Anda di halaman 1dari 11

SIKLUS KREBS DAN

TRANSPOR ELEKTRON
BY KELOMPOK 2

• Achmad aditya prakasa


• Elvira nuriza harahap
• Niswatun nadra lubis
• Putri ghina muthia hrp.
• Sri hotma sari pohan
• Yona yolanda hasibuan
Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus
Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang
kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan
siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus
tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk
membentuk asam sitrat.
Siklus Krebs

Piruvat
CO₂
NAD⁺

NADH
• Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi
oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil
masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan
keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan
penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat.
Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang
kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu
molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam
alpha ketoglutarat).
• Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul
CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali
mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.
Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan
siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan
perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup
energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus
fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP.
Piruvat

NAD⁺

NADH CO₂

Kelompok asetil

koenzim A Asetil koA


• Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua
ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air
kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan
perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu
asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat
mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang
kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam
oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian
akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus
Krebs.
• Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan
2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul
NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian
terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
Transpor Elektron
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi
respirasi aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem
rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor elektron
berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria.
Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH
dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul
lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
(Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
• Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan
elektron berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini
ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan ketika
NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar
untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain
melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c. Energi yang
dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c
juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan
fosfat anorganik menjadi ATP.

• Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini


merupakan akhir dari rantai transpor elektron. Sitokrom a
ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang
merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai
tersebut, dan merupakan akseptor terakhir elektron. Setelah
menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian
bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi
koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O).
• Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang
cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat
organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat
pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
• Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan
NADH dan FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam transpor
elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul
FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.

Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-


kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor
elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil
glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi
respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul
glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan
transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler
adalah 36 ATP.

Anda mungkin juga menyukai