Anda di halaman 1dari 5

Osa Pauliza 201502844214

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Gelombang dan Optika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Gelombang.
2. Gelombang Cahaya.
3. Gelombang Bunyi.
4. Pemanasan Global dan Energi
Terbarukan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1
dipelajari 1. Gelombang dapat dipahami sebagai
getaran yang merambat.
2. Gelombang dapat merambat melalui
medium (gelombang mekanik) ataupun
tanpa membutuhkan
medium(gelombang elektromagnetik)
3. Gelombang mekanik
merupakan gelombang yang merambat
memerlukan medium meliputi
gelombang pada tali, gelombang pada
permukaan air, gelombang bunyi, dan
gelombang seismik
4. Gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang yang dapat merambat tanpa
membutuhkan medium
5. Gelombang mekanik meliputi:
a. Gelombang pada tali.
b. Gelombang pada permukaan air.
c. Gelombang akustik/bunyi.
d. Gelombang seismic.
6. Bentuk gelombang terdiri atas
gelombang transfersal dan gelombang
longitudinal.
7. Salah satu bentuk gelombang
transversal dapat dilihat melalui tali
yang diikatkan pada sebuah tiang
kemudian digerakkan. Tali tersebut
akan membentuk pola yang terdiri atas
bukit dan lembah.
8. Pada Gelombang longitudinal getaran
partikel pada medium adalah sepanjang
arah yang sama dengan gerak
gelombang.
KB 2
1. Cahaya terdiri dari partikel halus yang
memancar ke semua arah dari
sumbernya sedangkan
menurut Christian Huygens menyatakan
bahwa cahaya dipancarkan ke semua
arah sebagai muka-muka gelombang
2. Gelombang cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, yang
dalam
Osa Pauliza 201502844214

penjalarannya tidak membutuhkan


medium.
3. Indeks bias suatu bahan/medium
adalah perbandingan antara kecepatan
gelombang cahaya dalam hampa ( c
)dengan kecepatannya dalam
bahan/medium ( v ) tersebut.
4. Sifat Cahaya: Jalannya lurus, Dapat
dipantulkan, Dapat dibiaskan, Dapat
diuraikan (mengalami deviasi dan
dispersi)., Dapat berinterferensi, Dapat
terdifraksi, Dapat dipolarisasikan.
5. Bunyi Hukum Pemantulan dan
Pembiasan:
a. Sinar datang, sinar pantul, sinar bias
dan garis normal bidang batas,
terletak dalam satu bidang datar.
b. Untuk Pemantulan: Sudut datang (i )
sama besar dengan sudut pantul (r),
c. Untuk Pembiasan: Perbandingan
antara sinus sudut datang (i) dengan
sinus sudut bias (r’) merupakan nilai
yang konstan (Hukum Snellius).
6. Syarat terjadi pemantulan sempurna:
a. Sinar datang dari medium rapat ke
renggang
b. Sudut datangnya lebih besar dari
sudut kritis.
7. Pemantulan pada cermin cekung
Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang
didasarkan pada hukum pemantulan:
a. Sinar datang sejajar sumbu utama,
akan dipantulkan melalui titik Fokus
(Titik api).
b. Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Sinar datang melalui pusat
kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali ke arah semula.
8. Pemantulan pada cermin cembung selalu
terjadi bayangan maya. Nilai R dan f
selalu negatif, karena di belakang
cermin.
9. Myopi adalah kondisi dimana Lensa mata
terlalu cembung dalam keadaan rileks,
sehingga tidak dapat memfokuskan sinar
dari  ke bintik kuning tetapi lebih ke
depan. Penderita myopi dapat ditolong
dengan lensa negative.
10. Hypermetropia dan Hyperopia adalah
kondisi dimana mata tidak bisa
memfokuskan sinar dari titik dekat mata
normal ( kira-kira 25 cm dari mata) pada
Osa Pauliza 201502844214

bintik kuning, tetapi lebih jauh, karena


otot penyangga tidak normal sehingga
lensa mata terlalu pipih. Penderita
Hypermetropia dan Hyperopia dapat
ditolong dengan lensa positif.
11. Astigmatisma adalah cacat mata yang
disebabkan oleh ketidaksimetrisan
cornea mata (kelengkungannya kurang
sferis). Untuk menolongnya digunakan
lensa spherocylindric (lensa silindris
sferis).
12. Mikroskop, terdiri dari lensa obyektif
yang berfungsi memperbesar benda dan
lensa okuler atau lensa mata, yang
fungsinya memperbesar sudut pandang
mata.
13. Teleskop, teleskop berfungsi untuk
melihat benda-benda jauh. Diperlukan
lensa obyektif yang jarak fokusnya besar,
yang fungsinya untuk mendekatkan
benda.
14. Interferensi Cahaya, apabila dua
gelombang cahaya atau lebih yang sefase
saling berpadu pada suatu titik,
dikatakan bahwa gelombang-gelombang
tersebut berinterferensi.
KB 3
1. Gelombang bunyi merupakan salah satu
dari gelombang mekanik dan gelombang
longitudinal yang terjadi karena adanya
rapatan dan regangan pada medium
padat, cair maupun gas.
2. Berdasarkan frekuensinya ( f ), bunyi
dibedakan menjadi menjadi:
a. Bunyi infrasonik:  < 20 Hz.
b. Bunyi audiosonik: 20 Hz    20.000
Hz.
c. Bunyi ultrasonik:   20.000 Hz
3. Karasteristik gelombang bunyi yaitu
gelombang bunyi mengalami
pemantulan, pembiasan, interferensi,
dan resonansi
4. Tinggi nada bunyi tergantung pada
frekuensi gelombang bunyi. Sedangkan
keras lemahnya bunyi ditentukan oleh
amplitudonya.
5. Gelombang bunyi dinyatakan dengan
persamaan gelombang simpangan dan
persamaan gelombang tekanan.
Simpangan longitudinal ( ) ini berkaitan
erat dengan perubahan tekanan gas (𝑝).
Simpangan maksimum (𝐴) berkaitan
dengan tekanan maksimum
Osa Pauliza 201502844214

6. Gelombang bunyi merupakan gelombang


yang ditimbulkan oleh sumber bunyi
(dianggap berupa titik sumber) di mana
muka gelombangnya dipancarkan dalam
3 dimensi yang berbentuk bola
konsentrik, karena kecepatannya sama
ke segala arah.
7. Energi bunyi dari sumber akan
terdistribusi serbasama pada suatu jarak
tertentu (r) dari sumber.
8. Intensitas bunyi adalah daya rata-rata
(𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) per satuan luas yang tegak
lurus arah rambat (luasan berbentuk
bola).
9. Daya adalah energi per satuan waktu
[Watt = J/s]. Satuan intensitas bunyi
adalah [W/m2 ] atau [J/sm2 ].
10. Tingkat intensitas gelombang bunyi (𝛽 )
diukur dalam satuan desibel [dB]
11. Gelombang bunyi dapat mengalami
pemantulan, pembiasan, interferensi,
dan resonansi.
12. Peristiwa pembiasan bunyi diantaranya
adalah saat siang hari, udara di bagian
bawah atmosfer lebih panas di
bandingkan dengan di atas. Maka
medium di bawah lebih renggang
dibandingkan dengan di atas. Akibatnya
bunyi akan dibiaskan lebih menjauh.
Sebaliknya pada malam hari, udara di
bawah lebih dingin, sehingga mediumnya
lebih rapat. Akibatnya bunyi dibiaskan
lebih mendekat.
13. Resonansi adalah suatu gejala ikut
bergetarnya suatu benda dengan benda
lain yang bergetar karena frekuensi
alamiahnya sama.
14. Hasil superposisi gelombang bunyi dapat
berupa gelombang stasioner yang
membentuk perut dan simpul.
15. efek Doppler adalah efek perubahan
frekuensi bunyi akibat perbedaan arah
dan kecepatan sumber bunyi terhadap
pendengar bunyi.
KB 4
1. Efek rumah kaca terjadi karena gas
rumah kaca seperti CO2, CH4 yang ada
di atmosfer menyerap sinar infra merah
yang dipancarkan oleh bumi. Sinar infra
merah akan terjebak, tidak diteruskan ke
luar angkasa. Sebagai akibatnya akan
terjadi gejala pemanasan global yang
Osa Pauliza 201502844214

ditandai dengan peningkatan suhu di


atmosfer dan permukaan bumi.
2. Dampak pemanasan global : mencairnya
es di kutup, kenaikan permukaan air
laut, penurunan atau kenaikan suhu,
kerusakan hutan
3. Efek pemanasan global ini akan
berpengaruh pada:
a. Kenaikan permukaan air laut
b. Perubahan iklim
c. Perubahan ekosistem
4. Energi diperlukan untuk proses dalam
rumah tangga, industri dan transportasi.
Keperluan energi dapat dipenuhi dari
energi yang berasal dari fosil seperti batu
bara dan minyak.
5. Untuk menjaga keberlangsungan
penyediaan tenaga serta mengurangi efek
pemanasan global digunakan sumber
energi terbarukan yaitu antara lain
energi dari sinar matahari, air, angin dan
biomassa.
2 Daftar materi yang sulit 1. Superposisi gelombang
dipahami di modul ini 2. Pergeseran wien
3. Perbesaran dan bayangan Mikroskop
4. Bayangan pada lensa
3 Daftar materi yang sering 1. Interferensi dan difraksi
mengalami miskonsepsi 2. Perbesaran dan bayangan Mikroskop

Anda mungkin juga menyukai