GELOMBANG BUNYI
1. Pengertian Gelombang
• Gelombang adalah getaran yang bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan media tertentu atau bahkan
gelombang bisa bergerak tanpa melalui media seperti di ruang
hampa.
• Gelombang juga terdapat pada medium karena adanya
perubahan bentuk yang menimbulkan gaya pegas.
• Gelombang berjalan dan juga dapat memindahkan energi dari
suatu tempat ke tempat yang lainnya tanpa membuat pertikel
medium berpindah secara permanen
2. Sifat-sifat Gelombang
Dispersi
Interferensi
Pemantulan
Pembiasan
(refleksi)
(refraksi)
Difraksi
Sifat-sifat Gelombang
Dispersi gelombang, adalah perubahan bentuk gelombang ketika
gelombang merambat melalui suatu medium. Suatu medium dimana
laju gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang atau
frekuensinya disebut medium nondispersif.
Pembiasan (refraksi), jika gelombang datang pada suatu
permukaan batas yang memisahkan dua daerah dengan laju
gelombang berbeda, sebagian gelombang akan dipantulkan dan
sebagian yang lain akan ditransmisikan (diteruskan).
Difraksi, jika sebagian gelombang membentur atau dibatasi oleh
suatu penghalang, penjalaran gelombang menjadi lebih rumit.
Bagian muka gelombang yang tidak terhalang tidak begitu saja
menjalar dalam arah berkas lurus seperti yang kita perkirakan.
Pemantulan (refleksi), ketika sebuah gelombang menabrak sebuah
penghalang atau sampai di ujung (batas) suatu medium yang dirambatinya,
sebagian gelombang tersebut dipantulkan.
Interferensi , Ketika dua gelombang koheren (memiliki frekuensi dan
selisih fase tetap) bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang
3. Sinar x
MACAM GELOMBANG (BERDASARKAN AMPLITUDO)
1. Gelombang berjalan
2. Gelombang stasioner
- Ujung bebas
- Ujung terikat
1. Gelombang Berjalan
• Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya
tetap pada setiap titik yang dilewatinya.
• Simpangan pada gelombang berjalan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = simpangan (m)
A = amplitudo (m)
ω = frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
x = jarak titik ke sumber (m)
t = waktu (s)
2. Gelombang Berdiri (Stasioner)
Merupakan gelombang yang amplitudonya berubah-ubah, nilainya mulai dari
nol hingga mencapai nilai maksimum tertentu.
Contoh peristiwa gelombang berjalan dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada
seutas tali yang salah satu ujungnya diikatkan ke suatu tiang dan ujung
lainnya digerakkan ke atas dan ke bawah.
Gelombang tali akan merambat dari ujung tali yang digetarkan ke ujung tali
yang terikat, kemudian akan dipantulkan kembali ke arah semula.
Gelombang berdiri terdiri dari simpul dan perut. Simpul adalah tempat
kedudukan titik yang amplitudonya minimum, sedangkan perut adalah
tempat kedudukan titik yang amplitudonya maksimum pada suatu
gelombang.
Gelombang berdiri merupakan hasil gabungan (superposisi) dua
gelombang berjalan yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama, tetapi
arahnya berlawanan.
Gelombang berdiri dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ujung bebas
Gelombang berdiri pada ujung bebas memiliki fase gelombang datang sama dengan
gelombang pantul. Ujung pemantul dapat bergerak bebas naik atau turun mengikuti arah getar
gelombang datang. Besar simpangannya adalah
2. Ujung terikat
Gelombang berdiri dengan ujung terikat memiliki sudut fase gelombang datang dan
gelombang pantul yang berbeda besar radiannya. Ujung pemantul tidak dapat bergerak bebas
mengikuti arah getar gelombang datang. Besar simpangan pada gelombang berdiri ujung
terikat adalah
Contoh Soal
Seutas tali panjangnya 3 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya
digetarkan dengan frekuensi 8 Hz sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 m/s. Jika
diketahui amplitudo gelombang adalah 20 cm, tentukanlah persamaan simpangan superposisi
gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung pemantulan!
Diketahui: Jawab:
l=3m
f = 8 Hz
v = 3 m/s
A = 20 cm = 0,2 m
x=1m
Ditanya: y?
GELOMBANG BUNYI
1. Pengertian Gelombang Bunyi
• Gelombang Bunyi atau suara adalah gelombang
longitudinal yang merambat melalui suatu media.
• Terdapat tiga aspek utama pada bunyi.
– Pertama, terdapat sumber bunyi.
– Kedua, terdapat media agar energi gelombangnya
dapat merambat.
– Ketiga, terdapat penerima yakni telinga ataupun
microphone.
2. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
• Intensitas bunyi adalah jumlah energi yang ditransfer
oleh gelombang per satuan waktu dibanding bidang
luasan rambat. Satuan Intensitas bunyi adalah (W/m2).
Prata rata
I
A
Pengurangan Intensitas Bunyi Akibat Pertambahan Jarak
2
I1 r2
I2 r1
Keterangan :
I 1 : intensitas awal (w/m2 )
I2 : intensitas akhir (w/m2)
r1 : jarak posisi awal (m)
r2 : jarak posisi akhir (m)
Taraf Intensitas Bunyi
Cepat Rambat Bunyi
Bunyi memiliki cepat rambat yang sangat terbatas. Bunyi juga
memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ketempat yang
lainnnya. Cepat rambat dalam bunyi lebih kecil dibanding dengan
cepat rambat cahaya.
V = x f atau V = V=
Di mana
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = Modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)
E = Modulus Young (N/m2)
• GAS
• CAIR
Di mana
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = konstanta laplace
R = konstanta gas (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatif gas
• Berdasarkan frekuensinya bunyi dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu:
– Bunyi audiosonik = frekuensinya 20 Hz - 20.000 Hz. Bunyi
audiosonik merupakan satu-satunya bunyi yang dapat kita
dengar secara baik
– Bunyi ultrasonik = frekuensinya > 20.000 Hz. Kita tidak dapat
mendengarnya, tapi sebagian binatang dapat mendengarnya,
contohnya seperti anjing dan kelelawar.
– Bunyi infrasonik = frekuensinya < 20 Hz. Contohnya
gelombang bunyi yang disebabkan gempa bumi, halilintar, dan
gunung berapi.
3. Efek Dopler
• Efek Dopler adalah peristiwa naik atau turunnya frekuensi
gelombang bunyi yang terdengar penerima bunyi ketika
sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh.
Sumber Bunyi
Dawai
L
Nada harmonik pada
dawai
1. Nada dasar
L=λ
2. Nada atas 1
L = 3/2 λ
3. Nada atas
2
L
L =1/2λ
1. Nada dasar
2. Nada atas 1
L=λ
L
L = 3/2λ
3. Nada atas 2
f 0 : f1 : f 2 1 : 2 : 3
Pipa Organa Tertutup
L=¼λ
1. Nada dasar
L=¾λ
2. Nada atas 1
L
L = 5/4λ
3. Nada atas 2
f 0 : f1 : f 2 1 : 3 : 5
APLIKASI DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
• Pengendalian Kebisingan
Pengendalian kebisingan mutlak
diperlukan untuk memperkecil
pengaruhnya pada kesehatan kita.
Beberapa cara untuk menanggulangi
kebisingan antara lain :
(1) perencanaan tata ruang/kota yang
baik;
(2) pemakaian bahan-bahan penahan
bising yang tepat;
(3) Bangunan/ konstruksi panahan bising;
(4) sumber bunyi baru sebagai
penanggulangan rasa bising.
•
• 4 . 10-3 Wb
• Menghitung TIa : TIb
Ib= 4 . 10-3 Wb
Menghitung TIa : TIb
• Seutas tali panjangnya 80 cm direntangkan horizontal.
Salah satu ujungnya digetarkan harmonik naik-turun
dengan frekuensi 1/4 Hz dan amplitudo 12 cm, sedang
ujung lainnya terikat. Getaran harmonik tersebut
merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat
rambat 3 cm/s. Tentukan amplitudo gelombang hasil
interferensi di titik yang berjarak 53 cm dari titik asal
getaran!
• l = 80 cm
• f = 1/4 Hz
• A= 12 cm
• v = 3 cm/s
• x = (80 – 53) cm = 27 cm
Dit : As = ?
• As = 2A sin kx
• λ = v/f = 3/(1/4) = 12 cm
• k = 2π/λ = (2π/12) cm-1
• As = 2(12) sin (2π/12) (27)
• As = 24 sin 4,5 π = 24 × 1 = 24 cm
• Jarak A ke sumber bunyi adalah
2 kali jarak B ke sumber bunyi
tersebut. Perbandingan
intensitas bunyi yang diterima A
dan B adalah ….
1:2
1:4
1:6
2:1
4:1
• Sirine di menara sebuah pabrik berbunyi dengan
frekuensi 1.700 Hz. Seorang sopir yang mengendarai
mobilnya mendekati menara mendengar sirine tersebut
dengan frekuensi 2.000 Hz. Jika kecepatan rambat bunyi
di udara 340 m/s, maka mobil tersebut bergerak dengan
percepatan ….
• 60 m/s
• 51 m/s
• 40 m/s
• 30 m/s
• 20 m/s
• Dini berada di dalam kereta api A yang berhenti. Sebuah kereta
api lain (B) bergerak mendekati A dengan kecepatan 2 m/s sambil
membunyikan peluit dengan frekuensi 676 Hz. Bila cepat rambat
bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi peluit kereta B yang
didengar oleh Dini adalah ….
680 Hz
676 Hz
660 Hz
656 Hz
640 Hz
• Seutas dawai terikat pada kedua ujungnya. Salah satu
frekuensi resonansinya adalah 375 Hz dan frekuensi
resonansi berikutnya adalah 450 Hz. Maka frekuensi
nada dasar (resonansi pertama) adalah ......
• a. 50 Hz
• b. 75 Hz
• c. 100 Hz
• d. 125 Hz
• e. 150 Hz
Frekuensi resonansi yang
berurutan diketahui 375 Hz
dan 450 Hz. Misalkan
resonansi pertama adalah
resonansi ke n maka
resonansi kedua adalah n+1
mencari nilai n :
Terimakasih