Anda di halaman 1dari 65

GEOPOLITIK

INDONESIA
Pengantar
 Soekarno : Orang dan tempat tinggal
tidak dapat dipisahkan
 A.T. Mahan : Kekuatan negara tidak hanya
tergantung luas wilayah daratan, tetapi
juga tergantung pada akses ke laut
Bentuk negara
 Negara Daratan (Land Lock Country)
 Negara Berbatasan dengan laut
 Negara Pantai (Coastal archipelago)
 Negara Pulau (Oceanic archipelago)
 Negara Kepulauan (Archipelago)
UNCLOS
 United Nations Convention on the Law of
the Sea
 also called the Law of the Sea Convention
or the Law of the Sea treaty
Asas Negara Kepulauan

 Suatu kesatuan utuh wilayah,


yg batas2nya ditentukan oleh laut,
dilingkungan mana terdapat pulau2 dan
gugusan pulau2 Atau gugusan pulau2
dengan perairan diantaranya dan angkasa
di atasnya sebagai kesatuan utuh, dengan
unsur air sebagai penghubung. (UNCLOS
ps 46)
Frederich Ratzel dan Rudolf
Kjelen
 memandang pertumbuhan negara mirip
organisme/mahluk hidup, yg mengenal
proses lahir, tumbuh, mempertahankan
hidup, menyusut dan mati.
 jika bangsa/negara ingin tetap eksis dan
berkembang maka harus diberlakukan
hukum ekspansi (pemekaran wilayah), yg
melahirkan ajaran adu kekuatan
Pokok-pokok pikiran Haushofer
 mengandung ajaran rasialiS, hanya bangsa
unggul yg dapat bertahan hidup
 Kekuasaan imperium daratan/kontinental yg
kompak mengejar kekuasaan bahari/maritim
 Beberapa neg. besar dunia akan timbul
mengu asai Eropa, Afrika, dan Asia Barat,
Timur Raya (Jerman, Italia, Jepang)
 Berdasar teori ekspansi, dunia dibagi menjadi
region yg dikuasai bangsa2 unggul AS, US,
Jerman, Inggris dan Jepang
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI

GEOPOLITIK

POLITIK GEOGRAFI TUJUAN NASIONAL

•Geopolitik : Pengetahuan tentang geomorfologi (konstalasi


geografi) untuk menyelenggarakan pemerintahan nasional

•Geomorfologi (ciri khas) : bentuk, luas, letak/posisi, iklim


dan sumber daya alam
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
Geostrategi
Geostrategi : merupakan pelaksanaan dari geopolitik

LINGKUNGAN
STRATEGIS

POLITIK
TUJUAN
NASIONAL

KEMITRAAN
STRATEGIS
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
Penerapan Geopolitik s/d PD II
 Inggris : Wawasan Ralieght  “the British Rules
the Waves” : kekuatan maritim dg menguasai
pantai sepanjang Eropa, Asia, Afrika, USA
 Jerman : Wawasan Haushoffer 
“Lebensraum”/ruang hidup (macht und erde) :
daratan luas dan akses ke laut
 Jepang : Wawasan Haushoffer  “Fukoku
Kyohei” (rich country strong army)
 USA : Wawasan Spijkman  dgn utamakan
kekuatan laut
Sunardi, 2002 : 175
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
(Implementasi Pasca PD II)
Pelajaran yang dapat ditarik :
 Kekuatan nyata sesasat belum menjamin kemenangan
akhir
 Kekuatan ekonomi & industri tanpa dukungan SDA tidak
menentukan kemenangan perang
 Kesedian SDA sangat tergantung pada luas wilayah
 Faktor kesadaran BN sangat berpengaruh  “partisan”
 Perkembangan Iptek pengaruhi bangsa mengembangkan
wawasan (geopolitik)
 Untuk memelihara kekuatan mil. harus didukung faktor
alamiah : geografi, sda & penduduk (hanya USA & US)
 Terjadi Bi Polar : Blok Barat (Sekutu/Liberal) >< Blok
Timur (Sosialis)
Orbit Geostasioner adalah
 orbit geosinkron yang berada tepat di atas
ekuator Bumi. Objek yang berada di orbit
geostasioner akan tampak diam di angkasa
karena perioda orbit objek tersebut
mengelilingi Bumi sama dengan perioda
rotasi Bumi.
GEOPOLITIK INDONESIA
Latar Belakang
 Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera
(India & Pasifik) dan 2 benua (Asia &
Australia), dibawah orbit Geostationary
Satelite Orbit
 Negara Nusantara (kepulauan)  nusa
diantara air
 Benua Maritim Indonesia
 Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara
Geopolitik Bangsa Indonesia
 didasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yg luhur
 tertuang dalam Pembukaan UUD’45
 Indonesia cinta damai, cinta kemerdekaan
 Menolak segala bentuk penjajahan, krn
tidak sesuai perikemanusiaan/keadilan
 Menolak paham ekspans/rasialisme
 Berpijak paham kebangsaan/nasionalisme
menolak chauvinisme
GEOPOLTIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Wawasan Nasional
SEJARAH
DIRI BANGSA KONSTITUSI
BUDAYA UUD

W
A
W
A
S
A A
B N
S
A
P
N FALSAFAH N
I TUJUAN
G IDIOLOGI A
R NASIONAL
S S
A
A I
S
I O
N
A
L

LINGKUNGAN DRIVES
(GEOGRAFI) MOTIVE
WANNAS, WANNUS
Wannas: Cara pandang Bngsa ttg diri dan
lingkungannya yg dijabarkan dr dasar falsafah
dan sejarah bangsa sesuai posisi dan kondisi
geografis negaranya U mencapai tujuan/cita-
cita nasionalnya
Wannus: Cara pandang Bngsa Indonesia ttg
diri dan lingkungannya berdsar Pancasila,
UUD’45, sesuai wil nusantara yg menjiwai
kehidupan bangsa dlm mencapai tujuan atau
cita-citanya
GEOPOLITIK INDONESIA
Peranan Wawasan Nusantara
 Mewujudkan persatuan & kesatuan yang serasi &
selaras segenap aspek kehidupan nasional
 Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas
pemanfaatan lingkungan
 Menegakkan kekuasaan guna melindungi
kepentingan nasional
 Merentang hubungan internasional dalam upaya
ikut menegakkan perdamaian dunia
GEOPOLITIK INDONESIA
(tantangan dari dalam)
 Geopolitik Indonesia : Wawasan Nusantara
 Memahami Deklarasi Juanda  asas negara
kepulauan
 FahamiTanah Air  negara kepulauan/benua
maritim Indonesia
 Hakekat laut  dipahami
 Tinjau UU Otoda  ps 18 ayat (4) dan (5)
 PAD >< Kerusakan LingkungaN
GEOPOLITIK INDONESIA
(Tantangan dari luar)
4 macam negara yang harus dihadapi :
 Negara-negara ASEAN termasuk Australia
 Negara-negara yang berkepentingan terhadap
perikanan
 Negara-negara maritim yang memiliki armada
niaga besar
 Negara maritim besar dalam rangka mencapai
global strategi
Kusumaatmadja. 2002 : 26
GEOPOLITIK INDONESIA
Wajah Wawasan Nusantara
Merupakan gambaran situasi & kondisi
yang dihadapi :
 Landasan konsepsi Geostrategi
 Wawasan Pembangunan Nasional
 Wawasan Pertahanan dan Keamanan
 Wawasan Kewilayahan
GEOPOLITIK INDONESIA

Wawasan Kewilayahan
 Woerjaningrat : = Bekas Hindia Belanda
 M. Yamin : Nusantara (dalam arti luas
termasuk Malaya, Timor, Seluruh
Kalimantan, Papua dan Tumasek)
 Soekarno : Tanah-air (tanah dan air satu
kesatuan) tidak dapat dipisahkan dengan
orang
Setneg RI, tt : 66
GEOPOLITIK INDONESIA
(Hakekat Laut)
 Bebas, merdeka dan bergerak
 Relatif tetap & tidak mudah dirusak
 Datar tidak dapat dipakai sembunyi
 Tidak dapat dikuasai secara mutlak
 Tidak dapat dikapling  sulit diberi tanda
 Alat angkut volume besar
 Sebagai macam-macam medium
Perkembangan Wil. Indonesia
 Sejak 17-8-1945 s/d 13-12-1957
 Dari 13-12-1957 s/d 17-2-1969 (deklarasi
Juanda)
 Dari 17-2-1969 (deklarasi landas kontinen)
sampai sekarang
 d. 21 – 4 – 1980 Zona Ekonomi
Ekslusif/ZEE
Deklarasi Juanda 13-12-1957 s/d

17-2-1969 tujuannya:
1. Prwujudan bntk wil. NKRI yg utuh dan
bulat
2. Pnentuan batas-batas wil NKRI
disesuaikan dng asas-asas kepulauan
3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yg
lebih menjamin keselamatan dan
keamanan NKRI
UU No.4/Prp/1960 ttg perairan
Indoneisia
 Perubahan bntuk wil nasional Laut
teritorialdiukur sejauh 12 mil dari titik-titik
pulau terluar yg saling dihubungkan shingga
merupakan satu kesatuan wil yg utuh dan
bulat
KONSEPSI WIL. KELAUTAN
Sesuai Hukum Laut Internasional, sebagai
- Negara Kepulauan Indonesia memiliki:
- Laut teritorial
- Perairan Pedalaman
- Zona Ekonomi Ekslusif
- Landasan Kontinen
LAUT TERITORIAL
 Suatu wilayah laut yang lebarnya tidak
melebihi 12 mil laut diukur dari garis pankal,
(= garis air surut terendah sepanjang pantai)
berupa garis yg menghubungkan titik terluar
dari dua puau deng batass tertentu sesuai
konvensi. Kedaualatan suatu negara pantai
mencakup daratan, perairan pedalaman dan
laut teritorial tsb
PERAIRAN PEDALAMAN

Wilayah sebelah dalam daratan atau


sebelan dalam dari garis pangkal
NEGARA KEPULAUAN
 Suatu Negara yang seluruhnya terdiri dari
satu/lebih kepulauan dan dapat mencakup
pulau-pulau lain,
 Kepulauan: gugusan pulau-pulau
termasuk bagian pulau, perairan dll , wujud
alamiah yg hubungannya demikian erat shg
merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi
dan politis yang hakiki atau secara historis
dianggapp demikian
ZONA EKONOMI EKSLUSIF
 adalah zona yg luasnya 200 mil dari garis
dasar/pangkal pantai, dimana dalam zona
tersebut sebuah negara pantai mempunyai
hak atas kekayaan alam di dalamnya,
berhak menggunakan kebijakan hukumnya,
kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya,
ataupun melakukan penanaman kabel dan
pipa
LANDAS KONTINEN
 adalah suatu Negara berpantai meliputi dasar
laut dan tanah di bawahnya yg terletak di luar
laut teritorial spanjang merupakan kelanjutan
alamiah wilayah daratannya. Jaraknya 200
mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih
dari itu dengan tidak melebihi 350 mil, tidak
boleh melebihi 100 mil dari garis batas
kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
ALKI-III
ALKI-I
ALKI-II C
B
A
Rep. Timor Leste
PERAIRAN NUSANTARA
PERAIARAN ZEE

PETAWILAYAH
PETA WILAYAHR.I
R.IMENURUT
MENURUTUNCLOS’82
UNCLOS’82(UU
(UUNo.
No.6/1996)
6/1996)
PERAIRAN
KEPULAUAN

PERAIRAN
PEDALAMAN LAUT
TERITORIAL
ZONA LAUT
TAMBAHAN BEBAS
ZEE

12 MIL
DARATAN LANDAS
24 MIL
CONTTNEN

200 S/D 350 MIL


GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara)
STATUS HUKUM RUANG DIRGANTARA

RUANG ANTARIKSA
(WILAYAH KEPENTINGAN)

RUANG RUANG UDARA RUANG


UDARA WILAYAH KEDAULATAN UDARA
BEBAS BEBAS

DARATAN
LEO = 100 – 450 KM
MEO = 45 – 34.000 KM
HEO = 34.000 – 36.000 KM
12 NM
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara)
DEKLARASI BOGOTA 1976 12,82%

33.979,07KM
GSO Indonesia
+ 35.871KM

A A
Ket: 5.140KM
A = Ruang Udara Nasional Indonesia E Y D C B BUMI Y
B = Ruang Udara Bebas/ Negara lain
A,B,C, = Atmosfir Bumi
D, E = Ruang Angkasa (Bebas untuk kemanusiaan
dan milik bersama)
Y = Orbit Geostarioner (GSO)
Y
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
 Sentralisasi : Pemerintah diatur dari pusat
 Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada
rakyat
Filosofi  Pemda ada, ada rakyat yang dilayani
 Rakyat beri legitimasi
Output  Public goods & Public regulation
 Dekonsentrasi : tidak semua tugas2 teknis
dapat dilaksanakan Pemda
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
 Tidak semua pemimpin daerah—termasuk
politisi—yang menyadari filosofi tersebut
 Berusaha memperbesar PAD
 Pemekaran wilayah
 Wilayah terisolasi—dari akses nyata &
maya—menjadi hinterland
 Frontier : hinterland di perbatasan
dengan negeri jiran
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Beranda Depan (Daerah Frontier)
 Ekonomi  kemudahan
mendapatkan kebutuhan hidup
 Sosial Budaya  kesamaan sub-
kultur & kemudahan social security
 Politik  kepastian hukum  dapat
terjadi tuntutan referendum
Sunardi. 2002 ; 175
12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA

NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN


1 P. RONDO Tdk ada Penduduk India Illegal Fishing
Kab. Sabang Penjaga Mercusuar
NAD
2 P. BERHALA Tdk ada Penduduk Malaysia Illegal Fishing
Kab. Serdang Bedagai Luas : + 2,5 km2 Effektive Occupation
Sumatera Utara
3 P. SEKATUNG Tdk ada Penduduk Vietnam Illegal Fishing
Kab. Natuna Luas : + 0,3 km2
Kepulauan Riau
4 P. NIPA Tdk ada Penduduk Singapura Tenggelam
Kota Batam Luas : + 60 ha, Pelayaran Internasional
Riau 80% karang, 20% Pasir
5 P. MANORE Penduduk + 640 jiwa Filipina Illegal Fishing
Kab. Sangihe Luas : + 214,49 km2 Check Point
Sulawesi Utara Border Crossing Area
6 P. MIANGAS Penduduk + 678 jiwa Filipina Penyeludupan
Kab. Talaud Luas : + 3,15 km2 Dari Filipina 48 mil Terrorisme
Sulawesi Utara ada Listrik Dari Kecamatan 145 mil Mata Uang Peso
12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA

NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN

7 P. MARAMPIT Penduduk + 1436 jiwa Filipina Illegal Fishing


Kab. Talaud Luas : + 12 km² Belum ada sarana Effective Occupation
Sulawesi Utara

8 P. FANI Ada penduduk Palau Illegal Fishing


Kab. Raja Ampat Luas : + 9km² 220 km² dari Sorong Effective Occupation
Papua 35 jam pelayaran
9 P. FANILDO Tak ada penduduk Palau Illegal Fishing
Kab. Biak Numfar Luas : + 9 km² 280 km dari Kabupaten Effective Occupation
Papua
10 P. BRAS Penduduk + 50 jiwa Republik Palau Illegal Fishing
Kab. Biak Numfor Luas : + 3.375 km Jarak dari Kab 280 km Effective Occupation
Papua dari P. Supriori 240 km

11 P. DANA Tak Ada Penduduk Australia Illegal Fishing


Kab. Kupang Dari P. Rote 4 km Pintu masuk ALKI III Effective Occupation
Nusa Tenggara Timur Dari Kupang 120 km

12 P. BATEK Tak ada Penduduk Timor Leste Illegal Fishing


Kab. Kupang Luas : + 25 ha Sebelah Utara ALKI III Effective Occupation
Nusa Tenggara Timur Tempat Penyu bertelur
Migrasi Lumba-lumba
KETERSEBARAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
INDONESIA NEGARA TETANGGA
NAD 6 India 6
Sumut 3 Malaysia 17
Kep Riau 20 Singapura 4
Sumbar 2 Vietnam 3
Bengkulu 2 Filipina 11
Lampung 1 Australia 27
Banten 1 Timor Leste 6
Jabar 1 Palau 7
Jateng 1 Papua Niugini 1
Jatim 3 Thailand 9
NTB 1
NTT 5
Kaltim 4
Sulteng 3
Sulut 11
Maluku Utara 1
Maluku 18
Papua 9
GEOPOLITIK INDONESIA
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Penataan Ruang
(filosofi yang mendasari)
 Pemanfaatan ruang untuk kepentingan
semua orang secara terpadu, efektif,
efisien, serasi, selaras, & berkelanjutan
 Keterbukaan, persamaan, keadilan &
perlindungan hukum
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Rencana Tata Ruang Wilayah
 RTRW harus melalui Perda
 Standarisasi penataan RTRW  selama
ini mengacu pada negara kontinen
 Pengaturan wilayah pantai kurang jelas
(belum ada marine cadastre)
 Kerusakan lingkungan tidak terhindar
GEOPOLITIK INDONESIA
(Marine cadastre)

 Banyak pulau yang belum bernama


 Dokumentasi nasional
 Pendaftaran ke PBB
 Kasus Sipadan-Legitan jangan terjadi lagi
 Pembagian wilayah akan lebih akurat
 Jangan sampai kita merasa kehilangan tetapi
tidak tahu apa yang hilang
PERKEMBANGAN GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI
Negara (kecil & maju) cenderung menerapkan teori
Ratzel & Haushoffer
 Malaysia : membangun daerah perbatasan lebih baik
dari negara tetangga, silent occupation
 Singapura : upaya reklamasi pantai & jasa per-
ekonomian dunia
 Filipina : pengaruh sosial, budaya dan ekonomi, silent
occupation
 Palau : silent occupation
 Papua Nugini : pengaruh sosial, sosial dan eko-nomi
 Australia : Australian Maritime Indentification Zone
 Timor Leste : tidak mustahil meniru Malaysia
Peta AMIZ (dari Kompas)
PERKEMBANGAN GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI
 Q.Wrights : dunia menyempit, percepatan
jalan sejarah memicu dunia tanpa batas.
 Benturan budaya.
 NM : perangi terorisme internasional
 Q.Wrights Kebangkitan demokrasi
perang fisik di NSB.
 Teknologi informatika merupakan “impe-
rialisme” baru (tidak melalui perang fisik).
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Perebutan wilayah melalui effective occupation
 BPN  Marine cadastre ?
 Perairan gugusan pulau : potensi perikanan &
biota laut  rawan pencurian ikan
 Perlu menggalakkan transmigrasi nelayan, paling
tidak mendirikan pos pengamat & tempat
istirahat nelayan
 Bandingkan upaya Cina mendirikan pos di Kep.
Spraetlly
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Pendudukan & mendirikan pos di pulau terpencil
 tingkatkan kewaspadaan
 Mercusuar tidak dirusak
 Nelayan tidak larut dgn keinginan pihak asing
 Keberadaan nelayan akan merupakan aspek
kekuatan maritim
 Bgs Indonesia harus mengenal geomorfologi
negara kepulauan diantara 2 lautan & 2 benua
 Bgs Indonesia harus memaknai arti BMI
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Mengadapi ASEAN & Australia
- Waspadai “silent occupation”
- Pemantapan & pembinaan kek. maritim
- inventarisasi pulau2
- Waspadai “Five Power Defence
Arrangement”
- Kunjungan Presiden/Wapres ke perba-
tasan sangat perlu
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Menghadapi negara yang berkepentingan dengan
perikanan
 Meningkatkan kemampuan nelayan
(nelayan pantai  nelayan laut)
 Pembangunan desa pantai
 Nelayan menjadi monitor terhadap penggang-
gu negara kita thd : pencurian ikan, pence-
maran lingkungan, perusakan alat navigasi
Five Power Defence
Arrangements
 adalah hubungan pertahanan melalui
rangkaian persetujuan multilateral antara
Britania Raya, Australia, Selandia Baru,
Malaysia, dan Singapura yang
ditandatangani tahun 1971, dengan kelima
negara akan saling membantu jika terdapat
serangan dari luar terhadap Malaysia atau
Singapura
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Armada angkutan laut negara besar
 Negara besar tetap ingin berperan dalam era
globalisasi
 ALKI tidak perlu ditambah (permintaan IMO
sebaiknya tidak disetujui)
 ALKI diinformasikan lebih intensif kepada
masyarakat maritim
 Masyarakat maritim proaktif mengawasi
 Konflik daerah banyak terjadi di tempat
yang dilalui ALKI
Alur laut kepulauan Indonesia
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Amerika Serikat & Rusia (sebelum pecah)
 Negara-negara ini semula menentang
konsep negara Nusantara
 Usul/meminta ALKI diperbanyak 
negara nusantara menjadi terbuka
 Pengupayaan Inner water menjadi high
seas tetap ditolak (memudahkan gerakan AL
neg. adidaya)
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Tidak terbuai slogan “bangsa serumpun”,
“solidaritas ASEAN”
 Slogan “bangsa serumpun” hanya dipakai
untuk memantapkan konsep ketahanan
regional
 Mensosialisasikan makna “tanah air”,
Nusantara, Benua Maritim Indonesia.
 Mendorong generasi muda “cinta laut” &
ikut mengelola laut
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Pengisian dan pembinaan pulau-pulau tidak
berpenghuni, terutama di daerah perbatasan
dengan lebih intensif.
 Pembangunan desa pantai dipercepat untuk
mewujudkan Benua Maritim Indonesia
 Pulau dibina, tidak ditelantarkan, bahkan untuk
tempat sampah B-3 dari LN
 Pembagian dan pemberian kewenangan kepada
wilayah tidak mengarah ke “etnik sentris”
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Konsep RTRW yang meliputi tanah & laut
pedalaman disusun dgn lugas dan tepat
 Super power menghendaki kita lebih
terbuka
 Membangun kekuatan armada laut (TNI,
niaga, perikanan, industri, prasarana
maritim)
 Meningkatkan kemampuan nelayan agar
tidak tersesat dan mampu membaca peta
HARAPAN
 Menyadarkan anak didik dan masyarakat
pentingnya pengetahuan geopolitik
 Geopolitik untuk membangkitkan
semangat cinta tanah air
 Semangat cinta tanah air akan
membangkitkan karakter nasional
 Karakter nasional, salah satu elemen
kekuatan nasional
Naskah Rujukan
 UU no. 6/1996 ttg Perairan Indonesia
 UU no.23/1996 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU no.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah
 UU no.33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Anta Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
 Anderson, Benedict. 2002. Imagined Communities. Yogyakarta : Insist
 Basrie, Chaidir, Drs, MSi, 1995, Wawasan Nusantara, Serpong : LIH ITI
 Ditjen Dikti, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Dik Kewarganegaraan.
Jakarta : Ditjen Dikti Dep Dik Nas
 Djalal, Hasjim. 1995, Indonesia and the Law of the Sea, Jakarta : CSIS
• Hardjasumantri, Kusnadi, 1989,Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta : UGM Pres
• Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilization and the Remaking of the
World Order. London : Touchtone
 Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH, LLM.,2003, Konsepsi Hukum Negara Nusan-
• tara Pada Konferensi Hukum Laut III, Bandung : Alumni
• Roberts, J.M., 2002, The New Pinguin History of the World, London, UK : Pimguin
 Sekretariat Negara RI, TT, Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI yang
berhubungan Penyusunan UUD 45. Jakarta : Setneg RI
 Soemiarno, S, 2005, Ambalat dan Konflik Kepentingan (naskah Seminar), Semarang :
UNES
 Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Keu-
tuhan NKRI. Jakarta : PT Kuaternita Adidarma
 Wright, Quincy, 1942, Study of War. Chicago Ill. : The University of Chicago Press
 Zen, M.T., 2005, System Pertahanan Untuk Ketahanan Nasional ,(naskah pertemuan
Menhan dgn Forum Rektor, Jakarta, Dep Han.
Situasi Geostrategi Kini
 Dua Aksioma Q.Wrights memicu dunia
tanpa batas.
 Teknologi informatika maju  apa yang
terjadi di wilayah lain ditiru?
 Teknologi informasi merupakan
“imperialisme” baru (tidak melalui perang
fisik.
 Terjadi benturan budaya.
Situasi Geostrategi Kini
 Pesawat terbang angkutan masal
Dunia terasa sempit.
Perjalanan manusia tidak jelas, muncul
Biro Wisata
Angkutan barang maju  agen
tunggal “hapus”.
Muncul hypermarket oleh MNC
Situasi Geostrategi Kini
 Dampak Positif & Negatif Globalisasi
SDM mahir menerapkan Iptek yang
berlaku pada masa GLOBALISASI.
Timbul kecemburuan bila tidak dapat
mengakses informasi  dis-integrasi
Kecemburuan karena adanya gap info
pada daerah terpencil (frontier)
berpaling ke negara jiran karena masalah
sosial, budaya, ekonomi

Anda mungkin juga menyukai