Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Materi Fisika Nama: Andra Rizki Pratama

Kelas: XII Tel 8


1. Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai
sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki 4. Gerak Lurus Berubah Beraturan
nilai besaran (besar) dan satuan. (GLBB)
Sementara, Satuan digunakan sebagai Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah
pembanding dalam pengukuran. Satuan gerak suatu benda pada lintasan lurus
Internasional (SI) adalah satuan hasil yang mempunyai percepatan tetap.
konferensi para ilmuwan di Paris, yang Artinya, kecepatan gerakan si benda ini
membahas tentang berat dan ukuran. berubah (bisa bertambah cepat atau
R U M U S: bertambah lambat), tapi secara teratur.
Luas (L) = p × lebar = [L] × [L] = [L]² R U M U S:
Volume (V) = panjang × lebar × tinggi
= [L] × [L] × [L] = [L]³

2. Resultan Vektor
Vektor merupakan sebuah besaran yang
memiliki arah. Vektor digambarkan
sebagai panah dengan yang menunjukan
arah vektor dan panjang garisnya disebut
besar vektor. Dalam penulisannya, jika
vektor berawal dari titik A dan berakhir
di titik B bisa ditulis dengan sebuah huruf
kecil yang diatasnya ada tanda garis/
panah seperti atau atau juga.
Pada GLBB, karena kecepatan bendanya
R U M U S:
berubah, maka ada percepatan di sana.
Sehingga, apabila kita buat dalam grafik,
hasilnya akan seperti berikut:

3. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


GLB (Gerak Lurus Beraturan)
adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus yang mempunyai kecepatan tetap.
Adapun contoh dari GLB adalah kereta
yang bergerak di rel yang lurus dan datar,
serta mobil di jalan tol lurus yang
dijalankan dengan kecepatan tetap.
R U M U S:
berlawanan arah dan bekerja pada benda
5. Gerak Jatuh Bebas yang berbeda.
Gerakan jatuh BEBAS Adalah gerak R U M U S:
jatuh yang hanya dipengaruhii oleh gaya
Tarik bumi dan bebas dari hambatan
gaya-gaya lain.gerak jatuh bebas
termasuk glbb dipercepat dengan
kecepatan awal Vo =nol dan percepatan
gravitasi (g)
R U M U S:

6. Hukum Newton II dan III


Hukum Newton II
Berdasarkan dari bunyi hukum newton ke
2 ini. Dapat dipahami bahwasanya suatu
gaya benda akan semakin bertambah
besar jika diberikan dorongan daya yang
searah dengan laju arah gaya benda
tersebut. Namun, jika diberikan gaya
tolak atau berlawanan arah dari gaya
benda tersebut. maka, akan memperkecil
atau memperlambat dari laju gaya benda
tersebut.
F=ma
Dimana,
F = gaya (N)
m = massa benda (Kg)
a = percepatan (m/s2)
Hukum Newton III
Dari bunyi hukum newton ke 3 ,ini
dimana setiap aksi akan menimbulkan
aksi atau setiap sebab akan menimbulkan
akibat. Dimana, setiap gaya sebab yang
diberikan akan menghasilkan besarnya
gaya akibat yang dihasilkan. Pada contoh
penerapan hukum newton ke 3 ini bekerja
pada setiap benda yang diberikan gaya
aksi akan menghasilkan gaya reaksi.
Namun, gaya aksi reaksi tersebut saling
7. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang
berlawanan arah dengan arah gerak
benda. Gaya ini terjadi karena sentuhan
benda dengan bidang lintasan akan
membuat gesekan antara keduanya saat
benda akan mulai bergerak hingga benda
bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan
berdasarkan kekasaran permukaan kedua
bidang yang bersentuhan, jadi semakin
kasar permukaan suatu bidang maka nilai
gaya geseknya akan semakin besar.
R U M U S:

8. Gaya Sentripetal
Gaya Sentripetal meruapakan gaya yang
bekerja pada benda yang bergetar
melingkar dengan arah selalu menuju R U M U S:
pusat lingkaran, gaya sentripetal berguna
untuk mengubah arah gerak beda tanpa
mengubah besar kecepatan liniernya,
tanpa ada gaya sentripetal maka suatu
benda tidak akan bisa bergerak
melingkar.

R U M U S:

9. Gerak roda-roda dengan poros


tertentu
R U M U S:
ω1.R1 = ω2.R2
Keterangan:
ω1 = kecepatan sudut roda pertama
(rad/s)
ω2 = kecepatan sudut roda kedua (rad/s)
R1 = jari-jari roda pertama (m)
R2 = jari-jari roda kedua (m)

10. Sifat Mekanik Bahan 11. Gaya Pegas


Sifat mekanik bahan adalah sifat fisik
bahan apabila sebuah gaya dikenai pada
bahan tersebut.
1.) Sifat Plastis – Bahan tidak ammpu
untuk kembali ke ukuran dan bentuk
asalnya,setelah gaya luar dilepas.
2.) Sifat Elastis –Bahan mampu untuk
kembali ke ukuran dan bentuk asalnya
,setelah gaya luar dilepas.
Ada tiga besaran yang perlu diperhatikan
pada sifat mekanik bahan yaitu tegangan
dan rengangan tegangan.
Gaya pegas merupakam suatu gaya Tekanan hidrotatis adalah tekanan yang
Tarik yang ditimbulkan oleh pegas, diberikan oleh air ke semua arah pada
gaya ini timbul disebabkan karen titik ukur manapun akibat adanya gaya
adanya sifat elastic. gravitasi.
R U M U S:
Ph = ρgh
Keterangan:
ρ = berat jenis air ( untuk air tawar, ρ =
1.000 kg/m3)
h = titik kedalaman yang diukur dari
permukaan air
g = besar percepatan gravitasi

14. Penerapan Hukum Pascal


Hukum Pascal adalah penerapan dari
konsep tekanan dalam suatu zat cair.
R U M U S: Mungkin anda pernah menemui ayah
F = k.Δx atau tukang montir mengganti sebuah
Keterangan: ban dan harus mengangkat sebuah
F : Gaya Berat mobil, tentunya untuk mengangkat
K : Konstanta Pegas mobil dibutuhkan sebuah dongkrak.
Δx : Pertambahan Panjang Bunyi Hukum Pascal
12. Penerapan Hukum Archimedes “Tekanan yang diberikan zat cair dalam
Bunyi hukum Archimedes yaitu: ruang tertutup diteruskan ke segala arah
dengan sama besar”
R U M U S:

R U M U S:
FA = ρc.Vb.g
Keterangan:
FA = Gaya Apung
(N) pc = Massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = Volume benda yang tercelup (m3)
g = Gravitasi (m/s2)

13. Tekanan Hidrotatis


Keterangan:
F1 : Gaya pada Newton I
F2 : Gaya pada Newton II
A1 : Luas penampang I (M2)
A2: Luas penampang 2 (M2)

15. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian zat padat adalah peristiwa
perubahan geometri dari suatu benda
karena pengaruh panas (kalor).
R U M U S:

16. Azas Hitam


Azas black adalah suatu prinsip dalam
termodinamika yang dikemukakan
oleh Joseph Blacccccccck asas ini
menjabarkan jika dua uah benda yang
bebrbeda yang suhunya dicampurkan,
benda yang pana smemnerikan kalor
pada benda yang dingin sehingga R U M U S:
suhu akhirnya sama.
R U M U S:

Keterangan:
M1 = Massa benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih tinggi
C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih tinggi
T1 = Temperatur benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih tinggi
Ta = Temperatur akhir pencampuran
kedua benda
M2 = Massa benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih rendah
C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih rendah
T2 = Temperatur benda yang mempunyai
tingkat temperatur lebih rendah

17. Lensa Cembung dan Pembesar


Lensa 18. Gerak Parabola
Lensa cembung merupakan lensa yang Gerak parabolaaaaaa juga dikenal
bagian tengahnya memiliki ketebalan sebagai gerak peluru, dinamakan gerak
lebih daripada bagian tepi,lensa cembung parabola karena berbentuk parabola,
biasanya memiliki bentuk lingkaran dan bukan bergerak lurus.
terbuat dari kaca atau plastic sehingga R U M U S:
lensa memiliki indeks bias lebih besar Xmax = (2vo2sinθcosθ)/g
ketimbang indeks biar udara. Keterangan:
Jenis-jenis lensa cembung: g = percepatan gravitasi (m/s2)
θ = sudut elevasi (o)
Vo = kecepatan awal (m/s)
Xmax = jangkauan maksimum (m)
hmax = ketinggian maksimum (m)
tp = waktu mencapai titik puncak (s)
tt = waktu mencapai jarak maksimum (s)

19. Kuat Medan Gravitasi


Kuat medan gravitasi adalah besar gaya B. Menentukan perhitungan dengan
gravitasi yang bekerja pada satu satuan menggunakan konsep usaha dan
massa yang berada atau diletakkan energi
didalam medan gravitasi tersebut.
R U M U S: 22. Tumbukan Tak Lenting
F = G m1.m2r2
Keterangan :
F adalah gaya tarik (N)
m1 dan m2 adalah massa benda (kg)
r adalah jarak antara pusat benda (m)
G adalah konstanta gravitasi umum
yang besarnya 6,67x10-11 Nm2/kg2

20. Hukum III Kepler


Hukum ke III kepler menjelaskan tentang
kecepatan orbit suatu planet,bunyi
hukum keduanya yaitu:
“Setiap planet bergerak sedemikian
sehingga suatu garis khayal yang ditarik
dari matahari ke planet tersebut
mencakup daerah dengan luas yang
sama dalam waktu yang sama”
R U M U S:
R U M U S:

T1 merupakan periode planet 1


T2 merupakan periode planet 2
r1 merupakan jarak planet 1 dari matahari
r2 merupakan jarak planet 2 dari matahari

21. Konsep Usaha dan Energi 23. Momen Gaya


Momen gaya (Torsi) adalah sebuah
A. Energi kinetic
besaran yang menyatakan besarnya gaya
yang bekerja pada sebuah benda sehingga
mengakibatkan benda tersebut berotasi,
besarnya momen gaya bergantung pada
gaya yang dikeluarkan serta jarak antara
sumbu putraran dan letak gaya.
R U M U S:

R U M U S:
τ = l x F sin α 26. Momen Inersia
Keterangan : Gas ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari
τ ialah momen gaya (Nm) partikel-partikel titik yang bergerak secara
acak dan tidak saling berinteraksi. Konsep
l ialah lengan gaya (m)
gas ideal sangat berguna karena memenuhi
F ialah gaya (N) hukum gas ideal, sebuah persamaan keadaan
α ialah sudut antara antara lengan yang disederhanakan, sehingga dapat
gaya l dan gaya F dianalsis dengan mekanika statiska.
R U M U S:
24. Momen Inersia
Momen inersia adalah ukuran kecenderungan
atau kelembaban suatu benda untyk berotasi
pada porosnya.
Tabel Inersia

25. Penerapan Asas Bernaulli 27. Hukum II Termdinamika


Hukum Bernoulli menyatakan bahwa Hukum termdinamika menyatakan :
kenaikan kecepatan aliran fluida akan
menyebabkan penurunan tekanan fluida
secara bersamaan atau penurunan eneri
potensial fluida tersebut. Intinya adalah
tekanan akan menurun jika kecepatan R U M U S:
aliran fluida meningkat. Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
Keterangan: Ohm digunakan untuk menghitung
∆U = Perubahan energi dalam sistem tegangan listrik, hambatan listrik, atau
Q = Kalor yang diterima ataupun kuat arus dalam rangkaian listrik.
dilepas sistem (J) R U M U S:
W = Usaha (J) V=IxR
I=V/R
R=V/I
28. Medan Listrik
Medan listrik adalah ruangan di sekitar
benda bermuatan listrik, di mana jika 31. Induksi Magnet pada Kawat
suatu benda bermuatan listrik berada di Lurus
dalam ruangan tersebut akan mendapat Besar medan magnet di sekitar kawat
gaya listrik (gaya Coulomb). lurus berarus listrik dipengaruhi oleh
R U M U S: besar arus lisrik dan jarak titik tinjauan
terhadap kawat. Semakin besar kuat
arus yang diberikan dan semakin dekat
jaraknya terhadap kawat, maka semakin
besar kuat medan magnetnya. Besarnya
Keterangan: kuat medan magnet pada kawat lurus
panjang dapat dirumuskan seperti di
E = Kuat medan listrik (N/C) bawah ini:
F = Gaya coulomb (F)
q = Muatan uji (C)

29. Kapasitor Keeping Sejajar


Kapasitor keping sejajar terdiri dari
dua keping konduktor yang luasnya
sama dan dipasang sejajar.
Kapasitasnya dirumuskan dengan.
R U M U S: R U M U S:

Keterangan:
C = Kapasitas Kapasitor (farad)
εo = Permitivitas ruang hampa 8,85.10-
12 2
C /N.m2
A = luas penampang masing-
masing keping (m2)
d = jarak antar keping

30. Hukum Ohm 32. Gaya Lorentz


Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus Gaya lorentz merupakan gabungan antara
dalam suatu rangkaian berbanding lurus gaya elektrik dan gaya magnetik pada
dengan tegangan pada ujung-ujung suatu medan elektromagnetik. Gaya
rangkaian dan berbanding terbalik Lorentz ditimbulkan karena adanya
dengan hambatan rangkaian”. Hukum muatan listrik yang bergerak atau karena
Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, adanya arus listrik dalam suatu medan
Georg Simon Ohm (1787-1854). Hukum magnet. Arah dari gaya Lorentz selalu
tegak lurus dengan arah kuat arus listrik reaktansi induktif (XL), dan hambatan
(I) dan induksi magnetik yang ada (B). yang dihasilkan oleh kapasitor disebut
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar
dengan menggunakan kaidah tangan hambatan tersebut ketika digabungkan
kanan pada gambar dibawah ini: dalam disebut impedansi (Z) atau
hambatan total.

R U M U S:

Keterangan:
I = Panjang kawat (m)
l = Kuat arus yang mengalir pada kawat
B = Kuat medan magnet (Tesla)
α = Sudut yang dibentuk oleh B dan l

33. Transformator
Transformator adalah perangkat yang
dapat mentransfer energi listrik dari suatu
rangkaian arus bolak-balik AC (alternate
current) ke rangkaian listrik lain baik
dengan meningkatkan atau mengurangi
tegangan.
R U M U S:

Keterangan:
Vp adalah tegangan pada kumparan primer
Vs adalah tegangan pada kumparan sekunder
Ns adalah banyaknya lilitan pada kumparan
sekunder
Np adalah banyaknya lilitan pada kumparan
primer

35. Gelombang Elektromagnetik


34. Rangkaian RLC Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang
Rangkaian seri RLC pada arus bolak- yang dapat merambat walau tidak ada
balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
dan kapasitor (C) yang dihubungkan gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength,
dengan sumber tegangan AC dan disusun frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
secara seri. Hambatan yang dihasilkan
oleh resistor disebut resistansi, hambatan
yang dihasilkan oleh induktor disebut
Maxwell menyatakan bahwa kecepatan R U M U S:
gelombang elektromagnetik memenuhi
persamaan:
Persamaan Kecepatan Gelombang
Elektromagnetik

Rumus tersebut digunakan untuk


menghitung daya radiasi atau laju
energi rata-rata pada benda hitam, jika
benda panas yang bukan benda hitam
R U M U S: maka akan memenuhi hukum yang
sama tetapi nilai emisivitasnya lebih
kecil dari satu. Benda hitam ideal
akan menerima semua radiasi tanpa
memantulkannya, dapat memanaskan
dirinya sendiri dan melepaskan semua
energi dengan bergantung pada
suhunya.

36. Gejala Fisis Yang Mendorong


Konsep Kuantum
Hukum Stefan-Boltzmann ini menyatakan
bahwa jumlah energi yang dipancarkan per
waktu dari satuan luas permukaan benda
hitam ideal akan sebanding dengan kekuatan
keempat suhu absolut benda hitam tersebut.

Anda mungkin juga menyukai