Anda di halaman 1dari 100

ALAT INDUSTRI KIMIA

POMPA

Dosen : Aryadi Sigit, MT.


Disusun Oleh : Hendrini Pujiastuti,ST

Program Pendidikan dan Pelatihan


Teknisi Industri Kimia (P3TIK)
1. Mekanika Fluida

2
Definisi
Mekanika Fluida dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku fluida.

3
Fluida
 Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir dan
memiliki bentuk yang mengikuti wadahnya.

 Gas dan liquid adalah bentuk fluida.

 Gas dan liquid mempunyai bentuk yang tidak


terbatas, tetapi hanya gas saja yang mempunyai
volume yang tidak terbatas serta dapat dimampatkan.

4
Statika Fluida
 Statika fluida membahas tentang perilaku
fluida dalam keadaan diam.

Tekanan dan head termasuk statika fluida.

5
Static Pressure
 Static pressure adalah tekanan yang disebabkan
karena ketinggian fluida dan densitas fluida di atasnya.
 Sumber dari static pressure adalah gaya gravitasi.
 Static pressure disebabkan oleh gaya gravitasi yang
menarik massa fluida.
 Jika ada kenaikan ketinggian fluida dan atau
kenaikan densitas fluida, maka static pressure akan
bertambah besar.

6
Static pressure tidak bergantung dari bentuk
kontainer tempat fluida berada.
Selama ketinggian liquidnya sama dan densitas
fluidanya sama, maka static pressurenya juga sama.
Head adalah istilah umum untuk ketinggian atau
level liquid.
Static pressure disebut juga sebagai static head.
Static pressure dinyatakan dalam unit tekanan
(psi), sedangkan static head dinyatakan dalam unit
feet atau meter.
7
Units for Pressure
Unit Definition or Relationship

1 pascal (Pa) 1 kg m-1 s-2

1 bar 1 x 105 Pa

1 atmosphere (atm) 101,325 Pa

1 torr 1 / 760 atm

760 mm Hg 1 atm

14.696 pounds per sq. in. 1 atm


(psi)

8
Suatu kolom air ,tinggi 1 feet dan luas penampang bawahnya
1inchi persegi mempunyai berat 0,433 pound (lb). Dikatakan
bahwa tekanan yang disebabkan oleh air yang mempunyai
head 1 feet besarnya 0,433 PSI.
Head air 34 feet menyebabkan tekanan statis sebesar 14,7 PSI

Spesific gravity mercury adalah


13,546.
Satu feed head mercury
menyebabkan tekanan statis
sebesar 13,546 x 0,433 = 5,87
PSI.
Pressure (PSI) = head (ft) x 0,433 x specific gravity
9
Pressure Head
Ada dua sumber tekanan pada tangki
berventilasi :
1. tekanan statis cairan dalam tangki
2. tekanan atmosfer di atas cairan
Pada tangki berventilasi, maka tekanan
statis cairan sebagai gage pressure.
Pressure Head adalah static gas pressure yang ada di atas
permukaan cairan.
Gage pressure pada dasar tangki terbuka sama dengan
besarnya liquid static pressure .
Tekanan absolut pada dasar bejana sama dengan gage
pressure ditambah dengan atmosphere pressure.
10
Gage pressure pada dasar tangki tertutup, merupakan
jumlah static head dan pressure head.
Tekanan absolute pada dasar bejana tertutup sama
dengan liquid static pressure ditambah pressure head
ditambah dengan atmosphere pressure.
Pada gambar di samping pembacaan top gage pada angka
13 PSIG, sedangkan pada bottom gage sebesar 22 PSIG.
Tekanan static (static pressure) harus sebesar 9 PSIG.

11
Dinamika Fluida
Laminer dan turbulennya suatu aliran fluida dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu :
1. Kecepatan (velocity)
Pada kecepatan rendah, aliran cenderung ke laminer, dan pada
kecepatan tinggi, aliran cenderung turbulen.
2. Diameter pipa.
Dengan kecepatan yang sama, aliran turbulen akan lebih
cenderung terbentuk pada pipa yang diameternya lebih besar.
3. Densitas fluida
Pada fluida dengan densitas tinggi, molekul-molekul zatnya lebih
dekat jaraknya satu dengan lainnya. Kemungkinan aliran turbulen akan lebih
besar jika density suatu fluida lebih besar.
4.Viskositas
Aliran laminer kadangkala disebut aliran viskos. Fluida dengan viskositas tinggi akan
mengalir lebih lambat dari pada fluida non-viskos. Dengan kenaikan viskositas,
kemungkinan turbulen akan menurun.
12
Dinamika Fluida
Ke-empat faktor tersebut dapat dituliskan dengan formulasi sebagai
berikut:
  NRe = Dv 

dimana: NRe = bilangan Reynold


D = diameter (m)
 = densitas fluida (kg/m 3)
 = viskositas (Pa.s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Nilai ini dikenal dengan nama bilangan Reynolds, sesuai dengan nama
penemunya. Untuk pipa silinder yang lurus, untuk N Re < 2100, aliran
selalu laminer. Jika NRe > 4000 aliran menjadi turbulen kecuali pada
kasus yang khusus. Dan diantaranya dikenal dengan daerah transisi.
13
Aliran Fluida dalam Pipa

 d
Re 

Untuk aliran dalam pipa :
Laminar Re < 2100
Turbulen Re > 4000
The Energy-Balance Equation

 Persamaan Bernoulli merupakan bentuk khusus dari neraca energi, karena


setiap suku dalam persamaannya mempunyai unit energi/satuan massa. Terdiri
dari tiga suku, yaitu velocity head (energi kinetik, karena kecepatan), potential
head (energi potensial, karena ketinggian), dan pressure head.
 Velocity Head
Adalah ekuivalen static head yang dibutuhkan untuk menjaga aliran pada
kecepatan yang tertentu. Didefinsikan dengan formulasi:

v2
Velocity Head =
2g

g adalah perpecepatan gravitasi, 9.8 m/detik2 atau 32.17 ft/sec2.


 

15
The Energy Balance Equation

 Potential Head
Adalah jarak vertikal dari suatu cairan pada suatu level tertentu. Potential head dapat dihitung
dari level manapun selama kita menggunakan reference atau datum yang sama untuk setiap
pengukuran. Jika alirannya dibawah reference, maka potensial head-nya akan bertanda negatif.
 

16
The Energy Balance Equation
 Cairan pada inlet mempunyai static head, pressure head, potential head dan velocity head. Cairan pada outlet juga
mempunyai static head, pressure head, potential head dan velocity head. Bila cairan tidak menerima atau tidak
kehilangan energinya selama mengalir, maka total headnya akan konstan. Atau dengan kata lain, energi dari liquid
yang masuk sama dengan energi dari liquid yang keluar.
 Lihat flow sistem dibawah ini:

Hpo = potential head


Hpr = pressure head
Hs = static head
Hv = velocity head

Htot1 = Htot2
Hpo1 + Hpr1 +Hs1 + Hv1 = Hpo2 + Hpr2 + Hs2 + Hv2
17
Neraca Massa Total dan Persamaan
Kontinuitas
Neraca massa sederhana:
Input = output + accumulation
Dikarenakan pada aliran fluida, kita bekerja dengan laju alir dan biasanya pada keadaan tunak (steady state). Akumulasi
rata-rata adalah nol, sehingga:
Input = Output
Laju masuk = laju keluar (steady state)
 

A1 A2
v1 v2
1 Process
2

Bila 1 = 2, maka v2 dapat dihitung


sebagai:

v1 A1
v2 
A2
18
Bernoulli Equation for Mechanical –Energy
Balance

1 2 p 2  p1
 
2
 
v 2ave  v1ave  g z 2  z1  
2


 F  Ws  0

 = faktor koreksi energi kinetik (laminer = 2, turbulen = 1)


vave = kecepatan linier rata-rata (m/s)
z = elevasi/ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi = 9.8 m/s2
p = tekanan (N/m2)
F = total friction losses (Joule/kg)
Ws = kerja mekanik (Joule/kg)

19
The Rate Flow in Vessels and Piping
Intake Pressure
 Sumber energi awal pada fluida yang mengalir adalah tekanan fluida pada bagian intake.
 Cairan diam (static liquid) mempunyai dua sumber tekanan:
1. static head dari cairan
2. pressure head dari gas di atas cairan

 Jumlah dari kedua tekanan tersebut adalah head/pressure yang


tersedia pada bagian intake menuju line aliran cairan (liquid flow
line)
 Bila yang mengalir gas , maka sumber energi awalnya adalah
tekanan gas pada intake.
20
The Rate Flow in Vessels and Piping
Piping ∆P
 Fluida menemui hambatan untuk mengalir pada saat memasuki perpipaan
 Bentuk inlet perpipaan menentukan besarnya hambatan.

 Pada empat gambar di


samping , sistem A akan
memberikan ∆Pf terbesar,
sedangkan sistem D akan
memberikan ∆Pf paling
rendah.

 
21
The Rate Flow in Vessels and Piping

Piping ∆P
 Pada saat fluida mencapai aliran yang stabil (steady flow), fluida senantiasa
kontak/bergesekan dengan dinding pipa.
 Pada setiap ft atau setiap satuan panjang pipa, fluida akan mengalami
penurunan tekanan karena friksi / gesekan yang terjadi dengan dinding pipa.
 Total energi yang hilang karena friksi bergantung pada panjang perpipaan.
 Harga ∆Pf per ft pipa bergantung pada banyak faktor , diantaranya :
1. viskositas fluida akan meningkatkan harga ∆Pf
2. kecepatan aliran akan meningkatkan harga ∆Pf

22
The Rate Flow in Vessels and Piping
Valve ∆P
 Perhatikan fluida yang mengalir melalui globe valve berikut.
 Fluida mengalami kontraksi saat memasuki valve tersebut.
 Fluida harus merubah arah aliran untuk melanjutkan alirannya melalui
valve.

 Valve tersebut menyebabkan meningkatnya ∆P.


 Jika diameter perpipaan 10 inchi, dibutuhkan pipa sepanjang 300 ft
untuk menghasilkan pressure drop yang sepadan dengan sebuah
globe valve terbuka.
 Panjang ekivalen (equivalent length) sebuah valve atau fitting
adalah panjang pipa lurus yang menyebabkan pressure drop yang
23 sama dengan ∆P yang disebabkan oleh fitting.
f
The Rate Flow in Vessels and Piping
Valve ∆P
 Gambar di samping sebuah gate valve yang terbuka penuh
 Bukaan/port pada gate valve mempunyai diameter yang sama dengan ID perpipaan.
 Valve jenis ini tidak mengubah arah aliran fluida, sehingga ∆P f yang dihasilkan lebih
kecil dari globe valve.
 Panjang ekivalen dari sebuah gate valve terbuka lebih kecil dari panjang ekivalen
globe valve terbuka.

 
 (Howell Training)

 Bila gate valve ditutup


sebagian , akan meningkatkan
harga ∆Pf
 Semakin kecil bukaan ,
semakin besar panjang
24 ekivalen,atau semakin besar
The Rate Flow in Vessels and Piping
 Contoh fitting jenis lain adalah elbow, yaitu lengkungan 90 0 .
 Elbow menyebabkan ∆Pf yang cukup tinggi.

25
2. Pompa : Intro

26
Mengapa menggunakan pompa?

Diingat kembali persamaan Bernoulli yang


27
telah lalu... !!!!
Fluid Moving Equipment
Fluida dialirkan dalam suatu sistem dengan
menggunakan pompa, fans, blower atau kompresor. Alat –
alat tersebut meningkatkan energi mekanik dalam fluida
tersebut. Tambahan energi tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan;
• Velocity (flow rate)
• Pressure
• Elevation

Secara umum, pompa unttuk mengalirkan cairan


sedangkan fans, blowers and kompressors adalah untuk
gas.

28
Background
Pompa adalah alat untuk memindahkan suatu cairan
dengan cara mengambil energi dari suatu sumber tenaga
dan memindahkan-nya ke cairan tersebut.

Fungsi pompa adalah :


1. Memindahkan cairan dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi.
2. Memindahkan cairan dari suatu daerah yang
bertekanan rendah ke tekanan yang lebih tinggi.
3. Memperbesar laju alir fluida.
 
29
Untuk bisa memindahkan liquid ke tempat yang lebih tinggi,
kita memerlukan energi untuk bisa melawan elevasi dan gaya
gesek yang terjadi di sepanjang pipa.

Energi ini pada umumnya diberikan oleh pompa dalam


bentuk tekanan atau tinggi pengangkutan (head).

Head dirumuskan dengan persamaan Bernoulli.

30
Head adalah energi yang dibutuhkan untuk melawan
tekanan, ketinggian dan gaya gesekan.
Bila dinyatakan dalam unit energi per satuan masa, maka
persamaan Bernoulli adalah:

P v2
Head   zg 
 2

Bila dinyatakan dalam tinggi tekan liquid, yaitu meter


atau feet, maka persamaan Bernoulli-nya menjadi :

P v2
Head  z
g 2g
31
Performance Pompa
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah jumlah cairan yang bisa digerakkan atau
dipindahkan selama waktu tertentu.
Jumlah ini biasa dinyatakan dalam gallon per menit (gpm) atau
m3/hour (m3/h).
Efisiensi Pompa
Merupakan perbandingan penggunaan kerja hidrolik yang
dilakukan pompa terhadap input kerja aktual pompa.
(HHP=Hydraulic Horse Power, BHP = Brake Horse Power)
HHP
Efisiensi pompa  x 100 %
BHP
 Hubungan antara head dengan pressure

Head ( ft ) x SG
Pressure (psi) 
32
2.31
Total Dynamic Head
Total Dynamic Head ini umum disingkat dengan TDH. Terdiri dari dua
jenis head :
 Suction head adalah head yang bekerja dari permukaan tangki hisap
sampai dengan centerline pompa. Secara matematis, dirumuskan dengan:

Liquid height + Tekanan yang bekerja pada permukaan


– Friksi
Discharge head adalah head yang bekerja dari
centerline pompa sampai dengan tangki buang. Secara
matematis, dirumuskan dengan :
Liquid height + Tekanan yang bekerja pada permukaan +
Friksi
Total head = Total discharge head – Total suction head
33
Sistem Suction terbagi menjadi dua :
Flooded suction adalah dimana posisi tangki hisap berada lebih
tinggi/ diatas centerline pompa.(Gambar A)
Tekanan yang bekerja pada permukaan (atm press.) + (+Ht) – Friksi

Suction lift adalah dimana posisi tangki hisap berada lebih rendah/
dibawah centerline pompa.(Gambar B)

Tekanan yang bekerja pada permukaan (atm press.) + (-Ht) – Friksi

Gambar A Gambar B
34
 Sistem Discharge terbagi menjadi dua :
 Discharge dengan posisi tangki buang di bawah centerline pompa.(Gambar A)

Tekanan yang bekerja pada permukaan (atm press.) + (-Ht) + Friksi

 Discharge dengan posisi tangki buang di atas centerline pompa. (Gambar B)

Tekanan yang bekerja pada permukaan (atm press.) + (+Ht) +Friksi

Gambar A Gambar B
35
Net Positive Suction Head (NPSH)
Kavitasi akan terjadi bila static pressure suatu aliran zat
cair turun sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.

Kavitasi dapat dihindari dengan cara menjaga agar tidak


ada satu bagianpun dari aliran di dalam pompa yang
mempunyai static pressure lebih rendah dari tekanan
uap jenuh cairan pada temperatur pemompaan.

NPSH dipakai sebagai ukuran keamanan pompa


terhadap kavitasi.

36
NPSH available (NPSHa)
Adalah perbedaan antara Total Suction Head liquid
pada sisi isap pompa dengan tekanan uap jenuh liquid
yang dipompa pada temperatur pemompaan.

NPSHa = Total SuctionHead - Vapour Pressure


Liquid

37
NPSH requirement (NPSHr)
Tekanan terendah di dalam pompa biasanya terdapat di suatu
titik dekat setelah sisi masuk sudu impeller, dimana tekanannya
lebih rendah dari pada tekanan pada lubang isap pompa.
Agar tidak terjadi penguapan fluida cair di dalam pompa, maka
besarnya tekanan fluida cair pada lubang isap pompa dikurangi
dengan penurunan tekanan fluida cair di dalam pompa harus
lebih tinggi dari tekanan uap fluida cair pada temperatur
pemompaan.
Head tekanan yang besarnya sama dengan penurunan tekanan
ini disebut NPSHr.
Syarat tidak terjadi kavitasi pada pompa :
NPSHa > NPSHr

38
EXERCISE
1. Air pada temperatur 303 K mengalir dengan kecepatan 10 gal/menit di
dalam pipa yang memiliki Inside Diameter (ID) 2,067 in. Tentukan
bilangan Reynold dalam satuan English dan SI.
2. Minyak mentah dengan densitas 892 kg/m3 mengalir dalam pipa seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Minyak mentah masuk melalui
pipa 1 dengan debit1,388 x 10-3 m3/s. Aliran terbagi sama besar pada
pipa 3. Diketahui Schedule Number pipa 40. Tentukan:
a. Laju alir massa (m) pada pipa 1 dan 3
b. Kecepatan rata-rata fluida (v) pada pipa 1 dan 3

39
3. Air dengan densitas 998 kg/m3 mengalir secara steady dengan laju
alir massa konstan di dalam pipa pada diameter yang sama.
Tekanan masuk fluida di dalam pipa 68,9 kN/m2, pipa tersebut
dihubungkan dengan pompa yang memberikan energi actual pada
fluida yang mengalir di dalam pipa sebesar 155,4 J/kg . Pada
bagian keluaran dari pipa memiliki perbedaan elevasi sebesar 3,05
m lebih tinggi dari pada ujung inlet pipa dan tekanan 137,8 kN/m2.
Bilangan Reynold fluida yang mengalir di dalam pipa tersebut
lebih dari 4000. tentukan total Frictional Loss di dalam sistem
pipa tersebut.

40
4. Pompa mengalirkan 69,1 gal/min larutan dengan densitas 114,8 lb/ft3
dari suatu tangki terbuka melalui pipa dengan Inside Diameter (ID)
pada suction line pompa sebesar 3,068 in. Aliran fluida pada discharge
pompa melalui pipa dengan Inside Diameter (ID) 2,067 in menuju ke
tangki penyimpanan terbuka. Bagian akhir dari discharge line
memiliki ketinggian 50 ft lebih tinggi dari permukaan cairan di dalam
tangki umpan. Friction loss pada sistem perpipaan sebesar 10 ft.lb
force/lb mass. Tentukan besarnya tekanan yang diberikan oleh pompa
dan berapa horsepower dari pompa jika efisiensi dari pompa adalah
sebesar 65%. Diketahui aliran fluida dalam pipa adalah turbulen.

41
FRICTION LOSSES IN EXPANSION,
CONTRACTION, AND PIPE FITTINGS

1. Sudden enlargement losses

42
2. Sudden contraction losses

43
44
3. Losses in fittings and valves

45
4. Frictional losses in mechanical energy balance equation

The frictional losses from the friction in the straight pipe (Fanning friction),
enlargement losses,contraction losses, and losses in fittings and valves are
all incorporated .

46
47
5. An elevated storage tank contains water at 82,20 C. It is desired to
have a discharge rate at point 2 of 0.223 ft3 /s. What must be the
height H in ft of the surface of the water in the tank, relative to the
discharge point? The pipe used is commercial steel pipe, schedule
40, and the lengths of the straight portions of pipe shown,

48
6. Water at 200 C is being pumped from a tank to an elevated tank at
the rate of 5 x 10-3 m3 /s. All of the piping is 4-in, schedule 40 pipe.
The pump has an efficiency of 65%. Calculate the kW power needed
for the pump.

49
Klasifikasi pompa

50
4. Centrifugal
Pump

51
Pompa sentrifugal disebut Head Pump, dengan
kecepatan yang konstan pompa sentrifugal akan
memberikan total head tertentu dalam feet.
Ketika densitas cairan yang dipompakan berubah, pompa
sentrifugal akan mengeluarkan cairan pada tekanan yang
berbeda (pompa sentrifugal menjaga head tetap konstan).
Umumnya digunakan untuk kapasitas besar dengan head
yang sedang.
Pompa sentrifugal beroperasi pada putaran tinggi
(sampai 3500 rpm) dan kurang cocok untuk cairan yang
kental atau cairan yang abrasif.

52
Centrifugal Pumps
Bagaimana pompa sentrifugal bekerja??
• Prinsip kerja pompa sentrifugal yaitu tekanan
dibangkitkan dengan gaya sentrifugal yang bekerja
pada fluida.

• Liquid masuk secara aksial (paralel) dengan


suction nozzle menuju ke eye impeller (titik 1), lalu
mengalir secara radial memasuki sudu-sudu atau
vane dari pada impeller (menuju ke titik 2), dan
oleh perputaran impeller akan didorong keluar
dengan gaya sentrifugal (ditunjukkan dengan garis
singgung lingkaran, yang merupakan resultante
atau hasil dari gaya sentrifugal) yang bekerja pada
ujung impeller (titik 3). Putaran impeller akan
menghasilkan kenaikan tekanan liquid. Liquid akan
terkumpul di volute (titik 4) dan selanjutnya
dibuang ke discharge (titik 5).
53
Centrifugal Pump
Bila pompa dioperasikan dalam keadaan kosong, vakum
yang dihasilkan tidak cukup untuk menyedot medium yang
dialirkan masuk ke pompa. Sehingga yang keluar dari
discharge pompa hanyalah udara/angin. Keadaan seperti ini
biasanya disebut dengan airbound (masuk angin).

Agar proses pemompaan bisa terjadi, maka pompa


centrifugal harus di”priming” atau dipancing terlebih dulu.
Yaitu dengan memenuhi pipa suction dan badan pompa
(volute) dengan liquid. Untuk itu, saat akan men-start
pompa, suction line dan volute harus dalam keadaan terisi
cairan/liquid.

54
Chemical Process Equipment

55
Centrifugal Pumps

1. Impeller
• Bagian utama yang menghasilkan
percepatan sentrifugal untuk fluida.
• Jumlah impeller = jumlah dari pump
stages
• Impeller berfungsi untuk mengubah energi
mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya

56
Centrifugal Pumps

2. Casing

• Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi


sebagai pelindung elemen yang berputar, inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis (single stage).
• Wadah dirancang untuk tahan paling sedikit 2x tekanan, hal
ini untuk menjamin batas keamanan yang cukup.

57
Centrifugal Pumps
3. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir
(torque) dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar
lainnya.

4. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan
pada impeller.

58
Axial Pump
•Posisi suction dan discharge
pada axial pump berada pada
satu garis, atau saling sejajar
satu sama lain.

•Arah alirannya adalah liquid


dari bawah memasuki suction
pompa, kemudian dengan
putaran impellernya, liquid
akan didorong keluar dengan
tekanan yang lebih tinggi
menuju ke discharge yang
terletak di bagian atas. Contoh:
pompa sundyne .
67
Centrifugal Pump

68
Kurva Karakteristik Pompa Centrifugal
Untuk pompa centrifugal yang beroperasi pada kecepatan konstan, laju aliran yang melalui pompa adalah bergantung pada
perbedaan tekanan atau head  pada pompa. Semakin rendah head pompa, semakin tinggi laju aliran. Buku manual untuk
pompa spesifik biasanya mengandung kurva laju aliran pompa versus head pompa yang disebut kurva karakteristik pompa.
Setelah pompa diinstalasi pada sistem, pompa biasanya diuji untuk menjamin bahwa laju aliran dan head pompa berada
dalam spesifikasi yang dibutuhkan. Tipikal Kurva karakteristik pompa centrifugal ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan kurva karakteristik pompa yang harus didefinisikan. Shutoff head adalah head
maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa centrifugal yang beroperasi pada kecepatan tertentu. Pump runout adalah
aliran maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa centrifugal tanpa merusak pompa. Pompa centrifugal harus didesain
dan dioperasikan serta dilindungi dari kondisi pump runout atau operasi pada shutoff head.
5. Positive
Displacement
Pump
70
POSITIVE DISPLACEMENT
PUMP
Positive Displacement Pump adalah pompa dimana untuk
menaikkan tekanan fluida dengan cara memperkecil volume
ruangan fluida (fluida dimampatkan/ditrap oleh elemen-
elemen pompa).
Positive Displacement Pump disebut pressure pump ,
dengan power supply tertentu positive displacement pump
akan memberikan tekanan keluaran maksimum.
Ketika densitas cairan yang dipompakan berubah, positive
displacement pump akan memompakan cairan pada head
yang berbeda, sedangkan tekanannya konstan.
Biasa digunakan untuk service flow kecil , tapi pressure
cukup tinggi.
71
Positive Displacement Pumps
I. Rotary pump
• Tekanan dibangkitkan dengan gerakan memutar dan menekan dari
suatu part atau bagian dari pompa.

• Bagian yang berputar “menjebak (trap)” sejumlah volume cairan ke


dalam silinder atau casing. Kemudian bagian yang berputar
menggantikan sejumlah volume cairan tersebut dari silinder atau
casing.

72
1. Gear Pump
Pemindahan cairan berdasarkan adanya perputaran roda gigi
(gear) terhadap rumah pompa.

Pemindahan cairan berlangsung melalui 2 roda gigi yang berputar


berlawanan arah (ke-2 roda gigi kontak satu sama lain). Roda–
roda gigi sesuai dengan ukuran rumah pompa.

Selama pengoperasian pompa, liquid masuk melalui sisi suction


lalu terjebak di ruangan antara gear teeth dan casing. Dengan
rotasi dari gear, liquid tersebut akan bergerak sepanjang ruangan.
Setelah mencapai discharge line, liquid tersebut terdorong keluar.

73
Pompa roda gigi dapat menghasilkan tekanan yang tinggi
sampai 350 bar. Karena itu pompa harus mempunyai
pengaman terhadap tekanan lebih yang tidak diperbolehkan
pada saluran tekan.

Pompa ini dapat memompakan cairan kental, dengan


viskositas mencapai 100 Pa.s.

Sangat peka terhadap kotoran karena itu harus dipasang filter


di depan pompa.

74
75
2. Lobe Pump
Selain gear pump, contoh lain dari rotary pump adalah lobe pump.
Cara kerjanya sama dengan gear pump, tetapi bentuk gear atau
roda giginya diganti dengan lobe.

76
77
3. Sliding Vane Pump
Pompa jenis ini , terdiri dari : rotor, sliding vane yang menempel
pada rotor dan eccentric casing.
Pada suction pompa, rotor berputar cepat sehingga vane
mendorong liquid menuju discharge line.

78
4. Tubing Pump
Pompa jenis ini , terdiri dari sejumlah roller yang terhubung dengan rotating cam yang menempel pada penggerak pompa.
Liquid masuk melalui suction, kemudian liquid yang berada di dalam tubing ditekan oleh roller (dikarenakan oleh putaran
cam) menuju discharge pompa.
Karena rate yang relative kecil, pompa ini digunakan untuk mengambil sample khususnya untuk bahan yang bersifat toxic
atau corrosive liquid.
Keutamaan pompa ini adalah liquid tidak kontak dengan bagian-bagian pompa.

79
80
5. Screw Pump
SINGLE SCREW
Pompa jenis ini menggunakan putaran screw untuk mendorong liquid menuju discharge.
Ketika screw berputar, terbentuk cavity (rongga) di dalam pompa, sehingga liquid tersebut
terbawa ke dalam cavity tersebut dan akan bergerak (progression) menuju discharge.
Pompa jenis ini dapat mentransfer viscous liquid seperti heavy oil.

81
82
5. Screw Pump
DOUBLE SCREW
Liquid masuk dari suction dan
bergerak menuju ujung casing,
sehingga liquid trap antara casing
dan screw.
Dengan pergerakan screw, fluida
akan bergerak dari ke dua ujung .

83
5. Screw Pump
TRIPLE SCREW
Perpindahan liquid karena gerakan berputar dari suatu screw.
Pada fixed-displacement jenis rotary, fluida diangkut secara aksial dengan aksi dari tiga moving parts, satu power rotor dan 2 idle rotor.
Power rotor adalah satu-satunya driven element, yang mempunyai shaft yang diperpanjang sampai keluar casing dan dihubungkan dengan
motor elektrik. Dua rotor yang idle digerakkan oleh power rotor melalui aksi dari meshing threads atau screw.
Line suplai berada di bagian tengah untuk beberapa pompa. Fluida memasuki suction port, yang terbuka ke suatu chamber/ kamar pada
kedua ujung screw.

84
5. Screw Pump
TRIPLE SCREW
Ketika screw tersebut berputar,
fluida mengalir antara thread, dan
thread kemudian membawa
fluida sepanjang housing pompa
menuju ke discharge port pada
center pompa yang satu lagi.

85
Positive Displacement Pumps
II. Reciprocating pump
• Prinsip kerjanya yaitu tekanan suatu liquid
dibangkitkan dengan gerakan bolak-balik dari
elemen pompa.
• Gerak bolak-balik diperoleh dari gerak rotasi
driver dengan melalui crankshaft dan connecting
rod.
• Membutuhkan valve dalam pengoperasiannya.
• Dapat digunakan untuk mengalirkan cairan yang
sangat kental.
86
1. Piston Pump
•Pompa yang digerakkan oleh maju mundurnya piston di
dalam sebuah silinder, sehingga cairan yang diangkut
berpindah tempat.

•Karena gerakan mundur, ruang akan membesar dan tekanan


menjadi lebih rendah. Katup isap terbuka dan cairan mengalir
ke dalam silinder.

•Pada gerakan piston ke depan, katup isap tertutup secara


otomatis. Ruang menyempit dan cairan yang terdapat dalam
ruang pompa dipindahkan ke discharge line melalui katup
tekan.

87
• Pada pompa piston sederhana, piston menyedot aliran
sewaktu aliran mundur dan menekannya pada aliran maju.

• Satu gerakan maju dan / atau mundur adalah satu revolusi.

•Jika cairan dipindahkan hanya dengan satu arah gerakan,


maka disebut single acting , jika dua arah gerakan /bolak
balik disebut double acting.

• Pada pompa yang bekerja ganda, tiap aliran cairan di


belakang piston diisap dan di depan piston ditekan. Satu
gerak bolak-balik piston mengalami 2 kali proses penekanan.

88
89
2. Diaphragm Pump
•Diaphragm adalah suatu lempeng yang terbuat dari bahan
elastis yang dijepit disekelilingnya.

• Penambahan dan pengurangan volume sama dengan


pompa piston

• Kegunaan utamanya adalah untuk membawa cairan kimia


korosif yang dapat merusak logam.

•Diaphragm dibuat dari bahan yang tidak hanya elastis, tetapi


juga tahan terhadap cairan kimia.

90
91
Salah satu karakteristik dari pompa reciprocating adalah pulsating flow
(alirannya berdenyut). Hal ini dapat merugikan karena pada beberapa proses,
diperlukan flow yang sifatnya stabil.

Untuk mengatasi keadaan ini, biasanya dipasang suatu mekanisme yang


disebut pulsation dampeners. Pulsation dampeners ini adalah suatu gas
chamber yang dipasang pada line discharge.

Gas chamber-nya dipasang pada bagian discharge dan didalamnya berisi gas.
Gas yang digunakan biasanya adalah inert gas .

Fungsi utamanya adalah meminimalkan pengaruh yang tiba-tiba mengubah


tekanan aliran pada line discharge.

92
Gambar di samping adalah gambar
pompa piston dengan pulsation
dampeners.
Saat piston mendorong liquid, gas
dalam chamber akan ditekan,
sehingga kenaikan pressure yang
tiba-tiba dalam line discharge
dapat diminimalkan. Karena
tekanan gas dalam chamber akan
meredam kenaikan pressure liquid
akibat dorongan piston tersebut.
 Sedangkan saat piston membalik, gas akan memuai
melawan liquid, dan gas akan mendorong liquid masuk ke
line discharge. Dengan begitu, akan didapatkan aliran hilir
yang kontinyu dari pompa.
93
6. Penyakit Pompa

94
Kavitasi
Kavitasi akan terjadi apabila NPSH available < NPSH required.
Pada kondisi di atas, maka tekanan pada suction pompa lebih
rendah dari vapor pressure liquid pada temperatur pemompaan.
Sebagai akibatnya, maka liquid yang masuk ke suction akan
menguap atau flash menjadi bubbles atau gelembung. Selanjutnya
bubbles tersebut akan memasuki area dimana impeller berputar
dengan cepat, lalu akan terjadi kenaikan pressure dengan sangat
drastis dan cepat, sehingga bubbles tersebut akan pecah.
Fenomena ini dikenal dengan kavitasi.

95
Usaha untuk mengurangi Kavitasi
1. Menempatkan pompa serendah mungkin (terhadap suction
level) atau menaikkan tekanan sumber (suction).
2. Pipa suction sependek mungkin
3. Mendinginkan cairannya sehingga akan menurunkan tekanan
uapnya.
4. Kecepatan fluida di bagian pipa suction lebih rendah
5. Kurangi friction loses pada bagian suction.

96
K

L
7. Operasi Seri dan
Pararel

98
Operasi Seri Pararel dengan Karakteristik
Pompa Sama
 Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan
satu pompa saja,maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang
disusun secara seri atau paralel.
 SUSUNAN SERI
Bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh satu
pompa, maka dapat digunakan lebih dari satu pompa yang disusun
secara seri.
Penyusunan pompa secara seri dapat digambarkan sebagai berikut :

99
 SUSUNAN PARAREL
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang
tidak dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa
cadangan yang akan dipergunakan bila pompa utama rusak/diperbaiki.
Penyusunan pompa secara paralel dapat digambarkan sebagai berikut :

100

Anda mungkin juga menyukai