Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Gelombang. 2. Gelombang Cahaya. 3. Gelombang Bunyi. 4. Pemanasan Global dan Energi Terbarukan No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang KB 1 dipelajari 1. Gelombang dapat dipahami sebagai getaran yang merambat. 2. Gelombang dapat merambat melalui medium (gelombang mekanik) ataupun tanpa membutuhkan medium(gelombang elektromagnetik) 3. Gelombang mekanik merupakan gelombang yang merambat memerlukan medium meliputi gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, gelombang bunyi, dan gelombang seismik 4. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium 5. Gelombang mekanik meliputi: a. Gelombang pada tali. b. Gelombang pada permukaan air. c. Gelombang akustik/bunyi. d. Gelombang seismic. 6. Bentuk gelombang terdiri atas gelombang transfersal dan gelombang longitudinal. 7. Salah satu bentuk gelombang transversal dapat dilihat melalui tali yang diikatkan pada sebuah tiang kemudian digerakkan. Tali tersebut akan membentuk pola yang terdiri atas bukit dan lembah. 8. Pada Gelombang longitudinal getaran partikel pada medium adalah sepanjang arah yang sama dengan gerak gelombang. KB 2 1. Cahaya terdiri dari partikel halus yang memancar ke semua arah dari sumbernya sedangkan menurut Christian Huygens menyatakan bahwa cahaya dipancarkan ke semua arah sebagai muka-muka gelombang 2. Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik, yang dalam Osa Pauliza 201502844214
penjalarannya tidak membutuhkan
medium. 3. Indeks bias suatu bahan/medium adalah perbandingan antara kecepatan gelombang cahaya dalam hampa ( c )dengan kecepatannya dalam bahan/medium ( v ) tersebut. 4. Sifat Cahaya: Jalannya lurus, Dapat dipantulkan, Dapat dibiaskan, Dapat diuraikan (mengalami deviasi dan dispersi)., Dapat berinterferensi, Dapat terdifraksi, Dapat dipolarisasikan. 5. Bunyi Hukum Pemantulan dan Pembiasan: a. Sinar datang, sinar pantul, sinar bias dan garis normal bidang batas, terletak dalam satu bidang datar. b. Untuk Pemantulan: Sudut datang (i ) sama besar dengan sudut pantul (r), c. Untuk Pembiasan: Perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r’) merupakan nilai yang konstan (Hukum Snellius). 6. Syarat terjadi pemantulan sempurna: a. Sinar datang dari medium rapat ke renggang b. Sudut datangnya lebih besar dari sudut kritis. 7. Pemantulan pada cermin cekung Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang didasarkan pada hukum pemantulan: a. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan melalui titik Fokus (Titik api). b. Sinar datang melalui titik Fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali ke arah semula. 8. Pemantulan pada cermin cembung selalu terjadi bayangan maya. Nilai R dan f selalu negatif, karena di belakang cermin. 9. Myopi adalah kondisi dimana Lensa mata terlalu cembung dalam keadaan rileks, sehingga tidak dapat memfokuskan sinar dari ke bintik kuning tetapi lebih ke depan. Penderita myopi dapat ditolong dengan lensa negative. 10. Hypermetropia dan Hyperopia adalah kondisi dimana mata tidak bisa memfokuskan sinar dari titik dekat mata normal ( kira-kira 25 cm dari mata) pada Osa Pauliza 201502844214
bintik kuning, tetapi lebih jauh, karena
otot penyangga tidak normal sehingga lensa mata terlalu pipih. Penderita Hypermetropia dan Hyperopia dapat ditolong dengan lensa positif. 11. Astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan oleh ketidaksimetrisan cornea mata (kelengkungannya kurang sferis). Untuk menolongnya digunakan lensa spherocylindric (lensa silindris sferis). 12. Mikroskop, terdiri dari lensa obyektif yang berfungsi memperbesar benda dan lensa okuler atau lensa mata, yang fungsinya memperbesar sudut pandang mata. 13. Teleskop, teleskop berfungsi untuk melihat benda-benda jauh. Diperlukan lensa obyektif yang jarak fokusnya besar, yang fungsinya untuk mendekatkan benda. 14. Interferensi Cahaya, apabila dua gelombang cahaya atau lebih yang sefase saling berpadu pada suatu titik, dikatakan bahwa gelombang-gelombang tersebut berinterferensi. KB 3 1. Gelombang bunyi merupakan salah satu dari gelombang mekanik dan gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya rapatan dan regangan pada medium padat, cair maupun gas. 2. Berdasarkan frekuensinya ( f ), bunyi dibedakan menjadi menjadi: a. Bunyi infrasonik: < 20 Hz. b. Bunyi audiosonik: 20 Hz 20.000 Hz. c. Bunyi ultrasonik: 20.000 Hz 3. Karasteristik gelombang bunyi yaitu gelombang bunyi mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, dan resonansi 4. Tinggi nada bunyi tergantung pada frekuensi gelombang bunyi. Sedangkan keras lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya. 5. Gelombang bunyi dinyatakan dengan persamaan gelombang simpangan dan persamaan gelombang tekanan. Simpangan longitudinal ( ) ini berkaitan erat dengan perubahan tekanan gas (𝑝). Simpangan maksimum (𝐴) berkaitan dengan tekanan maksimum Osa Pauliza 201502844214
6. Gelombang bunyi merupakan gelombang
yang ditimbulkan oleh sumber bunyi (dianggap berupa titik sumber) di mana muka gelombangnya dipancarkan dalam 3 dimensi yang berbentuk bola konsentrik, karena kecepatannya sama ke segala arah. 7. Energi bunyi dari sumber akan terdistribusi serbasama pada suatu jarak tertentu (r) dari sumber. 8. Intensitas bunyi adalah daya rata-rata (𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) per satuan luas yang tegak lurus arah rambat (luasan berbentuk bola). 9. Daya adalah energi per satuan waktu [Watt = J/s]. Satuan intensitas bunyi adalah [W/m2 ] atau [J/sm2 ]. 10. Tingkat intensitas gelombang bunyi (𝛽 ) diukur dalam satuan desibel [dB] 11. Gelombang bunyi dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, dan resonansi. 12. Peristiwa pembiasan bunyi diantaranya adalah saat siang hari, udara di bagian bawah atmosfer lebih panas di bandingkan dengan di atas. Maka medium di bawah lebih renggang dibandingkan dengan di atas. Akibatnya bunyi akan dibiaskan lebih menjauh. Sebaliknya pada malam hari, udara di bawah lebih dingin, sehingga mediumnya lebih rapat. Akibatnya bunyi dibiaskan lebih mendekat. 13. Resonansi adalah suatu gejala ikut bergetarnya suatu benda dengan benda lain yang bergetar karena frekuensi alamiahnya sama. 14. Hasil superposisi gelombang bunyi dapat berupa gelombang stasioner yang membentuk perut dan simpul. 15. efek Doppler adalah efek perubahan frekuensi bunyi akibat perbedaan arah dan kecepatan sumber bunyi terhadap pendengar bunyi. KB 4 1. Efek rumah kaca terjadi karena gas rumah kaca seperti CO2, CH4 yang ada di atmosfer menyerap sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi. Sinar infra merah akan terjebak, tidak diteruskan ke luar angkasa. Sebagai akibatnya akan terjadi gejala pemanasan global yang Osa Pauliza 201502844214
ditandai dengan peningkatan suhu di
atmosfer dan permukaan bumi. 2. Dampak pemanasan global : mencairnya es di kutup, kenaikan permukaan air laut, penurunan atau kenaikan suhu, kerusakan hutan 3. Efek pemanasan global ini akan berpengaruh pada: a. Kenaikan permukaan air laut b. Perubahan iklim c. Perubahan ekosistem 4. Energi diperlukan untuk proses dalam rumah tangga, industri dan transportasi. Keperluan energi dapat dipenuhi dari energi yang berasal dari fosil seperti batu bara dan minyak. 5. Untuk menjaga keberlangsungan penyediaan tenaga serta mengurangi efek pemanasan global digunakan sumber energi terbarukan yaitu antara lain energi dari sinar matahari, air, angin dan biomassa. 2 Daftar materi yang sulit 1. Superposisi gelombang dipahami di modul ini 2. Pergeseran wien 3. Perbesaran dan bayangan Mikroskop 4. Bayangan pada lensa 3 Daftar materi yang sering 1. Interferensi dan difraksi mengalami miskonsepsi 2. Perbesaran dan bayangan Mikroskop