Dosen Pengampu:
Silvana Oktanisa, S.IP., M.Si.
WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP
Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek administratif dan atau
aspek fungsional (Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia).
Sedangkan definisi lain mengatakan bahwa wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau
menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh
batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa
kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan
berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas nasional.
WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP
• Konsep Geopolitik, sesungguhnya merupakan ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa.
• Ruang hidup suatu negara meliputi darat, laut, dan udara.
• Indonesia yang memiliki wilayah negara yang sangat luas di satu sisi, sedang di sisi lain
Indonesia juga harus mewujudkan tujuan negara, maka Indonesia harus memiliki
prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman.
• Pedoman tersebut sebagai pandangan atau wawasan yang menjamin persatuan dan
kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan nasional Indonesia.
• Negara (dalam arti wilayah) dapat dibedakan:
1. Dikelilingi daratan (land lock country)
2. Berbatasan dengan laut, yang dapat dibedakan menjadi:
• Negara pulau (oceanic archipelago)
• Negara pantai (coastal archipelago)
• Negara kepulauan (archipelago)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah (Geografi)
• Asas Kepulauan
• Kepulauan Indonesia
• Konsepsi tentang Wilayah Lautan
• Karakteristik Wilayah Nusantara
• Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957. Wilayah negara Republik Indonesia ketika
merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan kententuan dalam
“Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah
laut teritorial Indonesia.
• Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara (landasan idil).
• GBHN, Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional (landasan operasional)
Manfaat Wilayah Nusantara
1. Penerimaan dan Pengakuan konsepsi Nusantara di forum Internasional
Pengakuan ini dapat dibuktikan dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982. Hal ini
membuat Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh dunia Internasional.
Dilansir dari buku Kewarganegaraan & Masyarakat Madani (2019) karya Heri
Herdiawanto dan kawan-kawan, tujuan wawasan nusantara yaitu mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia, serta mengutamakan
kepentingan nasional. Tujuan wawasan nusantara lainnya, yakni:
1. Mewujudkan kesatuan dan persatuan seluruh aspek kehidupan untuk menjamin
kelangsungan penyelenggaraan bangsa dan negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur.
2. Mewujudkan hubungan dengan dunia internasional berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial guna mendukung kepentingan nasional.
Problematika Wawasan Nusantara
• Problematika yang belum terselesaikan. Indonesia sebagai negara kepualauan melahirkan
keragaman ras, suku, dan budaya yang melandasi konsep kebudayaan nasional. Potensi akan
konflik kebudayaan tidak dapat kita hindari. Pada dasarnya keterkaitan antara Geopolitik
Indonesia, wawasan nusantara, dan kebudayaan nasional sangat erat, akan tetapi masyarakat
Indonesia masih belum menyadari hal tersebut. Melalui studi literatur kita mempelajari kembali
konsep dasar kewarganegaraan sehingga di dalam kehidupan nyata dapat kita implementasikan
sebagai solusi dari adanya fenomena konflik antar budaya di Indonesia. Konflik antar budaya yang
terjadi di Indonesia disebabkan oleh banyak hal seiring perubahan zaman, namun apabila kita
cermati maka faktor utama dari konflik budaya tersebut adalah rendahnya kesadaran masyarakat
sebagai bagian dari kesatuan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan mempertahankan
keutuhan Negara Indonesia. Dari hasil studi literatur dapat disimpulkan bahwa suatu bangsa dalam
menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas
hubungan yang saling berkaitan antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang
dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta
pengalaman sejarah.
Tantangan Wawasan Nusantara
1. Pesatnya Perkembangan Teknologi
Di era modern, perkembangan teknologi dan perkembangan masyarakat global semakin pesat terjadi. Hal ini juga dikaitkan
dengan dunia yang tidak mempunyai batas atau sekat sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi konsep wawasan nusantara.
Perkembangan teknologi ini dapat memengaruhi pola bersikap, berpikir, dan bertindak bagi masyarakat dalam konteks berbangsa
dan bernegara. Dalam buku Borderless Word and The End of National State, Kinichi Omahe menyatakan dalam perkembangan
masyarakat global, batas wilayah negara masih sama dalam arti geografi dan politik.
2. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasari atas hal milik swasta terhadap beragam kebabasan dan barang individu.
Tujuannya untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan ikut terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi yang dipilihnya
sendiri. Hal ini dilakukan berdasarkan atas kepentingan pribadi dan mencapai keuntungan atau laba bagi dirinya sendiri. Agar
bisa bertahan di era kapitalisme modern maka perlu untuk membuat strategi baru, yaitu strategi keseimbangan antara paham
sosialis dan individualis.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk partisipasi dan aktivitas manusia agar tujuan nasional dapat tercapai hanya
bisa dilakukan oleh negara maju dengan Button Up Planning. Sedangkan bagi negara berkembang, keterbatasan kualitas sumber
daya manusia membuat perlunya landasan operasional berupa garis-garis besar haluan negara atau GBHN. Kondisi pembangunan
nasional yang tidak merata membuat terciptanya keterbelakangan yang mengancam integritas. Oleh karena itu, diperlukan upaya
pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah tertinggal. Tujuannya agar setiap warga negara dapat berpartisipasi dan ikut aktif
untuk mencapai tujuan nasional.
DAFTAR PUSTAKA:
https://www.academia.edu/30165952/makalah_wawasan_nusantara_sebagai_geo
politik_indonesia
https://tofacanchujitsuna.blogspot.co.id/2015/09/makalah-wawasan-
nusantarasebagai.html
https://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2013/10/wawasan-nusantara-
sebagaigeopolitik.html
https://www.researchgate.net/publication/358948220_WAWASAN_NUSANTAR
A_DAN_GEOPOLITIK
THANK
YOU!!!
LATIHAN