Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

( SMP NEGERI 1 PABUARAN )


RASIONALISASI
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Dalam upaya mendukung pencapaian tugas
perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan
kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

Dalam pengembangan siswa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh SMP NEGERI 1 PABUARAN memiliki banyak tantangan, Dari sisi internal, problematika
yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah
problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari sisi eksternal, peserta
didik dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik.

Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni
dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP NEGERI 1 PABUARAN
dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali
peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini merupakan modal
yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

DASAR HUKUM
1) Undang-undang Dasar Negara RI 1945 alinea ke-4
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3) PP No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan No. 29 tentang Pendidikan
Menengah.
4) UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6
5) PP/RI No. 74 Tahun 2008 tentang beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik.
6) Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar Menengah.
7) Permendiknas RI No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor,
8) Permendikbud RI No. 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs.
9) Permendiknas No.111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan
dasar.
10) POP BK SMP, 2016

VISI & MISI


1. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Pabuaran
1) Visi
Beriman, Berakhlakul Karimah dan Berkompeten.
2) Misi
- Mengoptimalkan budaya dhuha, jamaah sholat dhuhur dan sholat Jum’at.
- Mengoptimalkan penilaian sikap spiritual dan sosial pada setiap mata pelajaran.
- Mengoptimalkan perilaku siswa yang berbudaya salam, senyum, sapa, sopan dan
santun.
- Mengoptinmalkan managemen pembelajaran yang berbasis teknologi dan inovasi.
- Mengoptimalkan pembinaan siswa kearah prestasi akademik dan non akademik.
- Menumbuhkan gerakan budaya literasi.
- Mengoptimalkan pembinaan persiapan lomba akademik dan non akademik.
- Mengoptimalkan disiplin siswa.

2. Visi & Misi Bimbingn Dan Konseling Smp Negeri 1 Pabuaran


1) Visi BK
Visi bimbingan dan konseling dalam program tahunan ini ialah terwujudnya layanan
bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, dengan karakter yang tangguh,
mandiri serta bertanggung jawab.
2) Misi BK
- Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara professional untuk
memfasilitasi tercapainya kematangan dan kemandirian peserta didik/siswa,
- Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan
pengembangan keprofesionalan berkelanjuta,
- Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan orang tua dalam
membimbing siswa mencapai pribadi yang unggul di layanan BK,
- Menumbuhkan pribadi yang unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab dalam pengenalan, penanaman, dan pengarahan kepada peserta
didik.
- Menghasilkan siswa yang matang dan mandiri serta memiliki nilai-nilai luhur di
masa yang akan datang dalam pemahaman nilai-nilai norma agama, sosial, susila,
dan hukum yang berlaku di pelaksanan layanan BK.

DESKRIPSI KEBUTUHAN SISWA


Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan
kebutuhan siswa dalam penyusunan programtahunan ini, ialah dengan menggunakan ITP
(Inventori Tugas Perkembangan), hasilnya dari siswa kelas 7, terdapat aspek perkembangan
yang perlu diperhatikan lebih lanjut yaitu, landasan hidup religius, landasan prilaku etis,
kematangan intelektual, wawasan dan persiapan karir, dan kematangan hubungan dengan
teman sebaya.

TUJUAN PEMBERIAN LAYANAN BERDASARKAN KEBUTUHAN SISWA


1) Umum
Membantu siswa dalam memahami tahapan perkembangannya yang belum melampaui
tingkat yang seharusnya sesuai dengan usia perkembanganya, serta menganalisis masalah
dan kebutuhan siswa dalam peningkatan potensinya.
2) Khusus
- Menggali dan memahami kebutuhan siswa dalam tumbuh kembangnya
- Mengeksplor hal-hal yang belum dipahami siswa,
- Mengarahkan apa yang menjadi masalah siswa dalam meningkatkan potensi siswa
untuk masa depannya seperti dalam wawasan karir siswa,
- Mengarahkan siswa kepada karir yang diminati,
- Memberikan pengenalan dan pmahan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya
bahwa memiliki karakteristik dan fungsi kedudukan yang berbeda beda,
- Mengarahkan dalam memperluas wawasan pandangannya mengenai apa yang baik
dan buruk berdasarkan norma yang berlaku,
- Dan mampu bermusyawarah dalam menemukan keputusan yang melibatkan
perspektif lain untuk mengambil alternatif pemecahan masalah yang paling tepat,
- Mampu mengarahkan sesuai norma agama dalam mencerminkan umat beragama,
- Mampu mengarahkan dalam melakukan prilaku yang tidak menimbulkan dampak
merugikan orang lain.

KOMPONEN PROGRAM
Berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 layanan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen program, yaitu:
(1) layanan dasar bimbingan; berguana sebagai upaya untuk membantu konseli agar (1)
memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan
mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam
rangka mencapai tujuan hidupnya.
(2) layanan responsif, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik,
atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
(3) layanan peminatan dan perencanaan individual Bertujuan sebagai upaya memfasilitasi
peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karier, dan pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri. Isi layanan
perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan keunikan
perkembangan dirinya sendiri.
(4) dukungan sistem. bertujuan memberikan dukungan kepada konselor atau guru bimbingan
dan konseling dalam memperlancar penyelenggaraan komponen-komponen layanan
sebelumnya dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling.

BIDANG LAYANAN
1. Pribadi Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi
fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif,
terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
3. Belajar Aspek perkembanganyang dikembangkan meliputi ;
 Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
 Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
 Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
 Memiliki keterampilan belajar yang efektif
 Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
 Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
 Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
 Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
 Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
 Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
 Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
 Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang
baik dan kesempatan karir

RANCANGAN OPRASIONAL
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupakan rencana
yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian Konseli yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c)   Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d)   Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen
layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan
(e)   Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f)    Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g)   Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akandilakukan.
(h)   Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dansebagainya.
(i)    Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuanlayanan.
(j)    Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

Adapun contoh RPL dari bimbingan klasikal sebagai contoh rancanngan pelaksanaan layanan
RENCANA EVALUASI
Yang diguanakan ialah Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam. Konsep
dasar dari model evaluasi CIPP adalah melakukan evaluasi terhadap: context (konteks), input
(masukan), process (proses) dan product (hasil).

Contoh KriteriaEvaluasi CIPP dalam program BK

1. Context :
- Organisasi BK, yaitu Struktur organisasi BK, Uraian tugas manajemen BK
- Konten program layanan BK sesuai kebutuhan peserta didik
2. Input :
- Rasio guru dan siswa : 1:150
- Kolifikasi guru BK dengan minimal S1 prodi BK dan telah memiliki sertifikat
pendidik
- Metode sebagai strategi layanan BK, yaitu layanan dasar;responsif;perencanaan
individual;dukungan sisitem;penggunaan teknik tes dan nontes
- Fasilitas sarana dan prasarana : ketersediaan ruangan BK secara
menyeluruh;ruang kerja guru BK; ruang konseling individu; ruang BK
kelompok; administrasi;dan ruang tunggu/tamu. Sarananya : adanya penghimpun
atau penyimpanan data; komputer;softwere pengolah data;perlengkapan
kator;ATK;dan elektronik.
- Dukungan keuangan, seperti biaya pembelian fasilitas pendukung;biaya
pemeliharaan; dan biaya pengembangan
3. Proses :
- Kesiapan peserta didik dalam aktif terlibat program layanan BK
- Berbagai jenis aktivitas pelayanan BK dan kegiatan pendukung : adanya
layanan;orientasi;informasi;penempatan dan penyaluran;pembelajaran;konseling
individual;bimbingan kelompok;konseling kelompok;mediasi;dan konseltasi.
Serta adanya kegiatan pendukung seperti; aplikasi instrumen BK;himpunan
data;konferensi kasus;kunjungan rumah;alih tangan kasus.
4. Product : hasil pelaksanaan pelayanan BK bagi peserta didik;
- Mengetahui program BK yang dilaksanakan sekolahnya
- Mengetahui kemampuan dan kelemahan dirinya
- Memahami jenjang pendidikan dan prospek pendidikan yang sedang ditempuh
- Meningkatnya prestasi akademik
- Mampu merencnakan masa depannya, baik yang berhubungan dengan kelanjutan
pendidikan maupun dunia kerja yang sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya
- Menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang dihadapinya.

Adapun untuk menilai kecapaian hasil evaluasi pelaksanaan program BK pada


setiap komponen dilakukan secara kualitatif dalam bentuk kategori :
- Bila < 56% maka dikategorikan Kurang
- Bila dalam rentang 57%-70% maka dikategorikan Cukup
- Bila dalam rentang 71%-85% maka dikategorikan Baik
- Bila dalam rentang 86%-100% maka dikategorikan Sangat Baik

Anda mungkin juga menyukai