Anda di halaman 1dari 19

PIPA VENTURI DAN PIEZOMETER

LAPORAN 5

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Mekanika Fluida yang diampu
oleh Drs. H. Rakhmat Yusuf, M.T.

KELOMPOK 5 : M. RAYNALDI AIZHAR 1702115


DINDA SYVANA 1702120
REYNARD BENEDICT 1702165
M. HAMZAH DZULFIQAR 1702195
M. BAYU FEBRIAN 1702218

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara makroskopik,materi dapat digolongkan kedalam benda padat dan
fluida. Suatu fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir.Jadi zat cair dan
gas adalah fluida. Molekul-molekul didalam fluida mempunyai kebebasan
lebih besar untuk bergerak sendiri-sendiri. Dalam zat cair gaya interaksi
antara molekul-molekul, yaitu yang disebut gaya kohesi , masih cukup besar,
karena jarak antara molekul-molekul tidak terlalu besar.Akibatnya zat cair
masih tampak sebagai kesatuan,kita masih dapat melihat batas-batas zat
cair.Selain itu, zat cair tidak mudah untuk dimanfaatkan. Lain halnya dengan
gas,dapat dianggap sebagai suatu system partikel bebas. Gaya kohesi antara
molekul-molekul sangat kecil,dan interaksi antar molekul terutama adalah
oleh tumbukan sehingga gaya cenderung untuk memenuhi ruang. Di samping
itu gas lebih mudah dimanfaatkan dari pada zat cair.

Salah satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah dengan
cara membagi-bagi fluida tersebut menjadi elemen-elemen volume yang sangat
kecil yang dinamakan partikel-partikel fluida dan mengikuti gerak masing-
masing partikel ini.Prosedur ini pertama kali dikembangkan oleh Joseph Louis
Lagrange (1736-1813).Cara ini sangat sukar untuk dicerna, namun oleh
Lagrange (1707- 1783) dibuat sderhana dengan meninggalkan untuk
menspesifikasikan sejarah dari setiap partikel fluida dan sebagai gantinya kita
menspesifikasikan massa jenis dan kecepatan fluida di setiap titik di dalam ruang
pada setiap saat.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah hubungan antara luas penampang dengan laju aliran air
pada pipa?

1.3 Tujuan Percobaan


Untuk menghitung besarnya kecepatan alir zat cairf/luida pada pipa
berpenampang besar dan pipa berpenampang kecil
1.4 Manfaat Percobaan
Dengan adanya percobaan ini kita dapat mengaplikasikan persamaan
Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
LANDASAN MATERI

Aliran Laminer dan Turbulen

Ketika aliran sangat lambat, partikel fluida akan bergerak menjadi lapisan
paralel ke dinding pipa searah dengan aliran.Partikel-partikel di tengah pipa
bergerak lebih cepat dibandingkan dengan partikel yang dekat dengan dinding
pipa.Aliran ini dinamakan aliran laminer.
Ketika aliran sangat cepat, partikel mempunyai gerakan yang dalam pola
yang tidak teratur tetapi pada umumnya gerakan searah aliran partikel yang di
dekat dinding pipa bergerak lebih lambat dari partikel yang bergerak di dekat
pusat pipa.Jenis aliran ini dinamakan aliran turbulen.
Aliran bisa diukur dengan nilai yang tidak memiliki dimensi yang
dinamakan bilangan Reynold, Re D
𝜌𝑉𝐷 𝑉𝐷
ReD = =
𝜇 𝑣

Dimana : 𝜌 = Massa jenis fluida, kg/m3


V= Kecepatan rata-rata fluida di dalam pipa, m/s
D = Diameter dalam pipa, m

𝜇 = Viskositas dinamis fluida, N. s/m2 atau Pa.s


v = Viskositas kinematis fluida, m2/s

= 𝜇/ 𝜌

II. Tekanan
Ada beberapa dasar untuk mengukur tekanan, diantaranya:
1. Tekanan Atmosphere,
Adalah perbandingan antara berat benda per satuan luas. satu
tekanan atmosphere setara dengan 101.325 kN/m2 atau 14.7 pound per
square inch. Selama Barometer digunakan untuk mengukur tekanan
atmosphere, tekanan ini lebih sering dikenal sebagai tekanan
barometris pb.
𝑘𝑁
= kilo-Newton per meter persegi
𝑚2

𝑝𝑠𝑖 = 𝑃𝑜𝑢𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑐ℎ


Tekanan pada tekanan Gauge adalah diata tekanan udara.
2. Pressure head (ρ/γ)
Adalah tinggi dari cairan yang mendapat tekanan pada bidang
permukaannya. Alat yang digunakan berbeda dengan alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan atmosphere. Hasil dari tekanan
disebut tekanan Gauge, dimana hasilnya dapat bernilai positif maupun
negative.

𝑝 𝑝
=
𝛾 𝜌𝑔
Dimana : p = tekanan (N/m2)
𝛾= berat jenis (N/m3)
ρ = rapat massa fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Velocity head (V2/2g)
Ketika aliran di dalam pipa atau di dalam sebuah saluran terbuka,
aliran tersebut mempunyai energy kinetic. Energy kinetik per berat
cairan disebut velocity head. Energy kinetic dari benda yang bergerak
adalah :
1
𝐾. 𝐸. = 𝑚𝑉 2
2
1𝑊 2
= 𝑉
2𝑔
𝐾. 𝐸. 𝑉2
=
𝑊 2𝑔
Dimana : K. E. = Energi Kinetik, Nm
m = massa, kg
W = berat, N
V = kecepatan, m/s
g = percepatan gravitasi, (m/s2)
4. Elevation head or static head (Z)
Ketika cairan/fluda berada pada sebuah ketinggian, fluida tersebut
memiliki energy potensial. Energy Potensial per berat satuan cairan
dinamakan elevation head atau static head. Energy potensial benda
pada ketinggian Z adalah :
𝑃. 𝐸. = 𝑊. 𝑍.
𝑃. 𝐸.
=𝑍
𝑊

Dimana : P. E. = Energi Potensial, Nm


W = Berat, N
Z = Ketinggian, m

5. Total head (H)


Total energy dari cairan ialah total energy per berat unit dari cairan
dan jumlah dari pressure head, velocity head and elevation head dari
cairan. Totalnya ialah :
Total head = pressure head + Velocity head + Elevation head
𝜌 𝑉2
H = 𝛾 + 2𝑔 + 𝑍

6. Friction head(hf)
Ketika cairan bergerak dari satu tempat ke tempat lain, bagian dari
energy total ialah kehilangan selama gesekan antara cairan dan
interaksi antara partikel cairan dan dinding.
𝑝1 𝑝2 𝑉2 𝑉22
h f1.-2 = ( 𝛾 − ) + (2𝑔 − ) + (𝑍1 − 𝑍2)
𝛾 2𝑔

Peralatan pengukuran aliran

Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur aliran, orifice meter,
venture meter, tabung pitot, nozzle, variebel area meter, water meter, dan tangki
pengukur.

a. Orrifice meter
Ketika plat orifice ditempatkan di dalam sebuah pipa, kecepatan
dari aliran pipa setelah di dalam orifice lebih tinggi daripada kecepatan
sebelum di orifice. Pada waktu yang sama, tekanan statis sbelum di orifice
lebih tinggi daripada di orifice. Perbedaan tekanan dihitung menggunakan
manometer. Pada kasus ini diterapkan persamaan Bernoulli antara titik 1
dan titik 2. Titik 1 = Titik 2

𝜌 𝑉2 𝜌 𝑉2
+ +𝑍 = + +𝑍
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Titk 1 dimaksudkan untuk keadaan sebelum berada di orifice, sementara


titik 2 ialah vena-contra pada jet.

Karena Z1=Z2 maka

𝜌 𝑉2 𝜌 𝑉2
+ +𝑍 = + +𝑍
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑉22 𝑉12 𝑝1 𝑝1
− = −
2𝑔 2𝑔 𝛾 𝛾

Dari persamaan tersebut :

A1V1 = A2V2

𝐴2 −𝑉2
V1 = 𝐴1

Dari persamaan-persamaan di atas didapatkan

1 𝑝1 − 𝑝2
𝑉2 = √2𝑔 ( )
2 𝛾
√1 − (𝐴2 )
𝐴1

1
𝑉2 = √2𝑔∆ℎ
𝐷2 4
√1 − ( )
𝐷 1

Theorical flow rate :


𝐴2
𝑄𝑡ℎ = √2𝑔∆ℎ
𝐷2 4
√1 − ( )
𝐷 1

Karena terdapat kehilangan energy antara bagian 1 dan bagian 2


dan terdapat pula sebuah vena-contra setelah aliran melalui orifice. Maka
aliran rata-rata menjadi :

𝐶𝑑,𝑂 𝐴𝑜
𝑄𝑎𝑐𝑡 = √2𝑔∆ℎ
𝐷0 4
√1 − ( )
𝐷 1

Dimana :

Qact = rata2 aliran untuk orifice, m3/s

Cd,O = koefisien kehilangan pada orifice

A0 = area silang pada orifise m2

D1 = diameter pipa, m, (29mm)

Do = diameter orifice, m, (20mm)

∆h = perbedaan ketinggian, m

Dapat disimpulkan bahwa :

4
√1 − (𝐷0)
𝐷1 𝑄𝑎𝑐𝑡
𝐶𝑑,𝑂 =
𝐴𝑜 √2𝑔∆ℎ

𝐴2 √2𝑔
𝑄𝑎𝑐𝑡 =
4
√1 − (𝐷0 )
𝐷1
Venturi Meter

Gunakan rumus persamaan Bernoulli :

Dari persamaan kontinuitas :

Subtitusikan persamaan tersebut ;


Aliran yang melalui venture meter adalah :

Selama terdapat kehilangan energy antara titik 1 ke titik 2, maka


aliran yang sebenarnya akan kecil dibawah aliran ideal, dan setelah
memasukkan koefisien kehilangan , maka aliran ideal :

Dimana :

b. Tabung Pitot
Gunakan rumus persamaan Bernoulli :

Selama Z1=Z2 dan V2=0, maka :

Aliran rata-rata sebenarnya adalah :

Dimana :

c. Nozzle

Aliran selama dalam nozzle adalah :


d. Variable Area Flow Meter

Rotameter ialah tabung dengan variasi area silang. Komponen


utama dari alat ini adalah tabung taper dan sebuah float. Ketika air
mengalir melalui tabung ini, sebagian dari air akan mengalir melawan
float, yang berakibat pada kenaikan ketinggian.

Float dapat berupa plastic atau besi tergantgung pada kalibrasi


aliran rata-rata. Kecepatan aliran, kecepatan air dan ketinggian float
maksimum digunakan untuk menjaga kestabilan float agar tetap pada pipa,
sebuah besi kecil digunakan sebagai patokan.

e. Indicator aliran digital


Tipe alat ini terdiri dari 2 bagian : sensor dan indicator. Sensor alat
berubah menjadi sinyal ketika tedapat aliran, dan sinyal dapat pulse type,
area magnet atau ultra sonic, dsb. Indicator menyuplai tenaga ke sensor,
dan menerima sinyal dari sensor, gelombang dari sinyal dan nilai
indicator.
Nilai indicator dapat di set melawan nilai kalibrasi. Perbedaan alat
memiliki perbedaan akurasi, dan lainnya.
f. Water meter
Water meter adalah alat yang sering digunakan karena mudah, dan
tersedia. Aliran air melalui alat ini akan menggerakan sebuah roda untuk
berputar bersama system gear, volume air dapat diindikasi sekitar 1/100
atau lebih rendah. Debit ditentukan dengan mengukur waktu dari volume
sebuah aliran dengan menggunakan stopwatch.
g. Tangki Pengukur
Tangki pengukur sangat berguna untuk mengukur debit air dengan
menggunakan stop watch. Dimensinya harus dibuat Sangat akurat.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Sebelum Pengujian
4.1.1 Mengatur Bench Hidrolik sesuai Bench manual Hidrolik.
4.1.2 pasokan air Flow Meter di Bench, menyesuaikan sekrup di dasar untuk
tingkat, dan selang berjenis dari Bench ke alat uji
4.1.3 menghubungkan discharge valve dari tes set. ventilasi katup pada
manometer atas pompa udara tangan.
4.1.4 buka pengukuran tangki discharge valve dan menutup Hidrolik kontrol
aliran Bench 42

Mulai Uji
4.2.1 Mulai pompa hidrolik dan perlahan-lahan membuka katup kontrol aliran
Bench sampai gelembung Bench benar-benar dihapus dari tes set, maka
mengurangi laju aliran sekitar 17:00
4.2.2 pada flow meter atau laju aliran yang dibutuhkan. mengamati tingkat air di
dan memastikan bahwa semua tingkatan dapat diamati. Jika mereka terlalu tinggi,
pompa ke manifold kepala manometer. Jika mereka terlalu rendah sedikit
menutup alat uji discharge valve atau berdarah udara keluar dari kepala
manometer berjenis oleh katup. (Lihat Addendum 1Water Manometer.)
4.2.3 tingkat Rekam manometer untuk setiap perangkat aliran.
4.2.4 Rekam volume tangki pengukuran dan waktu. (Lihat Bench manual
Hidrolik)
4.2.5 Ulangi 4.2.2 ke 4.2.3 untuk laju aliran 10, 15, 20 dan 25 lpm pada flow
meter.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

14 11 10 7 3
Measuring Tank
1.
Volume, 1 1 1 1 1
liter
2. Time,
5 5,5 6,8 8,1 16,8
s
3. Flow
Rate, 0,0002000 0,0001818 0,0001471 0,0001235 0,0000595
M3/s

Orifice meter
1. Water
Manometer level, 225 241 222 205 180
left (mm)
2. Water
manometer level, 211 202 196 197 177
right (mm)
3. Level difference,
14 39 26 8 3
(mm)

Venturimeter
1. Water
Manometer level, 215 205 197 189 177
left (mm)
2. Water
manometer level, 169 170 171 171 173
right (mm)
3. Level difference,
46 35 26 18 4
(mm)

Pitot Tube
1. Water
Manometer level, 129 136 145 153 168
left (mm)
2. Water
manometer level, 164 164 164 165 170
right (mm)
3. Level difference,
35 28 19 12 2
(mm)

Q actual (m3/s) dH, m √Δℎ , m Cd,P

2,0000000 0,014 0,118321596 10684,94718


1,8181818 0,039 0,197484177 5819,844874

1,4705882 0,026 0,161245155 5765,152704

1,2345679 0,008 0,089442719 8725,220066

0,5952381 0,003 0,054772256 6869,679767

Q actual (m3/s) dH, m √Δℎ , m Cd,P

2,0000000 0,046 0,214476106 8706,610894

1,8181818 0,035 0,187082869 9074,053685

1,4705882 0,026 0,161245155 8515,349338


1,2345679 0,018 0,134164079 8591,654112

0,5952381 0,004 0,063245553 8787,367279

Q actual (m3/s) dH, m √Δℎ , m Cd,V

2,0000000 0,035 0,187082869 8512,377459


1,8181818 0,028 0,167332005 8651,933932

1,4705882 0,019 8495,113513


0,137840488

1,2345679 0,012 0,109544512 8973,859334

0,5952381 0,002 0,04472136 10598,16362


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Besarnya debit pada zat cair dapat diketahui melalui beberapa cara. Mulai
dari menggunakan venturimeter, orificemeter dan tabung pitot.
5.2 Saran
Sebaiknya ketika praktikum sedang dilaksanakan, para penguji melakukan
praktik dengan teliti, sabar dan yang terpenting adalah memahami tujuan dari
praktikum tersebut agar dapat diperoleh hasil yang akurat dan benar.
LAMPIRAN

Gelas Ukur 1000ml


Alat Venturimeter

Stopwatch
PROSES PEKERJAAN:

Proses pembacaan angka Proses pengukuran air sampai


venturimeter terisi 1000ml

Proses pengaturan bukaan keran

Anda mungkin juga menyukai