Anda di halaman 1dari 36

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

A. GEOPOLITIK
1) Asal istilah Geopolitik
Mula-mula diartikan oleh Frederich Ratzel (1884-
1904) sebagai ilmu bumi politik (Political
Geography). Kemudian diperluas oleh Rudolf
Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)
menjadi Geographical Politic disingkat Geopolitik.
Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari
fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan
Geopolitik mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi.
lanjutan
Pengertian Geopolitik baru tumbuh pada awal
abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan negara
yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah yang
menjadi tempat tinggal suatu negara.
2) Pandangan Ratzel dan Kjellen
Pada akhir abad ke-19 Ratzel mengembangkan
kajian geografi politik dengan dasar
pandangan bahwa :
lanjutan
- negara adalah mirip organisme (makhluk
hidup);
- negara dipandang sebagai konsep ruang,
artinya ruang yang ditempati oleh kelompok
masyarakat politik(bangsa);
- bangsa dan negara terikat oleh hukum alam,
artinya jika bangsa dan negara ingin tetap
eksis dan berkembang, maka harus dilakukan
hukum ekspansi (pemekaran wilayah)
lanjutan
Sedangkan Kjellen berpendapat bahwa :
-negara adalah organisme yang harus memiliki
intelektual;
-negara merupakan sistem politik yang mencakup
geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik dan
sosiopolitik;
-untuk memperkuat negara dengan memulai
pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan
diikuti dengan pembangunan kekuatan bahari
(maritim)
lanjutan
Kesamaan pandangan Ratzel dan Kjellen :
- sama-sama memandang bahwa negara mirip
dengan pertumbuhan organisme;
- Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum)
mengenal proses lahir, tumbuh,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati;
- sama-sama mengajukan paham ekspansionisme;
- sama-sama melahirkan ajaran adu kekuatan
(Power Politik atau Theory of Power).
3) Pandangan Karl Haushofer
- Hanya bangsa yang unggul (berkualits) saja yang
dapat bertahan hidup dan terus berkembang
sehingga hal ini menjurus ke arah rasialisme;
- Kekuasaan Imperium daratan yang kompak akan
dapat mengejar kekuasaan Imperium maritim untuk
menguasai pengawasan di lautan;
- Beberapa negera besar di dunia akan timbul dan
akan menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat (yakni
Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan
menguasai wilayah Asia Timur Raya
lanjutan
- Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan, artinya
wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-rigion
yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang
unggul seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia,
Inggris dan Jepang.
4) Goepolitik Bangsa Indonesia
Pandangan Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan
pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang
luhur, tertuang dalam Pembukaan UUD 1945;
lanjutan
- Bangsa Indinesia adalah bangsa yang cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan;
- Bangsa Indonesia menolak sebaga bentuk
penjajahan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan;
- Bangsa Indonesia menolak paham
ekspasionisme dan adu kekuatan yang
berkembang di dunia Barat;
- Bangsa Indonesia menolak pahan rasialisme;
lanjutan
- Bangsa Indonesia berpandangan bahwa semua manusia
mempunyai martabat yang sama;
- Semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang
universal;
- Dalam hubungan Internasional, bangsa Indonesia berpijak
pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk
suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan
Chauvisme;
- Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama
antar bangsa yang saling menolong dan saling
menguntungkan.
lanjutan
• Bagi bangsa Indonesia pandangan geopolitik
sebagaimana diuraikan di atas, semuanya
dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian
dan ketertiban dunia yang abadi.
B. GEOSTRTEGI
• Strategi adalah politik dalam pelaksanaan,
yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan
keinginan politik atau cita-cita.
• Strategi merujuk upaya pelaksanaan, maka
strategi pada hakekatnya merupakan suatu
seni yang implementasinya dadasari oleh
intuisi, perasaan dan hasil pengalaman.
lanjutan
• Setrategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan
data dan fakta yang ada.
• Dalam setrategi, seni dan ilmu digunakan
sekaligus untuk membina atau mengelola
sumber daya yang dimiliki dalam suatu
rencana dan tindakan.
Contoh pertimbangan Geosetrategis untuk
negara dan bangsa Indonesia :
• Adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari
berbagai aspek, disamping aspek geografis
juga dari aspek-aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
• Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Geografi : wilayah Indonesia terletakn di
antara dua benua, Asia dan Australia; serta di
antara samudera Pasifik dan samudera Hindia;
lanjutan
2) Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara
jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di
utara (RRC dan Jepang);
3) Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di
antara liberalisme di selatan (Australia dan Selandia
Baru) dan Komunisme di utara (RRC, Vietnam dan
Korea Utara);
4) Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara
demokrasi liberal di selatan dan demokrasi rakyat
(diktator proletar) di utara;
lanjutan
5) Ekonomi : ekonomi Indonesia terletak di antara
ekonomi Kapitalis di selatan dan ekonomi sosialis di
utara;
6) Sosial : masyarakat Indonesia terletak di antara
masyarakat individualisme di selatan dan masyarakat
sosialisme di utara;
7) Budaya : budaya Indonesia terletak di antara budaya
barat di selatan dan budaya timur di utara;
8) Hankam : geopolitik dan geosetrategi Hankam Indonesia
terletak diantara wawasan kekuatan maritim di selatan
dan wawasan kekuatan kontinental di utara.
Kesimpulan
• Geosetrategi nasional adalah perumusan
strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor
utamanya, disamping memperhatikan kondisi
sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam,
lingkungan regional dan internasional.
C. Perkembangan Wiayah Indonesia dan
Dasar Hukumnya
1). Sejak 17 Agustus 1945 sampai 13 Desember
1957.
Wilayah negara Republik Indonesia ketika
merdeka meliputi wilayah bekas Hindia
Belanda, berdasarkan ketentuan dalam
“Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie” tahun 1939 tentang batas
wilayah laut teritorial Indonesia.
lanjutan
Ordonansi tahun 1939 ini menetapkan batas
wilayah laut teritorial sejauh 3 mil dari garis
pantai ketika air laut surut, dengan asas pulau
demi pulau secara terpisah-pisah. Sebagian
wilayah perairan dalam pulau-pulau
merupakan perairan bebas, hal ini tentu tidak
sesuai dengan kepentingan keselamatan dan
keamanan negara kesutuan Republik
Indonesia.
2). Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957
sampai 17 Pebruari 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikkeluarkan
deklarasi Juanda yang menyatakan sebagai
pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan
tujuan :
a. Perwujudan bentuk wilayah Negara
Kesatuan RI yang utuh dan bulat;
b. Penentuan batas-batas wilayah Negara
Indonesia disesuaikan dengan asas negara
kepulauan (Archipelagic State Principles);
lanjutan
c). Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih
menjamin keselamatan dan keamanan NKRI.
Asas negara kepulauan ini mengandung pengertian
bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam keadaan
utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan
antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur
penghubung dan bukan unsur pemisah. Kata
“archipelago” pertama kali dipakai oleh John
Crawford dalam bukunya The History of Indian
Archipelago ( 1820 ).
lanjutan
Asas kepulauan mengikuti ketentuan
Yurisprudensi Mahkamah Internasional pada
tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus
perbatasan antara Inggris dan Norwegia.
Dengan berdasar asas kepulauan maka
wilayah Indonesia adalah satu kesatuan
kepulauan nusantara termasuk perairannya
yang utuh dan bulat.
lanjutan
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan
Undang-Undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18
Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Laut
teritorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau
terluar yang saling dihubungkan. Semua perairan
di antara pulau-pulau Nusantara menjadi laut
teritorial Indonesia. Dengan demikian luas
wilayah teritorial Indonesia yang semula sekitar 2
juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta
km2.
lanjutan
Luas daratan 2.027.087 km2 + luas perairan
3.166.163 km2 = 5.193.250 km2. Tiga perlima
(3/5) wilayah Indonesia berupa perairan atau
lautan, oleh karena itu negara Indonesia
dikenal sebagai negara maritim.
Untuk mengatur lalu lintas perairan
dikeluarkanlah PP No. 8 tahun 1962 tentang
lalu lintas damai di perairan pedalaman
Indonesia (internal waters), meliputi :
lanjutan
a) semua pelayaran dari laut bebas ke suatu
pelabuhan Indonesia;
b) semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia
ke laut bebas;
c) semua pelayaran dari dan ke laut bebas
dengan melintasi perairan Indonesia.
Hal ini telah sesuai dengan salah satu tujuan
Deklarasi Juanda dalam rangka menjaga
keselamatan dan keamanan NKRI.
3. Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas
Kontinen) sampai sekarang
Landasan tentang landas kontinen (LK) negara
RI merupakan konsep politik yang
berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi LK ini
dipandang sebagai upaya untuk mengesahkan
Wawasan Nusantara, dan juga sebagai upaya
untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
Konsekwensi dari semua ini bahwa sumber
kekayaan alam dalam LKI adalah milik eksklusif
negara Indonesia.
Asas-asas pokok yang termuat dalam LKI
adalah :
1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam
LKI adalah milik eksklusif negara RI;
2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal
garis batas LK dengan negara-negara tetangga
melalui perundingan;
3) Jika tidak ada garis batas, maka LK adalah suatu garis
yang ditarik di tengah-tengah antara pulau terluar
Indonesia dengan wilayah terluar negara tetangga;
4) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status
dari perairan diatas LKI maupun udara di atasnya.
lanjutan
Demi kepastian hukum dan untuk mendukung
kebijakan Pemerintah, asas-asas pokok
Deklarasi LK tersebut dituangkan dalam
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang
LKI. Berdasar UU No. 1 tahun 1973 juga
sebagai dasar bagi pengaturan eksplorasi serta
penyelidikan ilmiah atas kekayaan alam di
landas kontinen dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.
4. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
ZEE diumumkan Pemerintah Indonesia pada tanggal
21 Maret 1980. Batas ZEE selebar 200 mil yang
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.
Alasan yang mendorong pemerintah Indonesia
mengumumkan ZEE :
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas;
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional
Indonesia;
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional
lanjutan
• Setelah melalui perjuangan panjang di Forum
Internasional, Konferensi PBB tentang Hukum Laut
II di New York, 30 April 1982 menerima “The
United Nation Convention on the Law of Sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10
Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117
negara termasuk Indonesia. Konvensi tersebut
mengakui asas Negara Kepulauan (Archipelagic
State Principle) serta menetapkan asas-asas
pengukuran ZEE.
lanjutan
• Pemerintah dan DPR negara RI kemudian
menetapkan UU No.5 Tahun 1983 tentang
ZEE, serta UU No.17 Tahun 1985 tentang
Ratifikasi UNCLOS.
• Sejak 3 Februari 1986 Indonesia telah tercatat
sebagai salah satu dari 25 negara yang telah
meratifikasinya.
5. Konsepsi tentang Wilayah Lautan
• Dalam perkembangan hukum laut
internasional dikenal beberapa konsepsi
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah
laut :
1) Res Nullius, bahwa laut itu tidak ada yang
memilikinya;
2) Res Cimmunis, bahwa laut itu adalah milik
masyarakat dunia karena itu tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing negara;
lanjutan
3) Mare Liberum, bahwa wilayah laut adalah
bebas untuk semua bangsa;
4) Mare Clausum (The Right and Dominion Of the
Sea), bahwa hanya laut sepanjang pantai saja
yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat ( kira-kira sejauh 3 mil);
5) Archipelagic State Principles (asas Negara
Kepulauan) yang menjadi dasar dalam Konvensi
PBB tentang hukum laut.
Konvensi PBB tentang Hukum Laut
(UNCLOS) berkeinginan :
a) Untuk membentuk tertib hukum laut dan samudra
yang dapat memudahkan komunikasi internasional;
b) Memajukan penggunaan laut dan samudra secara
damai;
c) Untuk mendayagunakan sumber kekayaan alamnya
secara adil dan efisien;
d) Konservasi dan pengkajian sumber kekayaan
hayatinya;
e) Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.
lanjutan
• Sesuai dengan Hukum Laut Internasional,
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki
Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone
Ekonomi Eksklusif, dan Landasan Kontinen.
• Masing-masing dapat dijelaskan sbb. :
1) Laut Teritorial, adalah satu wilayah laut yang
lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari
garis pangkal, sedangka garis pangkal adalah
garis air surut terendah sepanjang pantai;
lanjutan
2) Perairan Pedalaman, adalah wilayah
sebelah dalam daratan atau sebelah dalam
dari garis pangkal;
3) Zone Ekonomi Eksklusif, tidak boleh
melebihi 200 mil laut dri garis pangkal. Dalam
ZEE negara yang bersangkutan mempunyai
hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi,
eksploitasi, konservasi dan pengelolaan
sumber kekayaan alam hayati dari perairan;
lanjutan
4) Landas Kontinen, suatu negara berpantai
meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya
yang terletak di luar laut teritorialnya
sepanjang merupakan kelanjutan alamiah
wilayah daratannya. Jaraknya 200 mil laut dari
garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan
tidak melebihi 350 mil, tidak boleh melebihi
100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut
sedalam 2500 m.

Anda mungkin juga menyukai