NPM : 061540411549
Kelas : 4 Eg.A
Tujuan utama dari evaporasi ialah untuk memekatkan larutan non volatile
seperti senyawa organik, garam an-organik maupun asam dan basa dari
pelarutnya. Larutan yang umum dievaporasi ialah soda kaustik, kalium
hidroksida, asam phosfat, dan urea. Pelarut yang umum digunakan pada evaporasi
adalah air.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari
cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-
molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai
derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini
begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup
untuk menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan
molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam
gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini
memiliki molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama
lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi
panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini
sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih
tak terlihat.
Destilator Vs Evaporator
1. Evaporator
Tipe-tipe Evaporator
Evaporator terdiri dari perangkat heat exhanger (HE) untuk memanaskan
larutan dan alat pemisah khusus untuk memisahkan fase liquid dan fase uap.
Banyak industri menggunakan evaporator berbentuk pipa panjang. Tubes yang
digunakan dapat dalam posisi vertikal maupun horizontal, panjang atau pendek,
dan larutan berada didalam atau diluar tube.
2.1 Evaporator vertikal tube pendek.
Evaporator jenis ini merupakan jenis evaporator tertua yang ada namun
masih sering digunakan dalam industri gula untuk evaporasi dari jus gula.
Evaporasi ini disebut juga dengan calandria atau robert evaporator. Evaporator
ini pertamakali dibuat oleh Robert. Evaporator ini terdiri dari bundelan tube
pendek dengan panjang sekitar 4 hingga 10 feet dikelilingi oleh cylindrical shell.
Ini disebut dengan calandria. Feed memasuki bagian atas tube sheet dan steam
dimasukkan melalui chest calandria. Steam melalui selah antar tube dan jus gula
akan menguapkan air dan jus gula yang lebih pekat mengalir melalui outlet
dibawah.
//
Gambar 1. Evaporator tipe calandria.
2.2 Basket type evaporator
Konstruksi dari evaporator ini tidak jauh berbeda dengan evaporator pada
umumnya. Tube bundle dan fixed tube sheet digantung di tengah-tengah dari
evaporator dari internal kerangjang. Diameter dari tube bundle lebih kecil
dibandingkan dengan diameter evaporator shell, ini bertujuan agar memberikan
ruang untuk sirkulasi dari liquid. Tube bundle dapat dilepaskan dari shell agar
dapat dibersihkan dan dapat dilakukan perawatan.
.
Gambar 8. Plate Evaporator
2. Evaporator berdasarkan metode Feedingnya.
Evaporator dikelompokkan berdasarkan jumlah effectnya (jumlah
evaporator yang digunakan). Pada evaporator single effect uap dari larutan yang
mendidih di kondensasi, sedangkan konsentrat dikumpulkan dari bagian bawah
evaporator.
Pada evaporator single effect penggunaan steam tidak efisien dikarenakan steam
yang masih memiliki panas dikondensasikan. Sehingga jika dilanjutkan menjadi
beberapa efek maka panas dari steam tersebut dapat dimaksimalkan.
Jika uap dari evaporator yang keuda dikondensasikan maka susunan dari
evaporator tersebut disebut evaporator double effect. Jika susunan seri ini
ditambahkan bisa menjadi triple effect evaporator, quadraple effect evaporator
dan sebagainya.
Pada evaporator juga dibedakan menjadi beberapa konfigurasi berdasarkan
cara pemasukkan umpannya antara lain yaitu forward feed, backward feed, mixed
feed, parrarel feed.