Anda di halaman 1dari 24

GERAKAN TEREDAM

DAN
PAKSA TEREDAM
PENDAHULUAN
• Tidak semua gerak periodik
mengalami osilasi sempurna.
• Suatu titik tertentu, gerak periodik
akan mengalami pelemahan pada
akhirnya menjadi nol.
• Gerak seperti ini disebut sebagai
getaran harmonik teredam.
o Grafik yang menunjukkan osilasi
redaman :

o Salah satu contoh gerak harmonis


teredam pada pegas :
pegas mobil dan peredam kejut
untuk memberikan peredaman
sehingga mobil tidak akan
terlambung ke atas dan ke bawah
tanpa henti.
Osilasi benda teredam karena pengaduk yang
terendam dalam cairan. Laju kehilangan energi
dapat bervariasi dengan mengubah ukuran
pengaduk atau kekentalan cairan.

Meskipun analisis terinci gaya teredam untuk


sistem ini cukup rumit, kita sering dapat
menyajikan gaya seperti itu dengan suatu
persamaan empirik yang bersesuaian dengan
hasil eksperimen dan pengolahan matematisnya
relatif sederhana.
GERAK HARMONIS TEREDAM PADA PEGAS

Ketika sistem yang bergetar mulai bergerak, sistem tersebut


bergetar dengan frekuensi alaminya. Bagaimanapun, sistem bisa
memiliki gaya eksternal yang bekerja padanya yang mempunyai
frekuansi sendiri, berarti kita mendapatkan getaran yang
dipaksakan.

Untuk getaran yang dipaksakan, amplitudo getaran ternyata


bergantung pada perbedaan antara f dan f0 dan merupakan
maksimum ketika frekuensi gaya eksternal sama dengan
frekuensi alami sistem-yaitu, ketika f = f0 .

F0 =
Untuk mencari frekuensi sudut osilasi dinyatakan dalam
persamaan berikut:

Dimana
Getaran Teredam

Getaran mengalami hambatan karena adanya gaya redaman


dari luar sistim, misalnya karena benda mengalami gesekan
dengan zat cair. Redaman juga berasal dari sifat inersia
benda itu sendiri yang menentang terhadap perubahan
keadaan.
F = Gaya Aksi = m.a = m.d2x/dt2
Fb = Gaya Balik (Reaksi) = - k.x

Fr = Gaya Redaman = - b.dx/dt  b = konstanta,


dimana jika dikalikan dengan kecepatan (=dx/dt) merupakan
Gaya Redaman ; m = massa (konstan)
Persamaan Getaran Terredam dapat dituliskan :
Getaran Teredam

Sehingga bentuk persamaan gerak teredam adalah

Dengan menghilangkan faktor x, akan diperoleh:

Penyelesaian akar persamaan di atas adalah:

Untuk melihat karakteristik gerak teredam kita akan mengambil nilai:


(Underdamped) Keadaan teredam lemah (D < 0)
Benda yang mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa osilasi sebelum berhenti.
Benda masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang dialaminya
tidak terlalu besar. Contoh : Pengereman pada becak saat melewati polisi tidur
(Critical Damped) Keadaan teredam kritis (D = 0)
biasanya langsung berhenti berosilasi (benda langsung kembali ke posisi setimbangnya). Benda
langsung berhenti berosilasi karena redaman yang dialaminya cukup besar.
Contoh : Pengereman pada kendaraan saat melewati polisi tidur
(Overdamped) Keadaan teredam kuat (D > 0)
Over damping mirip seperti critical damping. Bedanya pada critical damping benda tiba lebih
cepat di posisi setimbangnya sedangkan pada over damping benda lama sekali tiba di posisi
setimbangnya. Hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat besar.
Contoh : Peredaman pada pintu ruangan AC
Gerakan Paksa Teredam

Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika rangsangan
tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika
frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat
keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada
struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian
menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan
hal yang utama.

Benda yang pada awalnya bergetar atau berosilasi kemudian berhenti karena mengalami
redaman yang dipaksa, Redaman bisa terjadi akibat adanya gaya hambat atau gaya gesekan.
Fp = Gaya Paksa = Fmax sin w’’t

Fr = Gaya Redaman = - b.dx/dt


F = Gaya Aksi = m.a = m.d2x/dt2
Fb = Gaya Balik (Reaksi) = - k.x
Persamaan Gaya pada Getaran Paksa Terredam dapat dituliskan sebagai :

m.d2x/dt2 = - k.x - b.dx/dt + Fmax sin w’’t

d2x/dt2 = - k.x/m – b(dx/dt)/m + Fmax sin w’’t/m

d2x/dt2 + b(dx/dt)/m + k.x/m = Fmax sin w’’t/m


Ambil : k/m = w2 ; b/m = 2r ; Fmax /m = fmax
( Ingat , fmax disini adalah gaya per massa, bukan frekwensi! )
Persamaan simpangan pada getaran paksa teredam :
X = fmax sin(’’t -ϴ ) /√(2-’’2)2 + (2r’’)2

fmax adalah Fmax /m = Gaya Paksa Maksimum per massa benda yang bergetar
A = fmax /√(2-’’2)2 + (2r’’)2. = Amplitudo getaran ( konstan )

Kecepatan getaran pada saat t :


v = ’’.fmax cos(’’t -ϴ)/√(2-’’2)2 + (2r’’)2

tan ϴ = 2r’’ / (2-’’2)


Frekuensi Resonansi adalah frekuensi getaran paksa tertentu yang membuat
besar amplitudo getaran menjadi maksimum.
f ’’ = √ (2-2r2) / 2 π

Resonansi Amplitudo fenomena dimana amplitudo menjadi maksimum. adalah


Amplitudo getaran akan menjadi maksimum jika harga denominator dari
√(2-’’2)2 + (2r’’)2 adalah minimum

Dengan demikian : ’’ = √ (2-2r2)


Efek Redaman Pada Ketajaman Resonansi

 Ketika kondisi amplitudo adalah maksimum,


’’ = √ (2-2r2) ,
maka Amaks = fmaks / 2r√(r2+ ’’2)  fmaks = Fmax/m

Ini menunjukkan bahwa amplitudo maksimum tergantung kepada redaman ”r”,


semakin kecil redaman, semakin besar harga amplitudo maksimumnya.
amplitudo dari getaran paksa adalah :
A = fmax /√(2- ’’2)2 + (2r’’)2
Pada permulaan yang sama dari kondisi resonansi, amplitudo
getaran akan jatuh dengan cepat ketika redaman adalah kecil,
dan jatuh pelan-pelan ketika redamannya besar. Dapat
disimpulkan bahwa :
semakin kecil redaman, maka resonansi semakin
tajam.
Soal Latihan
1. Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 44.5 N dan pegas kekakuan k
=3504 N/m, dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua amplitudo
puncak secara berurutan adalah 1.00 sampai 0.85. Tentukan :
(a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam
(b). Pengurangan logaritmis (logarithmic decrement)
(c). rasio redaman (damping ratio)
(d). koefisien redaman
(e). frekuensi natural teredam
2. Sebuah sistem bergetar yang memiliki  = 33,97 rad/s dan  = 0,278, dipengaruhi
redaman sehingga dua amplitude puncak secara berurutan adalah 1.00 sampai 0,85.
Berapakah rasio redamannya ?

pembahasan :
Dik :
 = 33,97 rad/s
Dit := 0,278
S?
S = / 2
S = 0,278 / 2 = 0,442
3. Sebuah balok untuk pembuatan atap rumah bermassa 2,00 kg dihubungkan dengan pegas sehingga bergerak tanpa
gesekan dan digerakkan oleh gaya eksternal yang ditentukan oleh F = (3,00 N) sin (2t). Jika konstanta gaya pegas
adalah 20,0 N/m, tentukan periodenya!

Pembahasan :
Dik :
m = 2 kg
F = (3,00 N) sin (2t)
K = 20 N/m
Dit periode?
F = 1/ 2
(3,00 N) sin (2t)= 1/ 2
(3N)sin t = 3.162
Sin t = 1,054
t = 0,018
4. Sebuah objek 10,6 kg berosilasi di ujung pegas vertikal yang memiliki konstanta pegas 2,05 x N /m.
Efeknya hambatan udara diwakili oleh koefisien redaman b = 3,00 N.s/m. Hitung frekuensi dari osilasi
teredam.

• Jika teredam lemah, maka frekuensi menjadi

• frekuensi teredam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai