(NATIONAL OUTLOOK)
I. Pengertian
Realisasi
b. Kepulauan Indonesia
Indonesia dalam bahasa yunani “Indo” : India dan “nesos” : pulau. Berarti
pulau pulau yang terletak pada lautan India.
Menurut James Richardson Logan (1850) dalam jurnal of the India
Archipelago and East Asia. Indonesian : “Masyarakat dengan kebudayaan
unik yang tinggal diantara benua Australia dan Asia, antara Samudra Pasifik
dan India (Samudra Indonesia).
Awal abad 20 mahasiswa nusantara di Belanda membentuk perhimpunan
pelajar bernama “perhimpunan pelajar/ mahasiswa Indonesia”. Istilah
Indonesia semakin populer, dan pada Sumpah Pemuda 1928, kata Indonesia
berarti mencakup Nusa (tanah air), bangsa dan bahasa; menggeser istilah
“Netherlandsch Oost Indie”.
Wilayah NKRI : wilayah jajahan Belanda yang disebut “Nederlandsch
Oost Indische Archipelago” bagian wilayah “Indische Archipel” yang
dikuasai Belanda.
c. Konsep Wilayah Lautan
Hukum Lautan International berisi konsep kepemimilikan dan penggunaan
laut sbb :
• Res Nullius : “laut tidak ada yang miliki”
• Res Cimmunis : “laut milik masyarakat dunia, bukan masing masing
negara
• Mare Leberum : “laut bebas untuk semua bangsa”
• Mare Clausum (the right and dominion of the sea) : hanya laut sepanjang
pantai yang dapat dimiliki negara, sejauh yang dapat dikuasai dari darat
(± 3 mil)
• Archipelago state principle (asas negara kepuluan) disahkan dalam
konversi PBB tentang hukum laut.
Konvensi PBB : Hukum laut (United Nation Convention Ow The Low of
The Sea – UNCLOS).
• Ingin bentuk tertib hukum laut dan samudra sebagai sarana komunikasi
dan transportasi, memajukan penggunaan laut dan samudra secara
damai.
• Keinginan mendayagunakan SKA secara adil dan efisien, konservasi dan
keajian sumber kekayaan hayati, perlindungan dan pelestarian lingkungan
laut.
2. Geopolitik (Indonesia)
• Arti geopolitik
Geopolitik berawal Frederick Ratzel (1844-1904) :”Political Geography” (Ilmu bumi
politik). Rudolf Kjellen (Swedia 1864-1922) dan Karl Haushofer (Jeman1869-1964)
kembangkan geograpihical politik menjadi ”Geopilitical”.
Political geography : mempelajari fenomena geografi dari aspek political.
Geographical politic (geopolitik) mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.
Geopolitik (geographical politik) : dasar pertimbangan dalam tentukan alternatif
kebijakan nasional untuk wujudkan tujuan tertentu, (wawasan nasional)
dipraktekkan abad XIX.
• Pandangan F. Rautzel dan R.Kjellen
Frederick Ratzel (akhir 19) melakukan kajian politik geografi atas dasar ”Negara =
Organisme”. Dalam perkembangan suatu Negara butuh ruang hidup. Dalam negara
terdapat kelompok masyarakat politik (bangsa) terikat hukum alam. Bangsa dan
Negara butuh berkembang dan eksis, harus ikuti hukum alam sehingga
memerlukan pemekaran wilayah; lahirkan teori ekspansi (ekpansionisme).
Pendapat Rudolf Kjellen sama Frederich Ratzel : Negara = Organisme yang punya
intelektual. Negara merupakan sistem politik yang meliputi, ‘Geopolitik ekonomi
politik, kratopolitik dan sosiopolitik. Untuk eksis dan berkembang, bangsa dan
negara mengikuti teori, ekspansionisme.
Indonesia berdasar hukum laut international : negara kepulauan yang miliki : “laut
teritorial “, “perairan pedalaman”,”zone ekonomi ekslusif”, dan “landas kontinen”.
Proses pertumbuhan suatu negara ( = organisme) mengalami proses lahir – tumbuh
dan berkembang - bertahan hidup - susut dan mati. Proses ini mendorong lahirnya
paham ekspansionisme (pemekaran wilayah) dan ajaran “adu kekuatan” (power
politic/ theory of power).
• Pandangan Karl Houshofer.Karl Houshofer mewarnai gepolitical nazi jerman
diterapkan oleh Hitler. Selain faham “ekspansionisme, juga rasionalisme”. Ras
jerman merasa paling unggul akan kuasai dunia. (Jepang Hako Ichu
militerisme dan fasisme).
• Pokok-pokok pikiran Karl Houshofer.
Bangsa dalam eksistensinya dipengaruhi alam, bangsa yang unggul (kualitas) akan
dapat bertahan hidup & berkembang, cenderung bersifat rasial.
Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan mendorong kekuasaan imperium
maritim (kuasai pengawasan laut).
Ada negara besar dunia akan timbul, dan kuasai eropa, afrika, asia barat (jerman &
italia), dan asia timur raya –> Jepang.
Geopolitik : doktrin negara dengan focus strategi perbatasan.
Ruang lingkup bangsa dengan tekanan-tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial
yang rasial memicu pembagian kekayaan alam dunia.
Geopolitik : landasan ilmiah bagi tindakan politik, untuk perjuangkan kelangsungan
hidup dan mendapatkan ruang hidupnya.
• Geopolitik Indonesia.
Dilandasi nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur, geopolitik Indonesia,
jelas dan tegas dalam pembukaan UUD 45. “Bangsa Indonesia: bangsa cinta
damai, tapi lebih cinta kemerdekaan”.
Bangsa Indonesia tolak segala penjajahan, tidak sesuai peri kemanusiaan dan peri
keadilan. Geopolitik Indonesia tolak ekspansionisme, adu kekuatan dan rasisme
Bangsa Indonesia tolak paham rasialis, karena manusia miliki “harkat martabat”
sama, hak dan kewajiban sama sesuai nilai Ketuhanan dan kemanusiaan universal.
Geopolitik Indonesia dalam hubungan International : paham kebangsaan
(nasionalisme). Jauh dari “chauvinisme dan primordialisme”. Terbuka menjalin
kerjasama antar bangsa, saling menolong, membantu dan saling menguntungkan
serta ikut wujudkan perdamaian dan ketertiban dunia sesuai prinsip adil, abadi.
3. Geostrategi (Indonesia)
• Strategi : “Politik dalam implementasi”.
Strategi, upaya mencapai tujuan/ sasaran yang ditetapkan sesuai keinginan
politik.
Strategi juga merupakan seni, pelaksanaannya yang perlu intuisi, perasaan
dan hasil pengalaman (eksperimen).
Strategi juga ilmu, langkah - langkahnya berkaitan dengan fakta dan data.
• Seni dan ilmu digunakan sekaligus dalam upaya kelola, bina, daya gunakan dan
manfaatkan sumber daya dimiliki sesuai rencana dan tindakan.
• Strategi, jangkau masa depan, maka disusun bertahap, pertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi.
• Geostrategi Indonesia memperhatikan posisi strategis yang berpengaruh pada
berbagai aspek kehidupan sbb :
Geografi ; posisi silang dunia (jalur komunikasi, informasi, transportasi, dsb)
antar selatan – utara, barat – timur, peran apa dimainkan ? Dan manfaat apa
diperoleh?
Demografi perhatikan kondisi penduduk jarang diselatan (Australia) dan
padat diutara (RRC, Vietnam) migran dan transit di Indonesia.
Idiologi ; liberalisme diselatan (Australia, Selandia Baru) dan sosialisme di
utara (RRC, Vietnam, Korut) berpengaruh pada Resistensi idiologi pancasila.
Politik ; demokrasi liberal di selatan dan demokrasi rakyat (totaliter) diutara
beri warna demokrasi pancasila kesan tak jelas.
Ekonomi ; kapitalis diselatan dan sosialis diutara pengaruhi ekonomi
kerakyatan menurut pancasila dan UUD 45 tak jelas.
Sosial ; masyarakat individualis di selatan dan masyarakat sosialis diutara
mempengaruhi masyarakat majemuk tunggal.
Budaya ; budaya barat (rasional, progresif, sekuler) dan budaya timur (intuisi,
permisif, religius) di timur pengaruhi multikultur/ pluralisme
Hankam; kekuatan maritim diselatan dan kekuatan kontinental di utara
pengaruhi kesatuan darat, laut dan dirganta
• Geostrategi Indonesia : Rumusan kebijaksanaan nasional berikut
pelaksanaannya, dalam tentukan tujuan-tujuan, sarana-sarana dan
cara-cara yang akan dilakukan mencapai tujuan nasional dengan
pertimbangkan situasi, kondisi dan korelasi berbagai faktor diatas.
• Kata kunci : kemampuan mengubah pengaruh dan kekuatan luar
menjadi potensi/ kekuatan nasional yang terkendali agar dapat capai
tujuan nasional.