Kejadian bencana alam tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana
lokasinya, akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapatndilakukan bila
terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut.
Klasifikasi gempa, antara lain:
Berdasarkan penyebabnya :
Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran
lapisan batuan pada daerah patahan.
Gempa vulkanik,yaitu gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme.
Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh
runtuhnya bagian gua.
Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor
besar yang jatuh ke bumi.
Data dalam ilmu kebumian selalu berkaitan dengan kedalaman dan ketebalan. Oleh
karena itu, seorang ahli ilmu kebumian harus mempunyai kemampuan untuk menentukan
kedalaman dan ketebalan. Kedalaman sendiri sebebarnya adalah lokasi sebuah titik, yang
diukur secara vertikal terhadap ketinggian titik acuan. Dalam ilmu Geofisika misalnya.
Dikenal klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman. Menurut Fowler, 1990, klasifikasi
gempa berdasarkan kedalaman fokus adalah :
1
1. .Gempa dangkal : kedalaman fokus gempa kurang dari 70 km
2. Gempa sedang : kedalamanan fokus gempa kurang dari 300 km
3. .Gempa dalam : kedalaman fokus gempa lebih dari 300 km (kadang-
kadang lebih dari 450 km)
Seperti halnya kedalaman, kemampuan untuk menentukan ketebalan juga sangat
diperlukan dalam ilmu kebumian. Dengan mengetahui cara menghitung ketebalan, ahli
kebumian bisa menyelidiki ketebalan lapisan- lapisan penyusun bumi sehingga kita bisa
mengetahui bahwa ketebalan kerak bumi mencapai 100 km, ketebalan matel adalah sekitar
2900 km, liquid outer core sekitar 2200 km, dan solid inner core sekitar 1250 km
Analisis geometri akifer (aquifer : lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan
air dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir, kerikil, batupasir, batugamping rekahan.)
juga melibatkan analisis kedalaman dan ketebalan.
Selain klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut, yaitu gempa yang
episentrumnya terdapat di bawah permukan laut. Gempa ini menyebabkan terjadinya
gelombang pasang yang dahsyat, disebut tsunami. Seismograf adalah alat pencatat gempa,
sedang seismogram adalah rekaman atau hasil catatan seismograf.
2
Secara sederhana dapat diartikan sebagai merambatnya energi dari pusat gempa
atau hiposentrum (fokus) ke tempat lain di bumi. Gelombang ini terdiri dari gelombang
badan dan gelombang permukaan. Gelombang badan adalah gelombang gempa yang
dapat merambat di lapisan bumi, sedangkan gelombang permukaan adalah gelombang
gempa yang merambat dipermukaanbumi.
Episenter adalah titik dipermukaan bumi yang merupakan refleksi tegak lurus
dari hiposenter atau focus gempa bumi. Lokasi episenter dibuat dalam sistem koordinat
kartesian bola bumi atau sistem koordinat geografis dan dinyatakan dalam derajat
lintang dan bujur. Kedalaman sumber gempa bumi adalah jarak hiposenter dihitung
tegak lurus dari permukaan bumi. Kedalaman dinyatakan oleh besaran jarak dalam
satuan kilometer (km).
Intensitas gempa bumi merupakan ukuran gempa bumi yang pertama kali
digunakan untuk menyatakan besar gempa bumi sebelum manusia dapat mengukur
besarnya gempa bumi dengan alat.
Intensitas adalah besaran yang dipakai untuk mengukur suatu gempa selain dengan
magnitude. Intensitas dapat didefenisikan sebagai suatu besarnya kerusakan disuatu tempat
akibat gempa bumi yang diukur berdasarkan kerusakan yang terjadi. Harga intensitas
merupakan fungsi dari magnitude. Jarak ke episenter, lama getaran, kedalaman gempa,
kondisi tanah dan keadaan bangunan. Skala Intensitas Modifikasi Mercalli (MMI)
merupakan skala intensitas yang lebih umum dipakai. Dibawah ini akan diuraikan
pembagian intensitas serta efek yang diakibatkan oleh besarnya intensitas tersebut dan nilai
intensitas dalam satuan skala richter.
Ukuran ini dapat diketahui dengan cara melakukan pengamatan langsung efek gempa
bumi terhadap manusia, struktur bangunan dan lingkungan pada suatu lokasi tertentu.
Intensitas gempabumi dinyatakan dalam skala Mercally yang biasa disebut MMI
(Modified Mercally Intensity). Skala gempabumi MMI bersifat kualitatif, skala intensitas
ini sangat subjektif dan bergantung pada kondisi lokasi dimana gempa terjadi. Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan skala intensitas gempa bumi
terbaru yang disesuaikan dengan wilayah Indonesia seperti dijelaskan pada Tabel 1.
3
Tabel 1 Intensitas Gempabumi Skala MMI (Modified Mercally Intensity)
Magnitudo gempa bumi adalah parameter gempa bumi yang berhubungan dengan
besarnya kekuatan gempa bumi di sumbernya. Jadi pengukuran magnitudo yang dilakukan
4
di tempat yang berbeda, harus menghasilkan harga yang sama walaupun gempa bumi yang
dirasakan di tempat-tempat tersebut tentu berbeda. Secara sederhana dapat diartikan
sebagai merambatnya energi dari pusat gempa atau hiposentrum (fokus) ke tempat lain di
bumi. Gelombang ini terdiri dari gelombang badan dan gelombang permukaan. Gelombang
badan adalah gelombang gempa yang dapat merambat di lapisan bumi, sedangkan
gelombang permukaan adalah gelombang gempa yang merambat dipermukaan bumi.
3. SEISMOGRAF
5
Gambar Seismometer tipe DS-4A dan Digitizer tipe TDL-303S
a. Daerah sangat aktif, magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini
yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.
c. Daerah Lipatan dengan atau tanpa retakan, magnitude kurang dari tujuh bisa
terjadi yaitu di Sumatra, kepulauan Sunda, Sulawesi tengah.
d. Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan, magnitude kurang dari 7 mungkin
terjadi, yaitu di pantai barat Sumatra, jawa bagian utara, Kalimantan bagian
timur.
e. Daerah gempa kecil, magnitude kurang dari 5 jarang terjadi, yaitu di daerah
pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah
f. Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa, yaitu daerah pantai selatan
Irian,Kalimantan bagian barat.
6
7
8