Solusinya:
Untuk kasus redaman ringan, ketika Q >>1, ωmax = ωo dan A = aQ menjadi aproksimasi
yang baik. Jadi dalam kondisi ini, amplitudo osilasi maksimum, yaitu resonansi, terjadi untuk
semua tujuan praktis pada frekuensi alami osilasi bebas ωo. Selain itu, pada frekuensi ini,
osilator paksa bertindak seperti penguat dengan faktor penguat sama dengan Q.
Nilai Faktor Q untuk Oscillator Mekanik
Oscillator Q Factor
Critically damped door 0.5
Mass on spring 50
Simple Pendulum 200
Oscillating quartz crystal 30000
Contoh soal:
Jam pendulum listrik memiliki periode 1,0 detik. Catu daya listrik 25 mW
mempertahankan amplitudo yang konstan. Saat bandul melewati posisi
kesetimbangannya, bandul memiliki energi kinetik 40,0 mJ. Berbalik dan
bicara: bagaimana besaran ini berlaku untuk hubungan faktor Q? Hitung
faktor Q untuk jam pendulum ini.
• Solusinya:
Jam pendulum listrik memiliki periode 1,0 detik. Catu daya listrik 25 mW
mempertahankan amplitudo yang konstan. Saat bandul melewati posisi
kesetimbangannya, bandul memiliki energi kinetik 40,0 mJ.
Free Vibration Forced Vibrations
• Massa bebas berosilasi • Getaran yang terjadi ketika gaya eksternal
• Tidak ada gaya eksternal diterapkan pada frekuensi reguler sehingga
sistem bergetar pada frekuensi yang sama
yang bekerja pada massa dengan gaya
• Amplitudo, frekuensi, • Jika frekuensi gaya yang diterapkan sama dengan
periode… semuanya konstan (atau mendekati) frekuensi alami sistem osilasi,
amplitudo akan meningkat
• Frekuensi Alami (fo) • Jika frekuensi gaya yang diterapkan berbeda
secara signifikan dari frekuensi osilasi, amplitudo
• Frekuensi getaran bebas kemungkinan akan berkurang
suatu sistem • Kekuatan eksternal = Kekuatan Penggerak
Resonance
• Resonansi terjadi ketika gaya penggerak yg
diterapkan pada frekuensi yang sesuai
dengan frekuensi alami sistem osilasi.
A B C D E
A. Dua bandul sederhana yang digabungkan oleh pegas horizontal ringan dengan konstanta
pegas k. Perpindahan dua massa pendulum dari posisi kesetimbangannya adalah xa dan xb.
B. Mode osilasi normal pertama dari sistem yang digabungkan di mana Xa = Xb. C. Osilasi
dua massa dalam mode normal pertama. Osilasi ini memiliki frekuensi dan amplitudo yang
sama dan berada dalam fase satu sama lain. D. Mode osilasi normal kedua dari sistem yang
digabungkan di mana Xa = - Xb. E. Osilasi dua massa dalam mode normal kedua. Osilasi ini
memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama tetapi anti-fasa, yaitu 180◦ keluar fasa satu
sama lain.
Persamaan kedua benda (Gambar B) adalah:
dengn frekwensi
Massa berosilasi dalam fase dengan frekuensi dan amplitudo yang sama. Ini
adalah mode osilasi normal pertama (Gambar C).
Kasus (ii). Kita pindahkan setiap massa dengan jumlah yang sama tetapi
dalam arah yang berlawanan (Gambar D), dan kemudian melepaskannya.
Saat kedua pendulum berayun maju mundur, pegas diregangkan dan
dikompresi secara bergantian dan ini memberikan gaya pemulihan tambahan
pada massa. Kesimetrian susunannya memberi tahu kita bahwa gerakan
massa akan menjadi bayangan cermin satu sama lain, yaitu xa = −xb. Maka
persamaan resultan gerak massa a adalah
untuk sudut simpangan kecil diperoleh,
Dengan frekwensi
• Kedua massa tersebut berosilasi pada frekuensi yang sama (Gambar E).
• Masing-masing massa melakukan SHM dengan amplitudo konstan.
• Ada perbedaan fase yang terdefinisi dengan baik antara dua massa; nol atau pi.
• Setelah dimulai dalam mode normal tertentu, sistem tetap dalam mode itu dan
tidak berevolusi ke mode lainnya.
3 SUPERPOSITION OF NORMAL MODES
Gaya pemuli pada massa a: Gaya pemuli pada massa b:
Resultan keduanya:
Dengan mengsubstitusi kedua persamaan di atas, diperoleh
Dengan frekwensi