Anda di halaman 1dari 5

Lampiran Pertanyaan

Pertanyaan dari Reni Puspita Sari :


1. Gas alam terbentuk dari organisme yang telah lama mati, dan telah
diketahui juga minyak bumi terbentuk dengan cara yang sama. Bagaimana
cara mengetahui organisme apa yang membentuk gas alam dan minyak
bumi?
Jawab : Molekul penyusun utama organisme adalah C,H, dan O atau
hidrokarbon. Gas alam merupakan fraksi ringan dari hidrokarbon yang
mengendap dari organisme yang telah lama mati. Jadi, gas alam berasal
dari organisme mati apapun sama halnya dengan minyak bumi.
2. Bagaimana cara pengeboran gas alam sedangkan kita ketahui bahwa gas
alam berbentuk gas?
Jawab : Yang benar adalah ekstraksi gas alam dari bumi bukan
pengeboran. Pengeboran dilakukan untuk membuat sumur dimana gas
alam akan mengalir melaluinya. Ekstrasi dilakukan jika gas alam tersebut
gas alam non konvensional dengan menggunakan metode hydraulic fractur
(yaitu menyuntikan fluida yang ditambah pasir dan zat kimia yang akan
menggantikan tempat dari gas yang terperangkap.
3. Bagaimana cara membedakan gas alam konvensional dan non
konvensional?
Jawab : Berdasarkan Permen ESDM RI No. 05 Tahun 2012 Pasal 1,
minyak dan gas bumi non konvensional merupakan Migas yang
diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Migas dengan
permealibitas yang rendah antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand
Gas, Gas Metahana Batubara, dan Methane-Hydrate, dengan
menggunakan metode fracturing.
4. Pada bagian perhitungan perkiraan lama cadangan gas alam akan tersedia,
dijelaskan bawha produksi bertahan hingga 37,8 tahun jika dilakukan
dengan jumlah yang sama setiap tahunnya. Bagaimana produksi bisa
dilakukan dengan tetap sedangkan jumlah penduduk Indonesia terus
bertambah?
Jawab : Perhitungan yang dilakukan jika sumber tidak bertambah dan
produksi tetap, pada kenyataannya itu dapat bertambah lamanya atau
berkurang tergantung dari besar permintaan dan ditemukan atau tidaknya
sumber baru.

Pertanyaan dari Fatma Cahyani :


1. Apa perbedaan umum gas kilang dan gas bumi serta cara pengolahannya?
Jawab : gas kilang merupakan gas yang dihasilkan dari proses pada kilang
minyak bumi,yang dimana dapat digunakan kembali untuk memproses
crude oil menjadi petroleum yang dapat di pasarkan. Komposisinya
bergantung pada dari proses pengkilangnya. Komponen yang umum
seperti butana, butylen, methana, ethana, serta ethilen. Pengolahan dari gas
kilang dapat bergantung pada produk akhirnya diinginkan. Sedangkan gas
alam akan diproses menjadi LNG,CNG.
2. Jenis pipa apa yang digunakan pada proses transportasi gas alam serta
alasan pemilihan jenis pipa tersebut?
Jawab : Pipa baja karbon, dikarenakan material tersebut tahan akan
tekanan yang tinggi dan kuat. Sedangkan untuk jarak pendek serta dengan
tekanan kurang dari 100 lbf/inch maka pipa plastik dapat digunakan.

Pertanyaan dari Ariska Sapni Putri :


1. Bagaimana cara pembuatan gas LPG yang digunakan masyarakat
Indonesia?
Jawab : Pada umumnya unit LPG yang terdapat di kilang lebih dijumpai
pemisahanberupa kolom-kolom distilasi bertekanan. Sebelum dipisahkan umpan
yang akan masuk kedalam fraksinator (kolom), pada umumnya gas dicairkan lebh
dulu, yakni dengan cara :didinginkan, ditekan, ditekan dan didinginkan, dan
diekspansi. LPG yang berupa gas yangterbentuk dari unsur dominan C3H8(C3)
dengan C4H10(C4) dengan perbandingan komposisiC3dan C4 sebesar 70 % : 30
%, dimana dilakukan pemberian tekanan sampai dengan 300 psisehingga unsur
tersebut berubah fasa menjadi cair.Untuk memisahkan unsur-unsur yang ringan
dan yang lebih berat, dapat dipakai alatFractinator (kolom distilasi), dimana
Methane (C1), Ethane (C2), Propane (C3), dan Butane(C4) dapat dipisahkan
secara sendiri-sendiri. Dapat pula Demethanizer digabung
menjadiDemethanizer/Deethanizer yang diatur setara dengan Deethanizer yang
berfungsimemisahkan C1dan C2 bersama-sama. Begitu pula Depropanizer
digabung menjadiDepropanizer/Debutanizer yang berfungsi untuk mengambil
unsur C3dan C4 dari produkproses sebelumnya yang akan menjadi kondensat.
Kedua alat tersebut temperatur dantekanan kerjanya dipilih kondisi optimum yang
sangat tergantung dari komposisi gas yangharus diolah.Karena yang diolah gas
bertekanan rendah maka diperlukan kompressor, agartercapai tekanan keluaran
yang diperlukan oleh alat Demethanizer / Deethanizer serta alatDepropanizer /
Debutanizer.

Pertanyaan dari Devina Sanchia Samosir :


1. Pada liputan 6, 2019 RI deposit gas. Itu merupakan data dari kementrian
ESDM. Tetapi pada data yang penyaji sajikan produksi Indonesia selalu
lebih banyak dari konsumsinya atau digunakan untuk ekspor dan
didapatkan bahwa produksi dapat bertahan hingga 37.8 tahun jika
dilakukan dengan jumlah yang sama. Tolong jelaskan data yang mana
yang benar?
Jawab : Konsumsi dalam negeri mungkin sekitar 3.000-3500 tapi itu terus
tumbuh sekitar 4-5 persen per tahun," kata Djohardi, dalam Forum
IndoGas 2017, di Jakarta Conventio Center (JCC), Rabu (7/2/2017).
Namun jika dilihat dari outlook energi Indonesia dari KEESDM maka
rasio ekspor masih sangat besar. Maka terjadi kesimpang siuran data dari
KEESDM dengan forum IndoGas. Namun penyaji lebih mempercayai data
dari OEI karena untuk pembuatan majalah OEI ini harus benar-benar
dibuat dengan rinci.
Gas yang Indonesia Impor merupakan LPG bukan LNG. Dimana kita
dapat melihat perbedaan yang sangat besar antara LNG dan LPG dari
bahan baku yang digunakan.
Sebagian besar hasil produksi gas diekspor karena produksi gas negara ini
didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang hanya bersedia untuk
berinvestasi bila diizinkan mengekspor komoditi ini. Saat ini, perusahaan-
perusahaan asing, seperti CNOOC Limited, Total E&P Indonesia, Conoco
Philips, BP Tangguh, dan Exxon Mobil Oil Indonesia, berkontribusi untuk
sekitar 87% dari produksi gas alam Indonesia. Sisa 13% diproduksi oleh
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina. Sekitar setengah dari total
hasil produksi gas dijual secara domestik.

2. Pada saat proses pembentukan minyak dan gas bumi thermal cracking, apa
saja thermal cracking yang terjadi pada proses tersebut?
Jawab : Proses yang terjadi dengan tekanan yang tinggi karena berada jauh
dibawah tanah dan temperatur yang tinggi karena dekat dengan batuan
panas.
3. Mengapa air dan mercury dapat mempengaruhi proses pencairan gas alam
pada suhu rendah?
Jawab : pemisahan H2O dan mercury dilakukan karena akan menghambat
proses pencairan pada suhu rendah.

Anda mungkin juga menyukai