Kuliah 1:
Pendahuluan
IML 203
2 sks (Semester 4) Ir. Jamal M. Afiff, M.Eng.
1
Sasaran dan Uraian Matakuliah Mekanika Fluida
Sasaran :
Memberikan kemampuan untuk memahami dan mengerti konsep-konsep fluida, statika,
kinematika dan dinamika fluida yang terdapat pada mesin-mesin fluida, pemipaan,
aerodinamik, dsb.
Uraian :
Definisi, klasifikasi dan sifat-sifat fluida, konsep dan persamaan dasar fluida statika.
Tekanan dan gaya hydrostatika pada bidang rata, horizontal, vertical, lengkung gaya
apung, stabilitas benda yang terapung dan terendam, kesetimbangan relatif. Kinematika
Dinamika gerakan fluida. Hukum dan persamaan Euler. Persamaan Bernoulli,
persamaan kontinuitas, persamaan energi. Persamaan momentum dan angular
momentum.
2
Kepustakaan
3
Mekanika Fluida
Mekanika fluida merupakan studi tentang semua jenis zat alir.
6
Tegngan Geser pada Fluida
Tegangan geser terjadi apabila terdapat komponen gaya (internal atau eksternal)
yang menyinggung pada permukaan suatu zat.
Suatu zat alir ditempatkan di antara dua buah pelat (sejajar) yang sangat luas,
dengan luas permukaan A. Jarak antara kedua pelat, t sangat kecil. Pelat bawah
dipasang tetap (tidak bergerak) sementara pada pelat atas dikenakan gaya F.
8
Klasifikasi Fluida
Fluida dikelasifikasikan sebagai fluida
Newton atau bukan fluida Newton.
Pada fluida Newton terdapat hubungan
linier antara besarnya tegangan geser
Fluida Ideal
bentuk yang diakibatkan (μ konstan).
Gambar di samping menunjukkan
diagram rheology (studi mengenai
aliran materi, terutama ketika dalam
kondisi cair).
Zat tiksotropik, zat yang mengental Tegangan Tegangan geser τ
bila tidak bergerak seperti tinta. serah
9
Sistem Satuan
Satuan Standar (Dasar)
Satuan standar adalah satuan ukuran sebuah besaran dasar pada sebuah sistem besaran
fisik yang disepakati (ditetapkan) bersama, baik secara regional ataupun internasional.
Contoh:
• Sistem MKS (metre, kilogram and second)
• Sistem CGS (centimetre, gram and second)
• Sistem Inggris / system Imperial (foot, pound and second)
• Sistem Internasional (SI, Le Systeme Internationale d’Unites).
Secara umum, dalam pelajaran mekanika fluida ini akan digunakan sistem SI dan/atau
Sistem Imperial, tanpa mengenyampingkan sistem lainnya.
Satuan Turunan
Satuan turunan (gaya, daya atau tekanan) merupanan turunan dari satuan besaran dasar.
10
Satuan Panjang, Massa, Waktu, Arus Listrik dan Temperatur
Sir Isaac Newton, Blaise Pascal, James Watt, James Prescott Joule
12
Sistem Satuan − Awalan Satuan SI
Nama Awalan Simbol Faktor Nama Awalan Simbol Faktor
13
Viskositas
Viskositas yang dikenal juga sebagai kekentalan merupakan sifat fluida. Viskositas
menunjukan ukuran dari ketahanan internal fluida terhadap perubahan bentuk baik
disebabkan oleh tekanan ataupun tegangan (geser).
Sebagai contoh, air memiliki viskositas lebih rendah (mudah mengalir), sedangkan
madu memiliki viskositas yang lebih tinggi. Semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas gas meningkat dengan naiknya suhu, sedang viskositas zat cair berkurang
dengan naiknya suhu. Zat cair mempunyai molekul-molekul yang jauh lebih rapat dan
kohesi yang lebih besar dari pada kerapatan molekul-molekul dan kohesi gas. Kohesi
akan berkurang bila suhu meningkat sehingga viskositas juga akan berkurang dengan
naiknya suhu. Sedang gas bila suhunya meningkat, aktivitas molekulnya lebih tinggi,
sehingga seolah-olah kerapatannya lebih tinggi juga, oleh karenanya viskositas gas akan
meningkat dengan meningkatnya suhu.
14
Viskositas
Dimensi viskositas dapat diturunkan dari persamaan-persamaan sebelumnya, yaitu:
atau =
Dimensi : FL-2, u: LT-1 dan y: L, maka mempunyai dimensi FL-2T atau dapat juga
dituliskan dalam bentuk ML-1T-1.
Satuan SI untuk viskositas adalah Newton sekon per meter kuadrat, N.s/m2 atau
kilogram per meter sekon, kg/m.s tidak mempunyai nama.
Satuan Imperial untuk viskositas 1 lb.s/ft2 atau 1 slug/ft.s juga tidak mempunyai nama.
Satuan yang lazim dalam cgs untuk viskositas adalah Poise, P yaitu dyn.s/cm 2 atau
g/cm.s.
15
Viskositas Kinematik
Viskositasdisebut sebagai viskositas mutlak atau viskositas dinamik. Viskositas
kinematik ν adalah perbandingan viskositas terhadap kerapatan massa yaitu:
ν=
Satuan SI untuk viskositas kinematik adalah 1 m2/s, satuan USC-nya adalah 1 ft2/s dan
satuan cgs-nya adalah 1 cm2/s dikenal dengan stoke, St.
Contoh soal:
Suatu cairan mempunyai viskositas 0,005 kg/m.s dan kerapatan 850 kg/m 3. Hitunglah
viskositas kinematinya dalam satuan SI dan dalam satuan USC.
Dalam satuan SI, ν = = (0,005 kg/m.s)/(850 kg/m3) = 5,882 10-6 m2/s.
Dalam satuan USC, ν = (5,882 10-6 m2/s)(1 ft/0,3048 m)2 = 6,331 10-5 ft2/s.
16
Kerapatan, Volume Jenis dan Berat Jenis
Kerapatan, ρ suatu fluida didefinisikan sebagai massa-nya per volume satuan, yaitu:
ρ=
Kerapatan air ρ pada tekanan standar (760 mmHg) dan temperatur 4o C (39,2o F) adalah
1,94 slug/ft3 atau 1000 kg/m3,
17
Gravitasi Jenis dan Tekanan
Gravitasijenis, S suatu zat adalah perbandingan beratnya terhadap berat air pada
kondisi standar dengan volume yang sama. Gravitasi jenis dapat juga dinyatakan
sebagai perbandingan kerapatan atau berat jenisnya terhadap kerapatan atau berat jenis
air.
Tekanan, p adalah besar gaya normal yang mendorong suatu permukaan datar dibagi
dengan luas permukaan datar tersebut, yaitu:
p=
Tekanan mempunyai satuan gaya per luas.
Dalam satuan SI, satuan tekanan Newton per meter persegi yang disebut Pascal (Pa).
Dalam satuan Imperial, pound per foot persegi (psf) atau dalam bentuk pound per inch
persegi (pound per square inch, psi).
18
Gas Sempurna dan Fluida Ideal
Gas sempurna atau disebut juga sebagai gas ideal, didefinisikan sebagai suatu keadaan
zat, yang penguapannya dari kondisi cair berlangsung sempurna. Oksigen, nitrogen,
hidrogen dan udara, pada batas temperatur tertentu, dapat juga disebut sebagai gas
sempurna. Persamaan umum gas sempurna (panas jenis konstan) adalah:
Pvs = RT atau P = ρRT
Dimana: P = tekanan mutlak (Pa),
vs = volume jenis (m3/kg),
ρ = massa jenis (kg/m3),
T = temperatur mutlak (K), dan
R = konstanta gas (m.N/kg.K).
Fluida ideal adalah fluida tanpa gesekan dan tak-mampu-mampat, atau dikenal sebagai
fluida yang tidak mempunyai viskositas.
19
Hukum Gas Sempurna
Hukum gas sempurna mencakup hukum Charles dan hukum Boyle (Robert Boyle).
Hukum Charles (Jacques Charles) menyatakan bahwa untuk tekanan yang konstan,
maka volume suatu massa gas yang tertentu berubah seperti suhu mutlaknya.
Hukum Boyle (dikenal juga sebagai hukum isothermal) menyatakan bahwa untuk suhu
yang konstan, maka kerapatan berbanding lurus dengan tekanan mutlaknya.
Volume V bagi m satuan massa gas adalah mvs maka persamaan gas
Untuk gas sempurna, satu kilogram mole gas adalah jumlah massa gas yang sama
dengan berat molekulnya. Contoh, massa satu kilogram mole oksigen O2 adalah 32 kg.
20
Hukum Gas Sempurna
Jika ṽs menunjukkan volume per mole, maka hukum gas sempurna menjadi:
Pada umumnya jika n menunjukkan jumlah mole gas dalam volume V, maka
Dari hukum Avogadro (Amedeo Avogadro), volume yang sama untuk berbagai gas pada
suhu mutlak dan tekanan yang sama mempunyai jumlah molekul yang sama, oleh
karena itu massa gas-gas tersebut sebanding dengan berat molekul masing-masing gas.
Hasil kali MR merupakan konstanta gas universal yang besarnya sama untuk setiap gas
sempurna. Dalam satuan SI besar MR = 8312 m.N/kg.mol.K.
21
Panas Jenis cv dan cp
Panas jenis, cv suatu gas adalah jumlah satuan panas yang ditambahkan per massa
satuan untuk menaikan suhu gas satu derajat bila volumenya dipertahankan konstan.
Panas jenis, cp suatu gas adalah jumlah satuan panas yang ditambahkan per massa
satuan untuk menaikan suhu gas satu derajat bila tekanannya dipertahankan konstan.
cv dan cp mempunyai satuan Joule per kilogram-kelvin (J/kg.K) atau Btu per pound
massa dan derajat Rangkine (Btu/lbm.oR). Penambahan panas 4187 J akan menaikan
suhu 1 kg air 1 K pada kondisi standar, atau penambahan 1 Btu panas akan menaikan
suhu air 1 lbm 1 derajat Fahrenheit.
Jawab:
Dari besar MR = 8312 m.N/kg.mol.K, dapat dihitung:
Maka
23
Contoh Soal: Gas Sempurna
Sebuahbalon diisi dengan 6 kg hidrogen pada 2 bar dan 20° C. Berapa besar diameter
balon saat mencapai ketinggian dengan tekanan dan suhu yang 0,2 bar dan -60° C.
Asumsikan tekanan dan suhu di dalam balon sama dengan yang di luar di ketinggian
ini.
Volume awal balon dihitung dengan persamaan karakteristik untuk gas PV = MRT ,
V1 = m.RT1 / P1 volume balon = volume bola = (4/3) π r3
Untuk hidrogen, massa molekulnya = 2, maka RH = 8312/2 = 4156 m.N/kg.K,
∴ V1 = 6 × 4156 × (273 + 20)/2.105 = 36.53 m3.
Hitung volume balon pada ketinggian (posisi 2) dengan persamaan P1V1/T1 = P2V2/T2.
V2 = (P1V1/T1)/(P2/T2) = (2.105 x 36.53/(273+20)}/{0,2.105/(273–60)} = 256,56 m3.
Maka jari-jari balon r = = 3,94 m atau diameter balon = 7,88 m. 24
Modulus Elastisitas Curahan (Bulk Modulus)
Modulus bulk, K (atau Ev) didefinisikan sebagai rasio dari perubahan tekanan untuk
laju perubahan volume akibat perubahan tekanan (atau perubahan kepadatan),
Definisi ini dapat diterapkan untuk cairan seperti apa adanya, tanpa modifikasi. Dalam
kasus gas, nilai kompresibilitas akan tergantung pada (hukum) proses.
Modulus bulk untuk cairan bergantung pada tekanan dan temperatur. Nilainya
meningkat dengan tekanan sebagaimana dv akan lebih rendah pada tekanan yang lebih
tinggi untuk dp yang sama. Pengaruh suhu modulus bulk cairan umumnya meningkat,
mencapai maksimum dan kemudian menurun kembali. Untuk air maksimumnya di
sekitar 50° C. Nilainya sekitar 2000 MN/m2 (2000×106 N/m2) atau sekitar 20.000 atm.
Modulus bulk mempengaruhi kecepatan suara dalam medium, yang sama (go×K/ρ)0,5.
25
Modulus Elastisitas Curahan (Bulk Modulus)
Contoh soal:
Tentukan modulus bulk cairan yang volumenya turun sebesar 4% untuk peningkatan
tekanan 500 × 105 Pa. Tentukan juga kecepatan suara dalam medium jika kepadatan
1000 kg/m3.
Jawab:
Modulus bulk
Kecapatan suara
30
Mekanika Fluida I
31