Hidraulika
Parameter Fluida
(26 Agustus 2021)
Minggu 1
Tujuan Umum
• Mahasiswa menguasai sifat fluida, sifat pengaliran, dan interaksi antara
pengaliran fluida dengan media pengalirannya
Outcomes
• Mahasiswa memiliki kemampuan dasar untuk menganalisis parameter
fluida berkaitan dengan perencanaan infrastruktur hidraulik.
Penilaian UTS = 30 %
UAS = 40 %
Tugas = 10 %
Quiz = 20 %
Mg 8 UTS
Mg 9 Aliran pada Saluran
Karakteristik aliran
Terbuka 1 Karakteristik hidraulik saluran
Distribusi kecepatan
Mg 10 Aliran pada Saluran
Distribusi tekanan
Terbuka 2 Tinggi energi aliran
Persamaan momentum
Mg 11 Aliran pada Saluran Hukum Newton II
Terbuka 3 Persamaan Bernaully
Mg 16 UAS
Mekanika Fluida dan Hidraulika
Mekanika Fluida dan hidraulika mewakili cabang mekanika terapan yang
berkaitan dengan perilaku fluida pada saat diam dan bergerak. Dalam
pengembangan prinsip fluida, beberapa sifat fluida memainkan peranan
penting, yang lain hanya peranan minor atau tidak berperan sama
sekali.
Satuan untuk massa dalam sistem, slug , diturunkan dari satuan dasar
sebagai berikut. Untuk benda jatuh bebas dalam ruang hampa,
percepatan adalah berupa gravitasi (g = 32,2 ft/sec2 pada permukaan
laut), dan gaya yang diberikan adalah beratnya sendiri. Dari hukum
Newton II,
Gaya dalam pound = massa dalam slug x percepatan dalam ft/sec2
selanjutnya
Berat dalam pound = massa dalam slug x g (32,2 ft/sec2)
atau
massa M dalam slug = berat W dalam pound / g(32,2 ft/sec2)
Satuan Sistem Internasional (SI)
Dalam sistem Internasional dimensi mekanika dasar adalah panjang
(length), massa (mass, berbeda dengan sistem English), dan waktu
(time). Satuan-satuan dasar terkait adalah meter (m) dari panjang,
kilogram (kg) dari massa, dan detik (det) dari waktu. Semua satuan2
lain dapat diturunkan dari satuan utama seperti satuan volume adalah
m3 , satuan percepatan adalah m/det2 , dan satuan (massa) kerapatan
adalah kg/m3 .
Satuan SI dari gaya, Newton (N), diturunkan melalui hukum Newton II:
ρ = dm/dV (1)
dFn
P (2)
dA
dimana Fn adalah gaya normal terhadap permukaan A.
F dF nPx, y, z dA
A
dimana n adalah vektor normal satuan mengarah keluar. Vektor normal
n diikutsertakan untuk memastikan bahwa gaya yang diberikan beraksi
normal terhadap permukaan. Tanda (-) diikutsertakan untuk
memastikan bahwa gaya beraksi dalam arah menekan.
dF Papplied
dF
Papplied
n
W dx
x
n dx
dA= W dx
x u=0
Plat diam
Gambar 1 – Percobaan sederhana menunjukkan pengaruh
dari friksi fluida
Dimana A adalah permukaan dari plat bagian atas yang kontak dengan
cairan. F/A adalah tegangan geser viskos yang dinyatakan dengan τ .
Fluida dengan μ yg bukan suatu fungsi deformasi (mis: air atau gas),
dikenal sebagai fluida Newtonian, dan fluida yang memiliki viskositas
bergantung pada gradien kecepatan dikenal sebagai fluida non
newtonian.
Fluida Non-Newtonian ditinjau sebagai penipisan geser (shear thinning),
atau pseudoplastic, dimana viskositasnya akan berkurang dengan
bertambahnya gradien kecepatan seperti : plastik molten dan cat.
Pengecatan dengan kuas jika dipercepat, cairan cat akan lebih mudah,
karena viskositasnya berkurang dengan bertambahnya geser. Fluida
lainnya menunjukkan penebalan geser (shear thickening), atau dilatant,
dimana viskositas bertambah dengan bertambahnya gradien kecepatan.
Shear thickening
τ (dilatant behavior)
Newtonian behavior
Shear thinning
(pseudoplastic behavior)
du/dy
Gas
Permukaan
Sudut solid
kontak
d
(3)
dA
• Jika gaya yang sama diterapkan pada kolom gas mampu mampat,
situasinya berbeda; molekul-molekul mendekat ke arah penerapan
tekanan seperti pada Gambar 2b dibawah. Tekanan ini menyebabkan
penambahan kerapatan (density) lokal, yang mana mencapai nilai
maksimumnya ketika tekanan dalam gas disekitar gangguan mencapai
keseimbangan dengan tekanan luar. Bagaimanapun, dengan respon
terhadap tekanan lokal bertambah, molekul2 yang berdekatan juga
menekan. Dengan cara yang sama, cara bertahap ini, pengaruh
tekanan dipindahkan ke bagian hilir dan sampai pada ujung lain setelah
sejumlah waktu tertentu.
F F
(a)
(b)