyta, Chlorophyta, dan Cyanophyta.
Chrysophyta hidup sebagai fotoautotrof. Namun, beberapa
spesies mampu menyerap zat organik terlarut (mikotrofik) atau
mengonsumsi partikel makanan dan bakteri dengan cara
memanjangkan pseudopoda. Chrysophyta

Cyanophyta atau Cyanobacteria ada yang hidup sebagai


plankton dan ada pula yang hidup sebagai bentos.

Chlorophyta
Chlorophyta ditemukan lebih banyak dibandingkan filum lainnya
diduga karena sifatnya yang kosmopolit dan mempunyai
toleransi yang tinggi. Sartika dkk, (2012)menyatakan,
Chlorophyta merupakan filum yang bersifat kosmopolit pada
perairan danau, kolam, genangan air hujan dan sungai.

Cyanophyta
Cara Menghitung Produktivitas Primer
Menurut Wiryanto (2001), produktivitas primer dapat diukur dengan beberapa
cara, misalnya dengan metode C1 metode klorofil, dan metode oksigen.

Metode oksigen dengan botol gelap terang banyak digunakan, meskipun


hasilnya terbatas dalam botol (Odum, 1993).

Pada metode oksigen, rumus menghitung Net Primary


Productivity (NPP) adalah :
Keadaan Produktivitas Primer
Danau Tembalang
Danau Tamblingan memiliki berbagai macam fungsi sehingga
perannya penting dalam kehidupan, diantaranya adalah untuk
aktivitas pertanian, peternakan, dan penangkapan ikan. Dengan
demikian tidak jarang kualitas air danau akan terpengaruh oleh
aktivitas tersebut.
Salah satu bioindikator untuk mengetahui kualitas suatu perairan
danau adalah keberadaan plankton khususnya fitoplankton
(Munthe dkk., 2012).
Nilai Produktivitas Perairan
Beberapa pengaruh yang menentukan kandungan klorofil dan
produktivitas primer adalah kedalaman, cahaya, laju aliran air, suhu,
salinitas, fosfat dan nitrit. Pengukuran produktivitas primer air alami
harus didasarkan pada jumlah aktivitas fotosintesis bakteri dan alga
(Odum, 1971 dalam Vijayanti et al., 2009).

Kelimpahan Fitoplankton
Kepadatan tertinggi Danau Tamblingan pada jurnal ini terdapat pada stasiun
II dimana pada stasiun tersebut memiliki kadar nitrat dan fosfat lebih tinggi.
Menurut Miller (2005) stasiun II merupakan limnetic zone, yang mana
permukaan air terpapar cahaya matahari yang cukup banyak dan pada
lapisan inilah fotosintesis utama danau, dimana produser (fitoplankton)
menghasilkan oksigen.
Kelimpahan fitoplankton dapat terjadi karena tingkat
kecerahan yang tinggi sehingga menunjang proses
fotosintesis bagi fitoplankton. Selain itu juga karena adanya
sumber energi dan kandungan hara yang mendukung
pertumbuhan fitoplankton tersebut.
Cara Menghitung Kelimpahan
Fitoplankton
perhitungan kelimpahan fitoplankton menggunakan rumus
APHA (1989).

N = Kelimpahan individu fitoplankton (individu/liter)


Z = Jumlah individu fitoplankton
X = Volume air sampel yang tersaring (40 ml)
Y = Volume 1 tetes air (0.06 ml) V = Volume air yang disaring (100L)
Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Primer
1. Suhu
2. Cahaya
3. Air, curah hujan dan produktivitas air/kelembapan
4. Nutrisi
5. Tanah
6. Herbivora
Suhu
Suhu secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi produktivitas. Karena suhu
berperan langsung dalam mengendalikan reaksi
enzimatik dalam proses fotosintesis

Cahaya
Dalam ekosistem perairan, laju pertumbuhan
fitoplankton sangat bergantung pada
ketersediaan cahaya di dalam air.

Air
Ketersediaan air merupakan faktor pembatas
untuk aktivitas fotosintesis, karena air
merupakan komponen fundamental dalam
proses fotosintesis.
Nutrisi
Ketika nutrisi tertentu atau nutrisi individu tidak tersedia
dalam jumlah yang cukup, produktivitas menurun atau
bahkan berhenti sama sekali.

Tanah
Potensi ketersediaan hidrogen yang tinggi pada tanah-tanah tropis disebabkan oleh
diproduksinya asam organik secara kontinu melalui respirasi yang dilangsungkan oleh
mikroorganisme tanah dan akar (respirasi tanah).

Herbivora
herbivora dan produktivitas primer bersih kemungkinan bersifat kompleks, dimana
konsumsi sering menstimulasi produktivitas tumbuhan sehingga meningkat mencapai
tingkat tertentu yang kemudian dapat menurun jika intensitasnya optimum.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai