Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019/2020

A. HUKUM COULOMB

Fisikawan perancis Charles coulomb (1736-1806) mengukurgaya-gaya listrik diantara


benda-benda bermuatan dengan menyelidiki gaya elektrik dengan mengunakan timbangan torsi,
yang diciptaknnya sendiri. Pada tahun 1768, melalui percobaan, coulomb mendapatkan bahwa
muatan-muatan sejenis akan menimbulkan efek tarik menarik (atraktif) dan benda yang berlainan
jenis akan saling menolak atau (refulsif). Gaya tarik /tolak ini berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antar benda/muatan dan bersebanding dengan besarnya muatan tersebut.

Pada percobaan Coulomb jari-jari bola yang bermuatan jauh lebih kecil dibandingkan jarak
antar keduanya sehingga bola bermuatan dapat dianggap sebagai muatan titik. Hasil dari
percobaan-percobaan Coulomb dan hal-hal lain menyangkut gaya yang dilakukan suatu muatan
titik terhadap muatan titik lainnya ditanyakan dalam hokum Coulomb. Gaya yang dilakukan oleh
suatu muatan titik pada muatan lainnya bekerja sepanjanggaris yang menghubungkan kedua
muatan tersebut. Besarnya gaya hukum Coulomb berbanding lurus dengan kedua muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak .

Dari percobaan Coulomb,terdapat beberapa sifat-sifat gaya listrik diantara dua partikel
bermuatan diam.

 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r diantara kedua partikel dan arahnya adalah
sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel tersebut;
 Sebanding dengan muatan q1 dan q2 pada kedua partikel;
 Tarik menarik jika muatan-muatannya berbeda tanda dan tolak menolak jika muatan-
muatannya memiliki tanda yang sama.
 Merupakan gaya konservatif

Pada tahun1768,melalui sebuah percobaan, Coulomb mendapatkan bahwa muatan-


muatan sejenis akan menimbulkan efek tarik-menarik (atraktif) dan benda yang berlainan
jenis akan saling menolak (repulsif). Gaya tarik/tolak ini berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antar benda/muatan dan sebanding dengan besarnya muatan benda tersebut

B C

Gb 1.1Struktur Torsion Balance yang Digunakan Coulomb


UntukMenghitunghubungan Gaya Elekstrostatikdenganjarak dan
besarnyamuatan.

Perangkat yang digunakan Coulomb disebut ”Torsion Balance” yang terdiri dari dua
bola bermuatan A dan B. Bola dapat berputar dan memuntir benang serat. Dan bola B
merupakan bola yang tidak bisa bergerak sedangkan C merupakan pengimbang bola A.
Gaya elektrostatik timbul ketika bola bermuatan B seperti pada gambar 1.1 di atas
mendekati muatan A . Jika muatannya sejenis muncul gaya elektrostatik sehingga batang A-
C berputar. Besarnya gaya elektrostatik sebanding dengan putaran dari pasangan bola AC.
Putaran ini, melalui serat (fiber) ringan D yang terukur melalui semacam busur E.

Ketika besarnya muatan B diperbesar dengan diberi muatan tambahan atau diperkecil
dengan cara megalirkan muatannya ketanah, Coulomb mengamati bahwa (dengan melihat
skala di E) puntaran menjadi besar ketika muatan ditambah dan menjadi kecil ketika muatan
dikurangi. Hal ini menunjukkan bahwa gaya elektrostatik sebanding dengan besar masing-
masing muatan. Sehingga Coulomb merumuskan bahwa :

F ∝ Q A QB

1
Selanjutnya ketika coulomb mengatur jarak antar muatan A atau B mengamati bahwa
puntiran menjadi besar ketika jaraknya dekat dan menjadi kecil ketika jaraknya lebih jauh dan
menyimpulkan bahwa gaya elektrostatik ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak:

QA QB
F∝
r2

Jadi Coulomb yang menyimpulkan bahwa gaya F yang diberikan oleh satu benda kecil
bermuatan kepada benda bermuatan kedua sebanding dengan hasil kali muatan benda pertama q1
dengan muatan benda kedua q2 dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r diantaranya dari
hasil pengamatan hukum Coulomb dapat dinyatakan sebagai persamaan yang menghasilkan
besar gaya listrik ( yang terkadang disebut gaya Coulomb ) diantara dua muatan titik:

Q1 Q2
F=K
r2

Dimana k adalah konstanta pembanding. Satuan SI untuk muatan adalah Coulomb (C).
defenisi yang tepat untuk satuan Coulomb saat ini dinyatakan dalam suku-suku arus listrik dan
medan magnet. Pada satuan SI ,konstanta K dalam hokum Coulomb memiliki nilai:

K= 8,99 x 109 N.m2/C2

Atau

K=9,0 x 109 N.m2/C2

Konstanta tersebut dapat ditulis dalam bentuk :

1
k=
4 π ϵ0

Dimana kontanta ϵ 0dikenal saebagai permitivitas ruang bebas memiliki nilai:

ϵ 0=8,8542 ×10−12 C2 / N .m2

Jadi, 1C adalah muatan yang jika diletakkan pada masing-masing benda titik benda yang
berjarak m 1,0 m akan mengakibatkan setiap benda akan memberikan gaya sebesar (9,0 x

2
109N.m2/C2 )(1,0C)(1,0 C)/(1,0 m)2 =9,0 x 109 N terhadap benda yang kedua. Gaya ini sangat
besar, hampir sama dengan berat satu juta ton. Maka jarang sekali menemukan muatan yang
besarnya mencapai 1 Coulomb.

Muatan yang dihasilkan dengan menggosok benda biasa ( seperti sisir atau penggaris )
biasanya sekitar 1 mikrocoulomb (μC=10-6C ) atau lebih kecil lagi. Benda yang membawa
muatan positif akan kekurangan elektron, sedangkan benda yang bermuatan negative akan
kelebihan elektron. Muatan pada satu elektron ditentukan sekitar 1,602 x 10-19 C dan tandanya
negatif. Ini merupakan muatan terkecil yang diketahui, dan karena sifatnya yang fundamental,
maka diberi symbol. Ketika muatan kedua( Q2 diletakkan di muatan pertama, maka Q2 akan
mengalami gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik (titik p).Medan listrik pada titik p
dianggap berinteraksi langsung dengan muatan Q2 untuk menghasilkan gaya pada Q2.

e=1,6022 x 10-19C=1,6 x 10-19C

Hukum Coulomb tampak serupa dengan hokum gravitasi universal yaitu :

yang menyatakan gaya gravitasi yang dikerahkan kepada massa m1 kedapa massa m2 .Keduanya
merupakan hukum yang berbanding terbalik dengan kuadrat. Keduanya juga memiliki masing-
masing benda massa untuk gravitasi,muatan listrik untuk listrik.Dan keduanya bekerja dari jarak
jauh ( artinya, tidak perlu terjadi sentuhan ).Perbedaan utama antara kedua hokum ini adalah
gravitasi selalu merupakan gaya tarik menarik sementara gaya elektrik bias tarik-menarik atau
tolak – menolak. Muatan listrik terdiri atas dua jenis, positif dan negatif, sedangkan massa
gravitasi selalu bermuatan positif.

Secara matematis hukum Coulomb dapat dituliskan :

Q1 Q2 1 Q1 Q2
F=K =
r2 4 π ϵ0 r 2

Keterangan :

1
K =konstantapembanding yang besarnya ≈9 x 109
4 π ϵ0

3
F = gaya Coulomb (N)
Q1 =muatanpertama (C)
Q2 = muatankedua (C)
r =jarakantaramuatan ( m )
ϵ 0= permintivitas ruang hampa 8,8542×10−12 C 2 /N . m 2

Gaya listrik dapat bekerja melalui ruang dan menghasilkan suatu pengaruh saat tidsak
terjadi kontak fisik diantar benda-benda yang saling berinteraksi. Medan gravitasi g pada suatu
titik didalam ruang sama dengan gaya gravitasi Fg yang bekerja pada partikel uji bermassa m di
bagi dengan massanya :

Fg
g=
m

Pada saat menggunakan hukum Coulomb, gaya adalah besaran vektor sehingga harus
dengan tepat. Hukum gaya listrik yang diberikan oleh muatan q1 terhadap muatan q2,
dilambangkan dengan dalam bentuk vektor, adalah:

q1 q2
F=k e r^
r2

Dimana r^ adalah vektor satuan yang arah dari q1 ke q2, gaya listrik q2 terhadap q1 memiliki
besar yang sama dengan gaya yang dihasilkan oleh q1 pada q2 namun dengan arah yang
berlawanan, Sama dengan hukum III newton. Tanda-tanda tersebut menjelaskan arah relatif gaya
tetapi tidak menunjukkan arah mutlaknya. Hasil negatif menandakan gaya tarik-menarik, jadi
setiap muatan mengalami gaya yang mengarah ke muatan lainnya. Maka gaya pada salah satu
muatan memiliki arah relatif kemuatan lainnya. Hasil positif menunjukkan gaya tolak-menolak
di mana masing-masing muatan mengalami dorongan untuk menjauh dari lainnya.

4
Dua muatan titik yang dipisahkan oleh jarak r menimbulkan gaya yang bekerja satu sama
lain, yang ditentukan oleh hukum coulomb gaya F21 yang dikerjakan oleh q2 pada q1 memiliki
besar yang sama dan arah berlawanan dengan gaya F12 yang dikerjakan q1 pada q2 saat kedua
muatan memiliki tanda yang sama gayanya tolak menolak dan saat kedua memliki tanda yang
berbeda, gayanya tarik menarik.Arah mutlak gaya dalam ruang tidak hanya ditentukan oleh
tanda q1q2 suatu gaya yang bekerja pada suatu muatan tunggal berarah positif atau negatif pada
sautu sumbu koordinat bergantung pada lokasi dari muatan yang satunya. Oleh karena itu gaya
resultan pada setiap muatan akan sam dengan jumlah vektor yang dihasilkan oleh masing-masing
muatan tersebut.

Contoh soal
1. Dua muatan titik yang sejenis dan sama besar QA = QB = 10-8 C berada pada jarak 10 cm
satu dari yang lain. Jika 14πϵo = 9 x 109 Nm/C2, maka gaya tolak yang dialami kedua
muatan itu adalah ….

Pembahasan

Q A QB
F=k
r2

1.10−8 ×1. 10−8


F=9. 109 ×
(10 ×10−2 )2

9.10−7
F=
1.10−2

5
F=9. 10−5 N

2. Dua muatan listrik terpisah sejauh 40 cm. Kuat medan listrik dan arah medan listrik pada
titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan adalah…

Pembahasan

Andaikan titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan adalah titik P.


Diketahui :
Muatan A(q A )=−2 μ ∁=−2 ×10−6 coulomb
−6
MuatanB ( q B )=+ 4 μ ∁=+ 4 ×10 coulomb
−1
Jarak antara muatan A dan titik P ( r AP )=20 cm=0,2=2 ×10 meter
−1
Jarak antara muatan B dan titik P ( r BP ) =20 cm=0,2=2× 10 meter

Ditanya :
besar dan arah medan listrik pada titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan (titik
P)
Jawab :
Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan A pada titik P :

qA 9 2× 10−6
E A =K =9 ×10
r 2AP
2

2 ×10−1

18× 1 03 5
EA= =4,5 ×10
4 ×10−2

Muatan A negatif sehingga arah medan listrik menuju muatan A (ke kiri).
Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan B pada titik P :

6
qB 9 4 × 10−6
E B=K =9 ×10
r 2BP
2

2× 10−1

36 ×1 03 5
E B= −2
=9 ×10
4 × 10

Muatan B positif sehingga arah medan listrik menjauhi muatan B (ke kiri).
Resultan medan listrik pada titik A :
EA  dan EB searah karenanya dijumlahkan.
E = EA + EB
E = (4,5 x 105) + (9 x 105)
E = 13,5 x 105 N/C
Arah medan listrik adalah menuju muatan A dan menjauhi muatan B (ke kiri).

3. Muatan listrik +Q1 = 10 mikro Coulomb, +Q2 = 50 mikro Coulomb dan Q3 terpisah
seperti pada gambar. Agar gaya listrik yang bekerja di muatan Q 2 = nol maka muatan
Q3 adalah…

Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q1) =  +10 μC = +10 x 10-6 Coulomb
Muatan 2 (q2) =  +50 μC = +50 x 10-6 Coulomb
Jarak antara muatan 1 dan 2 (r12) = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
Jarak antara muatan 2 dan 3 (r23) = 6 cm = 0,06 m = 6 x 10-2 m
Resultan gaya listrik pada muatan 2 (F2) = 0
Ditanya : muatan 3 (q3)
Jawab :
Gaya listrik pada muatan 2 adalah resultan gaya listrik antara muatan 1 dan 2 dengan gaya
listrik antara muatan 2 dan 3.Gaya listrik antara muatan 1 dan 2 :

7
q 1 q2
F 12=k
r 212

( 10 ×10−6 ) ( 50 ×10−6 ¿ ¿ ) k 500× 10−12


F 12=k = = k (125)( 10−12) ( ×10−4 )
2×10−2 4 ×10−4

F 12=¿ k ( 125 x 10−8)

Muatan 1 positif dan muatan 2 positif sehingga arah F 12 adalah menuju muatan 3(ke kanan)

Gaya listrik antara muatan 2 dan 3

q2 q3
F 23=¿ k
r 223

50× 10−6 q3 k 50× 10−6 q 3


F 23=¿ k 2 =
6 ×10−2 36 ×10−4

Muatan 2 positif dan muatan 3 positif sehingga arah F 23adalah menuju muatan 1 (ke kiri)

Resultan gaya listrik pada muatan 2 = 0 :

Arah F 12ke kanan dan arah F 23ke kiri

F 23- F 12= 0

F 23= F 12

k 50× 10−6 q 3
−4
k (125 x 10−8)
36 ×10

k 50× 10−2 q3
k (125 x 10−8)
36

k(50 x 10−2 ¿(q 3 ¿ = k ( 4500 x 10−6 )

(50)(q 3) = 4500 x 10−6

8
q 3= 90 x 10−6

B. INTENSITAS MEDAN LISTRIK

Fenomena elektrostatik dapat dijelaskan melalui interaksi gaya Coulomb seperti di atas,
yaitu dari sudut pandang pengaruh sebuah muatan listrik terhadap muatan lainnya. Cara lain
untuk menjelaskan gejala elektrostatik ini adalah dengan konsep medan. Seringkali, dalam
aplikasi medan listrik lebih penting dan lebih mudah diukur. Dengan konsep medan, kita
memandang sebuah muatan listrik q sebagai sumber yang memancarkan pengaruh listrik
kesegala arah. Pengaruh listrik ini dinamakan medan (field). Medan listrik ini akan
mempengaruhi muatan listrik lain q’ yang berada di sekitarnya, sehingga akan tertarik atau
tertolak, bergantung dari jenis muatannya. Atau dengan kata lain muatan q’ akan mengalami
gaya Coulomb. Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan di mana pengaruh listrik masih
berpengaruh pada muatan lain. Medan listrik di suatu titik sejauh r dari muatan q adalah :

Untuk muatan q positif, medan listrik digambarkan sebagai garis-garis yang keluar dari
muatan sumber sebagaimana ditunjukkan.

Beberapa catatan penting mengenai medan listrik adalah :

1. Persamaan (2) hanya berlaku untuk muatan titik


2. Pusat system koordinat ada pada muatan sumber q
3. Satuan yang dipakai adalah dalam sistem MKS
4. Hanya berlaku untuk muatan dalam medium vakum atau udara

Adanya muatan listrik di dalam ruang akan menyebabkan setiap muatan listrik yang ada di
dalam ruangan itu mengalami gaya elektrostatika Coulomb, yaitu yang menurutkan hukum
Coulomb di atas. Oleh sebab itu dikatakan bahwa muatan listrik akan menimbulkan medan listrik
disekitarnya. Medan listrik dikatakan kuat apabila gaya pada muatan listrik di dalam ruangan
bermedan listrik itu besar. Tetapi gaya coulomb itu besar terhadap muatan listrik yang banyak

9
sehingga didefinisikan kuat medan listrik sebagai gaya pada satu satuan muatan listrik. Jadi dari
hukum Coulomb di atas, kuat medan listrik oleh titik muatan listrik q adalah:

Medan listrik memiliki garis gaya, yang disebut garis gaya medan listrik. Garis gaya
medan listrik bukanlah besarannya melainkan suatu abstrak atau gambaran yang menyatakan
arah medan listrik di berbagai tempat di dalam ruang bermedan listrik, dan polanya menyatakan
distribusi arah medan listrik .Arah medan listrik setempat, yaitu pada arah garis gaya di tempat
itu, sudah tentu menyinggung garis gaya ditempat tersebut. Pada hakikatnya memang setiap titik
pasti dilalui suatu garis gaya, sehingga garis–garis gaya akan memenuhi seluruh ruangan. Tapi
bila semua garis gaya kita gambarkan, maka system pola garis gaya tersbut tidak akan tampak.
Oleh sebab itu kita harus membatasi jumlah garis gaya yang dilukis, misalnya sebanyak muatan
yang memancarkannya. Artinya, banyak garis gaya yang digambarkan, yang memancar dari titik
muatan listrik q adalah juga sebanyak q saja, agar pola system garis gaya itu terlihat, yang
kecuali menyatakan distribusi arah medan listrik juga memperlihatkan distribusi kuat medan
listrik dimana yang bagian garis gayanya rapat, medan listriknya juga rapat. Untuk medan listrik
oleh titik muatan q, menurut hukum coulomb, kuat medan listriknya berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya. Tetapi dengan melukis sebanyak q garis gaya yang memancarkan radial merata
dari titik muatan q, suatu permukaan bola berjari–jari r yang berpusat di q akan ditembus tegak
lurus flux garis gaya φ yang sebanyak q, yaitu φ sama dengan q, sehingga rapat garis gaya yang
didefinisikan sebagai banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan luas permukaan tegak
lurus pada permukaan bola itu.

Rumus : 

∅ q
σ= = =ϵE=D
4 π r 4 π r2
2

D disebut sebagai induksi elektrik. Jadi induksi elektrik setempat diberikan oleh rapat flux
garis gaya medan listrik ditempat itu yaitu : D=σ Yang berarti kuat medan listrik setempat
sebanding dengan rapat flux garis gaya medan listrik ditempat itu. Dengan definisi serta

10
pengertian garis gaya medan listrik seperti yang diutarakan di atas, maka garis gaya tersebut
memiliki sifat–sifat sebagai berikut :

a. Tidak berpotongan satu sama lain


b. Kontinu
c. Seolah–olah ditolak oleh muatan positif dan ditarik oleh muatan negatif.

Seorang ilmuan inggris Michael Faraday ( 1791 -1867).yang mengembangkan hokum


gravitasi dengan menggunakan ide Medan ( field) pada kasus listrik.Menurut Faraday suatu
medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar keseluruh ruang. Konsep medan
dikembangkan oleh Michael Faraday (1791-1867) dalam konteks gaya listrik. Dalam pendekatan
ini medan litrik dikatakan berada di daerah ruang disekitar suatu benda bermuatan yang disebut
dengan muatan sumber. Saat benda bermuatan lainnya muatan uji memasuki medan listrik, gaya
listrik akan bekerja pada benda tersebut.Sebagai contoh,dimana uji positif yang kecil atau Q0
diletakan didekat benda kedua yang mengandung muatan positif Q yang jauh lebih besar
ditetapkan medan listrik yang disebabkan oleh adanya muatan sumber pada lokasi muatan uji
adalah gaya listrik pada muatan uji per satuan muatan atau,secara lebih spesifik.

Vektor medan listrik atau intensitas medan listrik ( E ) pada suatu titik dalam ruang
didefenisikan sebagai gaya listrik F yang bekerja pada muatan uji positif Q 0 yang diletakkan
pada titik tersebut dibagi dengan muatan ujinya.

Perhatikan bahwa E adalah medan yang dihasilkan oleh muatan atau distribusi muatan
yang terpisah dari muatan uji-E bukanlah medan yang dihasilkan oleh muatan uji itu sendiri.
Perhatikan juga bahwa adanya medan listrik adalah karena sifat dari sumber dari medan itu
sendiri. Keberadaan muatan uji bukan merupakan penyebab timbulnya medan listrik. Muatan uji
berfungsi sebagai pendeteksi adanya medan listrik.

Dapat ditulis ulang dengan persamaan :

F e =qE

11
Dimana symbol umum q untuk melambangkan muatan. Persamaan ini menghasilkan gaya
pada partikel bermuatan yang diletakan dalam medan listrik. Jika q positif, maka gaya memiliki
arah yang sama dengan medannya. Jika q negatif, maka gaya dan medan memiliki arah yang
berlawanan persamaan yang bersesuaian untuk partikel bermassa yang diletakkan medan
gravitasi, F g=mg.

Tabel 1.1 memperlihatkan besar medan listrik yang berbeda- beda dari berbagai sumber.

Nilai medan listrik

Sumber E(N/C)

Tabung cahaya fluoresens 10

Atmosfer (pada cuaca cerah) 100

Balon yang digosokkan kerambut 1.000

Atmosfer (pada saat badai) 10.000

Mesinfotocopi 100.000

Kilatan cahaya diudara >3.000.00

Didekat electron atom hydrogen 5 x 1011

Vektor E memiliki satuan SI newton per coulomb (N/C). arah E, adalah gaya muatan uji
positif saat ditempatkan di dalam medan. Kita nyatakan bahwa terdapat suatu medan listrik
pada suatu titik jika muatan uji pada titik tersebut mengalami gaya listrik.Kektika besar
dan arah medan listrik pada suatu titik diketahui, gaya listrik yang bekerja pada sembarang
partikel bermuatan yang diletakkan pada titik tersebut akan dapat dihitung dengan
memperlihatkan besar medan listrik yang berbeda- beda dari berbagai sumber.

Untuk menghitung medan listrik yang dihasilkan oleh distribusi muatan kontinu, kita
membagi distribusi muatan tersebut menjadi elemen-elemen kecil, masing-masing mengandung

12
satu muatan kecil Δq. Jadi, medan listrik yang disebabkan oleh distribusi muatan kontiniu adalah
jumlah vector dari medan-medan ΔE, yang terdiri atas seluruh elemen-elemen Δq dari distribusi
muatan tersebut.

Medan listrik yang disebabkan oleh satu elemen muatan bermuatan Δq adalah

∆q
∆ E=k e r^
r2

Dengan r adalah jarak dari elemen muatan dan r^ adalah vektor satuan yang mengarah dari
elemen tersebut. Medan listrik total yang disebabkan oleh seluruh elemen dalam distribusi
muatan tersebut kira-kira adalah

∆ qi
E ≈ k e∑ r^i
i r 2i

Di mana indeks I mengacu pada elemen ke-I dalam distribusi muatan. Oleh karena
distribusi muatannya dimodelkan kontinu, medan total dengan Δq mendekatin nol adalah

∆ qi dq
E=k e lim ∑ r^i=k e∫ 2 r^
2
∆ q1→ 0 i r i r

Dimana integrasi dilakukan terhadap seluruh distribusi muatan. Ini merupakan operasi
vektor dan harus diperlakukan sebagaimana semestinya.

Konsep rapat muatan dengan notasi sebagai berikut :

 Jika muatan Q terdistribusi secara merata pada keseluruhan volume V, rapat muatan
volume ρditentukan oleh:
Q
ρ≡
V
Dimana ρ memiliki satuan coulomb per meter persegi (C /m¿ ¿3

 Jika muatan Q terdistribusi secara merata pada permukaan seluas A, rapat muatan
permukaan σ ditentukan oleh:
Q
σ≡A

13
dimana σ memiliki satuan coulomb per meter persegi((C /m2)

 Jika muatan Q terdistribusi secara merata di sepanjang garis dengan Panjang l, rapat
muatan linierλditentukan oleh

Q
λ≡
l

Dimanaλ memiliki satuan coulomb per meter((C /m).

 Jika muatan terdistribusi secara tidak merata, baik pada suatu volume, permukaan
ataupun garis, maka jumlah muatan dq dalam volume, permukaan, atau Panjang elemen
yang kecil adalah

dq = ρdV dq=σ dA dq=λ dl

Cara paling mudah dalam memvisualisasikan pola-pola medan listrik adalah dengan
menggambarkan garis-garis kurva yang sejajar dengan vektor medan listrik pada titik tertentu
dalam ruang. Garis-garis ini disebut garis-garis medan listrik. pertama kali diperkenalkan oleh
faraday. Garis-garis tersebut berkaitan dengan medan listrik suatu daerah dalam ruang dengan
ketentuan berikut :
 Vektor medan listrik E adalah garis singgung medan listrik pada masing-masing titik.
Garis ini memiliki arah, yang ditandai oleh mata panah, sama halnya dengan vektor
medan listrik.
 Jumlah garis per satuan luas yang melalui permukaan tegak lurus garis-garis ini
sebanding dengan besar medan listrik di daerah tersebut. Sehingga garis-garis medan
akan berada berdekatan saat medan listriknya kuat, dan berjauhan saat medan listriknya
lemah

Permukaan bola berjari-jari r yang konsentris dengan suatu muatan titik dari simetrisnya,
besar medan listrik di seluruh permukaan bola selalu sama jumlah garis N, yang keluar dari
muatan sebanding dengan jumlah garis yang menembus permukaan bola. Jadi, jumlah garis per

14
satuan luas bola adalah N/4 π r 2(luas permukaan bola adalah 4 π r 2). Oleh karena E sebanding
dengan jumlah garis per satuan luas, niali E akan bervariasi sesuai 1/r 2.

Garis-garis medan listrik yang respentatif untuk medan yang disebabkan oleh suatu muatan
titik positif tunggal. Garis-garis medan listrik mempresentasikan medan pada berbagai lokasi.
Garis-garis tersebut tidak mempersentasikan lintasan partikel bermuatan yang bergerak dalam
medan listrik kecuali untuk beberapa kasus yang khusus. Garis-garis medan yang terletak pada
bidang yang mengandung muatan titiknnya. Garis-garisnya sebenarnya mengarah keluar secara
radial dari muatan tersebut kesegala arah. Sehingga, yang tampak bukanlah garis berbentuk
“roda” yang datar, dan harus membanyangkan suatu distribusi garis-garis yang berbentuk bola.
Olehn karena mautan uji positif diletakkan pada medan ini akan ditolak oleh muatan sumber
yang positif, gari-garisnya mengarah menjauhi muatan sumber secara radial. Garis-garis medan
listrik sebagai resepentasi medan yang disebabkan oleh suatu muatan titik negatif tunggal
mengarah ke muatan.

Garis-garis medan listrik bukanlah benda-benda berwujud. Garis-garis tersebut hanya


digunakan sebagai gambaran untuk memberiakn penjelasan kualitatif mengenai medan listrik.
garis-garis dari masing-masing muatan hanya dapat digambarkan dalam jumlah yang terbatas.
Sehingga membuat medan listrik ini seolah-olah terkuintisasi dan hanya terdapat pada bagian
ruang tertentu.

Cara menggambarkan medan listrik sebagai berikut:

 Garis-garis harus bermula dari muatan positif dan berakhir pada mauatan negatif
pada kasus dimana terdapat kelebihan salah satu jenis muatan, beberapa garis akan
bermula atau berakhir pada jarak yang jauhnya tak terhingga.
 Jumlah garis yang digambarkan meninggalkan muatan positif atau mendekatin
muatan negatif sebanding dengan besar muatan.
 Tidak boleh ada garis-garis yang saling medan yang saling berpotongan.

15
Gbr.2.1 garis-garis medan listrik untuk dua muatan titik positif dan garis-garis medan
listrik untuk dua muatan titik yang sama besar tetapi berbeda tanda.

Untuk kuat medan listrik suatu titik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sehingga
dapat dihitung dengan cara menjumlahkan nya kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh masing-
masing muatan dijumlahkan secara vektor.Kuatr medan listrik dititik P secara vektor sebagai
berikut

E=E1 + E2 + E3

Kuat medan listrik dititik P merupakan resultan kuat medan listrik E1 dan E2 yang besarnya
sebagai berikut
EP = √ E21 + E22 +2 E1 E 2 COSα

Besar kecilnya kuat medan listrik disuatu titik dinyatakan dengan kerapatan garis medan
listrik .Kerapatan garis medan listrik disuatu tempat disebut dengan fluks medan listrik.Fluks
medan listrik yang menembus satu-satuan gelas bidang secara tegak lurus sebanding dengan kuat
medan listriknya.Jika sebuah bidang kecil ∆ A

Ditembus oleh garis medan listrik sebesar ∆ ∅ secara tegak lurus,kuat medan listrik di titik
tersebut dunyatakan sebagai berikut

∆∅
E≈
∆ An

16
Indeks pada ∆ A n merupakan komponen ∆ A yang tegak lurus dengan medan listrik E.Untuk
titiktitik yang berada di udara atau ruang hampa,persamaan tersebut dapat ditulis menjadio
sebagai ∅=E A n

Secara umum persamaan itu dapat ditulis sebagai

∅=EA cos ,dengan :

∅=¿Fluks medan listrik (weber atau

E=Kuat medan listrik (N/C)

An=Luas Penampang (m2)

θ =Sudut yang dibentuk oleh bidang dengan garis normal

Kuat Medan Listrik disekitar bola Konduktor

Bila sebuah bola konduktor dengan jari-jari R diberikan muatan listrik,muatan listrik itu
akan tersebar merata pada permukaan bola.Besarnya kuat medan listrik pada bola konduktor
dapat digumakan rumus sebagai berikut:

KQ
E=
R2

Dari gambar ,besarnya kuat medan listrik pada masing-masing titik dinyatakan sebagai berikut :

a.Pada titik yang berada di dalam bola (di titik A),E=0

kq
b.Pada titik yang berada di permukaan bola (di titik B):EB = dimana R=jari-jari bola
R2

17
kQ
c.Pada titik yang berada di luar bola (dititik C ):E c = dimana r=jarak dari pusat bola menuju
r2
titik tersebut.

Contoh Soal

4. Pada partikel yang bermuatan -2,0 x 10-9 C bekerja gaya listrik unifrom sebesar 3,0 x 10
-6
N yang arahnya kebawah
a) Berapa kuat medan listrik?
b) Berapa besar dan arah gaya listrik yang bekerja pada sebuah proton yang terletak
dalam medan listrik itu?
c) berapakah gaya gravitasi yang bekerja pada proton
d) berapa perbandingan antara gaya litrik terhadap gaya gravitasi yang terjadi pada
proton

Pembahasan

a) q = -2,0 x 10-9
F =3,0 x 10 -6

3,0 x 10−6 3
E= −9
=1,5 ×10 N /C
−2,0 x 10

Tanda minus berarti arah kuat medan listrik E berlawanan dengan gaya listrik F, jadi
arah E keatas.
b) Muatan proton =1,6 x 10 -19 C
Massa proton mp= 1,67 x 10 -27 kg

F=eE=1,6 x 1 0−19 C ×1,5 ×10 3 N /C=2,4 × 10−16 N

c) Gaya gravitasi yang bekerja pada proton

18
F=m p g=1,6 7 x 1 0−27 ×9,8 N =1,637 ×10−26 N

F 2,4 ×10−16 N 10
d) =
g 1,637 ×10 N
−26
=1,47 ×1 0

5. jika suatu mukatan uji dari 5 nC diletakkan pada suatu titik, muyatan mengalami gaya
sebesar 2 ×10−4 N pada sumbu X. Berapakh besar medan listrik E ppada titik tersebut?

Pembahasan:

Karena gaya bekerja pada muatan uji positif sepanjang sumbu x maka vektor medan
listrik juga memiliki arah pada sumbu x.
Dari defenisi, maka medan listriknya adalah:
F
E=
q

2× 10− 4 N
E=
5 ×10−9 C ¿
¿
¿ 0,4 × 105 NC
¿ 4 ×104 NC

6. dua muatan titik Q 1= 250 μ ∁dan Q 2= -300 μ ∁, masing-masing terletak di (5 m, 0, 0) dan


(0, 0, -5 m). Temtulanlah gaya pada muatan Q 2.

Pembahasan:

Jarak muatan Q 1dan Q 2 adalah

19
R12= (0-5)a x + ( 0-0)a y +(-5-0)a z
=-5a x -5a z

Dan

| R12| =√ (−5)2 +(−5)2 = √ 50=5 √ 2

Vektor satuan dalam arah R12adalah

−5 a x −5 a z
a 12=
5 √2

Maka gaya pada muatan Q 2 adalah

9 x 109 × ( 250 ×10−6 ) ×(−300 × 10−6 ) −5 a x −5 a z


F 2=
50 (5 √2 )
a x+ a z
(
=13,5
√2 )N

20
DAFTAR PUSTAKA

Eidi,dkk.2011.Fisika Dasar 2. Medan: UNIMED

Giancoli,Douglas C.2014. Fisika. Jakarta: erlangga

Ishaq,mohammad.2007.Fisika Dasar: Elektrisitas & Magnetisme.Yogyakarta:Graha Ilmu

Muljono.dan sunarto.2003. Listrik magnet:Penyelesaian soal-soal. Yogyakarta. ANDI OFFSET

Serway,Raymond A .dan john w jewett.2004.Fisika untuk Sains dan Teknik.jakarta: Salemba

Teknika

21

Anda mungkin juga menyukai