Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fifi Fitriani, S.Pd.

No UKG : 201508061074
Prodi PPG : Pendidikan Fisika
Kategori : 1 (satu)
Gelombang : 2 (dua)

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Gelombang dan Optik
Judul Kegiatan 1.Gelombang
Belajar (KB) 2.Gelombang Cahaya
3.Gelombang Bunyi
4.Pemanasan Global dan Energi Terbarukan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB 1. Gelombang
materi yang
dipelajari 1. Gelombang
 Gelombang membawa energi dari satu tempat ke
tempat lain.
 Besaran dalam gelombang yaitu:
 Titik-titik tinggi pada gelombang disebut puncak,
titik-titik rendah disebut lembah
 Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum
puncak, atau kedalaman maksimum lembah
 Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara titik-titik
yang mempunyai fase sama (identik) pada
gelombang
 Frekuensi (f) adalah jumlah puncak atau siklus
yang melewati satu titik per satuan waktu.
 Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak sepanjang satu panjang
gelombang.
 Kecepatan gelombang (v) adalah jarak yang
ditempuh gelombang dalam satu satuan waktu

2. Karakteristik Gelombang
 Gelombang transversal memiliki bukit dan lembah.
Contoh: gelombang pada tali, permukaan air, dan
gelombang cahaya.
 Gelombang longitudinal memiliki rapatan dan
regangan. Contoh : gelombang Bunyi

3. Kecepatan Gelombang
 Hubungan antara kecepatan v, periode T dan panjang
gelombang adalah:

 Kecepatan rambatan gelombang dalam sebuah


medium dipengaruhi oleh sifat mediumnya
 Nilai kecepatan gelombang pada tali dirumuskan
dengan persamaan:𝑣 = √𝐹µ
 Kecepatan rambat gelombang bunyi pada
udara/cairan

 Kecepatan rambat gelombang bunyi pada zat padat

4. Superposisi Gelombang
 Penjumlahan gelombang dikenal dengan superposisi
gelombang
 Penjumlahan gelombang (superposisi) terjadi ketika
dua buah gelombang
atau lebih yang menjalar dalam medium yang sama
dan pada saat yang sama.

5. Gelombang Stasioner
 Hasil superposisi gelombang melemahkan terjadi
apabila beda fase antar gelombangnya adalah ½
 Hasil superposisi gelombang nol terjadi apabila
panjang gelombang dan amplitudo gelombang-
gelombang tersebut sama
 Hasil superposisi gelombang menguatkan terjadi
apabila fase gelombang-gelombang yang
disuperposisikan itu sama

6. Fungsi Gelombang Mekanis


 Persamaan:

KB 2. Gelombang Cahaya

7. Cahaya

Cahaya bisa bersifat sebagai partikel dan gelombang

8. Prinsip Huygens
 Dari suatu sumber cahaya, setiap saat selalu
terbentuk muka gelombang/wavefront (tempat
kedudukan titik-titik yang fasenya sama).Titik-titik
pada muka gelombang ini bertindak sebagai sumber
titik (wavelet) gelombang yang baru, disebut sumber
sekunder, yang akan menghasilkan muka gelombang
yang baru. Garis singgung muka-muka gelombang ini
menjadi muka gelombang dari sumber gelombang
primer.
 Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik,
yang dalam penjalarannya tidak membutuhkan
medium. Kecepatan cahaya dalam hampa telah
dibuktikan oleh Maxwell tahun 1865 adalah:

 Indeks bias suatu bahan/medium adalah


perbandingan antara kecepatan gelombang cahaya
dalam hampa (c) dengan kecepatannya dalam
bahan/medium ( v ) tersebut

9. Sifat Cahaya
 Sifat Cahaya: Jalannya lurus, Dapat dipantulkan,
Dapat dibiaskan, Dapat diuraikan (mengalami deviasi
dan dispersi)., Dapat berinterferensi, Dapat terdifraksi,
Dapat dipolarisasikan. Yang tiga terakhir terkait
dengan sifat cahaya sebagai gelombang

10.Pemantulan dan Pembiasan Cahaya


 Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya.
 Bunyi Hukum Pemantulan dan Pembiasan:
 Sinar datang, sinar pantul, sinar bias dan garis
normal bidang batas, terletak dalam satu bidang
datar.
 Untuk Pemantulan: Sudut datang sama besar
dengan sudut pantul
 Untuk Pembiasan: Perbandingan antara sinus sudut
datang (i) dengan
 sinus sudut bias merupakan nilai yang konstan
(Hukum Snellius).

 Syarat terjadi pemantulan sempurna:


 Sinar datang dari medium rapat ke renggang
 Sudut datangnya lebih besar dari sudut kritis
 Sinar datang ke prisma akan terjadi deviasi minimum
bila:

11.Pembentukan Bayangan Akibat Pemantulan


 Pembentukan bayangan pada cermin datar, berlaku:
 Jarak benda (s) = jarak bayangan (s’) .
 Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (h’).
 Pemantulan pada cermin cekung
 Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang didasarkan pada
hukum pemantulan:
 Sinar datang sejajar sumbu utama, akan
dipantulkan melalui titik Fokus (Titik api).
 Sinar datang melalui titik Fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama
 Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan kembali ke arah semula.

Perbesaran bayangan :

 Pemantulan pada cermin cembung: Pada cermin


cembung selalu terjadi bayangan maya. Nilai R dan f
selalu negatif, karena di belakang cermin

12.Pembentukan Bayangan Akibat Pembiasan


 Pembentukan bayangan pembiasan pada permukaan:
Terdapat hubungan antara jarak benda (s)), jarak
bayangan ((s’), indeks bias medium (n dan n’) dan R
yaitu:

13.Alat Optik
 Alat Optik adalah alat untuk membantu mata agar
bisa melihat dengan jelas
 Lensa gabungan terdiri dari dua lensa yaitu lensa yang
dibatasi oleh permukaan lengkung/datar dengan
radius 𝑅1dan lengkung/datar dengan radius 𝑅2. dan
lensa dengan permukaan yang bersinggungan
radiusnya𝑅1′ = 𝑅2 dan lengkung/datar dengan radius
𝑅2
 Jarak fokus lensa gabungan adalah:

 Kekuatan lensa (P) adalah kemampuan dari suatu


lensa untuk memfokuskan sinar yang datang padanya.

 Myopi : Ditolong dengan lensa negatif


 Hypermetropia dan Hyperopia : Ditolong dengan lensa
positif
 Astigmatisma Untuk menolongnya digunakan lensa
spherocylindric (lensa silindris sferis)
 Lup untuk membantu mata memperbesar sudut
pandang mata

 Untuk mata tak akomodasi

 Mikroskop, terdiri dari lensa obyektif yang berfungsi


memperbesar benda dan lensa okuler atau lensa mata,
yang fungsinya memperbesar sudut pandang mata
 Teleskop, teleskop berfungsi untuk melihat benda-
benda jauh. Diperlukan lensa obyektif yang jarak
fokusnya besar, yang fungsinya untuk mendekatkan
benda

14.Interferensi Gelombang Cahaya


 Interferensi Cahaya, apabila dua gelombang cahaya
atau lebih yang sefase saling berpadu pada suatu titik,
dikatakan bahwa gelombang-gelombang tersebut
berinterferensi.
 Interferensi selaput tipis dijumpai pada selaput sabun,
yaitu selaput air sabun yang berada di antara dua
medium udara, selaput minyak di atas air, yaitu
selaput minyak di antara medium udara dan air, dan
sebagainya.

15.Difraksi Gelombang Cahaya


 Pada interferensi cahaya, lebar celah (a) sangat kecil,
nilainya hampirsama dengan panjang gelombang ()
agar dari masing-masing celah hanya
ada satu gelombang cahaya, sedangkan pada difraksi
cahaya, lebar celah (a) lebih besar dari panjang
gelombang (), dalam orde mili. Sehingga
masingmasing sumber titik (wavelets) di antara celah
juga saling berinterferensi (berpadu). Pada difraksi
celah tunggal terjadi pola maksimum pusat yang
melebar, pada pusat intensitasnya maksimum, dan
makin ke tepi makin
menurun hingga terjadi minimum pada 𝑑 sin 𝜃 = 𝑚𝜆

KB 3. Gelombang Bunyi

16.Gelombang Bunyi
 Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi
karena adanya rapatan dan regangan pada medium
padat, cair maupun gas. Fenomena bunyi dihasilkan
oleh getaran sumber bunyi seperti garpu tala, suara
manusia, dawai yang digetarkan atau tiupan seruling,
terompet dan menyebabkan terjadinya rapatan dan
regangan pada molekul-molekul zat yang dilaluinya.
 bunyi dibedakan menjadi menjadi
 Bunyi infrasonik:  < 20 Hz.
 Bunyi audiosonik: 20 Hz    20.000 Hz.
 Bunyi ultrasonik:   20.000 Hz
 Tinggi nada bunyi tergantung pada frekuensi
gelombang bunyi. Sedangkan keras lemahnya bunyi
ditentukan oleh amplitudonya.
 Hasil superposisi gelombang bunyi dapat berupa
gelombang stasioner yang membentuk perut dan
simpul.
 Kecepatan gelombang bunyi v bernilai tetap dan dapat
dinyatakan dalam panjang gelombang 𝜆 dan
frekuensinya f mengikuti persamaan:
v=f

17.Fungsi Gelombang Bunyi


 Gelombang bunyi merupakan gelombang tekanan yang
fungsinya:
p= p 0 sin(ωt−kx )
dengan k: bilangan gelombang
 : frekuensi sudut

18.Intensitas Gelombang Bunyi


 Intensitas bunyi adalah daya rata-rata (𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) per
satuan luas yang tegak lurus arah rambat (luasan
berbentuk bola).
P rata−rata
I=
4 πr 2

19.Kenyaringan dan Taraf Intensitas Bunyi


 Tingkat intensitas gelombang bunyi (𝛽 ) diukur dalam
satuan desibel [dB] dan dirumuskan:
I
β=10 log
I0

20.Karakteristik Gelombang Bunyi


 Karakteristik gelombang bunyi adalah bisa
dipantulkan, dibiaskan, bisa berinterferensi (berpadu)
bisa beresonansi.

21.Interferensi Gelombang Bunyi


 Interferensi gelombang bunyi Interferensi dua
gelombang bunyi yang frekuensinya berbeda sedikit
sekali menghasilkan fenomena yang menarik.
Contohnya adalah dua senar gitar yang frekuensinya
hampir sama, dibunyikan secara bersama-sama. Yang
terdengar adalah suatu nada yang intensitasnya
berubah-ubah secara bergantian keras dan lemah.
Frekuensi perubahan intensitas itu disebut frekuensi
layangan
 Tampak terjadi penguatan apabila fase keduanya
sama, dan terjadi pelemahan saat fasenya berlawanan.
Frekuensi layangan sama dengan beda frekuensi
masingmasing gelombang.

22.Resonansi Bunyi
 Resonansi bunyi adalah suatu gejala ikut bergetarnya
suatu benda dengan benda lain yang bergetar karena
frekuensi alamiahnya sama. Dicontohkan, kolom
udara yang ikut bergetar dengan garpu tala dengan
frekuensi tertentu.
23.Sumber Bunyi (Alat Musik)
 Nada: yaitu sumber bunyi yang teratur, sehingga enak
didengar. Contohnya nada gitar, piano, seruling,
gamelan dan sebagainya.
 Desah: yaitu sumber bunyi yang tidak teratur,
contohnya bunyi kaleng dipukul, suara ledakan dan
sebagainya.
 Dawai (gitar, siter, biola dan sebagainya)
Misalnya pada gitar yang dipetik di tengah, maka titik
tengah terjadi perut, sedangkan pada ujung-ujungnya
yang diikat terjadi simpul Sehingga 𝐿 = 𝜆/2 , dan dawai
menghasilkan nada dengan frekuensi terendah yang
dikenal dengan frekuensi dasar (nada dasar) atau
harmonik pertama.
 Pipa organa terbuka Disebut pipa organa terbuka
karena ujung pipa terbuka. Dekat kepala pipa (contoh
seruling) yang ditiup terdapat membran tipis yang
akan bergetar saat seruling ditiup.
 Pipa organa tertutup Disebut pipa organa tertutup
karena ujung pipa tertutup. Dekat kepala pipa (contoh
harmonika) yang ditiup terdapat membran tipis yang
akan bergetar saat seruling ditiup. Pada tempat
tersebut tentu akan terjadi perut, sedangkan pada
ujung yang tertutup terjadi simpul.

24.Efek Doppler
 Efek Doppler adalah suatu peristiwa berubahnya
frekuensi bunyi yang diterima oleh pengamat apabila
sumber bunyi atau pengamat atau keduaduanya
bergerak relatif satu terhadap yang lain.
v ±vp
f p= f
v ± vs s

KB 4. Pemanasan Global dan Energi Terbarukan

25.Efek Rumah Kaca


 Efek rumah kaca terjadi karena gas rumah kaca
seperti CO2, CH4 yang ada di atmosfer menyerap sinar
infra merah yang dipancarkan oleh bumi. Sinar infra
merah akan terjebak, tidak diteruskan ke luar
angkasa. Sebagai akibatnya akan terjadi gejala
pemanasan global yang ditandai dengan peningkatan
suhu di atmosfer dan permukaan bumi.

26.Pemanasan Global dan Dampaknya


 Efek pemanasan global ini akan berpengaruh pada
 Kenaikan permukaan air laut
 Perubahan iklim
 Perubahan ekosistem

27.Energi Terbarukan
 Energi diperlukan untuk proses dalam rumah tangga,
industri dan transportasi.
 Kebutuhan tenaga ini dipenuhi dari berbagai macam
sumber seperti bahan bakar fosil, tenaga nuklir dan
tenaga terbarukan
 Untuk menjaga keberlangsungan penyediaan tenaga
serta mengurangi efek pemanasan global digunakan
sumber energi terbarukan yaitu antara lain energi dari
sinar matahari, air, angin dan biomassa.
2 Daftar materi 1. Menentukan sudut deviasi pada prisma segitiga
yang sulit 2. Hukum Snellius tentang pembentukan bayangan
dipahami di 3. Superposisi gelombang
4. Interferensi pada selaput tipis
modul ini
3 Daftar materi 1. Bayangan nyata dan maya
yang sering 2. Nilai positif dan negatif pada bayangan lensa
mengalami 3. Pembiasan pada prisma
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai