Anda di halaman 1dari 24

Tanggal : 19 Oktober 2022

PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIKA

DASAR SEMESTER 117

GLB dan GLBB

Nama : Rangga Aditya Pratama

NIM : 1306622070

Dosen Pengampu : Prof. Dr Sunaryo, M.Si.

Upik Rahma M.Pd.

ASISTEN LABORATORIUM :
Ahmad Fatullah (1306619013)
Galih Muhammad Gufron (1306619059)
Alifia Putri Rachmatillah (1306619061)
Daffa Aji Pangestu (1306619063)

Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir Nilai Akhir

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. TUJUAN GLBB
1. Dapat menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan benda bergerak lurus
berubah beraturan;
2. Dapat menganalisis bentuk grafik hubungan variabel yang terkait dalam
kinematika gerak lurus berubah beraturan;
3. Dapat menyusun konsep dasar kinematika gerak lurus berubah beraturan.
4. Untuk mengetahui hubungan antara kelajuan dan waktu,menurunkan dengan
rumus matematis (teori) dalam bentuk grafik.
5. Untuk mengetahui hubungan antara percepatan dan waktu,menurunkan rumus
eksperimennya, serta membandingkannyadengan rumus matematis (teori).
Berdasarkan grafik.

b. TUJUAN GLB
1. Dapat menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan benda bergerak lurus
beraturan;
2. Dapat menganalisis bentuk grafik hubungan variabel yang terkait dalam
kinematika gerak lurus beraturan;
3. Dapat menyusun konsep dasar kinematika gerak lurus beraturan.
4. Dapat menentukan besar jarak perpindahan
5. Dapat mengetahui kecepatan rata rata

B. ALAT DAN BAHAN

a. ALAT DAN BAHAN GLBB


1. Ticker Timer (1 Buah)
2. Pita Ketik (1 Buah)
3. Rel Presisi (1 Buah)
4. Penyambung Rel (1 Buah)
5. Kaki Rel (2 Buah)
6. Tum Catu Daya (1 Buah)
7. Kabel Penghubung ` (1 Buah)
8. Gunting (1 Buah)
9. Mistar (1 Buah)
10. Balok Bertingkat (1 Buah)
11. Kereta Dinamika (1 Buah)
b. ALAT DAN BAHAN GLB
1. Kereta dinamika (1 buah )
2. Pita ketik (1 buah )
3. Catu daya (1 buah )
4. Rel Presisi (1 buah )
5. Kabel penghubung (1 buah)
6. Penyambung rel (1 buah)
7. Gunting (1 buah)
8. Kaki rel (2 buah)
9. Mistar (1 buah)
10. Tumpakan berpenjepit (1 buah)
11. Balok bertingkat (1 buah)

C. TEORI
a. TEORI DASAR

Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami perubahan
terhadap benda lain di sekitarnya. Gerak merupakan perubahan kedudukan atau posisi sebuah
benda terhadap suatu titik acuan tertentu. Jika sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan
konstan, maka :
𝑎 = 𝑑𝑣 𝑑𝑡 = 0 𝑑𝑡 = 0
Artinya tidak ada percepatan, atau dengan kata lain benda tersebut mengalami gerak
lurus beraturan. Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami
perubahan terhadap benda lain di sekitarnya. Jika sebuah benda bergerak lurus dengan
kecepatan konstan, maka :

𝑎 = 𝑑𝑣 𝑑𝑡 = 0 𝑑𝑡 = 0

Artinya tidak ada percepatan, atau dengan kata lain benda tersebut mengalami gerak
lurus beraturan. Gerak lurus beraturan merupakan gerak suatu benda dengan kelajuan konstan
dan arah kecepatan konstan sehingga perpindahannya membentuk lintasan lurus.

Gambar 1(a) grafik kecepatan terhadap waktu tempuh; (b) grafik posisi terhadap
waktu tempuh Berdasarkan grafik 1(b), posisi benda yang melakukan gerak lurus beraturan
dapat dinyatakan berdasarkan persamaan berikut :
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣(𝑡 − 𝑡0) (Eq. 1)

𝑥 = 𝑣𝑡 (Eq. 2)
Ketika sebuah benda bergerak dengan percepatan konstan, percepatan sesaat di setiap
titik dalam selang waktu tertentu sama dengan nilai percepatan rata-rata selama seluruh
interval waktu. Akibatnya, kecepatan bertambah atau berkurang dengan kecepatan yang sama.
Plot v terhadap t menghasilkan garis lurus dengan kemiringan positif, nol, atau negatif.

Misalkan ti = 0 dan tf adalah waktu sembarang t. Dan juga, misalkan vi = v0 dan vf =


v. Subtitusikan ke persamaan di atas :

Dengan percepatan konstan, kecepatan meningkat secara teratur dan dengan demikian
kecepatan rata-rata selama selang waktu tertentu adalah rata-rata kecepatan di awal dan akhir
interval tersebut.
𝑣̅ = 1/2 (𝑣0 + 𝑣) (Eq. 5)

Kecepatan rata-rata juga dapat ditulis sebagai perubahan posisi dibagi dengan interval
waktu. Misalkan pada saat 0 sekon benda berada pada posisi x0. Kemudian kecepatan rata-
ratanya selama selang waktu dari 0 sampai waktu t adalah (Raihana Amani, 2021):
𝑣̅= ∆𝑥/∆𝑡 = 𝑥 − 𝑥0/𝑡
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣̅𝑡 (Eq. 6)
Subtitusikan Eq. 5 ke Eq. 6 :

𝑥 = 𝑥0 + 1/2 (𝑣0 + 𝑣)𝑡 (Eq. 7)

b. TEORI TAMBAHAN

Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami perubahan terhadap benda
lain di sekelilingnya. Jadi gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi sebuah benda terhadap suatu
titik acuan tertentu. Berdasarkan bentuk lintasannya gerak dibedakan menjadi dua, yaitu : (Sutisna, 2014)

1. Gerak lurus, yaitu gerak yang lintasannya berupa garis lurus.

2. Gerak lengkung, yaitu gerak yang lintasannya berupa garis lengkung/tidak lurus.

Dalam praktikum ini lebih ditekankan pada gerak lurus. Jika ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap
saat, gerak lurus dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gerak Lurus Leraturan (GLB).

Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak lurus yang kecepatannya selalu cepat.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus yang kecepatannya berkurang secara teratur
pada setiap saat.

Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat, yaitu Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) yang kecepatannya bertambah secara teratur pada setiap saat.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, yaitu Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) yang kecepatannya berkurang secara teratur pada setiap saat (pramono, H :2014: 72-
73).

Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arah. (Soedojo, P. 2004)

Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan yang lurus
dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga
percepatannya nol. Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk
matematis dituliskan; (Irmawati, 2015)
V rata-rata = ∆x / t …. (1)
Sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk matematis dituliskan
V = x/t …. (2)
Ket: v rata-rata = kecepatan (m/s)
V = kelajuan (m/s)
X = jarak (m)
∆x = perubahan posisi atau waktu perpindahan (m)
T = selang (s)

Kelajuan benda yang sedang bergerak hanya menyatakan seberapa cepat benda bergerak, tanpa
mempedulikan arahnya. Suatu deskripsi lengkap yang memasukkan nilai kelajuan dan arahnya adalah
kecepatan. Kecepatan rata-rata sebuah partikel didefinisikan sebagai perpindahan partikel dibagi selang
waktu selama perpindahan tersebut terjadi:
Misalkan suatu benda bergerak lurus pada waktu ti berada pada posisi xi dan pada waktu tf berada pada
posisi xf. Benda tersebut mengalami perpindahan xf – xi. Kecepatan rata-rata benda tersebut dalam
interval waktu tf – ti adalah

Dengan
= kecepatan rata-rata (m/s)
= perpindahan dari posisi awal ke posisi akhir (m)
= interval waktu (s)
D. KERJA

a. Cara Kerja GLBB

1. Merakit alat dan bahan seperti pada kegiatan praktikum GLB.


2. Menempatkan balok bertingkat pada rel presisi sehingga membentuk bidang.
3. miring.
4. Melepaskan hasil pita ketik dari kereta dinamika dan periksa titik ketikan yang
diperoleh pada pita ketik.
5. Memotong beberapa titik awal pada pita ketik hingga didapatkan pola yang lebih
teratur.
6. Waktu ketik 2 titik berdekatan adalah 1 detik. Menentukan interval waktu yang
akan digunakan. Misal setiap 5 detik atau interval waktu lainnya.
7. Mengukur panjang pita (jarak tempuh) untuk setiap kelipatan interval waktu tadi.
Catat pada Tabel 1.

b. CARA KERJA GLB


1. Menyambungkan rel presisi
2. Memasang kaki rel, tumpakan berpenjepit, dan ticker timer pada rel presisi
3. Menyambungkan ticker timer ke catu daya.
4. Meletakkan kereta dinamika bermotor pada rel presisi.
5. Memotong pita ketik, kemudian pasang pada ticker timer dan kereta dinamika
bermotor.
6. Menghubungkan ticker timer ke catu daya.
7. Memindahkan kontak skalar yang ada pada kereta dinamika bermotor ke posisi 𝑣1
atau 𝑣2.
8. Menghidupkan catu daya.
9. Melepaskan pita ketik dari kereta dinamika bermotor dan periksa titik ketikan yang
diperoleh pada pita ketik.
10. Memotong beberapa titik awal pada pita ketik hingga didapatkan pola yang lebih
teratur.
11. Waktu ketik 2 titik berdekatan adalah 1 detik. Menentukan interval waktu yang
akan digunakan. Misal setiap 5 detik atau interval waktu lainnya.
12. Mengukur panjang pita (jarak tempuh) untuk setiap kelipatan interval waktu tadi.
Catat pada Tabel 1.

E. PERTANYAAN AWAL

1. Mengapa ketika di tikungan ke kanan pembalap akan memiringkan badan dan


motornya ke kanan dan sebaliknya ketika tikungan ke kiri pembalap akan
memiringkan badan dan motornya ke kiri?

Jawab:
(Hukum I Newton) mengemukakan jika tidak terdapat penyebab tertentu,
maka benda cenderung mempertahankan keadaan awalnya. Gaya gesek yang
menyebabkan pembalap dapat menikung. Ketika bergerak menikung, maka
bekerja gaya sentripetal pada pembalap. Gaya sentripetal ini bekerja menarik
pembalap ke arah titik pusat lengkungan tikungan dan disuplai oleh gaya
gesekan. Maka keberadaan gaya gesekan ini juga sebenarnya dapat
menyebabkan pembalap terpuntir (mengalami gerak rotasi seperti biasa terjadi
pada pembalap yang mengalami kecelakaan akibat kecepatan yang terlalu
tinggi pada saat menikung) Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang sama
sekali tidak diinginkan ini, pembalap harus mengurangi kecepatan. Dengan
mengurangi kecepatan, maka gaya gesekan yang akan menyebabkan puntiran
berkurang sehingga mereka dapat mengantisipasinya dengan memiringkan
tubuh sehingga gaya puntir akibat gesekan diimbangi oleh gaya berat
tubuhnya.

2. Mengapa ketika pembalap membuat posisi motor dan badannya tegak, laju
motor akan membentuk lintasan yang lurus?

Jawab:
Karena posisi motor yang dipengaruhi oleh posisi dari pembalap motor
tersebut sendiri. Jika posisi pembalap badannya tegak, maka akan membuat
motor menjadi tegak dan melaju lurus di lintasan.

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Di buku lain, GLB
sering didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Hal ini
diperbolehkan karena kecepatan tetap memiliki arti besar maupun arahnya tetap, sehingga kata kecepatan
boleh diganti dengan kata kelajuan. Karena dalam GLB kecepatannya tetap, maka kecepatan ratarata
sama dengan kecepatan sesaat.Untuk kedudukan awal xf=xi pada saat tf=0, maka ∆x=x_(f-) x_i dan
∆t=t_f 〖-t〗_i=t_f=0. Sehingga dapat dituliskan (Wahdini, 2011)

∆x=v.∆t

x_f-x_i=v_f.t

x_f=x_i 〖+v〗_f.t

F. DATA PENGAMATAN

Jarak I : 40 cm = 0,4 m
Jarak II : 60 cm = 0,6 m
Tinggi I : 3 cm = 0,03 m
Tinggi II :
4 cm

= 0,04 m Sumber
Tegangan :
6 Volt
NST Power Suplay : 1 Volt
NST Mistar : 0,1 cm = 1 × 10−3𝑚
NST Stopwatch : 0,01 s = 1 × 10−2𝑠

 GLB Jarak I

Jarak (m) Waktu (s)


0,4 6,56
0,4 6,34
0,4 6,36
0,4 6,68
0,4 6,27

 GLB Jarak II

Jarak (m) Waktu (s)


0,6 8,86
0,6 8,73
0,6 8,33
0,6 8,43
0,6 8,38

 GLBB Jarak I Tinggi I

Jarak (m) Waktu (s)


0,4 2,45
0,4 1.91
0,4 1,76
0,4 1,71
0,4 1,66
G. PENGOLAHAN DATA

 Data Tunggal
Jarak I
s = 0,04 m
∆𝑠 = 1 𝑛𝑠𝑡 = 1 × 1 × 10−3 = 0,5 × 10−3 𝑚
2 2
∆𝑠 0,5 ×10−3
𝐾𝑠𝑟 = × 100% = × 100% = 1,25% (3𝐴𝑃)
s 0,04
Jadi, s = (s ± ∆s) = (0,04 ± 0,0005)𝑠
Jarak II
s = 0,06 m
∆𝑠 = 1 𝑛𝑠𝑡 = 1 × 1 × 10−3 = 0,5 × 10−3 𝑚
2 2
∆𝑠 0,5 ×10−3
𝐾𝑠𝑟 = × 100% = × 100% = 0,83% (3𝐴𝑃)
s 0,06
Jadi, s = (s ± ∆s) = (0,06 ± 0,0005)𝑠
Tinggi I
h1 = 3 cm = 0,03 m
1
𝛥h1 = × Nst
2
= 1 × 0,001 m
2
= 0,0005 m
KSR = Δh1 × 100% = 0,0005 × 100% = 1,7 % (2 AP)
h1 0,03
h1 = (h1 ± 𝛥h1) = (0,03 ± 0,0005) m
Tinggi II
h = 4 cm = 0,04 m
1
∆h = 1 𝑛𝑠𝑡 = × 0,001 = 0,0005 m
2 2
Ksr = ∆ℎ 0,0005 × 100% = 1,25% (3AP)
×
ℎ 𝑚 100% =
0,04𝑚
h = (h±∆ℎ) = (0,04± 0,0005) m
Sumber Tegangan
V= 6 Volt
1
∆V = 1 𝑛𝑠𝑡 = × 1 = 0,5 v
2 2
0,5
Ksr = ∆𝑉
× 100% = × 100% = 8,33% (3AP)
𝑉 𝑉
6𝑉
 Data Majemuk
1) Jarak Lintasan GLB GLBB

S (Cm) S (m) S² (m)


40 cm 0,4 m 0,16 m
60 cm 0,6 m 0,36 m
∑ 1,0 m 0,52 m

Tabel 1. Jarak Lintasan GLB GLBB


𝑠̅= Σs =1,0 𝑚 = 0,5 m
𝑛 2
1 (Σ𝑠2)−(Σ𝑠̅)2
∆s = √
𝑛 𝑛−1
1 2(0,52)−(1,0)2
∆s = √
2 2−1
1 (1,04)−(1)
∆s = √
2 1
1 0,04
√ ∆s = √
2 1
1
∆s = 0,04
2
1
∆s = × 0,2
2
1) Waktu Tempuh

s (cm) t (s) t² (s)


40 6,44 41,49936
60 8,54 73,03412
∑ 14,98 114,5335
Tabel 2.1Waktu Tempuh Pada GLB

𝑡̅= Σt =14,98𝑠 = 7,49 s


𝑛 2
1 𝑛(Σ𝑡2)−(Σ𝑡̅)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 2(114,5335)−(114,5335)2
∆t = √
2 2−1
1 (229,067)−(114,5335)
∆t = √
2 1
1 114,5335
∆t = √
2 1
1
∆t = √114,5335
2
1
∆t = × 10,70
2
∆𝑡 = 5,35 s
∆𝑡 5,35 𝑠
Ksr = × 100% = × 100% = 71,42 % (4AP)
𝑡 7,49 𝑠
𝑡̅ = (𝑡̅ ± ∆𝑡 = (7,49 ± 5,35)𝑠

s (cm) t (s) t² (s) V (m/s)


40 cm 1,89 3,5721 0,211640212
60 cm 2,26 5,1076 0,265486726
∑ 4,15 8,6797 0,477126937
Tabel 2.2 Waktu GLBB Tingkat I = 4 cm
𝑡̅= Σt =4,15 𝑠 = 2,075 s
𝑛 2
1 𝑛(Σ𝑡2)−(Σ𝑡̅)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 2(8,6797)−(4,15)2
∆t = √
2 2−1
1 (17,35)−(17.22)
∆t = √
2 2−1
1 0,13
∆t = √
2 1
1
∆t = √0,13
2
1
∆t = × 0,36
2
∆𝑡 = 0,18 s
∆𝑡 0,18
Ksr = × 100% = × 100% = 8,67% (4AP)
𝑠

𝑡 2,075 𝑠

̅𝑉= ΣV
𝑛 =
0,477126937 𝑚/𝑠
2 = 0,2385 m/s
1 𝑛(Σ𝑉2)−(Σ𝑡̅V
∆V = √
𝑛 𝑛−1
1 2(0,227650114)−(0,477126937)2
∆V = √
2 2−1
1 (0,4553)−(0,2276)
∆V = √
2 2−1
1 0,17
∆V = √
2 1
1
∆V = √0,17
2
1
∆V = × 0,41
2
∆𝑉 = 0,205 m/s
∆𝑡 0,205 𝑚/𝑠
Ksr = × 100% = × 100% = 38,1% (4AP)
𝑡 0,238𝑚/ 𝑠

s (cm) t (s) t² (s) V (m/s)


40 cm 2,26 5,1076 0,17699115
60 cm 2,91 8,4681 0,206185567
∑ 5,17 13,5757 0,383176717
Tabel 2.3 Waktu GLBB Tingkat II = 3 cm
𝑡̅= Σt =5,17 𝑠 = 2,58 s
𝑛 2
1 𝑛(Σ𝑡 2 )−(̅Σ̅𝑡̅)2
∆t = 𝑛 √ 𝑛−1
1 2(13,57)−(5,17)2
∆t = √
2 2−1
1 (27,14)−(26,72)
∆t = √
2 1
1 0,42
∆t = √
2 1
1
∆t = √0,42
2
1
∆t = × 0,64
2
∆𝑡 = 0,32 s
∆𝑡 0,32 𝑠
Ksr = × 100% = × 100% = 12,4% (4AP)
𝑡 2,58 𝑠
𝑡̅ = (𝑡̅ ± ∆𝑡 = (2,58 ± 0,32)𝑠

̅𝑉= ΣV
𝑛 =
0,383176717 𝑚/𝑠
2 = 0,1915 m/s
1 𝑛(Σ𝑉2)−(Σ𝑡̅V
∆V = √
𝑛 𝑛−1
1 2(0,766353434)−(0,383176717)2
∆V = √
2 2−1
1 (1,532)−(0,7663)
∆V = √
2 2−1
1 0,76
∆V = √
2 1
1
∆V = √0,76
2
1
∆V = × 0,87
2
∆𝑉 = 0,435 m/s
∆𝑡 0,435 𝑚/𝑠
Ksr = × 100% = × 100% = 227% (4AP)
𝑡 0,191 𝑚/ 𝑠

A. ANALISIS DAN PERHITUNGAN


1) Grafik
o GLB
s (m) t (s) ∆s (m) ∆t (s) V (m/s)
0,4 6,44 0,1 m 5,35 s 0,0621118
0,6 8,54 0,1 m 5,35 s 0,07025761
Tabel 3.1 Interval waktu dengan jarak GLB
Hubungan Jarak (m) Terhadap Waktu (s)
10 GLB
9
8
7
6
Waktu (s)
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jarak
(m)

Grafik 1.1 Hubungan Jarak Terhadap Waktu GLB.

Hubungan Kecepatan Dengan Waktu

0,075
0,07
0,065
V (m/s)

0,06
0,055
V (m/s)
6,44
8,54

t (s)

Grafik 1.2 Hubungan Kecepatan Dengan Waktu

o GLBB Tingkat I (4 cm)

s (m) t (s) ∆s (m) ∆t (s) V (m/s) ∆v (m/s) a (m/s²)


0,4 1,89 0,1 m 0,18 s 0,211640212 0,205 m/s 0,111978948
0,6 2,26 0,1 m 0,18 s 0,265486726 0,205 m/s 0,117472003
Tabel 3.2 Interval waktu dengan jarak GLBB Tingkat I
Hubungan Antara Jarak Dengan
3 Waktu
2,5

2
Waktu (s)

1,5

0,5

0
0 10 20 30 40 50 60 70
Jarak
(cm)

Grafik 2.1 Hubungan Antara Jarak dengan Waktu

Hubungan Kecepatan Terhadap


0,3 Waktu
0,25

0,2
V (m/s)

0,15

0,1

0,05
1,851,91,95 2 2,052,12,152,22,252,3
0
t (s)

Grafik 2.2 Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu


0,118

0,117

0,116

0,115

0,114 a (m/s²)

0,113

0,112

0,111
1,8 1,9 2 2,1 2,2 2,3

Grafik 2.3 Hubungan Percepatan Terhadap Waktu


o GLBB Tingkat 2 (3 cm)

s (m) t (s) ∆s (m) ∆t (s) V (m/s) ∆v (m/s) a (m/s²)


0,4 2,26 0,1 m 0,32 s 0,17699115 0,435 5,195402299
0,6 2,91 0,1 m 0,32 s 0,206185567 0,435 6,689655172

Hubungan Antara Jarak Dengan


3,5 Waktu
3

2,5
Waktu

1,5 Waktu
1 (s)

0,5

0
0 10 20 30 40 50 60 70
Jara
k
Grafik 3.1 Hubungan Antara Jarak Dengan Waktu
Hubungan Antara Kecepatan Dengan
0,21 Waktu
0,205

0,2

0,195

0,19

0,185

0,18

0,175 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

V
(m/s)

Grafik 3.2 Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Waktu

Hubungan Antara Percepatan Terhadap


8 Waktu
7
6
5
a (m/s²)

4
3
2
1
0 0, 1 1, 2 2, 3 3,
0 5 5 t 5 5
(s)

Grafik 3.3 Hubungan Antara Percepatan Terhadap Waktu

H. PERTANYAAN AKHIR
1. Buatlah analisis hubungan jarak tempuh dengan waktu tempuh untuk GLB
berdasarkan grafik 1!
Jawaban:
Karena kecepatannya constant maka secara matematis akan menghasilkan sebuah
grafik yang seperti itu,ini bisa dibuktikan dengan mencoba membuat grafik dari
rumus:
𝑆 = 𝑣. 𝑡
2. Tuliskan arti fisis dari kemiringan grafik jarak tempuh terhadap waktu tempuh!
Jawaban:
Itu hanya bisa terjadi pada GLBB karena untuk mendapatkan kemiringan grafik
benda nya kecepatan tidak boleh constant.
3. Buatlah analisis hubungan kecepatan dengan waktu tempuh untuk GLB berdasarkan
Grafik 2!
Jawaban:
Pada grafik dua grafiknya mengalami kenaikan ini terjadi karena adanya pengaruh
percepatan pada kecepatan yang tidak constant
4. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik dengan sumbu waktu!
Jawaban:
itu artinya waktu yang bisa didapatkan dan dihasilkan pada jarak itu
5. Buatlah kesimpulan tentang konsep GLB beserta persamaan yang relevan
berdasarkan analisis hasil percobaan yang dilakukan!
Jawaban:
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang tetap
karena tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a=0)Buatlah analisis hubungan jarak tempuh dengan
waktu tempuh!
Jawaban:
Berdasarkan grafik GLB dan GLBB dapat diketahui bahwa hubungan antara jarak
tempuh dengan waktu tempuh adalah berbanding lurus yang artinya ketika jarak
semakin bertambah maka waktunya ikut bertambah juga. Sedangkan, hubungan
antara kecepatan dengan waktu adalah berbanding terbalik yang artinya ketika
kecepatan bertambah maka waktu akan semakin mengecil.
6. Buatlah analisis hubungan kecepatan dengan waktu tempuh!
Jawaban:
Berdasarkan grafik GLB dan GLBB diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara
kecepatan dengan waktu tempuh adalah berbanding lurus yang artinya ketika
kecepatan semakin bertambah maka waktu akan semakin bertambah juga.
7. Tuliskan arti fisis dari kemiringan grafik kecepatan terhadap waktu tempuh?
Jawaban:
percepatan, karena percepatan terpengaruhi oleh waktu
8. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik kecepatan dengan sumbu
waktu! Jawaban:
Artinya kemungkinan kecepatan yang dapat dicapai oleh benda
9. Tuliskan hubungan percepatan dengan waktu tempuh!
Jawaban:
Semakin besar percepatan semakin kecil waktu
10. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik percepatan dan sumbu
waktu! Jawaban:
Artinya kemungkinan percepatan yang dapat dicapai oleh benda
11. Buatlah kesimpulan tentang konsep GLBB beserta persamaan yang relevan
berdasarkan analisis hasil percobaan yang dilakukan!
Jawaban:
GLBB atau gerak lurus berubah beraturan adalah salah satu jenis gerak. GLBB terjadi
pada benda yang bergerak dalam lintasan lurus (linear) dengan kecepatan yang tidak
konstan. Hal tersebut, karena GLBB memiliki percepatan yang konstan.
Persamaan yang bisa digunakan:
𝑥 = 𝑣𝑜𝑡 + 1
𝑎𝑡2
2
𝑣 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡

I. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai geruk


lurusmaka dapat diambil kesimpulan bahwa :
a. gerak lurus beraturan memiliki lintasan berupa garis
lurusdan memiliki kecepatan yang konstan, artinya besar dan
arahnya sama
b. Kecepatan pada GLB bernilai konstan atau tetap dan
percepatannya bernilai nol a = 0
c. Secara matematis kecepatan dapat dirumuskan dengan v = s/t .
d. Gerak lurus berubah beraturan yaitu memiliki kecepatan
konstan,apabila kecepatannya diubah secara teratur, maka
akan mengalami perubahan kecepatan (atau percepatan
konstan)
e. Pada GLBB waktu yang dihasilkan akan lebih cepat
dibandingkan dengan GLB, sehingga lebih efektif untuk
mencapai tujuan dengan cepat
J. DAFTAR PUSTAKA
Pramono, H. 2. (2014.). Panduan Praktikum. Syariah Nurjati Press. .
Raihana Amani, K. (2021). MODUL PRAKTIKUM KINEMATIK GERAK. Jakarta.
Dewi, V. (2014, March 12). (DOC) LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 glb n glbb
2.docx | Vivi Dewi – Academia.edu. Retrieved October 19, 2022
Laporan Praktikum GLB DAN GLBB | PDF. (2010, November 20). Retrieved October 19,
2022,
Laporan Praktikum Gerak Lurus Fisika Dasar 1 2022. (2020, March 20). Retrieved October 19,
2022

Anda mungkin juga menyukai