Anda di halaman 1dari 6

Nama: Dianic Fajar Zahara

Kelas: 2B Penjas

NIM: 2124200041

UAS MATA KULIAH ETIKA KEPENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS


JAWABAN

1.] Perbedaan-perbedaan antara mendidik, membimbing, melatih dan mengajar sebagai berikut:

a. Mendidik.Mendidik sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi
proses, maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti
ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama. Kemudian bila ditilik dari
segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan dan
pembiasaan.

b. Mengajar.Mengajar berupa bahan ajar dalam bentuk ilmu pengetahuan. Prosesnya


dilakukan dengan memberikan contoh kpada siswa atau mempraktikkan keterampilan tertentu
atau menerapkan konsep yang diberikan kepada siswa agar menjadi kecakapan yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi dan metode yang dapat digunakan untuk
mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri.

c. Membimbing. Membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib. Dilihat dari segi
prosesnya, maka mendidik dapat dilakukan dengan menyampaikan atau mentransfer bahan ajar
yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan strategi dan metode
mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual masing-masing siswa. Lalu kalau dilihat
dari strategi dan metode yan digunakan, maka membimbing lebih berupa pemberian motivasi
dan pembinaan.

d. Melatih. Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah berupa keterampilan atau kecakapan
hidup (life skills). Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi contoh
(role model) dan teladan dalam hal moral dan kepribadian. Sedangkan bila ditinjau dari strategi
dan metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang.

e. Penilaian didefinisikan sebagai proses menilai sesuatu atau seseorang, yaitu tindakan
mengukur kualitas, nilai atau kepentingan. Sebaliknya, evaluasi berfokus pada membuat
penilaian tentang nilai, angka atau kinerja seseorang atau sesuatu. Penilaian dilakukan untuk
mengidentifikasi tingkat kinerja individu, sedangkan evaluasi dilakukan untuk menentukan
sejauh mana tujuan tercapai.

Perbedaan mendasar antara penilaian dan evaluasi terletak pada orientasi, yaitu sementara
penilaian berorientasi pada proses, evaluasi berorientasi pada produk.

Sumber Referensi :
file:///C:/Users/HP/Downloads/Guru%20sebagai%20jabatan%20fungsional%20(1).pdf

2.] *Kepala sekolah sebagai Supervisor adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif.
*Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala sekolah sebagai insan yang
mengatur penatalaksanaan sistem administrasi pendidikan.

Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan


pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu disekolahnya
berjalan lancar.
*Kepala sekolah sebagai Evaluator yaitu tugas seorang kepala sekolah ada mengevaluasi
jalannya Pendidikan di sekolahan yang Di tugasi nya sebagai lembaga pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan.

*Kepala sekolah sebagai motivator Yaitu tugas kepala sekolah yang menyemangati dan
membesarkan hati guru, pegawai, siswa, dan wali murid agar bekerja dan mendukung
tercapainya tujuan sekolah. positif thinking, baik terhadap dirinya, orang lain, dan keadaan
yang dihadapi.

*Kepala sekolah sebagai seorang manajer berperan: (1) merencanakan program dengan merinci
kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang akan menjalankan tugas, merencanakan
kurikulum yang akan dijalankan, merencanakan kebijakan penambahan mata pelajaran
bimbingan konseling dengan waktu dua jam per minggu; (2) membuat struktur organisasi yang
melibatkan orang tua murid melalui komite sekolah dan melengkapi sarpras yang dibutuhkan;
(3) Memberi contoh yang baik dan tenang dalam bekerja, memberi motivasi dan penghargaan
terhadap personilnya baik moril maupun materil, meningkatan kesejahteraan, mengikutsertakan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam diklat-diklat dan memotivasi guru senior agar memiliki
semangat life long education.

Sumber Referensi : (https://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/6276#:~:text=Hasil


%20dari%20penelitian%20ini%20 menunjukkan,mata%20pelajaran%20bimbingan
%20konseling%20dengan)

3.] Stakeholder internal yaitu Pemangku kepentingan (stakeholder) internal pendidikan terdiri dari
Guru, Siswa, Orang Tua, Staf administrasi sekolah.

Pemangku kepentingan (stakeholder) eksternal pendidikan diantaranya kelompok atau organisasi di


luar sekolah seperti Pemerintah, lembaga sosial di daerah, komunitas, lembaga kursus dan pelatihan.

Adapun hubungan timbal baliknya yaitu baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baik
yang bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak langsung pada
komunitas yang ada di lingkungan sekolah.

Sumber referensi: (https://binus.ac.id/malang/2018/10/stakeholder-dan-tanggung-jawab-sosial-


perusahaan/#:~:text=Stakeholder%20internal%20meliputi%20organisasi%20%2F%20industri,
%2C%20masyar akat%20secara%20umum%2C%20dll.)

4.] - Supervis Akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan


kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Meliputi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Dalam rangka membantu
guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

- Sedangkan Supervisi Klinis merupakan supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan
atau masalah dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Dalam hal ini inisatif untuk
melaksanakan kegiatan supervisi berawal dari keluhan guru yang mengalami masalah dalam
pembelajaran.

Sumber referensi : https://bertema.com/perbedaan-supervisi-akademik-dan-supervisi-klinis

5.] Berdasarkan pemahaman saya, agar proses pembelajaran tercapai dengan baik, guru
dapat menerapkan beberapa strategi pembelajaran seperti menggunakan strategi inkuiri
learning (Penyelidikan Pembelajaran). Strategi discovery Learning (DL) (Menyingkap
Pembelajaran), Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis masalah),
Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek), Strategi Saintifik
Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah).

Sumber Referensi : https://www.sdn2rajekwesi.sch.id/blog/dummy-data-6

6.] Kode etik guru di Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru
Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik,
anggota masyarakat, dan warga negara. Adapun point-pointnya adalah sebagai berikut:

 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila maksudnya guru memberikan arahan supaya Siswa di sekolah
menjadi pribadi yang taat terhadap Pancasila,dan juga melaksanakannya dalam kegiatan
KBM juga.
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, maksudnya guru harus
bertindak atau melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan undang undang yang
berlaku atau kewajibannya sebagai pendidik Putera Puteri bangsa.

 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
 Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Sumber referensi : https://www.sman1kutasari.sch.id/upload/file/96612730Kode-Etik-Guru-


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai