Anda di halaman 1dari 9

Tanggal : 12 Oktober 2022

PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIKA DASAR

SEMESTER 117

TEGANGAN PERMUKAAN II

Nama : Aulia Rahmah

NIM : 1306622029

Prodi : Fisika

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sunaryo, M.Si.

Upik Rahma, M.Pd.

Asisten Laboratorium :
Ahmad Fatullah 1306619013
Galih Muhammad Gufron 1306619059
Alifia Putri Rachmatillah 1306619061
Daffa Aji Pangestu 1306619063
Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir Nilai Akhir

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2022
A. TUJUAN
1. Menentukan tegangan permukaan dengan metode tekanan maksimum
gelembung.
2. Menentukan tegangan permukaan dengan metode kapiler.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan.
4. Menentukan pengaruh suhu zat cair terhadap tekanan permukaan.
5. Menentukan tegangan permukaan suatu cairan

B. ALAT DAN BAHAN


1. pipa kapiler
2. bejana gelas
3. manometer terbuka
4. buret
5. tabung erlenmeyer
6. mistar
7. termometer
8. mikrometer sekrup

C. TEORI DASAR
1. Tegangan Permukaan dan Tenaga Permukaan
Molekul-molekul zat cair di bagian permukaan mempunyai kohesi lebih besar
dibandingkan dengan bagian dalam. Gaya tarik dengan molekul-molekul di
udara di atasnya relatif amat kecil. Hal ini menyebabkan sifat istimewa pada
permukaan zat cair, yaitu terdapat tegangan permukaan atau tegangan bidang
atas.
Tegangan permukaan H (lebih tepat disebut koefisien tegangan permukaan)
merupakan resultan gaya kohesi pada molekul-molekul lapisan permukaan
tiap satuan panjang. Satuan dari H adalah dyne/cm dan N/m.
Untuk membawa molekul zat cair dari bagian dalam ke permukaan diperlukan
usaha melawan gaya kohesi permukaan zat cair diperlukan suatu usaha. Usaha
yang diperlukan untuk menambah luas permukaan tiap satuan luas disebut
tenaga permukaan. Tenaga permukaan ini juga diberi simbol H, satuanya
erg/cm2 dan Joule/m2 . Besarnya tenaga permukaan sama dengan besarnya
tegangan permukaan , hanya satuannya yang berbeda.
2. Tekanan Pada Permukaan Lengkung
Pada permukaan zat cair (bidang batas) yang lengkung ada tambahan tekanan
yang berasal dari tegangan pemukaan H. Untuk permukaan lengkung, tekanan
permukaan dirumuskan:

P=K + H
( r1 + r1 )(1)
1 2

dimana K adalah tekanan kohesi, r1 dan r2 sama dengan jari-jari kedua


kelengkungan utamanya. Harga r positif bila permukaannya cembung. Untuk
P yang positif, berarti tekanannya menuju ke dalam cairan.

Jika gaya reaksi dari cairan sendiri adalah P', arahnya berlawanan dengan P,
maka P nettonya adalah

Pnetto =P−K −H
( 1 1
+ (2)
r1 r2 )
Untuk permukaan bola berjari-jari r (r1 = r2 = r), persamaan di atas menjadi:
2H
Pnetto =P−K − (3)
r
Jelaslah mengapa tekanan gelembung udara di dalam zat cair makin besar jika
jari-jarinya makin kecil.

3. Sudut kontak, Meniskus dan Kenaikan Kapiler.


Jika gaya kohesi cairan lebih besar dibandingkan gaya adhesi molekul-
molekul cairan dengan dinding, maka permukaan akan setimbang bila sudut
antara permukaan cairan dengan dinding disebut tumpul. Sudut antara
permukaan cairan dengan dinding ini disebut sudut kontak. Jika sudut kontak
tumpul, peristiwa ini disebut meniskus cembung. Sebaliknya jika gaya kohesi
cairan lebih kecil dibandingkan dengan gaya adhesi, maka sudut kontaknya
runcing, dan peristiwa ini disebut meniskus cekung. Untuk zat cair yang sudut
kontaknya tumpul dikatakan tak membasahi dinding.

Jika sebuah pipa kapiler ujungnya dicelupkan kedalam zat cair yang
membasahi dinding, maka zat cair akan naik setinggi h, dan dapat dibuktikan
bahwa:
2 H cos θ
h= (4 )
ρgr
q = sudut kontak
r = massa jenis cairan
g = percepatan gravitasi

Gambar 1. Sudut kontak

2H
Untuk air q sangat kecil, maka cos q =1, dan h= . H bergantung pada
gr
suhu. H dari suatu cairan makin kecil jika suhunya makin rendah. Sehingga H
akan sama dengan 0 bila suhunya sama dengan suhu kritis tk.1( Tim Dosen
Praktikum Fisika Dasar UNJ, 2018)

TEORI TAMBAHAN
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair yang berperilaku
layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh dan tegangan.
Pengaruh tegangan disebabkan oleh gaya tarik menarik antar molekul di
permukaan tersebut.2 (U, 2008)
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam
memperluas permukaan cairan dengan satu satuan luas. Satuan untuk tegangan
J dyne N
permukaan (γ) adalah atau atau . Metode yang paling umum untuk
m cm m
mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan dalam pipa
kapiler, yaitu:

1
Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Jakarta : UNJ
2
Indarniati dan Firda U, Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan dengan Induksi Elektromagnetik, Vol.4
No.1. Surabaya : UNS
drgl
γ=
2
d = kerapatan cairan
r = jari-jari kapiler
l = panjang cairan yang ditekan atau yang akan naik
g = konstanta gravitasi3

Tegangan permukaan diartikan sebagai gaya tiap satuan panjang yang bekerja
pada permukaan untuk melawan pembesaran permukaan, atau sebagai energi
persatuan luas yang diperlukan untuk memperluas permukaan sebesar satuan-
satuan luas pada suhu, tekanan, dan komposisi tetap.4 (Dogra, 2010)

Semua molekul dalam cairan bergerak dan terus-menerus yang dipengaruhi oleh
molekul tetangga. Molekul dalam cairan mengalami gaya tarik-menarik oleh
molekul tetangganya dan molekul ini hanya mengalami gaya tarik-menarik dari
arah dalam zat cair yang akhirnya menyebabkan molekul-molekul permukaan
tersebut tertarik tenggelam. Tegangan muka juga dapat berfungsi untuk mengatur
temperature karena efektivitas gaya tarik menarik antar molekul, maka tegangan
muka akan berkurang bila temperature dinaikkan.5 (Lathifah, 2003)

Dalam menentukan tegangan permukaan, kita juga harus memperhatikan faktor-


faktor, antara lain
1. Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan
bertambahnya suhu molekul-molekul cairan bergerak lebih cepat dan
pengaruh interaksi antara molekul berkurang sehingga tegangan
permukaannya menurun.
2. Zat terlarut (solute)
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan koefisien kekentalan zat
pada larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tapi
jika zat yang berada di permukaan cairan membentuk suatu lapisan
monomolecular, maka akn menurunkan tegangan permukaan, zat ini
biasa disebut dengan surfaktan.

3
Dogra, SK dan S. Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Universitas Indonesia.Jakarta.
4
Tim dkk. 2003. Buku Panduan Praktikum Kimia Fisika. Depok : Lab Dasar
5
Mochtar, 1989 : 107
3. Surfaktan (surface active agents)
Surfaktan yaitu zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun
merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
4. Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar,
seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada
cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka
tegangan permukaannya juga kecil.

5. Konsentrasi Zat Terlarut (solute)


Konsentrasi zat terlarut yang ditambahkan ke dalam larutan akan
menurunkan tegangan muka, karena konsentrasi dipermukaan akan lebih
besar daripada konsentrasi di dalam larutan. Begitupula sebaliknya, jika
solut yang ditambahkan akan menaikkan tegangan muka maka
konsentrasi dipermukaan akan lebih kecil daripada di dalam larutan. 6
(Mochtar, 2017)

D. CARA KERJA

Gambar 2. Rsngksisn Percobaan TP2

1. Persiapan
a. Air pada pipa U dalam keadaan yang minimal.
b. Air pada kedua kaki manometer terbuka harus sama tinggi (h0) .
c. Isilah buret pada kran tertutup.

6
Giancoli,,Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga
d. Isilah bejana gelas dengan air.

2. Percobaan
a. Ukurlah jarak dari ujung bawah pipa kapiler sampai dimana pipa itu akan
dicelupkan (hz). Berilah tanda pada jarak tersebut.
b. Celupkan pipa kapiler sampai batas tanda tersebut.
c. Bukalah kran buret, dengan perlahan-lahan.
d. Perhatikan Ujung pipa kapiler Yang dicelupkan, pada saat keluar
gelembung udara Yang pertama, catat kedudukan permukaan air pada kaki
Yang terbuka dari manometer (hm).
h1 = 2(hm - ha )

e. Ukurlah suhu air pada bejana gelas untuk menentukan harga r2, dan pada
manometer untuk menentukan rl, dengan cara mencocokkan harga suhu
tersebut dalam tabel massa jenis pada buku referensi.
f. Lakukan langkah 4 dan 5 sebanyak lima kali.
g. Ulangi percobaan dengan mengubah jarak pada pipa kapiler (jarak h2 yang
berbeda). Jarak h2 dirubah sebanyak 3 kali perubahan.
Metode lain:
1) Lepaskan pipa kapiler pada set alat.
2) Bersihkan pipa kapiter tersebut, usahakan jangan ada gelembung
air yang tersisa pada pipa kapiler tersebut
3) Celupkan pipa kapiler tersebut pada gelas yang berisi air secara tegak
lurus.
4) Ukurlah tinggi permukaan air didalam dan diluar pipa kapiler
sebanyak 5 kali pengukuran
5) Ulangi percobaan 1 s.d 4 dengan menambahkan air diluar pipa
kapiler. Penambahan air ini sebanyak 3 kali.

E. PERTANYAAN AWAL

1. Apakah Yang dimaksud dengan metode tekanan maksimum gelembung


pada percobaan tegangan permukaan !

Jawab :

Metode tekanan maksimum gelembung yaitu penentuan maksimum


gelembung yang bisa diketahui melalui keluarnya gelembung udara pada
ujung pipa yang dicelupkan ke dalam sebuah cairan. Karena kenaikan
tekanan udara yang sedikit, maka gelembung akan pecah dengan jari-jari
mulut pipa. Dengan menyamakan tekanan-tekanan yang bekerja pada
bejana dan manometer dalam keadaan seimbang, harga tekanan muka
dapat ditentukan

2. Apakah tegangan permukaan bergantung pada suhu zat cair Yang


digunakan ? Jelaskan!

Jawab :

Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan. Jika


suhu cairan naik maka akan terjadi penurunan tegangan permukaan cairan.
Hal ini disebabkan karena bertambahnya suhu akan menyebabkan
molekul-molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antar
molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun. Jika suhu
cairan menurun, tegangan permukaan cairan akan naik karena molekul-
molekul cairab akan bergerak lebih lambat dan interaksi antara molekul
bertambah sehingga tegangan permukaan bertambah.

3. Turunkan persamaan untuk menentukan tegangan permukaan dengan


metode tekanan maximiun gelembung!

Jawab:

P1=P B + ρ1 g h1

2H
P2=P B + ρ2 g h 2+
R

Pada keadaan setimbang

P1 = P2

2H
PB + ρ1 g h1=P B + ρ2 g h2+
R

gr
H= (ρ h −ρ h )
2 1 1 2 2
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Jakarta : UNJ

Indarniati dan Firda U, Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan dengan Induksi
Elektromagnetik, Vol.4 No.1. Surabaya : UNS

Dogra, SK dan S. Dogra. 2010. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Universitas Indonesia.Jakarta.

Tim dkk. 2003. Buku Panduan Praktikum Kimia Fisika. Depok : Lab Dasar

Mochtar, 2017 : 107

Giancoli,,Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai