Anda di halaman 1dari 23

SI-2131 Mekanika Fluida dan

Hidraulika
Parameter Fluida
(26 Agustus 2021)

Minggu 1
Tujuan Umum
• Mahasiswa menguasai sifat fluida, sifat pengaliran, dan interaksi antara
pengaliran fluida dengan media pengalirannya

Outcomes
• Mahasiswa memiliki kemampuan dasar untuk menganalisis parameter
fluida berkaitan dengan perencanaan infrastruktur hidraulik.

Mata Kuliah Terkait


• SI-2103 Matematika Rekayasa
• SI-2111 Statika
Kognitif = 50 %
Kompetensi
Motorik = 30 %
Afektif = 20 %

Kuliah = 3 (tatap muka)


Responsi =1
Aktifitas (hour/week)
Tugas =1
Praktikum =1

Penilaian UTS = 30 %
UAS = 40 %
Tugas = 10 %
Quiz = 20 %

Pustaka 1. Handout Kuliah Mekanika Fluida dan


Hidraulika
2. Streeter, V.L, Wylie, E.B.,”Fluid
Mechanics” Mc Graw Hill, 1985
3. Chow,”Open Channels Hydraulics”,
Mc Graw Hill, 1973
Rincian Kuliah
Kerapatan, kekentalan, tegangan
Mg 1 Parameter Fluida
permukaan, dan kompressibilitas
fluida

Mg 2 Statika Fluida Keseimbangan fluida statis pd pintu


(hidrostatis) Dam, bangunan air lainnya
Gaya Apung

Mg 3 Kinematika Fluida Garis alir, fungsi alir, vektor


Kecepatan, dan percepatan

Konsep ruang titik, persamaan


Mg 4 Pengenalan Dinamika
Kontinuitas, persamaan energi,
Fluida persamaan momentum, Hukum
Newton II
Mg 5 Pengenalan Analisa
Bilangan tidak berdimensi
Dimensi Prinsip keserupaan

Mg 6 Aliran pada Saluran


Persamaan kontinuitas
Tertutup 1 Persamaan energi pada pipa

Mg 7 Aliran pada Saluran Analisis aliran pada pipa bercabang


Tertutup 2 paralel, seri, jaringan pipa

Mg 8 UTS
Mg 9 Aliran pada Saluran
Karakteristik aliran
Terbuka 1 Karakteristik hidraulik saluran

Distribusi kecepatan
Mg 10 Aliran pada Saluran
Distribusi tekanan
Terbuka 2 Tinggi energi aliran

Persamaan momentum
Mg 11 Aliran pada Saluran Hukum Newton II
Terbuka 3 Persamaan Bernaully

Energi dan gaya khas


Mg 12 Aliran pada Saluran Aliran kritis
Terbuka 4 Bilangan Froude

Mg 13 Aliran pada Saluran Aliran seragam


Terbuka 5 Metode Manning, Chezy, dan Strickler
Gaya seret
Mg 14 Aliran pada Saluran
Kecepatan ijin
Terbuka 6

Mg 15 Aliran pada Saluran


Aliran berubah lambat laun dan cepat
Terbuka 7

Mg 16 UAS
Mekanika Fluida dan Hidraulika
Mekanika Fluida dan hidraulika mewakili cabang mekanika terapan yang
berkaitan dengan perilaku fluida pada saat diam dan bergerak. Dalam
pengembangan prinsip fluida, beberapa sifat fluida memainkan peranan
penting, yang lain hanya peranan minor atau tidak berperan sama
sekali.

Dalam statika fluida, berat spesifik (unit berat) adalah parameter


penting, dimana aliran fluida, kerapatan dan viskositas adalah
parameter-parameter utama. Ketika kompresibilitas cukup besar terjadi,
prinsip termodinamika mesti ditinjau. Tekanan uap menjadi penting jika
tekanan ukur negatif ada dan tegangan permukaan mempengaruhi
kondisi statika dan aliran dalam bagian kecil.
Definisi Fluida
Fluida adalah zat-zat yang dapat mengalir dan menyesuaikan terhadap
bentuk wadah isian. Dalam keadaan seimbang, fluida tidak akan
mengalami gaya tangensial dan geser. Semua fluida mempunyai
beberapa tingkatan kompresibilitas dan memberikan sedikit gaya
tahanan untuk mengubah bentuk.

Fluida dapat diklasifikasikan sebagai cairan atau gas. Perbedaan utama


antara cairan dan gas sebagai berikut:
- Cairan secara praktis adalah tidak mampu mampat (incompressible)
dimana gas adalah mampu mampat (compressible).
- Cairan menempati volume (ruang) tertentu dan mempunyai
permukaan bebas , sementara massa yang diberikan oleh gas
menyebar sampai menempati semua bagian wadah isian
Satuan Sistem English
Dalam sistem English dimensi mekanika dasar adalah panjang (length),
gaya (force), dan waktu (time). Satuan-satuan dasar terkait adalah foot
(ft) dari length, pound (lb) dari gaya (atau berat pound), dan second
(sec) dari waktu. Semua satuan2 lain dapat diturunkan dari satuan
utama seperti satuan volume adalah ft3 , satuan percepatan adalah
ft/sec2 , satuan usaha adalah ft-lb, dan satuan tekanan adalah lb/ft2 .

Satuan untuk massa dalam sistem, slug , diturunkan dari satuan dasar
sebagai berikut. Untuk benda jatuh bebas dalam ruang hampa,
percepatan adalah berupa gravitasi (g = 32,2 ft/sec2 pada permukaan
laut), dan gaya yang diberikan adalah beratnya sendiri. Dari hukum
Newton II,
Gaya dalam pound = massa dalam slug x percepatan dalam ft/sec2
selanjutnya
Berat dalam pound = massa dalam slug x g (32,2 ft/sec2)
atau
massa M dalam slug = berat W dalam pound / g(32,2 ft/sec2)
Satuan Sistem Internasional (SI)
Dalam sistem Internasional dimensi mekanika dasar adalah panjang
(length), massa (mass, berbeda dengan sistem English), dan waktu
(time). Satuan-satuan dasar terkait adalah meter (m) dari panjang,
kilogram (kg) dari massa, dan detik (det) dari waktu. Semua satuan2
lain dapat diturunkan dari satuan utama seperti satuan volume adalah
m3 , satuan percepatan adalah m/det2 , dan satuan (massa) kerapatan
adalah kg/m3 .

Satuan SI dari gaya, Newton (N), diturunkan melalui hukum Newton II:

Gaya dalam N = (massa dalam kg) x (percepatan dalam m/det2)

Jadi 1 N = 1 kg . m/det2 . Dari Newton diturunkan Joule (J) dari usaha,


dimana 1 J = 1 N . M, dan pascal (Pa) dari tekanan atau tegangan,
dimana 1 Pa = 1 N/m2
Kerapatan Massa Fluida
Kerapatan fluida ρ dalam satuan kg/m3 didefinisikan sebagai massa per
satuan volume fluida

ρ = dm/dV (1)

dimana m adalah massa dan V volume.

 Secara umum, ρ dapat juga berupa fungsi tekanan lokal dan


temperatur. Sementara gas, ketergantungan pada tekanan dan
temperatur adalah dominan. Misalnya, kerapatan air pada temperatur
200 C berkisar 998,2 kg/m3 dan pada 800 C sebesar 971,8 kg/m3 .

 Untuk aliran dengan temperatur konstan (aliran isothermal), kerapatan


untuk semua cairan adalah konstan, dimana hal ini disebut sebagai
tidak mampu mampat (incompressible). Untuk fluida tidak mampu
mampat, suatu massa tertentu dari fluida menempati suatu volume
tertentu. Sebutan gas biasanya menunjukkan suatu fluida adalah
mampu mampat (compressible).
Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal lokal Fn , per satuan luas A,
dengan satuan kg.m/det2 = N/m2 , atau Pascal (Pa). Karena secara
numerik nilai 1 Pascal adalah kecil, tekanan biasanya dinyatakan dalam
kiloPascal, kPa. Dalam bentuk matematik, gaya tekanan dinyatakan
sebagai

dFn
P (2)
dA
dimana Fn adalah gaya normal terhadap permukaan A.

 Seringkali kita perlu menghitung gaya total F pada suatu permukaan


disebabkan tekanan lokal P(x,y,z) yaitu,

F   dF  nPx, y, z dA
A
dimana n adalah vektor normal satuan mengarah keluar. Vektor normal
n diikutsertakan untuk memastikan bahwa gaya yang diberikan beraksi
normal terhadap permukaan. Tanda (-) diikutsertakan untuk
memastikan bahwa gaya beraksi dalam arah menekan.
dF Papplied
dF
Papplied
n
W dx
x
n dx

dA= W dx

n: mengarah menjauh dari


permukaan

Gambar 1 – Gaya pada permukaan yang


disebabkan oleh tekanan
Viskositas Fluida
Viskositas didefinisikan sebagai suatu sifat yang dihubungkan dengan
friksi fluida dalam (internal).

Kehadiran dari friksi dapat ditunjukkan dengan percobaan sederhana


seperti pada gambar dibawah dimana ruang antara dua plat panjang
diisi dengan fluida.

Plat bergerak Gaya


F
u=U
H y

x u=0

Plat diam
Gambar 1 – Percobaan sederhana menunjukkan pengaruh
dari friksi fluida

Untuk menggerakkan salah satu plat dengan kecepatan U terhadap plat


lain, diperlukan gaya F tertentu untuk arah yang diinginkan. Dari hasil
percobaan ditunjukkan bahwa gaya berbanding lurus terhadap gradien
kecepatan du/dy pada permukaan plat yang bergerak yg dinyatakan dg
F du F du
   (2)
A dy yH
A dy yH

Dimana A adalah permukaan dari plat bagian atas yang kontak dengan
cairan. F/A adalah tegangan geser viskos yang dinyatakan dengan τ .

Konstanta proporsional μ adalah viskositas absolut, disebut juga


viskositas dinamik. Ini adalah sifat fluida. Dengan definisi, viskositas
diukur dalam satuan Kg/(m.det). Jika viskositas dinamik μ dibagi
dengan ρ maka akan didapat viskositas kinematis dalam satuan m2/det.

Untuk kebanyakan fluida , viskositas adalah suatu fungsi dari


temperatur; secara umum, viskositas untuk cairan berkurang dengan
betambahnya temperatur. Sebagai tambahan, viskositas dapat berupa
besaran deformasi dari fluida (gradien kecepatan).

Fluida dengan μ yg bukan suatu fungsi deformasi (mis: air atau gas),
dikenal sebagai fluida Newtonian, dan fluida yang memiliki viskositas
bergantung pada gradien kecepatan dikenal sebagai fluida non
newtonian.
Fluida Non-Newtonian ditinjau sebagai penipisan geser (shear thinning),
atau pseudoplastic, dimana viskositasnya akan berkurang dengan
bertambahnya gradien kecepatan seperti : plastik molten dan cat.
Pengecatan dengan kuas jika dipercepat, cairan cat akan lebih mudah,
karena viskositasnya berkurang dengan bertambahnya geser. Fluida
lainnya menunjukkan penebalan geser (shear thickening), atau dilatant,
dimana viskositas bertambah dengan bertambahnya gradien kecepatan.

Shear thickening
τ (dilatant behavior)

Newtonian behavior

Shear thinning
(pseudoplastic behavior)

du/dy

Gambar 2 – Tipe sifat fluida yang berbeda


Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya permukaan yang terbentuk pada
antarmuka (interface) dua cairan yang bercampur atau antara cairan
dan gas atau antara cairan dan permukaan solid (padat).

Karena tegangan permukaan, tetesan air yang kecil, gelembung gas


tetes mercury, dan sejenisnya cenderung mempertahankan bentuk
bulat/bola.
Tegangan permukaan

Gas

Permukaan
Sudut solid
kontak

Gambar 1 – Skema fisik tegangan permukaan


Cara yang mudah untuk menggambarkan tegangan permukaan adalah
dengan meninjau gaya Ft yang diperlukan untuk meregang antar muka
yang dibuat molekul-molekul dalam lapisan yang sangat tipis dengan
ketebalan dibandingkan terhadap ukuran molekul-molekul. Dengan kata
lain, Ft terletak pada bidang antarmuka dan beraksi dalam arah tangen
terhadap bidang. Besaran Ft dimodelkan menggunakan konsep energi
permukaan per satuan luas σ yang diukur dalam satuan N/m , dimana σ
mewakili jumlah energi per satuan luas antarmuka yang diperlukan
untuk mengatasi tarikan molekul dan untuk menjaga film yang
diregangkan. Persamaan diberikan sebagai

d
 (3)
dA

dimana ξ adalah energi dan A luas antarmuka.


n, arah normal
Cairan A
Molekul2 Fluida A, B
-Ft cos a P Ft cos a t
a a
ds
Cairan B
Ft Ft
Ft 2Ft sin a
Ft
Fn, gaya tekan
bersih

Gambar 2b – Pengaruh tegangan


Gambar 2a – Penentuan tegangan permukaan pada pemukaan
permukaan lengkung
Kompressibilitas Fluida
Kebanyakan fluida adalah mampu mampat (compressible), yaitu
dipengaruhi oleh gaya luar (external force), suatu fluida mampu
mampat (compressible) menempati volume awal misal V1 yang dapat
dimampatkan menjadi volume yang lebih kecil, misal V2 < V1.
Biasanya, istilah gas digunakan untuk menyatakan suatu fluida mampu
mampat (compressible).

Gas-gas tidak hanya dapat dimampatkan tetapi juga dapat dilepaskan


(expand), yaitu dengan menghilangkan gaya mampat, volume yang
awalnya ditempati gas bertambah (misal: V2 > V1). Proses
pemampatan dan pelepasan gas menghasilkan perubahan sifat lokal
yang berkaitan dengan penomena yang berbeda dari fluida mampu
mampat.

Kemampuan gas untuk mampat atau lepas secara langsung berkaitan


dengan gaya antar molekul yang lemah diantara molekul-molekul gas.
Konsekuensinya, molekul-molekul gas dapat terbawa dengan mudah
saling mendekati satu sama lain. Karena gaya-gaya antar molekul
lemah, rata-rata lintasan bebas dari molekul2 lebih besar daripada
fluida tidak mampu mampat.
• Salah satu hal yang mendasar dalam fluida tidak mampu mampat
adalah bagaimana suatu gangguan tekanan kecil menyebar dalam
medium mampu mampat. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2a
dibawah, suatu kolom air yang mengalami gaya aksial F. Karena air
pada dasarnya tidak mampu mampat, molekul-molekul tidak dapat
didorong lebih dekat satu sama lain. Konsekuensinya, gaya dipindahkan
sesaat ke ujung lain. Dalam hal ini, kemampuan fluida incompressible
untuk memindahkan gaya mampu mampat tidak dapat dibedakan dari
yang solid.

• Jika gaya yang sama diterapkan pada kolom gas mampu mampat,
situasinya berbeda; molekul-molekul mendekat ke arah penerapan
tekanan seperti pada Gambar 2b dibawah. Tekanan ini menyebabkan
penambahan kerapatan (density) lokal, yang mana mencapai nilai
maksimumnya ketika tekanan dalam gas disekitar gangguan mencapai
keseimbangan dengan tekanan luar. Bagaimanapun, dengan respon
terhadap tekanan lokal bertambah, molekul2 yang berdekatan juga
menekan. Dengan cara yang sama, cara bertahap ini, pengaruh
tekanan dipindahkan ke bagian hilir dan sampai pada ujung lain setelah
sejumlah waktu tertentu.
F F

(a)

(b)

Gambar 2 – Skema perbedaan (a) media


incompressible); (b) media compressible

Anda mungkin juga menyukai