Gaya elektromagnetik antara partikel bermuatan merupakan salah satu gaya fundamental
yang ada di alam. Kita mulai bab ini dengan penjelasan beberapa sifat dasar dari manifestasi
adanya gaya elektromagnetik yaitu muatan listrik. Kemudian kita bahas tentang hukum
Coulomb yang merupakan hukum fundamental yang menjelaskan gaya listrik antara dua
atau lebih partikel bermuatan. Selanjutnya kita perkenalkan konsep medan listrik yang
berkaitan dengan sebuah distribusi muatan dan pengaruhnya pada partikel bermuatan lain.
Kemudian kita jelaskan tentang gerak sebuah partikel bermuatan dalam medan listrik
uniform. Kita akhiri bab ini dengan menunjukkan bagaimana penggunaan hukum Coulomb
untuk menghitung medan listrik oleh sebuah distribusi muatan kontinu tertentu.
Sumber gejala kelistrikan yang ada di alam adalah muatan listrik. Terdapat dua jenis muatan
yang teramati, yakni muatan positif dan muatan negatif. Penamaan jenis muatan ini berasal
dari eksperimen yang dilakukan oleh Benjamin Franklin. Dia menggosok-gosokkan batang
kaca dengan sutera kemudian menamakan muatan pada batang kaca adalah muatan positif.
Muatan sejenis saling tolak menolak, sedangkan muatan berlawanan jenis saling tarik
menarik. Simbol untuk muatan listrik ini adalah 𝑄 atau 𝑞 dengan satuannya coulomb (C).
Satuan muatan bebas terkecil yang dikenal di alam adalah muatan elektron atau proton, yang
besarnya adalah
𝑒 = 1,602 x 10−19 C (1.1.1)
Besarnya 𝑒 ditentukan lewat percobaan Milikan. Muatan yang terukur sampai sekarang
selalu merupakan kelipatan bulat dari suatu muatan dasar 𝑒. Muatan partikel dasar
memperlihatkan sifat ini secara nyata. Sebagai contoh, muatan elektron = −𝑒, muatan proton
= +𝑒, muatan neutron = 0, muatan positron = +𝑒, muatan partikel alfa (α) = +2𝑒, muatan
partikel gamma (γ) = 0. Quark bermuatan ±2𝑒/3 atau ±𝑒/3, tetapi belum pernah diperoleh
quark bebas. Semua quark muncul dalam pasangan quark-antiquark (meson) atau 3 quark
(baryon). Dalam suatu sistem tertutup, jumlah total muatan adalah kekal karena muatan tidak
dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Muatan hanya dapat berpindah dari suatu benda ke
benda lain.
Dari uraian di atas, kita dapat simpulkan bahwa muatan listrik memiliki sifat-sifat berikut:
1. Terdapat dua jenis muatan di alam; muatan berlawanan jenis saling tarik-menarik dan
muatan berjenis sama saling tolak-menolak.
2. Muatan total dalam sistem terisolasi adalah tetap, dan
3. Muatan adalah terkuantisasi.
Semikonduktor adalah material jenis ketiga yang memiliki sifat listrik diantara konduktor
dan isolator. Silikon dan germanium adalah beberapa contoh material semikonduktor yang
banyak dikenal. Material konduktor netral dapat dibuat menjadi bermuatan, prosesnya
disebut induksi. Gambar 1.2.1 di bawah ini menjelaskan proses induksi pada sebuah
material konduktor.
Proses pemuatan secara induksi mensyaratkan tidak adanya kontak antara benda, kebalikan
dari proses konduksi yang harus ada kontak antar benda. Contoh proses konduksi adalah
proses menggosok-gosokkan batang kaca dengan sutera yang kemudian batang kaca muatan
positif dan sutera bermuatan negatif.
Tinjaulah sebuah sistem yang terdiri dari dua muatan q1 dan q2 terpisah pada jarak r dalam
ruang hampa. Gaya yang dikerjakan oleh q1 pada q2 diberikan oleh hukum Coulomb:
q1 q 2
𝐹⃗12 = 𝑘𝑒 𝒓̂ (1.3.1)
𝑟2
Ingat bahwa gaya listrik adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Dalam SI
konstanta Coulomb 𝑘𝑒 diberikan oleh
1 m2
𝑘𝑒 = = 8,9875 x 109 N. 2 (1.3.2)
4𝜋𝜀0 C
dimana
1
𝜀0 = = 8,85 x 10−12 C2 ⁄N. m2 (1.3.3)
4𝜋𝑘𝑒
yang dikenal dengan permitivitas ruang hampa. Hal yang sama, gaya oleh q2 pada q1
diberikan oleh 𝐅⃗12 = −𝐅⃗21, seperti diilustrasikan pada Gambar (1.3.1b). Hal ini konsisten
dengan hukum III Newton.
Sebagai contoh, tinjau sebuah atom hidrogen dimana proton (inti) dan elektron terpisah pada
jarak 𝑟 = 5,3 × 10−11 m. Besar gaya elektrostatik antara dua partikel ini adalah sekitar
𝐹𝑒 = 𝑘𝑒 𝑒 2 ⁄𝑟 2 = 8,2 × 10−8 N. Sedangkan besar gaya gravitasi yang bekerja antar
𝑀𝑒 𝑀𝑝
partikel tersebut adalah 𝐹𝑔 = 𝐺 ≈ 3,6 × 10−47 N. Karena besar gaya elektrostatik
𝑟2
antara proton dan elektron jauh lebih besar dari besar gaya gravitasinya, maka efek gravitasi
dapat diabaikan ketika kita berurusan dengan gaya elektrostatik.
Hukum coulomb dapat diterapkan untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Ketika
lebih dari dua muatan hadir, maka gaya yang dialami oleh salah satu muatan adalah jumlah
dari masing-masing gaya yang bekerja pada muatan tersebut oleh muatan-muatan yang lain.
Sebagai contoh, jika ada tiga muatan dalam suatu sistem, maka gaya yang bekerja pada
muatan q3 karena adanya muatan q1 dan q2 adalah
Ini dikenal dengan prinsip superposisi. Catatan bahwa penjumlahan yang dilakukan adalah
penjumlahan vektor. Prinsip superposisi diilustrasikan pada contoh berikut.
Tiga muatan tersusun seperti pada Gambar 1.3.1. Tentukanlah gaya pada muatan 𝑞3 dengan
mengasumsikan bahwa q1 = +6,0 × 10−6 C, q 2 = −6,0 × 10−6 C, q 3 = +3,0 × 10−6 C
dan a = 2,0 × 10−2 m.
Solusi:
1 𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3
𝐅⃗3 = 𝐅⃗13 + 𝐅⃗23 = ( 2 𝐫̂13 + 2 𝐫̂23 )
4𝜋𝜀0 𝑟13 𝑟23
Pada suku ke dua akan memiliki koefisien negatif karena 𝑞2 bertanda negatif. Vektor satuan
𝐫̂13 dan 𝐫̂23 tidak berarah sama. Untuk menghitung penjumlahan tersebut kita dapat
menyatakan tiap vektor satuan dalam komponen-komponen Cartesiannya dan jumlahkan
gaya sesuai dengan prinsip penjumlahan vektor.
Dari gambar kita lihat bahwa vektor satuan 𝐫̂13 yang berarah dari 𝑞1 ke 𝑞3 dapat dituliskan
sebagai
√2
𝐫̂13 = cos 𝜃 𝐢̂ + sin 𝜃 𝐣̂ = (𝐢̂ + 𝐣̂)
2
Dengan cara yang sama, vektor satuan 𝐫̂23 = 𝐢̂ yang berarah dari 𝑞2 ke 𝑞3 . Sehingga gaya
total adalah
1 𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3 1 𝑞1 𝑞3 √2 (−𝑞1 )𝑞3
𝐅⃗3 = 𝐅⃗13 + 𝐅⃗23 = ( 2 𝐫̂13 + 2 𝐫̂23 ) = ( 2
(𝐢̂ + 𝐣̂) + 𝐢̂ )
4𝜋𝜀0 𝑟13 𝑟23 4𝜋𝜀0 (√2𝑎) 2 𝑎2
1 𝑞1 𝑞3 √2 √2
= 2
[( − 1) 𝐢̂ + 𝐣̂]
4𝜋𝜀0 𝑎 4 4
2 2 1/2
1 𝑞1 𝑞3 √2 √2
𝐹3 = [( − 1) + ( ) ]
4𝜋𝜀0 𝑎2 4 4
𝐹3,𝑦 √2/4
𝜙 = tan−1 ( ) = tan−1 ( ) = 151,3o
𝐹3,𝑥 −1 + √2/4
Terdapat dua solusi pada persamaan di atas. Solusi yang kedua 𝜙 = −28,7o adalah salah
karena jika nilai 𝜙 = −28,7o maka gaya memiliki komponen arah positif 𝐢̂ dan negatif 𝐣̂.
Untuk sistem yang terdiri N muatan, gaya neto yang dialami oleh partikel ke j adalah
dimana 𝐅⃗𝑖𝑗 menyatakan gaya antara partikel i dan j. Prinsip superposisi menyatakan bahwa
gaya neto antara dua muatan tidak bergantung pada kehadiran muatan-muatan lain. Hal ini
benar jika muatan-muatan berada pada posisi yang tetap.
Gaya elektrostatik, sama halnya dengan gaya gravitasi adalah gaya yang bekerja pada suatu
jarak. Untuk pembenaran gaya pada suatu jarak ini, kita katakan bahwa sebuah muatan
menghasilkan medan dimana medan inilah yang berinteraksi dengan muatan yang lain.
Sebuah muatan listrik q menghasilkan medan listrik di sekitarnya. Untuk mengukur kuat
medan listrik yang dihasilkan muatan tersebut pada suatu titik, kita dapat mengukur gaya
⃗
yang dialami oleh sebuah muatan uji positif (𝑞0 ) di titik tersebut. Medan listrik 𝐄
didefinisikan sebagai :
𝐅⃗𝑒
⃗⃗ = lim
𝐄 (1.5.1)
𝑞0 →0 𝑞0
Kita ambil 𝑞0 sangat kecil (infinitesimal) sehingga medan yang ditimbulkan oleh 𝑞0 tidak
mempengaruhi “muatan sumber q”.
⃗⃗
⃗⃗ dan medan listrik 𝐄
Gambar 1.5.1 Analogi antara medan gravitasi 𝐠
⃗⃗ yang
Dari tinjauan teori medan, kita katakan bahwa muatan q menghasilkan medan listrik 𝐄
mengerjakan gaya 𝐅⃗𝑒 = 𝑞0 𝐄
⃗⃗ pada sebuah muatan uji 𝑞0 .
Dengan menggunakan definisi medan listrik pada persamaan (1.5.1) dan dari pernyataan
hukum Coulomb, medan listrik pada suatu jarak r dari sebuah muatan q diberikan oleh
1 𝑞
⃗⃗ =
𝐄 𝐫̂ (1.5.2)
4πε0 𝑟 2
Dengan menggunakan prinsip superposisi, medan listrik total dari sistem banyak muatan
adalah jumlah vektor medan listrik dari masing-masing muatan:
1 𝑞𝑖
⃗⃗ = ∑ 𝐄
𝐄 ⃗⃗𝑖 = ∑ 𝐫̂ (1.5.3)
4πε0 𝑟𝑖 2
𝑖 𝑖
Medan listrik dalam ruang direpresentasikan secara grafis oleh garis-garis medan listrik.
Garis-garis medan dari sebuah muatan positif dan sebuah muatan negatif adalah ditunjukkan
pada Gambar 1.6.1.
Arah garis medan radial ke luar untuk muatan positif dan radial ke dalam untuk muatan
negatif. Untuk sebuah pasangan muatan yang besarnya sama tetapi tandanya berlawanan
(sebuah dipol listrik), garis medannya ditunjukkan pada Gambar 1.6.2.
Tiga buah muatan titik q, 2q, dan ‒q ditempatkan pada sudut-sudut segi tiga sama kaki yang
panjangnya a seperti gambar di bawah ini.
Tentukanlah medan listrik di titik P (di tengah garis yang menghubungkan q dan ‒q)!
Solusi:
⃗⃗𝑃 = 𝐄
𝐄 ⃗⃗1 + 𝐄
⃗⃗2 + 𝐄
⃗⃗3
Sehingga
1. Jika anda menggosok-gosokkan sebuah balon pada rambut anda, maka rambut anda dan
balon akan saling tarik-menarik. Jumlah muatan pada sistem (rambut anda dan balon)
setelah digosok-gosokan dibandingkan jumlah muatan pada sistem setelah digosok-
gosokkan adalah ….
2. Tiga buah benda bermuatan (A, B, C) saling didekatkan satu sama lain. Ketika A dan B
didekatkan, terjadi saling tolak-menolak. Benda B dan C didekatkan, terjadi saling tolak-
menolak juga. Pernyataan yang benar tentang ketiga benda tersebut adalah ….
a. Benda A dan C memiliki jenis muatan yang sama
b. Benda A dan C memiliki jenis muatan yang berlawanan
c. Benda A, B dan C memiliki jenis muatan yang sama
d. Salah satu benda adalah netral
e. Perlu dilakukan eksperimen untuk menentukan jenis muatan ketiga benda
3. Benda A memiliki muatan +2μC dan benda B memiliki muatan +6μC. Pernyataan yang
benar tentang besar gaya listrik pada kedua benda tersebut adalah ….
a. 𝐹𝐴𝐵 = −3𝐹𝐵𝐴 b. 𝐹𝐴𝐵 = 3𝐹𝐵𝐴 c. 3𝐹𝐴𝐵 = −3𝐹𝐵𝐴 d. 𝐹𝐴𝐵 = 3𝐹𝐵𝐴 e. 𝐹𝐴𝐵 = 𝐹𝐵𝐴
4. Benda A memiliki muatan +2μC dan benda B memiliki muatan +6μC. Pernyataan yang
benar tentang gaya listrik pada kedua benda tersebut adalah ….
a. 𝐅⃗𝐴𝐵 = −3𝐅⃗𝐵𝐴 b. 𝐅⃗𝐴𝐵 = −𝐅⃗𝐵𝐴 c. ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝟑𝐅𝐴𝐵 = −𝐅⃗𝐵𝐴 d. 𝐅⃗𝐴𝐵 = 3𝐅⃗𝐵𝐴 e. 𝐅⃗𝐴𝐵 = 𝐅⃗𝐵𝐴
5. Sebuah muatan uji +3μC ditempatkan pada sebuah titik P dimana terdapat medan listrik
yang arahnya ke kanan dan besarnya 4 × 106 N/C. Jika muatan uji digantikan oleh
muatan lain −3μC, maka medan listrik di titik P sekarang adalah ….
a. tidak berubah b. arahnya berubah kebalikan c. berubah tapi tidak bisa ditentukan
Empat buah muatan titik ditempatkan pada sudut-sudut sebuah bujur sangkar dengan sisi 𝑎,
seperti pada gambar di bawah.
Tiga buah muatan titik terletak pada sudut-sudut segi tiga sama sisi seperti pada gambar di
bawah ini.
Dua bola kecil identik masing-masing bermassa 2 gram digantungkan oleh dua buah tali
(massa diabaikan) yang panjangnya 10 cm seperti pada gambar di bawah ini. Medan listrik
uniform diberikan pada arah x positif.
Muatan tiap bola adalah −5 × 10−8 C dan +5 × 10−8 C. Jika sudut 𝜃 = 100 , tentukan kuat
medan listrik yang diberikan!