POMPA
2
Definisi
Mekanika Fluida dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku fluida.
3
Fluida
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir dan
memiliki bentuk yang mengikuti wadahnya.
4
Statika Fluida
Statika fluida membahas tentang perilaku
fluida dalam keadaan diam.
5
Static Pressure
Static pressure adalah tekanan yang disebabkan
karena ketinggian fluida dan densitas fluida di atasnya.
Sumber dari static pressure adalah gaya gravitasi.
Static pressure disebabkan oleh gaya gravitasi yang
menarik massa fluida.
Jika ada kenaikan ketinggian fluida dan atau
kenaikan densitas fluida, maka static pressure akan
bertambah besar.
6
Static pressure tidak bergantung dari bentuk
kontainer tempat fluida berada.
Selama ketinggian liquidnya sama dan densitas
fluidanya sama, maka static pressurenya juga sama.
Head adalah istilah umum untuk ketinggian atau
level liquid.
Static pressure disebut juga sebagai static head.
Static pressure dinyatakan dalam unit tekanan
(psi), sedangkan static head dinyatakan dalam unit
feet atau meter.
7
Units for Pressure
Unit Definition or Relationship
1 bar 1 x 105 Pa
760 mm Hg 1 atm
8
Suatu kolom air ,tinggi 1 feet dan luas penampang bawahnya
1inchi persegi mempunyai berat 0,433 pound (lb). Dikatakan
bahwa tekanan yang disebabkan oleh air yang mempunyai
head 1 feet besarnya 0,433 PSI.
Head air 34 feet menyebabkan tekanan statis sebesar 14,7 PSI
11
Dinamika Fluida
Laminer dan turbulennya suatu aliran fluida dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu :
1. Kecepatan (velocity)
Pada kecepatan rendah, aliran cenderung ke laminer, dan pada
kecepatan tinggi, aliran cenderung turbulen.
2. Diameter pipa.
Dengan kecepatan yang sama, aliran turbulen akan lebih
cenderung terbentuk pada pipa yang diameternya lebih besar.
3. Densitas fluida
Pada fluida dengan densitas tinggi, molekul-molekul zatnya lebih
dekat jaraknya satu dengan lainnya. Kemungkinan aliran turbulen akan lebih
besar jika density suatu fluida lebih besar.
4.Viskositas
Aliran laminer kadangkala disebut aliran viskos. Fluida dengan viskositas tinggi akan
mengalir lebih lambat dari pada fluida non-viskos. Dengan kenaikan viskositas,
kemungkinan turbulen akan menurun.
12
Dinamika Fluida
Ke-empat faktor tersebut dapat dituliskan dengan formulasi sebagai
berikut:
NRe = Dv
d
Re
Untuk aliran dalam pipa :
Laminar Re < 2100
Turbulen Re > 4000
The Energy-Balance Equation
v2
Velocity Head =
2g
15
The Energy Balance Equation
Potential Head
Adalah jarak vertikal dari suatu cairan pada suatu level tertentu. Potential head dapat dihitung
dari level manapun selama kita menggunakan reference atau datum yang sama untuk setiap
pengukuran. Jika alirannya dibawah reference, maka potensial head-nya akan bertanda negatif.
16
The Energy Balance Equation
Cairan pada inlet mempunyai static head, pressure head, potential head dan velocity head. Cairan pada outlet juga
mempunyai static head, pressure head, potential head dan velocity head. Bila cairan tidak menerima atau tidak
kehilangan energinya selama mengalir, maka total headnya akan konstan. Atau dengan kata lain, energi dari liquid
yang masuk sama dengan energi dari liquid yang keluar.
Lihat flow sistem dibawah ini:
Htot1 = Htot2
Hpo1 + Hpr1 +Hs1 + Hv1 = Hpo2 + Hpr2 + Hs2 + Hv2
17
Neraca Massa Total dan Persamaan
Kontinuitas
Neraca massa sederhana:
Input = output + accumulation
Dikarenakan pada aliran fluida, kita bekerja dengan laju alir dan biasanya pada keadaan tunak (steady state). Akumulasi
rata-rata adalah nol, sehingga:
Input = Output
Laju masuk = laju keluar (steady state)
A1 A2
v1 v2
1 Process
2
v1 A1
v2
A2
18
Bernoulli Equation for Mechanical –Energy
Balance
1 2 p 2 p1
2
v 2ave v1ave g z 2 z1
2
F Ws 0
19
The Rate Flow in Vessels and Piping
Intake Pressure
Sumber energi awal pada fluida yang mengalir adalah tekanan fluida pada bagian intake.
Cairan diam (static liquid) mempunyai dua sumber tekanan:
1. static head dari cairan
2. pressure head dari gas di atas cairan
21
The Rate Flow in Vessels and Piping
Piping ∆P
Pada saat fluida mencapai aliran yang stabil (steady flow), fluida senantiasa
kontak/bergesekan dengan dinding pipa.
Pada setiap ft atau setiap satuan panjang pipa, fluida akan mengalami
penurunan tekanan karena friksi / gesekan yang terjadi dengan dinding pipa.
Total energi yang hilang karena friksi bergantung pada panjang perpipaan.
Harga ∆Pf per ft pipa bergantung pada banyak faktor , diantaranya :
1. viskositas fluida akan meningkatkan harga ∆Pf
2. kecepatan aliran akan meningkatkan harga ∆Pf
22
The Rate Flow in Vessels and Piping
Valve ∆P
Perhatikan fluida yang mengalir melalui globe valve berikut.
Fluida mengalami kontraksi saat memasuki valve tersebut.
Fluida harus merubah arah aliran untuk melanjutkan alirannya melalui
valve.
(Howell Training)
25
2. Pompa : Intro
26
Mengapa menggunakan pompa?
28
Background
Pompa adalah alat untuk memindahkan suatu cairan
dengan cara mengambil energi dari suatu sumber tenaga
dan memindahkan-nya ke cairan tersebut.
30
Head adalah energi yang dibutuhkan untuk melawan
tekanan, ketinggian dan gaya gesekan.
Bila dinyatakan dalam unit energi per satuan masa, maka
persamaan Bernoulli adalah:
P v2
Head zg
2
P v2
Head z
g 2g
31
Performance Pompa
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah jumlah cairan yang bisa digerakkan atau
dipindahkan selama waktu tertentu.
Jumlah ini biasa dinyatakan dalam gallon per menit (gpm) atau
m3/hour (m3/h).
Efisiensi Pompa
Merupakan perbandingan penggunaan kerja hidrolik yang
dilakukan pompa terhadap input kerja aktual pompa.
(HHP=Hydraulic Horse Power, BHP = Brake Horse Power)
HHP
Efisiensi pompa x 100 %
BHP
Hubungan antara head dengan pressure
Head ( ft ) x SG
Pressure (psi)
32
2.31
Total Dynamic Head
Total Dynamic Head ini umum disingkat dengan TDH. Terdiri dari dua
jenis head :
Suction head adalah head yang bekerja dari permukaan tangki hisap
sampai dengan centerline pompa. Secara matematis, dirumuskan dengan:
Suction lift adalah dimana posisi tangki hisap berada lebih rendah/
dibawah centerline pompa.(Gambar B)
Gambar A Gambar B
34
Sistem Discharge terbagi menjadi dua :
Discharge dengan posisi tangki buang di bawah centerline pompa.(Gambar A)
Gambar A Gambar B
35
Net Positive Suction Head (NPSH)
Kavitasi akan terjadi bila static pressure suatu aliran zat
cair turun sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.
36
NPSH available (NPSHa)
Adalah perbedaan antara Total Suction Head liquid
pada sisi isap pompa dengan tekanan uap jenuh liquid
yang dipompa pada temperatur pemompaan.
37
NPSH requirement (NPSHr)
Tekanan terendah di dalam pompa biasanya terdapat di suatu
titik dekat setelah sisi masuk sudu impeller, dimana tekanannya
lebih rendah dari pada tekanan pada lubang isap pompa.
Agar tidak terjadi penguapan fluida cair di dalam pompa, maka
besarnya tekanan fluida cair pada lubang isap pompa dikurangi
dengan penurunan tekanan fluida cair di dalam pompa harus
lebih tinggi dari tekanan uap fluida cair pada temperatur
pemompaan.
Head tekanan yang besarnya sama dengan penurunan tekanan
ini disebut NPSHr.
Syarat tidak terjadi kavitasi pada pompa :
NPSHa > NPSHr
38
EXERCISE
1. Air pada temperatur 303 K mengalir dengan kecepatan 10 gal/menit di
dalam pipa yang memiliki Inside Diameter (ID) 2,067 in. Tentukan
bilangan Reynold dalam satuan English dan SI.
2. Minyak mentah dengan densitas 892 kg/m3 mengalir dalam pipa seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Minyak mentah masuk melalui
pipa 1 dengan debit1,388 x 10-3 m3/s. Aliran terbagi sama besar pada
pipa 3. Diketahui Schedule Number pipa 40. Tentukan:
a. Laju alir massa (m) pada pipa 1 dan 3
b. Kecepatan rata-rata fluida (v) pada pipa 1 dan 3
39
3. Air dengan densitas 998 kg/m3 mengalir secara steady dengan laju
alir massa konstan di dalam pipa pada diameter yang sama.
Tekanan masuk fluida di dalam pipa 68,9 kN/m2, pipa tersebut
dihubungkan dengan pompa yang memberikan energi actual pada
fluida yang mengalir di dalam pipa sebesar 155,4 J/kg . Pada
bagian keluaran dari pipa memiliki perbedaan elevasi sebesar 3,05
m lebih tinggi dari pada ujung inlet pipa dan tekanan 137,8 kN/m2.
Bilangan Reynold fluida yang mengalir di dalam pipa tersebut
lebih dari 4000. tentukan total Frictional Loss di dalam sistem
pipa tersebut.
40
4. Pompa mengalirkan 69,1 gal/min larutan dengan densitas 114,8 lb/ft3
dari suatu tangki terbuka melalui pipa dengan Inside Diameter (ID)
pada suction line pompa sebesar 3,068 in. Aliran fluida pada discharge
pompa melalui pipa dengan Inside Diameter (ID) 2,067 in menuju ke
tangki penyimpanan terbuka. Bagian akhir dari discharge line
memiliki ketinggian 50 ft lebih tinggi dari permukaan cairan di dalam
tangki umpan. Friction loss pada sistem perpipaan sebesar 10 ft.lb
force/lb mass. Tentukan besarnya tekanan yang diberikan oleh pompa
dan berapa horsepower dari pompa jika efisiensi dari pompa adalah
sebesar 65%. Diketahui aliran fluida dalam pipa adalah turbulen.
41
FRICTION LOSSES IN EXPANSION,
CONTRACTION, AND PIPE FITTINGS
42
2. Sudden contraction losses
43
44
3. Losses in fittings and valves
45
4. Frictional losses in mechanical energy balance equation
The frictional losses from the friction in the straight pipe (Fanning friction),
enlargement losses,contraction losses, and losses in fittings and valves are
all incorporated .
46
47
5. An elevated storage tank contains water at 82,20 C. It is desired to
have a discharge rate at point 2 of 0.223 ft3 /s. What must be the
height H in ft of the surface of the water in the tank, relative to the
discharge point? The pipe used is commercial steel pipe, schedule
40, and the lengths of the straight portions of pipe shown,
48
6. Water at 200 C is being pumped from a tank to an elevated tank at
the rate of 5 x 10-3 m3 /s. All of the piping is 4-in, schedule 40 pipe.
The pump has an efficiency of 65%. Calculate the kW power needed
for the pump.
49
Klasifikasi pompa
50
4. Centrifugal
Pump
51
Pompa sentrifugal disebut Head Pump, dengan
kecepatan yang konstan pompa sentrifugal akan
memberikan total head tertentu dalam feet.
Ketika densitas cairan yang dipompakan berubah, pompa
sentrifugal akan mengeluarkan cairan pada tekanan yang
berbeda (pompa sentrifugal menjaga head tetap konstan).
Umumnya digunakan untuk kapasitas besar dengan head
yang sedang.
Pompa sentrifugal beroperasi pada putaran tinggi
(sampai 3500 rpm) dan kurang cocok untuk cairan yang
kental atau cairan yang abrasif.
52
Centrifugal Pumps
Bagaimana pompa sentrifugal bekerja??
• Prinsip kerja pompa sentrifugal yaitu tekanan
dibangkitkan dengan gaya sentrifugal yang bekerja
pada fluida.
54
Chemical Process Equipment
55
Centrifugal Pumps
1. Impeller
• Bagian utama yang menghasilkan
percepatan sentrifugal untuk fluida.
• Jumlah impeller = jumlah dari pump
stages
• Impeller berfungsi untuk mengubah energi
mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya
56
Centrifugal Pumps
2. Casing
57
Centrifugal Pumps
3. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir
(torque) dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar
lainnya.
4. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan
pada impeller.
58
Axial Pump
•Posisi suction dan discharge
pada axial pump berada pada
satu garis, atau saling sejajar
satu sama lain.
68
Kurva Karakteristik Pompa Centrifugal
Untuk pompa centrifugal yang beroperasi pada kecepatan konstan, laju aliran yang melalui pompa adalah bergantung pada
perbedaan tekanan atau head pada pompa. Semakin rendah head pompa, semakin tinggi laju aliran. Buku manual untuk
pompa spesifik biasanya mengandung kurva laju aliran pompa versus head pompa yang disebut kurva karakteristik pompa.
Setelah pompa diinstalasi pada sistem, pompa biasanya diuji untuk menjamin bahwa laju aliran dan head pompa berada
dalam spesifikasi yang dibutuhkan. Tipikal Kurva karakteristik pompa centrifugal ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan kurva karakteristik pompa yang harus didefinisikan. Shutoff head adalah head
maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa centrifugal yang beroperasi pada kecepatan tertentu. Pump runout adalah
aliran maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa centrifugal tanpa merusak pompa. Pompa centrifugal harus didesain
dan dioperasikan serta dilindungi dari kondisi pump runout atau operasi pada shutoff head.
5. Positive
Displacement
Pump
70
POSITIVE DISPLACEMENT
PUMP
Positive Displacement Pump adalah pompa dimana untuk
menaikkan tekanan fluida dengan cara memperkecil volume
ruangan fluida (fluida dimampatkan/ditrap oleh elemen-
elemen pompa).
Positive Displacement Pump disebut pressure pump ,
dengan power supply tertentu positive displacement pump
akan memberikan tekanan keluaran maksimum.
Ketika densitas cairan yang dipompakan berubah, positive
displacement pump akan memompakan cairan pada head
yang berbeda, sedangkan tekanannya konstan.
Biasa digunakan untuk service flow kecil , tapi pressure
cukup tinggi.
71
Positive Displacement Pumps
I. Rotary pump
• Tekanan dibangkitkan dengan gerakan memutar dan menekan dari
suatu part atau bagian dari pompa.
72
1. Gear Pump
Pemindahan cairan berdasarkan adanya perputaran roda gigi
(gear) terhadap rumah pompa.
73
Pompa roda gigi dapat menghasilkan tekanan yang tinggi
sampai 350 bar. Karena itu pompa harus mempunyai
pengaman terhadap tekanan lebih yang tidak diperbolehkan
pada saluran tekan.
74
75
2. Lobe Pump
Selain gear pump, contoh lain dari rotary pump adalah lobe pump.
Cara kerjanya sama dengan gear pump, tetapi bentuk gear atau
roda giginya diganti dengan lobe.
76
77
3. Sliding Vane Pump
Pompa jenis ini , terdiri dari : rotor, sliding vane yang menempel
pada rotor dan eccentric casing.
Pada suction pompa, rotor berputar cepat sehingga vane
mendorong liquid menuju discharge line.
78
4. Tubing Pump
Pompa jenis ini , terdiri dari sejumlah roller yang terhubung dengan rotating cam yang menempel pada penggerak pompa.
Liquid masuk melalui suction, kemudian liquid yang berada di dalam tubing ditekan oleh roller (dikarenakan oleh putaran
cam) menuju discharge pompa.
Karena rate yang relative kecil, pompa ini digunakan untuk mengambil sample khususnya untuk bahan yang bersifat toxic
atau corrosive liquid.
Keutamaan pompa ini adalah liquid tidak kontak dengan bagian-bagian pompa.
79
80
5. Screw Pump
SINGLE SCREW
Pompa jenis ini menggunakan putaran screw untuk mendorong liquid menuju discharge.
Ketika screw berputar, terbentuk cavity (rongga) di dalam pompa, sehingga liquid tersebut
terbawa ke dalam cavity tersebut dan akan bergerak (progression) menuju discharge.
Pompa jenis ini dapat mentransfer viscous liquid seperti heavy oil.
81
82
5. Screw Pump
DOUBLE SCREW
Liquid masuk dari suction dan
bergerak menuju ujung casing,
sehingga liquid trap antara casing
dan screw.
Dengan pergerakan screw, fluida
akan bergerak dari ke dua ujung .
83
5. Screw Pump
TRIPLE SCREW
Perpindahan liquid karena gerakan berputar dari suatu screw.
Pada fixed-displacement jenis rotary, fluida diangkut secara aksial dengan aksi dari tiga moving parts, satu power rotor dan 2 idle rotor.
Power rotor adalah satu-satunya driven element, yang mempunyai shaft yang diperpanjang sampai keluar casing dan dihubungkan dengan
motor elektrik. Dua rotor yang idle digerakkan oleh power rotor melalui aksi dari meshing threads atau screw.
Line suplai berada di bagian tengah untuk beberapa pompa. Fluida memasuki suction port, yang terbuka ke suatu chamber/ kamar pada
kedua ujung screw.
84
5. Screw Pump
TRIPLE SCREW
Ketika screw tersebut berputar,
fluida mengalir antara thread, dan
thread kemudian membawa
fluida sepanjang housing pompa
menuju ke discharge port pada
center pompa yang satu lagi.
85
Positive Displacement Pumps
II. Reciprocating pump
• Prinsip kerjanya yaitu tekanan suatu liquid
dibangkitkan dengan gerakan bolak-balik dari
elemen pompa.
• Gerak bolak-balik diperoleh dari gerak rotasi
driver dengan melalui crankshaft dan connecting
rod.
• Membutuhkan valve dalam pengoperasiannya.
• Dapat digunakan untuk mengalirkan cairan yang
sangat kental.
86
1. Piston Pump
•Pompa yang digerakkan oleh maju mundurnya piston di
dalam sebuah silinder, sehingga cairan yang diangkut
berpindah tempat.
87
• Pada pompa piston sederhana, piston menyedot aliran
sewaktu aliran mundur dan menekannya pada aliran maju.
88
89
2. Diaphragm Pump
•Diaphragm adalah suatu lempeng yang terbuat dari bahan
elastis yang dijepit disekelilingnya.
90
91
Salah satu karakteristik dari pompa reciprocating adalah pulsating flow
(alirannya berdenyut). Hal ini dapat merugikan karena pada beberapa proses,
diperlukan flow yang sifatnya stabil.
Gas chamber-nya dipasang pada bagian discharge dan didalamnya berisi gas.
Gas yang digunakan biasanya adalah inert gas .
92
Gambar di samping adalah gambar
pompa piston dengan pulsation
dampeners.
Saat piston mendorong liquid, gas
dalam chamber akan ditekan,
sehingga kenaikan pressure yang
tiba-tiba dalam line discharge
dapat diminimalkan. Karena
tekanan gas dalam chamber akan
meredam kenaikan pressure liquid
akibat dorongan piston tersebut.
Sedangkan saat piston membalik, gas akan memuai
melawan liquid, dan gas akan mendorong liquid masuk ke
line discharge. Dengan begitu, akan didapatkan aliran hilir
yang kontinyu dari pompa.
93
6. Penyakit Pompa
94
Kavitasi
Kavitasi akan terjadi apabila NPSH available < NPSH required.
Pada kondisi di atas, maka tekanan pada suction pompa lebih
rendah dari vapor pressure liquid pada temperatur pemompaan.
Sebagai akibatnya, maka liquid yang masuk ke suction akan
menguap atau flash menjadi bubbles atau gelembung. Selanjutnya
bubbles tersebut akan memasuki area dimana impeller berputar
dengan cepat, lalu akan terjadi kenaikan pressure dengan sangat
drastis dan cepat, sehingga bubbles tersebut akan pecah.
Fenomena ini dikenal dengan kavitasi.
95
Usaha untuk mengurangi Kavitasi
1. Menempatkan pompa serendah mungkin (terhadap suction
level) atau menaikkan tekanan sumber (suction).
2. Pipa suction sependek mungkin
3. Mendinginkan cairannya sehingga akan menurunkan tekanan
uapnya.
4. Kecepatan fluida di bagian pipa suction lebih rendah
5. Kurangi friction loses pada bagian suction.
96
K
L
7. Operasi Seri dan
Pararel
98
Operasi Seri Pararel dengan Karakteristik
Pompa Sama
Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan
satu pompa saja,maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang
disusun secara seri atau paralel.
SUSUNAN SERI
Bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh satu
pompa, maka dapat digunakan lebih dari satu pompa yang disusun
secara seri.
Penyusunan pompa secara seri dapat digambarkan sebagai berikut :
99
SUSUNAN PARAREL
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang
tidak dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa
cadangan yang akan dipergunakan bila pompa utama rusak/diperbaiki.
Penyusunan pompa secara paralel dapat digambarkan sebagai berikut :
100