Anda di halaman 1dari 5

HUKUM NEWTON 3

NAMA : BOBBY ANUGRAH SIGIRO Bunyi: "Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka benda yang dikenai gaya akan memberikan
PROGRAM STUDI : RANGKA PESAWAT 2016 gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan".
NPM : 40403116003 Rumus Hukum Newton 3 (III):

HUKUM NEWTON 1 1. Gaya Gesek


Bunyi: "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam
akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan
kecepatan tetap".
Rumus Hukum Newton 1
∑F = 0
Contoh Hukum Newton 1 dalam Kehidupan Sehari-hari :
1. Saat mobil bergerak cepat di rem mendapak penumpang akan serasa terdorong kedepan
2. Gaya Berat
2. Mobil yang anda naiki setelah direm mendadak, lalu mobil tiba-tiba bergerak kedepan, maka anda akan
terdorong ke belakang
3. Koin yang diatas kertas yang diletakkan di meja akan tetap, jika kertas ditarik cepat

HUKUM NEWTON 2
Bunyi: "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada
benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya".
Rumus Hukum Newton 2 : 3. Berat Sejenis
F=ma

Dengan,

F = gaya (N)
m = massa benda (Kg)
a = percepatan (m/s2) INERSIA
Inersia atau kelembaman adalah kecenderungan semua benda fisik untuk menolak perubahan terhadap keadaan
Contoh Hukum Newton 2 dalam Kehidupan Sehari-hari : geraknya. Secara numerik, ini diwakili oleh massa benda tersebut. Prinsip inersia adalah salah satu dasar dari
1. Gaya yang ditimbulkan ketika menarik gerobak yang penuh dengan padi, untuk dipindahkan kerumah dari fisika klasik yang digunakan untuk memerikan gerakan benda dan pengaruh gaya yang dikenakan terhadap
sawah benda itu. Kata inersia berasal dari kata bahasa Latin, "iners", yang berarti lembam, atau malas. Isaac Newton
mendefinisikan inersia sebagai:
2. Jika di tarik dengan gaya yang sama mobil-mobil yang masasanya lebih besar (ada beban) percepatannya "vis insita", atau gaya dalam materi, adalah daya untuk menahan, yang dengannya setiap benda berusaha untuk
lebih kecil, sedangkan pada mobil-mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar mempertahankan keadaannya saat itu, apakah diam, atau bergerak beraturan ke depan dalam garis lurus.
akan mengalami percepatan yang lebih besar pula
MASSA F : besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,
Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk G : konstante gravitasi,
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan m1 : massa dari benda pertama
dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa m2 : massa dari benda kedua, dan
dengan medan gravitasi. r : jarak antara dua massa tersebut.
Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam penjelasan gravitasi dan inersia
yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut : Setiap massa titik lain daya tarik massa dengan
berbeda dan tidak berhubungan. Namun, Isaac Newton menggabungkan fenomena-fenomena ini dan gaya sesuai dengan garis yang menghubungkan dua titik. Kekuatan besar sebanding dengan baik perkalian massa
berargumen bahwa kesemuaan fenomena ini disebabkan oleh adanya keberadaan massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik massa.
BERAT Sistem Internasional Menunjukan, F diukur dengan newton (N), m1 dan m2 untuk kilogram (kg), r dalam meter
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda (m), dan konstanta G kemungkinan sama seperti 6,67 × 10−11 N m2 kg−2
tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, namun berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan PERCEPATAN
besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan
Rumus untuk berat: 𝑤=m 𝑋 𝑔 dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada sepeda yang bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu
apabila percepatan gravitasi (g), massa benda (m) dan berat benda(w). Satuan SI (Sistem International) untuk kecepatan yang semakin lama semakin bertambah selama geraknya. Gerak sepeda tersebut dikatakan dipercepat.
berat adalah newton (N). Jadi percepatan adalah laju perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis, Percepatan dapat
GRAVITASI dirumuskan sebagai berikut
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki massa di alam semesta.
Gravitasi matahari yang dihasilkan benda-benda langit dalam setiap orbit mengelilingi matahari. Fisika modern
menjelaskan gravitasi menggunakan Teori Einstein Relativitas Umum, tapi Hukum gravitasi universal Newton
yang lebih mendekati sederhana cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Hukum tarik-menarik (gravitasi)
Newton dalam fisika berarti gaya tarik untuk datang lebih dekat satu sama lain. Dalam bidang fisika dari setiap
objek dengan massa m1 selalu memiliki afinitas dengan obyek lain (dengan massa m2). Misalnya, partikel satu
sama partikel lain selalu saling tarik. Contoh yang disajikan oleh Sir Isaac Newton di bidang mekanika klasik
bahwa apa pun di atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian dikenal sebagai fenomena benda jatuh. Keterangan:
Tarikan gravitasi dinyatakan oleh Isaac Newton melalui tulisannya di jurnal Philosophiae Naturalis Principia a = percepatan (m/s²)
Mathematica pada 5 Juli 1687 dalam bentuk rumus berikut: delta v = kecepatan (m/s)
delta t = waktu (s)
Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai negatif (-a) bergantung
pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang bernilai negatif (-a) sering disebut dengan
perlambatan.
Keterangan :
Pada kasus perlambatan, kecepatan v dan percepatan a mempunyai arah yang berlawanan. Berbeda dengan Dari Hukum II Newton, resultan gaya pada sebuah benda yang tetap diam adalah nol. Pasti ada gaya lain pada
percepatan, percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap selang waktu tertentu. buku untuk mengimbangi gaya gravitasi. Untuk sebuah buku yang diam di atas meja, maka meja tersebut
Percepatan rata-rata memiliki nilai dan arah. Percepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut. memberikan gaya ke atas. Meja sedikit tertekan di bawah buku akibat gaya berat dan karena elastisitasnya, meja
Keterangan: itu mendorong buku ke atas seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
delta v = perubahan kecepatan (m/s)
delta t = perubahan waktu (s)
a = percepatan rata-rata (m/s²)
GAYA
Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami
perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris.[1]. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat
menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari
keadaan diam), atau berakselerasi, atau untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah,
sehingga merupakan kuantitas vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton
(dilambangkan dengan N). Gaya sendiri dilambangkan dengan simbol F.
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama dengan laju pada
saat momentumnyaberubah terhadap waktu. Jika massa objek konstan, maka hukum ini menyatakan bahwa
percepatan objek berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada objek dan arahnya juga searah dengan gaya
tersebut, dinyatakan dengan 𝐹=𝑚 𝑋 𝑎
TEKANAN
Tekanan (simbol: p atau P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). 𝑝=𝐹𝐴
P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )
F : Gaya dengan satuan newton ( Force )
A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area ) Gaya ke atas yang diberikan meja terhadap buku ini sering disebut gaya sentuh, karena terjadi pada dua benda
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. yang bersentuhan. Ketika gaya sentuh arahnya tegak lurus terhadap permukaan bidang sentuh, maka gaya itu
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu biasa disebut dengan gaya normal yang dilambangkan dengan N (“normal” berarti tegak lurus). Dengan demikian
tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan dapat kita simpulkan definisi gaya normal adalah sebagai berikut.
mengapa suhu di pegunungan lebih rendah daripada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda, yang
tinggi. arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Lambang gaya normal adalah N dan satuan Sistem
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan Internasionalnya adalah kgm/s2 atau Newton.
maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk GAYA GESEK
menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan dari dua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek mengubah
permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi. energi kinetis menjadi panas atau suara.
TEGANGAN
Di dalam fisika, tegangan adalah gaya yang diberikan seutas tali, benang, kabel, atau benda serupa lainnya pada f = µN
satu benda atau lebih. Benda apa pun yang ditarik, digantung, ditahan, atau diayunkan dengan seutas tali, benang, f = gaya gesek, satuannya newton (N)
dan lain-lain mengalami gaya tegangan. Seperti halnya semua gaya, tegangan dapat mempercepat benda atau
menyebabkannya berubah bentuk. Kemampuan untuk menghitung tegangan bukan hanya penting bagi siswa yang µ = koefisien gaya gesek
sedang belajar fisika, tetapi juga bagi para insinyur dan arsitek.
Untuk membangun gedung yang aman mereka harus bisa menentukan apakah tegangan pada seutas tali atau N = gaya normal, satuannya newton (N)
kabel tertentu dapat menahan regangan yang disebabkan oleh beban sebuah benda sebelum mulur dan putus. .
Gaya Normal Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda.
EQUILIBRIUM Dalam kerangka acuan non-inersia dalam fisika klasik dan relativitas khusus, fisika suatu sistem berbeda-beda
Kesetimbangan pada benda te rjadi apabila gaya dan torsi pada benda nol, maka benda tidak akan mengalami tergantung pada percepatan kerangka itu berkenaan dengan kerangka inersia, dan kekuatan fisik yang biasa harus
perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang bergerak dengan kecepatan konstan memiliki momentum linear dilengkapi oleh kekuatan fiktif. Sebaliknya, sistem pada kerangka non-inersia dalam relativitas umum tidak
konstan. Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total gaya bernilai nol. Apabila benda memiliki sebab eksternal, karena prinsip gerak geodesi. Dalam fisika klasik, misalnya, sebuah bola jatuh ke
bergerak dengan kecepatan sudut konstan maka momentum sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat tanah tidak langsung turun karena bumi berputar, yang berarti kerangka acuan pengamat di Bumi tidak inersia.
torsi total pada benda itu adalah nol. Kita akan membahas kesetimbanganstatis, jadi mula-mula benda diam dan Fisika harus memperhitungkan efek Coriolis-dalam hal ini dianggap sebagai kekuatan-untuk memprediksi gerak
tetap diam. horisontal. Contoh lain dari gaya fiktif yang terkait dengan bingkai referensi yang berputar adalah efek
AIR RESISTANCE sentrifugal, atau gaya sentrifugal.
Dalam dinamika fluida, gaya hambat (yang terkadang disebut hambatan fluida atau seretan) adalah gaya yang NET FORCE
menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui sebuah fluida(cairan atau gas). Bentuk gaya hambat yang Net force dalam fisika, adalah mungkin untuk menentukan torsi yang terkait dengan titik penerapan gaya netto
paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya sehingga ia mempertahankan pergerakan benda di bawah sistem gaya yang asli. Torsi yang terkait, gaya bersih,
tekanan, Yang bertindak dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah benda padat yang menjadi gaya resultan dan memiliki efek yang sama pada gerak rotasi benda karena semua kekuatan yang terjadi
bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan komponen dariaerodinamika gaya resultan atau gaya sama. [1] Ada kemungkinan sebuah sistem kekuatan untuk menentukan gaya resultan bebas torsi. Dalam kasus
dinamika fluida yang bekerja dalam arahnya pergerakan. Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan ini ini, gaya bersih, bila diterapkan pada garis tindakan yang tepat, memiliki efek yang sama pada tubuh karena
dianggap sebagai gaya angkat. Dengan begitu gaya hambat berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam semua kekuatan pada titik penerapannya. Tidak selalu mungkin untuk menemukan gaya resultan bebas torsi.
sebuah kendaraan yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong. AREA
Tipe-tipe gaya hambat pada umumnya terbagi menjadi kategori berikut ini: Luas Permukaan adalah berbanding terbalik dengan gaya dan tekanan sehingga dapat dirumuskan dengan 𝑃=𝐹𝐴
• gaya hambat parasit, terdiri dari: ,dengan Satuan M2
• seretan bentuk, GAYA INTERNAL/EKSTERNAL
• gesekan permukaan, Aksi gaya eksternal pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal didalam struktur. Gaya internal yang
• seretan interferensi, paling umum adalah berupa gaya tarik, tekan, lentur, geser, torsi dan tumpu. Pada gaya
• gaya hambat imbas, dan
• gaya hambat gelombang (aerodinamika) atau hambatan gelombang (hidrodinamika kapal).
FICTITIOUS FORCE
Gaya fiktif (juga disebut gaya pseudo, gaya d'Alembert, atau gaya inersia) adalah kekuatan nyata yang bekerja
pada semua massa yang geraknya digambarkan menggunakan huruf non Kerangka acuan-inertial, seperti bingkai
referensi yang berputar. Contohnya adalah kekuatan yang bekerja pada penumpang dalam mobil pengereman atau
pengereman, dan gaya yang mendorong benda ke arah pelek sentrifugal.
Gaya fiktif F disebabkan oleh inersia benda ketika kerangka acuan tidak bergerak secara horisontal, dan
karenanya mulai berakselerasi relatif terhadap benda bebas. Kekuatan fiktif sehingga tidak timbul dari interaksi
fisik antara dua objek (yaitu, ini bukan "kekuatan kontak"), melainkan dari percepatan a dari kerangka referensi
non-inersia itu sendiri, yang dari sudut pandang frame sekarang tampaknya menjadi percepatan objek sebagai
gantinya, membutuhkan sebuah "kekuatan" untuk mewujudkannya. Seperti yang dikemukakan oleh Iro: Gaya
tambahan seperti gerakan relatif tidak seragam dari dua kerangka referensi disebut pseudo-force. Dengan asumsi
hukum kedua Newton dalam bentuk F = ma, kekuatan fiktif selalu sebanding dengan massa m.
INERTIAL REFERENCE FRAME
Kerangka acuan inersia, dalam fisika klasik, adalah kerangka acuan di mana benda-benda, yang kekuatan
bersihnya bekerja pada nol, tidak dipercepat; yaitu mereka beristirahat atau mereka bergerak dengan kecepatan
konstan dalam garis lurus. Dalam istilah analitis, kerangka acuan yang menggambarkan ruang dan waktu secara
homogen, isotropis, dan dalam cara yang independen waktu. Secara konseptual, dalam fisika klasik dan relativitas
khusus, fisika suatu sistem dalam kerangka inersia tidak memiliki penyebab di luar sistem. Kerangka acuan
inersia juga dapat disebut kerangka acuan inersia, kerangka inersia, kerangka referensi Galilean, atau ruang
inersia.
Semua frame inersia dalam keadaan konstan, gerak bujursangkar berkenaan satu sama lain; sebuah accelerometer
bergerak dengan salah satu dari mereka akan mendeteksi akselerasi nol. Pengukuran dalam satu kerangka inersia
dapat dikonversi ke pengukuran lain dengan transformasi sederhana (transformasi Galilea dalam fisika Newton
dan transformasi Lorentz dalam relativitas khusus). Secara umum relativitas, di wilayah mana pun yang cukup
kecil untuk kelengkungan ruang-waktu dan kekuatan pasang surut dapat diabaikan, seseorang dapat menemukan
satu set kerangka inersia yang kira-kira menggambarkan daerah itu.
internal selalu berkaitan dengan timbulnya tegangan dan regangan. Tegangan adalah ukuran
intensitas gaya per satuan luas (N/mm2 atau MPa). Sedangkan regangan adalah ukuran deformasi
(mm/mm).
GAYA AKSI/REAKSI
Hukum Newton ketiga ini menyatakan bahwa semua gaya antara dua objek ada dalam besar yang
sama dan arah yang berlawanan. Apabila objek A memberikan gaya FA pada objek B, kemudian
B memberikan gaya FB pada A secara bersamaan, dua gaya ini sama besar tapi berlawanan arah:
FA = –FB. Hukum ketiga ini menyatakan bahwa semua gaya-gaya adalah interaksi dari tubuh-
tubuh yang berbeda, sehingga tidak ada sebuah gaya yang unidirectional atau sebuah gaya yang
hanya beraksi pada satu tubuh. Hukum ini sering disebut dengan Hukum Aksi-Reaksi.
Aksi dan reaksi adalah simultan (bersamaan), sehingga tidak penting untuk menyebut yang
mana adalah aksi dan yang mana adalah reaksi. Kedua gaya ini adalah bagian dari interaksi
tunggal, dan keduanya tidak akan ada tanpa yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai