Muatan Listrik
Menurut Benjamin Franklin setiap benda mempunyai sejumlah muatan listrik dan
apabila dua buah benda digosok secara bersama, sebagian muatan-muatan ini akan
berpindah dari satu benda ke benda lainnya. Sebagai contoh, pada saat batang gelas
digosok kain sutera, kain sutera akan menerima elektron dari batang gelas dalam
jumlah yang sama, hal ini menyebabkan kain sutera bermuatan negatif dan batang
gelas menjadi bermuatan positif. Contoh lainnya yaitu pada saat batang plastik
digosokkan dengan bulu binatang, batang plastik akan menerima muatan negatif dari
bulu binatang, hal ini menyababkan batang plastik menjadi bermuatan negatif dan
bulu binatang menjadi bermuatan positif.
Setiap materi tersusun dari atom-atom yang bersifat netral secara kelistrikan.
Setiap atom memiliki suatu inti kecil yang adat yang terdiri dari proton yang
bermuatan positif dan neutron yang tidak memiliki muatan. Jumlah proton dalam
suatu inti sama dengan nomor atom Z dari inti tersebut. Di sekitar inti ada sejumlah
eketron bermuatan negatif yang sama banyaknya. Proton memiliki massa 2000 kali
massa elektron, muatan proton dan elektron sama besar tapi berlawanan tanda.
Dalam proses menggosokkan 2 benda, muatan tidak diciptakan tetapi hanya
mengalami perpindahan, muatan total dari kedua benda tidak berubah atau kekal yang
disebut Hukum Kekekalan muatan.
Satuan SI dari muatan adalah Coulomb. Nilai muatan listrik e sebesar 𝑒 = 1,6 ×
10−19 𝐶
Contoh
Sebuah uang tembaga (Cu) mempunyai massa 3 gram. Nomor atom dari tembaga
adalah Z=29 dan nomor massanya 63,5 gram/mol. Berapa jumlah muatan total
elektron-elektron yang ada di dalam uang tembaga tersebut?
Mula-mula kita harus menentukan jumlah atom dalam 3gram tembaga/ karena 1
mol tembaga mengandung atom sejumlah bilangan avogadro dan mempunyai massa
63,5 gram maka jumlah atom dalam 3 gram tembaga adalah
6,02 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚⁄𝑚𝑜𝑙
𝑁 = (3𝑔) 𝑔 = 2,84 × 1022 𝑎𝑡𝑜𝑚
63,5 ⁄𝑚𝑜𝑙
Setiap atom mengandung Z=29 elektron, jadi jumlah muatan total Q adalah
𝑄 = −1,32 × 105 𝐶
B. Konduktor dan isolator serta pemberian muatan melalui induksi
Pada beberapa material seperti tembaga dan logam-logam lainnya jumlah
elektron dapat bergerak bebas didalam material tersebut, material seperti ini disebut
konduktor. Pada material lain, seperti kayu dan gelas semua elektron terikat kuat pada
atom-atomnya dan tidak dapat bergerak bebas, material tersebut dinamakan isolator.
Dalam satu atom tembaga terdapat 29 elektron yang terikat pada inti akibat gaya
elektrostatik antara elektron yang bermuatan negatif dengan inti yang bermuatan
positif, elektron-elektron terluar terikat lebih lemah dibandingkan dengan yang
didalam, hal ini disebabkan karena jaraknya yang jauh dengan inti atom dan adanya
gaya tolak dari elektron yang didalam. Jumlah elektron bebas tergantung pada jenis
logamnya, tetapi umumnya satu elektron di setiap atom. Suatu atom yang kekurangan
elektron akan bermuatan positif yang disebut ion positif.
Suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya muatan listrik adalah
elektroskop, dua daun yang terbuat dari emas dihubungkan dengan batang logam yang
memiliki suatu bola konduktor diatasnya. Dua bola konduktor tersebut terisolasi dari
wadahnya . salahsatu cara untuk membuat benda menjadi bermuatan yaitu dengan
induksi elektrostatik atau pemuatan dengan cara induksi.
Bumi sendiri merupakan konduktor di mana untuk tujuan-tujuan tertentu bumi
dapat dianggap sebaigai konduktor yang besarnya tak terhingga. Jika sebuah
konduktor dihubungkan dengan bumi, konduktor tersebut dikatakan dibumikan
(ground) hal ini digambarkan secara skematis dengan kabel penghubung yang ujung-
ujungnya diberi garis-garis mendatar. Kita dapat menggunakan bumi untuk memberi
muatan pada suatu konduktor tunggal dengan cara induksi. Pada gambar suatu batang
bermuatan positif didekatakan pada bola konduktor yang tidak bermuatan. Elektron-
elektron bebas dari bola konduktor berpindah ke daerha dekat batang tersebut dan sisi
lain dari bola menjadi bermuatan positif. Jika kita bumikan bola konduktor ini
sementara batang tetap pada tempat semula, bola akan memperoleh muatan yang
berlawanan tanda dengan muatan batang. Pada proses ini elektron mengalir dari bumi
ke dalam bola sehingga muatan positif pada bola sebelah kanan menjadi ternetralisir.
Untuk mengakhiri pemuatan dengan cara induksi ini, kawat diputus sebelum batang
dijauhkan dari bola konduktor. Ketika batang bermuatan dipindahkan bola akan
mempunyai muatan negatif yang terdistribusi secara merata.
C. Hukum Coulomb
dengan cara membumikan salah satu bola tersebut agar muatannya terlepas dan
kemudian kedua bola dikontakan kembali. Hasil dari percobaaan-percobaan Coulomb
dan hal-hal lain menyangkut gaya yag dilakukan suatu muatan titik terhadap muatan
titik lainnya dinyatakan dalam Hukum Coulomb. Bunyi Hukum Coulomb :
“Gaya yang dilakukan oleh satu muatan titik pada muatan titik lainnya bekerja
sepanjang garis yag menghubungkan kedua muatan tersebut. Besarnya gaya Hukum
Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan dan
berbanding lurus dengan hasil kali muatan. Gaya bersifat tolak menolak jika kedua
muatan mempunyai tanda yang sama dan tarik menarik jika tandanya berbeda.”
Gambar 18-7 memperlihatkan gaya yang dilakukan antara dua muatan dengan tanda
yang sama dan antara dua muatan yang tandanya berlawanan.
𝑚2
𝑘𝑞1 𝑞2 (8,99×109 𝑁. 2 )(0,05×10−6 𝐶)(0,05×10−6 𝐶)
𝐹= = 𝐶
=2,25 × 10−3 N
𝑟2 (0,1m)2
b.) Jumlah elektron yang diperlukan untuk menghasilkan muatan sebesar 0,05 𝜇C
diperoleh dari: q =Ne
(0,05×10−6 𝐶)
N=q/e= 1,6×10−19 𝐶 = 3,12 × 1011
Muatan dengan ukuran seperti ini tidak menunjukkan muatan yang terkuantisasi (diskrit).
Satu juta elektron dapat ditambah atau dikurangkan dari muatan ini tanpa terdeteksi oleh
peralatan biasa.
Karena gaya listrik dan gaya gravitasi antara dua partikel berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya, maka perbandingan antara kedua gaya ini tidak bergantung pada jarak keduanya.
Oleh karenanya kita dapat membandingkan gaya-gaya ini untuk partikel-partikel dasar seperti
dua proton, dua elektron, atau satu proton dengan satu elektron.
Contoh
Hitung perbandingan gaya listrik terhadap gaya gravitasi yang dilakukan satu proton dengan
proton lainnya
Karena setiap proton mempunyai muatan +e, gaya listiknya dalah tolak menolak dan
besarnya:
𝑘𝑒 2
𝐹𝑒 =
𝑟2
Gaya gravitasi yang diberikan oleh hukum gravitasi Newton adalah tarik-menarik dan
mempunyai harga:
𝐺𝑚𝑝2
𝐹𝑔 = 2
𝑟
Di mana mp adalah massa proton. Perbandingan antara kedua gaya ini tidak bergantung pada
jarak pisah r.
𝐹𝑒 𝑘𝑒 2
=
𝐹𝑔 𝐺𝑚𝑝2
𝑚2
Dengan memasukkan harga 𝑘 = 8,99 × 109 𝑁. 𝐶 2 , 𝑒 = 1,60 × 10−19 𝐶, 𝐺 =
𝑚2
6,6710−11 𝑁. 𝑘𝑔2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑝 = 1,67 × 10−27 𝑘𝑔
Kita peroleh
9 𝑚2 −19 2
𝐹𝑒 (8,99 × 10 𝑁. ⁄𝐶 2 ) (1,60 × 10 𝐶)
=
𝐹𝑔 𝑚2
(6,67 × 10−11 𝑁. 2 ) (1,67 × 10−27 )
𝑘𝑔
= 1,24 × 1036
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gaya gravitasi antar dua partikel dasar besarnya
sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya listrik antar keduanya. Untuk massa yang besar
seperti massa bumi dengan kandungan muatan yang sama gaya gravitasinya menjadi
diperhitungkan. Jika muatan positif dan negatif dalam benda-benda yang demikian tidak
saling menghilangkan, maka gaya listrik antara keduanya akan menjadi jauh lebih besar
dibandingkan gaya gravitasi.
Pada suatu sistem muatan,setiap muatan mengerjakan gaya pada muatan lainnya. Dengan
demikian, gaya total pada satu mutan dalam sistem merupakan penjumlahan vektor dari
masing-masing gaya yang dilakukan oleh muatan lainnya pada muatan tersebut.
Contoh
𝑘𝑞1 𝑞0
𝐹10 = 2 𝒓 ̂ 10
𝑟10
𝑚2
(8,99 × 109 𝑁. )(25 × 10−9 𝐶)(20 × 10−9 𝐶)
= 𝐶2
(3,5𝑚)2
= (0,367𝜇𝑁)𝒊
Dimana kita telah menggunaka i untuk menyatakn vektor satuan 𝒓̂10 dari muatan q1 ke q0
yang mengarah sepanjang sumbu x. Gaya pada q0 akibat q2 yang berada 1,5 m jauhnya
adalah
𝑘𝑞2 𝑞0
𝐹20 = 2 𝒓̂20
𝑟20
𝑚2
(8,99 × 109 𝑁. ) (−10 × 10−9 𝐶)(20 × 10−9 𝐶)
𝐶2
=
(1,5𝑚)2
= (−0,799𝜇𝑁)𝒊
pada contoh di atas muatan q2 yang berada antara q1 dan q0 tidak berpengaruh pada F10 yang
dilakukan oleh q1 pada q0 seperti halnya q1 tidak mempengaruhi gaya yang dilakukan q2
pada q0. Gaya total yang diterima oleh satu muatan(seperti q0 pada contoh ini) akibat
muatan-muatan lain di dalam sistem dapat diperoleh dari superposisi sederhana gaya yang
dilakukan oleh setiap muatan dalam sistem tersebut. Prinsip superposisi dari gaya-gaya listrik
ini telah diperiksa kebenarannya dengan percobaan.
Jika suatu sistem muatan berada dalam keadaan tetap, berarti ada gaya lain bukan merupakan
gaya listrik, yang bekerja pada muatan-muatan sehingga gaya total dari semua sumber yang
bekerja pada tiap muatan sama dengan nol. Pada contoh sebelumnya dan contoh berikutnya,
kita andaikan ada gaya-gaya lain yang sedemikian rupa sehingga semua muatan berada dalam
keadaan tetap.
D. Medan Listrik
Gaya listrik yang dilakukan oleh suatu muatan pada muatan lain merupakan contoh
dari suatu gaya aksi pada suatu jarak yang mirip dengan gaya gravitasi yang
dilakukan suatu massa terhadap massa yang lain. Untuk menghindari permasalahn
gaya pada suatu jarak, diperkenalkanlah konsep medan listrik E. Suatu muatan
menghasilkan medan listrik E di mana saja di dalam ruang, dan medan ini melakukan
gaya pada muatan yang lain yang berada pada suatu jarak tertentu ketimbang
melakukan gaya pada muatan itu sendiri.
Gambar 18-11 memperlihatkan satu kumpulan muatan titik q1, q2, dan q3, yang
terletak sembarang di dalam ruang. Jika kita letakkan satu muatan q0 pada suatu titik
di dekat sistem muatan tersebut, akan ada gaya yang bekerja pada q0 akibat muatan-
muatan lainnya. Keberadan dari muatan q0 umumnya akan merubah distribusi awal
dari muatan lainnya, khususnya jika muatan tersebut adalah konduktor. Namun
demikian kita dapat memilih q0 cukup kecil sehingga pengaruhnya terhadap distribusi
awal muatan dapat diabaikan. Kita sebut muatan kecil tersebut sebagai muatan uji,
karena muatan tersebut dapat digunakan untuk menguji medan dari muatan lain tanpa
perlu menggangunya. Gaya yang dilakukan pada q0 merupakan jumlah vektor
masing-masing gaya yang bekerja pada q0 oleh setiap muatan lain pada sistem
tersebut. Dengan menggunakan hukum Coulomb, setiap gaya ini besarnya berbanding
lurus dengan q0, sehingga gaya total juga akan berbanding lurus dengan q0. Medan
listrik E pada suatu titik didefinisikan sebagai gaya total pada suatu muatan uji positif
q0 dibagi dengan q0.
𝑭
𝑬= (𝑞 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)
𝑞0 0
Definisi ini mirip dengan definisi untuk medan gravitasi bumi yang telah
didefinisikan yaitu sebagai gaya per satuan massa yang dilakukan oleh bumi pada
suatu benda. Medan gravitasi bumi g menggambarkan sifat dari ruangan di sekitar
bumi, sedemikian rupa sehingga jika ada massa m diletakkan pada suatu titik, gaya
yang dilakukan bumi adalah mg.
Menurut sistem satuan SI, satuan medan listrik adalah Newton/Coulomb (N/C)
Medan listrik suatu vektor dan medan listrik memenuhi prinsip superposisi. Oleh
sebab itu, medan listrik yang diakibatkan oleh suatu sistem muatan dapat ditentukan
dengan cara menghitung medan listrik dari masing-masing muatan secara terpisah dan
menambahkan vektor-vektor yang dihasilkan untuk memperoleh medan listrik total.
Medan listrik E merupakan vektor yang menggambarkan keadaan di dalam ruang
yang dibentuk oleh sistem muatan. Dengan menggerakkan muatan uji q0 dari satu titik
ke titik lain, kita bisa memperoleh E pada semua titik di dalam ruang (kecuali pada
titik yang diduduki oleh q). Dengan demikian medan listrik E merupakan vektor yang
bergantung pada tempat.
Gaya yang dilakukan pada muatan uji q0 pada setiap titik berhubungan dengan medan
listrik di titik tersebut yaitu:
𝑭 = 𝑞0 𝑬
Medan listrik akibat suatu muatan titik qi yang posisinya di ri dapat dihitung dengan
hukum coulomb. Jika kita letakkan muatan uji q0 yang kecil dan positif pada suatu
titik P yang berjarak ri0, gaya pada muatan tersebut adalah:
𝑘𝑞𝑖 𝑞0
𝑭𝑖0 = 2 𝒓 ̂ 𝑖0
𝑟𝑖0
Di mana 𝒓̂𝑖0 adalah vektor satuan yang mempunyai arah dari qi ke q0. Medan listrik
pada titik P akibat muatan qi adalah
𝑘𝑞𝑖
𝑬𝑖 = ̂ 𝑖0
2 𝒓
𝑟𝑖0
Di mana ri0 adalah jarak dari muatan ke titik P yang disebut titik medan, dan 𝒓̂𝑖0
adalah vektor satuan yang mempunyai arah muatan ke titik P. Medan listrik total
akibat adanya ditribusi muatan-muatan titik diperoleh dengan cara menjumlahkan
medan-medan akibat tiap-tiap muatan secara terpisah.
𝑘𝑞𝑖
𝑬 = ∑𝒊 𝑬 𝒊 = ∑𝑖 2 𝒓̂𝑖0
𝑟𝑖0
Suatu sistem terdiri dari dua muatan yang sama dan berlawanan tanda q dipisahkan
oleh suatu jarak yang kecil L disebut suatu dipol listrik. Suatu dipol listrik ditandai
oleh momen dipol listrik p, yang merupakan sebuah vektor yang mempunyai arah
dari muatan negatif ke muatan positif dan mempunyai besar yang merupakan
perkalian antara muatan q dikali jarak pisah L. Jika L adalah vektor perpindahan dari
muatan positif muatan negatif, momen dipolnya adalah
𝐩 = 𝑞𝑳
Untuk dipol seperti yang diperlihatkan pada gambar perpindahan dari muatan positif
adalah L=2ai, dan momen dipol listriknya adalah
𝐩 = 2𝑎𝑞𝐢
Dalam bentuk momen dipol medan listrik pada sumbu x dari dipol pada titik yang
jauh sekali, mempunyai harga
2𝑘𝑝
𝐸=
𝑥3
Dengan demikian, medan listrik yang letaknya jauh dari dipol besarnya berbanding
lurus dengan momen dipol dan berbanding terbalik dengan jarak pangkat tiga.
E. Garis – garis Medan Listrik
Medan listrik dapat digambarkan dengan cara menggambarkan garis-garis yang
menunjukkan arah medan pada setiap titik. Vektor medan E, menyinggung garis pada setiap
titik dan menunjukkan arah medan listrik pada titik tersebut. Garis-garis medan listrik juga
disebut garis-garis gaya karena garis-garis tersebut menunjukkan arah dari gaya yang
dilakukan pada suatu muatan uji positif.
Pada setiap titik didekat suatu muatan positif, medan listrik mengarah secara radial
menjauhi muatan. Oleh karena itu, garis-garis medan listrik menyebar dari suatu titik yang
ditempati oleh muatan positif. Dengan hal yang sama, medan listrik disekitar muatan listrik
negatif mengarah ke dalam muatan. Jadi garis-garis medan listrik mengarah menuju muatan
negatif.
Aturan ke enam menunjukkan kenyataan bahwa E mempunyai arah yang unik pada
setiap titik dalam ruang (kecuali pada titik yang ditempati muatan itu atau dimana E = 0 ).
Jika dua garis berpotongan, pada titik tersebut maka medan akan mempunyai dua arah yang
berbeda.
Gambar 18-18
Memperlihatkan garis-garis medan listrik pada suatu dipol. Bila letaknya sangat dekat
dengan muatan positif, garis-garis mengarah radial keluar. Pada titik yang sangat dekat
dengan muatan negatif, garus-garis medan mengarah radial ke dalam. Karena muatan-muatan
mempunyai besar yang sama maka jumlah garis medan yang keluar dari muatan positif sama
dengan garis medan yang memasuki muatan negatif. Dalam hal ini, medan menjadi sangat
kuat pada daerah diantara kedua muatan, seperti yang digambarkan dengan kerapatan yang
tinggi dari garis-garis medan listriknya.
Gambar 18-19
Memperlihatkan garis-garis gaya medan listrik untuk muatan negatif –q yang berada
pada jarak a dari sebuah muatan positif +2q. Karena muatan positif mempunyai harga dua
kali muatan negatif, maka garis-garis gaya yang keluar dari muatan positif dua kali dari garis
gaya yang masuk ke muatan negatif. Yaitu separuh dari garis-garis yang keluar dari muatan
+2q masuk muatan –q, dan yang separuh lagi keluar meninggalkan sistem. Pada suatu bola
dengan jari-jari r, di mana r jauh lebih besar dari jarak antara kedua muatan, garis-garis yang
meninggalkan sistem mempunyai jarak yang simetris (sebagai pendekatan) dan menuju ke
luar secara radial, seperti layaknya sebuah muatan yang bermuatan +q. Pada jarak yang
sangat besar dari sistem, hanya muatan lokal yang penting. Pada jarak yang sangat besar dari
sistem, hanya muatan total yang penting. Perjanjian menunjukkan bahwa kuat medan listrik
dapat ditunjukkan oleh garis-garis medan listrik sebab medan listrik berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya dari suatu muatan titik.
Karena medan gravitasi dari suatu titik massa juga berubah berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya, maka konsep garis medan ini juga berguna menggambarkan medan
gravitasi. Dekat dengan massa titik, garis-garis medan gravitasi konvergen menuju massa
seperti halnya garis-garis medan listrik konvergen menuju satu muatan negatif. Namun
demikian, tidak ada titik satupun di dalam ruang di mana garis-garis medan gravitasi divergen
seperti pada garis-garis medan listrik sekitar suatu muatan positif karena gaya-gaya gravitasi
selalu tarik-menarik, tidak pernah tolak menolak.
F. Gerak muatan-muatan titik di dalam medan listrik
Ketika satu partikel dengan muatan q diletakkan di dalam medan listrik E, muatan ini
mengalami suatu gaya qE. Seperti yang kita ketahui bahwa gaya gravitasi yang bekerja pada
suatu partikel biasanya diabaikan dibandingkan gaya-gaya listrik. Jika gaya-gaya listrik
hanya merupakan gaya-gaya yang penting yang bekerja pada partikel, partikel akan
mempunyai percepatan.
q
𝐚= 𝑬
m
Di mana m adalah massa partikel. “jika medan listriknya diketahui, perbandingan antara
muatan dan massa dapat ditentukan dari pengukuran percepatan. Sebagai contoh, di dalam
suatu medan listrik yang homogen, jejak dari partikel adalah parabola, mirip dengan jejak
suatu proyektil di dalam medan gravitasi. Pembelokkan dari elektron-elektron di dalam
medan listrik homogen telah digunakan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897 untuk
memperlihatkan adanya elektron dan untuk mengukur perbandingan muatan terhadap
massanya. Contoh yang cukup dikenal dari peralatan yang berhubungan dengan gerak
elektron di dalam medan listrik adalah osiloskop dan tabung gambar televisi.
Diameter atom atau molekul mempunyai orde 10-10m=0,1 nm. Satuan momen dipol listrik
atom dan molekul adalah muatan dasar e dikali jarak 1nm. Misalnya, momen dipol dari NaCl
dalam satuan ini mempunyai besar sekitar 0,2 e-nm.