LAPORAN 5
Salah satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah dengan
cara membagi-bagi fluida tersebut menjadi elemen-elemen volume yang sangat
kecil yang dinamakan partikel-partikel fluida dan mengikuti gerak masing-
masing partikel ini.Prosedur ini pertama kali dikembangkan oleh Joseph Louis
Lagrange (1736-1813).Cara ini sangat sukar untuk dicerna, namun oleh
Lagrange (1707- 1783) dibuat sderhana dengan meninggalkan untuk
menspesifikasikan sejarah dari setiap partikel fluida dan sebagai gantinya kita
menspesifikasikan massa jenis dan kecepatan fluida di setiap titik di dalam ruang
pada setiap saat.
Ketika aliran sangat lambat, partikel fluida akan bergerak menjadi lapisan
paralel ke dinding pipa searah dengan aliran.Partikel-partikel di tengah pipa
bergerak lebih cepat dibandingkan dengan partikel yang dekat dengan dinding
pipa.Aliran ini dinamakan aliran laminer.
Ketika aliran sangat cepat, partikel mempunyai gerakan yang dalam pola
yang tidak teratur tetapi pada umumnya gerakan searah aliran partikel yang di
dekat dinding pipa bergerak lebih lambat dari partikel yang bergerak di dekat
pusat pipa.Jenis aliran ini dinamakan aliran turbulen.
Aliran bisa diukur dengan nilai yang tidak memiliki dimensi yang
dinamakan bilangan Reynold, Re D
𝜌𝑉𝐷 𝑉𝐷
ReD = =
𝜇 𝑣
= 𝜇/ 𝜌
II. Tekanan
Ada beberapa dasar untuk mengukur tekanan, diantaranya:
1. Tekanan Atmosphere,
Adalah perbandingan antara berat benda per satuan luas. satu
tekanan atmosphere setara dengan 101.325 kN/m2 atau 14.7 pound per
square inch. Selama Barometer digunakan untuk mengukur tekanan
atmosphere, tekanan ini lebih sering dikenal sebagai tekanan
barometris pb.
𝑘𝑁
= kilo-Newton per meter persegi
𝑚2
𝑝 𝑝
=
𝛾 𝜌𝑔
Dimana : p = tekanan (N/m2)
𝛾= berat jenis (N/m3)
ρ = rapat massa fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Velocity head (V2/2g)
Ketika aliran di dalam pipa atau di dalam sebuah saluran terbuka,
aliran tersebut mempunyai energy kinetic. Energy kinetik per berat
cairan disebut velocity head. Energy kinetic dari benda yang bergerak
adalah :
1
𝐾. 𝐸. = 𝑚𝑉 2
2
1𝑊 2
= 𝑉
2𝑔
𝐾. 𝐸. 𝑉2
=
𝑊 2𝑔
Dimana : K. E. = Energi Kinetik, Nm
m = massa, kg
W = berat, N
V = kecepatan, m/s
g = percepatan gravitasi, (m/s2)
4. Elevation head or static head (Z)
Ketika cairan/fluda berada pada sebuah ketinggian, fluida tersebut
memiliki energy potensial. Energy Potensial per berat satuan cairan
dinamakan elevation head atau static head. Energy potensial benda
pada ketinggian Z adalah :
𝑃. 𝐸. = 𝑊. 𝑍.
𝑃. 𝐸.
=𝑍
𝑊
6. Friction head(hf)
Ketika cairan bergerak dari satu tempat ke tempat lain, bagian dari
energy total ialah kehilangan selama gesekan antara cairan dan
interaksi antara partikel cairan dan dinding.
𝑝1 𝑝2 𝑉2 𝑉22
h f1.-2 = ( 𝛾 − ) + (2𝑔 − ) + (𝑍1 − 𝑍2)
𝛾 2𝑔
Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur aliran, orifice meter,
venture meter, tabung pitot, nozzle, variebel area meter, water meter, dan tangki
pengukur.
a. Orrifice meter
Ketika plat orifice ditempatkan di dalam sebuah pipa, kecepatan
dari aliran pipa setelah di dalam orifice lebih tinggi daripada kecepatan
sebelum di orifice. Pada waktu yang sama, tekanan statis sbelum di orifice
lebih tinggi daripada di orifice. Perbedaan tekanan dihitung menggunakan
manometer. Pada kasus ini diterapkan persamaan Bernoulli antara titik 1
dan titik 2. Titik 1 = Titik 2
𝜌 𝑉2 𝜌 𝑉2
+ +𝑍 = + +𝑍
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
𝜌 𝑉2 𝜌 𝑉2
+ +𝑍 = + +𝑍
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
𝑉22 𝑉12 𝑝1 𝑝1
− = −
2𝑔 2𝑔 𝛾 𝛾
A1V1 = A2V2
𝐴2 −𝑉2
V1 = 𝐴1
1 𝑝1 − 𝑝2
𝑉2 = √2𝑔 ( )
2 𝛾
√1 − (𝐴2 )
𝐴1
1
𝑉2 = √2𝑔∆ℎ
𝐷2 4
√1 − ( )
𝐷 1
𝐶𝑑,𝑂 𝐴𝑜
𝑄𝑎𝑐𝑡 = √2𝑔∆ℎ
𝐷0 4
√1 − ( )
𝐷 1
Dimana :
∆h = perbedaan ketinggian, m
4
√1 − (𝐷0)
𝐷1 𝑄𝑎𝑐𝑡
𝐶𝑑,𝑂 =
𝐴𝑜 √2𝑔∆ℎ
𝐴2 √2𝑔
𝑄𝑎𝑐𝑡 =
4
√1 − (𝐷0 )
𝐷1
Venturi Meter
Dimana :
b. Tabung Pitot
Gunakan rumus persamaan Bernoulli :
Dimana :
c. Nozzle
Mulai Uji
4.2.1 Mulai pompa hidrolik dan perlahan-lahan membuka katup kontrol aliran
Bench sampai gelembung Bench benar-benar dihapus dari tes set, maka
mengurangi laju aliran sekitar 17:00
4.2.2 pada flow meter atau laju aliran yang dibutuhkan. mengamati tingkat air di
dan memastikan bahwa semua tingkatan dapat diamati. Jika mereka terlalu tinggi,
pompa ke manifold kepala manometer. Jika mereka terlalu rendah sedikit
menutup alat uji discharge valve atau berdarah udara keluar dari kepala
manometer berjenis oleh katup. (Lihat Addendum 1Water Manometer.)
4.2.3 tingkat Rekam manometer untuk setiap perangkat aliran.
4.2.4 Rekam volume tangki pengukuran dan waktu. (Lihat Bench manual
Hidrolik)
4.2.5 Ulangi 4.2.2 ke 4.2.3 untuk laju aliran 10, 15, 20 dan 25 lpm pada flow
meter.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
14 11 10 7 3
Measuring Tank
1.
Volume, 1 1 1 1 1
liter
2. Time,
5 5,5 6,8 8,1 16,8
s
3. Flow
Rate, 0,0002000 0,0001818 0,0001471 0,0001235 0,0000595
M3/s
Orifice meter
1. Water
Manometer level, 225 241 222 205 180
left (mm)
2. Water
manometer level, 211 202 196 197 177
right (mm)
3. Level difference,
14 39 26 8 3
(mm)
Venturimeter
1. Water
Manometer level, 215 205 197 189 177
left (mm)
2. Water
manometer level, 169 170 171 171 173
right (mm)
3. Level difference,
46 35 26 18 4
(mm)
Pitot Tube
1. Water
Manometer level, 129 136 145 153 168
left (mm)
2. Water
manometer level, 164 164 164 165 170
right (mm)
3. Level difference,
35 28 19 12 2
(mm)
5.1 Kesimpulan
Besarnya debit pada zat cair dapat diketahui melalui beberapa cara. Mulai
dari menggunakan venturimeter, orificemeter dan tabung pitot.
5.2 Saran
Sebaiknya ketika praktikum sedang dilaksanakan, para penguji melakukan
praktik dengan teliti, sabar dan yang terpenting adalah memahami tujuan dari
praktikum tersebut agar dapat diperoleh hasil yang akurat dan benar.
LAMPIRAN
Stopwatch
PROSES PEKERJAAN: