Dimana:
M = massa (kg)
V = volume (m3)
Rapat massa air ( air) pada suhu 4 oC dan pada tekanan atmosfer (patm) adalah
1000 kg/m3. Berat jenis (g ) adalah berat benda persatuan volume pada temperatur
dan tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat massa ()
dan percepatan gravitasi (g).
=
Dimana :
= berat jenis ( N/m3)
= rapat massa (kg/dt2)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Soal: Diketahui satu 5 liter lumpur memiliki berat 6 kilogram. Hitunglah massa jenis
lumpur tersebut dalam satuan kilogram/liter (Petunjuk massa jenis = massa/volume).
Jawab:
Diketahui m = 6 kg, V= 5 L
Massa jenis = 6/ 5 = 1,2 kg/L.
b. Specific Gravity (S)
Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat () dan rapat
massa air (air), atau perbandingan antara berat jenis suatu zat () dan berat jenis air
( air).
Karena pengaruh temperatur dan tekanan pada rapat massa zat cair sangat kecil,
maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.
c. Viskositas (Poise/CP)
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser () pada waktu
bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara partikel zat cair
sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekulmolekul yang bergerak.
Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat cair dapat dibedakan
menjadi dua yaitu kekentalan dinamik () atau kekentalan absolute dan kekentalan
kinematis ().
Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan dinamik dihubungkan
dengan kekentalan kinematik sebagai berikut:
=
adalah perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak tempuh aliran
(Gambar 1). Hubungan tegangan geser dan gradien kecepatan normal dari beberapa
bahan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1 Gradien Kecepatan
Bila fluida Newtonian dan aliran yang terjadi adalah laminer maka berlaku hubungan:
= =
dimana :
= tegangan geser (kg/m2)
= kekentalan dinamis (kg/m.det)
= kekentalan kinematis (m2/det)
= densitas fluida (kg/m3)
= gradien kecepatan
d. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan
dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan
dituliskan sebagai berikut.
p=F/A (1-2)
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang
berada di atas titik tersebut. Perhatikanlah Gambar 1.
Gambar 1. Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami tekanan hidrostatis sebesar p.
Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep
tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan
luas permukaan bejana (A).
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x g) /
A. Oleh karena m = V, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai p = Vg /
A.
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan
bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di
dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi :
p = (Ah)g / A = hg
ph = gh (13)
dengan:
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang.
Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan
hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan
oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui
bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari
permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah.
Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya
kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman
bertambah.
Jawab :
ph = gh
ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 10 m
=105 N/ m2
e. Tegangan Muka
Molekul-molekul pada zat cair akan saling tarik menarik secara seimbang diantara
sesamanya dengan gaya berbanding lurus dengan massa (m) dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak (r) antara pusat massa.
= 12 2
dengan:
F = gaya tarik menarik
m1, m2 = massa molekul 1 dan 2
r = jarak antar pusat massa molekul.
Jika zat cair bersentuhan dengan udara atau zat lainnya, maka gaya tarik menarik
antara molekul tidak seimbang lagi dan menyebabkan molekul-molekul pada
permukaan zat cair melakukan kerja untuk tetap membentuk permukaan zat cair.
Kerja yang dilakukan oleh molekul-molekul pada permukaan zat cair tersebut
dinamakan tegangan permukaan (). Tegangan permukaan hanya bekerja pada
bidang permukaan dan besarnya sama di semua titik.
2. Sistem satuan dan konversi
(soal dan pembahasan)
BESARAN
Fisika yaitu salah satu cabang dari ilmu pengetahuan yang memerlukan banyak sekali
pengukuran-pengukuran misalnya, panjang, berat, massa, waktu dan sebagainya. Pengukuran
adalah proses membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai
sebagai satuan. Hasil dari pada pengukuran merupakan besaran. Besaran adalah sesuatu yang
dapat di ukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki satuan. Dalam fisika terdapat
dua besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu
1. Dapat diukur atau dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan
besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli
fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s),
Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok
mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan
(tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu.
Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung,
mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
B. BESARAN POKOK
Pada umumnya dalam Ilmu Fisika dan Ilmu Teknik ada dua macam sistem
satuan yang sering digunakan yaitu:
- Sistem Inggris
- Sistem Metrik
- Sistem Internasional
1. Sistem Inggris
Sistem Inggris disebut juga sistem fps (food-pound-second). Sistem satuan ini
didasarkan pada gaya (F), panjang (L) dan waktu (T). Sistem fps (food-pound-second) disebut
juga sebagai sistem gravitasi Inggris dan dipakai di negara-nagara yang berbahasa Inggris di
dalam kehidupannya sehari-hari serta dipakai dalam pengerjaan mesin-mesin.
Satuan Gaya
Menurut sistem fps, satuan dari gaya adalah pound. Dimana satu pound sama dengan
1046 gaya gravitasi terhadap kilogram standard internasional jika ditimbang di suatu tempat
dimana besar percepatan gravitasinya 32.174 ft/det2.
Satuan Panjang
Satuan dari panjang menurut sistem fps adalah foot. Foot didefinisikan sebagai
1200/3937 m. Standar ini tidak diakui secara resmi, namun dipakai secara luas dalam industri
dan perdagangan.
Satuan Massa
Satuan dari massa dalam sistem fps adalah slug. Satu slug kira-kira sama dengan 14,6
kg.
2. Sistem Metrik
Sistem metrik atau disebut juga sistem metrik absolut didasarkan pada panjang (L),
massa (M) dan waktu (T). Sistem ini secara resmi dignakan pertama kali pada tahun 1866 di
Perancis.
Sistem metrik terdiri atas 2 bagian yaitu:
- Sistem MKS (meter kilogram sekon)
- Sistem CGS (centimeter gram sekon)
Sistem MKS
Satuan-satuan yang digunakan dalam sistem MKS adalah sebagai berikut :
- panjang menggunakan satuan meter (m)
- massa menggunakan satuan kilogram (kg)
- waktu menggunakan satuan sekon atau detik (s atau det).
Sistem CGS
Perbedaan sistem CGS dan MKS adalah terletak pada pemakaian centimeter dan gram
yang merupakan satu kelipatan dari meter dan kilogram. Satuan-satuan yang digunakan dalam
sistem CGS adalah sebagai berikut :
- panjang menggunakan satuan centimeter (cm)
- massa menggunakan satuan gram (gr)
- waktu menggunakan satuan sekon atau detik (s atau det).
Sedangkan dua buah besaran tambahan tak berdimensi dalam Sistem Internasional
adalah sebagai berikut:
Besaran Tambahan Satuan Lambang
Sudut datar Radian Rad
Sudut ruang Steradian Sr
Satuan Panjang
Satuan panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang. Lebar, tinggi, jari-jari lingkaran
termasuk dalam besaran panjang. Dalam SI satuan panjang adalah meter. Tahun 1960 para ahli
menetapkan bahwa satu meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran
sinar jingga-merah dari atom kripton-86 dalam ruang hampa. Alat ukur panjang adalah mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pada mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian
0,01 mm sedangkan jangka sorong mempunyai tingkat ketelitian 0,1 mm .
Satuan Massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram. Massa adalah jumlah materi yang terkandung
dalam suatu benda. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari
campuran platina iridium yang disimpan di lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Paris,
Prancis. Massa kilogram standar juga disamakan dengan massa dari 1 liter air murni pada suhu
4oC.
Satuan Waktu
Satuan waktu dalam SI adalah sekon atau detik. Pada mulanya satuan waktu didasarkan
pada waktu perputaran bumi mengelilingi sumbunya. Untuk mendapatkan pengukuran waktu
yang lebih teliti, sekarang orang menggunakan jam atom. Jam ini diatur oleh gerakan atom
tertentu (misalnya atom Cesium) dimana 1 detik adalah 9.192.631.770 periode getaran atom
cesium-133.
C. BESARAN TURUNAN
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Jika
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok.
Contoh :
Luas =Panjang x Lebar
Satuan Luas =satuan besaran panjang x satuan besaran panjang
=m x m
= m2
Di dalam sistem Internasional (SI), besaran turunan mempergunakan sistem satuan
MKS (meter kilogram sekon).
Berikut ini beberapa besaran turunan dalam SI yang mempunyai nama satuan tertentu.
D. BESARAN DIMENSIONAL
Dimensi besaran adalah cara dari suatu besaran disusun oleh besaran-besaran
pokok. Dimensi digunakan :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
Terdapat tiga besaran dimensional pokok, yaitu:
a. Panjang yang memakai simbol [L]
b. Massa yang memakai simbol [M]
c. Waktu yang memakai simbol [T]
Tanda kurung persegi [] menunjukkan jika persamaan tersebut menyatakan suatu
dimensi saja dan tidak perlu dilengkapi dengan bilangan-bilangan.
Terdapat dua besaran pokok yang tidak mempunyai dimensi seperti yang
disebutkan diatas. Yaitu :
Berikut ini adalah daftar nama awalan satuan yang sering digunakan dalam penulisan
nilai satuan dalam setiap besaran
Baca Juga: Pengertian dan Jenis-jenis Besaran Dalam Teori Dasar Fisika
1. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati penggunannya secara internasional.
Contoh : m, kg, inchi dll
Ada 3 macam system satuan yang akan kita bahas disini, yaitu :
a. Sistem satuan matrik,
1 meter adalah 1/ 10 juta jarak kutub utara ke katulistiwa melalui kota paris
1 meter adalah 1.650.763,73 kali panjang sinar jingga yang dipancarkan oleh
atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik (tahun 1960).
1 meter adalah jarak ang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang
waktu 1/299.792.458 sekon (tahun 1983).
b. Standar satuan masa (kilogram)
1 kilogram adalah masa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga berat dan
ukuran intrnasional di Sevres.
24 jam adalah waktu dari titik tertentu di atas kepala sampai titik itu lagi keesokan
harinya.
1 sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom Caesium untuk bergetar
sebanyak 9.192.631,77 kali
d. Standar satuan suhu (Kelvin)
1 K adalah 1/273,16 x T3
T3 adalah titik tripel air
Konversi satuan adalah merubah suatu satuan ke satuan lainnya baik dalam satu sistem
satuan maupun antar sistem satuan dalam besaran yang sejenis dengan menggunakan
vaktor konversi
Contoh :
Panjang
1 yard = 3ft = 36 in
1 in = 0,0254 m = 2,54 cm
1 mile = 1609 m
1 mikron = 10-6 m
1 Angstrom = 10-10 m
Luas
1 ft2 = 9,29 x 10-2 m2
1 are = 100 m2
Massa
1 lb = 0,4536 kg
1 slug = 14,59 kg
1 ton = 1000 kg
Volume
1 liter = 10-3 m3
1 ft3 = 2,832 x 10-2 m3
1 gallon (UK) = 4,546 liter
1 gallon (US) = 3,785 liter
1 barrel (UK) = 31, 5 gallon
1 barrel (US) = 42 gallon
Massa Jenis
1 lb/ft3 = 16,0185 kg/m 3
Kecepatan
1 mile/jam = 1,609 km/jam
1 knot = 1,852 km/jam
1 ft/s = 0,3048 m/s
Gaya
1 lbf = 4,448 N
1 dyne = 10-5 N
1 kgf = 9,807 N
Tekanan
1 atm = 76 cm Hg
= 1,013 x 105 N/m2
= 1013 millibar
= 14,7 lb/in2
1 Pa = 1 N/m2
1 bar = 106 dyne/cm2
= 105 Pa
Energi
1 BTU = 1055 J = 252 kal
1 kal = 4, 186 J
1 ft lb = 1, 356 J
1 hp jam = 2, 685 x 106 J
1 erg = 10-7 J
Daya
1 hp = 745,4 W
1 kW = 1,341 hp
1 BTU/jam = 0,293 W
1 kal/s = 4,186 W
Waktu
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon