Hidraulika
Kinematika Fluida
(9 September 2021)
Minggu 3
1. Pengantar
• Hubungan antara gerakan fluida (kinematika) dan gaya-gaya yang
menyertainya (dinamik) dituliskan secara jelas dalam hukum kekekalan
momentum linier,
D
VdV F
Dt
V
(1)
Dinamika
Kinematika
rp t x p t i y p t j z p t k
dimana i, j, dan k vektor satuan yang mewakili tiga arah yang satu sama
lain tegak lurus. Arah i, j, dan k berimpit dengan tiga arah koordinat
utama x, y, z.
z
zp
xp yp
y
x
Dx p Dy p Dz p
up ,
vp ,
wp
Dt Dt Dt
• Notasi D/Dt, menandai besar perubahan terhadap waktu seperti diamati
oleh pengamat yang bergerak bersama partikel.
Vp u 2p v 2p w2p
adalah kecepatan (speed) partikel fluida. Sebagai contoh, ini adalah
kuantitas yang ditampilkan oleh speedometer pada suatu kendaraan.
Speedometer menunjukkan bilangan skalar tunggal, tidak bergantung
pada arah gerak mobil.
Du p Dvp Dwp
a px , a py , a pz
Dt Dt Dt
• Tiga komponen-komponen ini mewakili vektor percepatan ap
Lokasi
tetap
Partikel
Fluida ∂/∂t
DV
• a ,
Dt
atau dengan diferensiasi menggunakan chain rule sebagai
V , V dx V dy ,V dz
a
t x dt y dt z dt
Kedua persamaan diatas adalah sama sehingga
DV V V dx V dy V dz
Dt t x dt y dt z dt
Pendekatan
Lagrangian Pendekatan Eulerian
jika koordinat partikel xp, yp, zp dan koordinat titik Eulerian x, y, z didalam
aliran berimpit
• Untuk persamaan diatas
dx dy dz
u , v , w
dt dt dt
sehingga persamaan menjadi
DV V , V V , V
u v w
Dt t x y z
perubahan
lokal Kontribusi gerakan fluida
dy v
(2)
dx u
atau secara umum dalam tiga dimensi sebagai
dx dy dz
u v w
• Jika u, v, w adalah fungsi dari posisi bukan dari waktu, pola garis alir yang
dihasilkan adalah steady.
Garis alir
Tangen lokal
a v
u
selanjutnya
n ui vj n V 0
dimana menunjukkan bahwa kecepatan normal terhadap garis alir adalah
nol atau tidak ada massa yang memotong garis alir.
6. Fungsi Alir (Streamfunction)
• Gambar 1 memberikan bahwa pola aliran dapat diwakili secara baik
dengan sekumpulan garis-garis aliran. Untuk membuat pola aliran lebih
terukur dan juga lebih berguna, perlu untuk memberi label masing-masing
garis alir. Ini dapat dicapai dengan mengenalkan konsep fungsi aliran ψ
(streamfunction), yang didefinisikan dalam dua dimensi sebagai
u , v (4)
y x
dimana u dan v adalah komponen-komponen vektor kecepatan,
1
vr dan v
r r
• Untuk dua dimensi, aliran steady, ψ = ψ (x,y). Selanjutnya, dengan
menggunakan chain rule,
d dx dy
x y
dan dengan menggunakan fungsi alir pada persamaan (4), persamaan
aliran menjadi
d v dx u dy
• Untuk garis konstan ψ , dimana dψ = 0, didapat
dy v
,
dx u
yang mana identik dengan definisi garis alir. Selanjutnya, garis-garis
konstan ψ adalah garis-garis alir.`
2 2
xy yx
7. Potensial Kecepatan
• Konsep penggambaran lain yang berguna adalah potensial kecepatan Ø,
Dalam dua dimensi, Ø didefinisikan sebagai
u , v (5)
x y
• Dalam koordinat kutub r, θ , definisi dari ψ diberikan sebagai
1
vr dan v (6)
r r
• Sebuah garis konstan Ø dibangun dengan menuliskan
d dx dy u dx v dy
x y
• Kemiringan lokal sepanjang sebuah titik yang b erubah pada sebuah garis
konstan Ø adalah
dy u
dx v
8. Pathlines dan Streaklines
• Konsep penggambaran lain yang berguna adalah pathlines dan
streaklines. Pathline adalah garis edar aktual (lintasan) yang dilalui oleh
sebuah partikel fluida. Ini mirip dalam foto pencahayaan yang panjang
dari lalu lintas jalan yang diambil pada malam hari. Seperti partikel fluida,
garis-garis ini mewakili lintasan2 dari mobil-mobil perorangan.
• Tinjau elemen fluida dua dimensi dalam bidang aliran secara umum,
seperti pada Gambar 4. Pada waktu t = t0 , elemen diasumsikan
segiempat sempurna. Sebagai referensi, Sudut A pada pusat sistem
koordinat diasumsikan bergerak dengan kecepatan u, v. Berdasarkan titik
A, titik B bergerak dengan kecepatan
u v
uB u dx dan vB v dx
x x
• Dengan cara yang sama, titik D bergerak dengan kecepatan
u v
uD u dy vD v dy
y y
• Dengan definisi diatas, titik C tidak termasuk.
Gambar 4 – Deformasi fluida
• Pada waktu sesaat selanjutnya, t = t0 + Δt , karena kemampuan partikel
berdeformasi seperti pada Gambar 4 kanan atas. Partikel bergerak secara
simultan, berotasi, dan berubah bentuk.
• Secara geometri, deformasi akhir adalah hasil dari keempat sudut yang
bergerak dengan kecepatan berbeda sepanjang masing-masing arah
koordinat. Sebagai contoh, jarak ea diberikan sebagai
u
ea dx u B u t dx dxt
x
• Dengan cara yang sama, dapat ditulis
v
be vB v t dxt
x
v
fa dy vD v t dy dyt
y
u
fd uD u t dyt
y
• Besar Translasi
• Partikel-partikel fluida berubah posisi berdasarkan kecepatan fluida
lokalnya. Selanjutnya, dalam interval Δt sudut referensi A bergerak dalam
masing-masing arah koordinat dengan jarak Δx = u Δt , Δy = v Δt , Δz =
w Δt . Besar translasi,sepanjang masing-masing arah koordinat ditentukan
sebagai,
x y z
lim t 0 , ,
t t t
dimana adalah merupakan kecepatan u, v, dan w dari partikel untuk
masing-masing arah.
• Besar Rotasi
• Jika kita definisikan Ωz sebagai sudut diagonal AC, terhadap sumbu
horizontal, besar rotasi sekitar sumbu-z ditentukan sebagai besaran
dimana Ωz berubah terhadap waktu.
z d z
Besar rotasi lim t 0
t dt
• Besar rotasi ditinjau positif jika sudut diagonal bertambah dalam arah
berlawanan jarum jam.
• Gunakan geometri pada Gambar 4, ΔΩz = Ωzt+Δt – Ωzt dimana Ωzt+Δt =Δalfa
+ gamma. Sementara, 2 gamma + Δalfa + Δβ = 900 dan Ωzt = 450 .
Setelah manipulasi sederhana, ditulis
z
2
• Gunakan lagi geometri dari konfigurasi baru, didapat
v
dxt
1 be 1 x
tan tan
ea u
dx dxt
x
dalam limit Δt 0
d v
lim t 0
t dt x
• Dengan cara yang sama,
u
y dyt
fd
tan 1 1
tan
fa dy u dyt
y
d u
limt 0
t dt y
• Dengan mensubstitusi pernyataan untuk dan kedalam definisi,
besar rotasi
d z 1 v u 1
z
t 2 x y 2
• Dengan cara yang sama
d x 1 w v 1 d y 1 u w 1
x , y
t 2 y z 2 t 2 z x 2
• Kuantitas ωx , ωy ωz adalah komponen-komponen vektor, yang disebut
vektor kecepatan angular. Selanjutnya vektor kecepatan angular ω dapat
ditentukan sebagai
dΩ
ω xi y j zk 2
t
yang disebut sebagai vektor vorticity. Vorticity menunjukkan
kecenderungan fluida untuk berotasi sekitar masing-masing sumbu
koordinat. Atau secara matematik dapat ditulis sebagai
ω V
dimana V adalah vektor kecepatan dan V ui vj wk
i j k
x y z
dan dalam limit Δt 0
• Vorticity adalah konsep yang sangat penting dalam mekanika fluida. Untuk
kasus khusus aliran dimana elemen fluida tidak berotasi (ω = 0). Untuk
kasus ini, aliran disebut tidak berotasi (irrotational).
• Jika kita substitusikan definisi potensial kecepatan Ø pada persamaan (5),
dalam pernyataan untuk vorticity, didapat
v u
z 0
x y x y y x
• Regangan (Strain)
• Regangan menggambarkan deformasi partikel-partikel fluida dan besaran
regangan dari besaran deformasi partikel-partikel. Regangan lebih jauh
didefinisikan dalam bentuk mekanisme respon terhadap deformasi: (a)
sebuah partikel yang diperpanjang dalam satu atau dua arah berdeformasi
yang disebut regangan ekstensional, dan (b) sebuah partikel dibawah
pengaruh gaya lateral atau geser yang berdeformasi yang disebut
regangan geser (shear strain).
u u v u w
2
xx
xy xz
x y x z x
1 u v v w v
xy
yy yz
2
2 y x y y z
zz
xz
yz
u w w v w
z x 2
ωy 0z z
dimana terdapat dua regangan yaitu untuk diagonal adalah regangan
ekstensional, dan di luar diagonal adalah regangan geser.
u u v u w
2
x y x
xz
xx z x
xy
u v v w v
xy yy yz 2
y x y y z
xz yz
zz
u w w v w
z x 2
y z z
• Besaran deformasi dapat dinyatakan dalam bentuk
V VT
dimana V adalah tensor gradien kecepatan dan V T adalah
transpose V