Anda di halaman 1dari 3

Kisi kisi bdb

1. Tujuan dari belajar dan pembelajaran agar siswa mendapat 3 hal aspek kognitif, aspek
psikomotorik, dan aspek afektif. Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan berpikir siswa. Aspek psikomotorik
adalah aspek yang berkaitan dengan keterampilan, gerak, dan koordinasi siswa. Aspek
afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap, nilai, dan emosi siswa. Strategi
yang dapat digunakan oleh guru untuk menangani aspek-aspek tersebut antara lain:

 Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan


siswa, seperti diskusi, demonstrasi, simulasi, eksperimen, dan lain-lain.
 Memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif kepada siswa untuk
meningkatkan motivasinya dan kepercayaan diri mereka.
 Menerapkan pendekatan pembelajaran yang holistik, integratif, dan kontekstual, yang
menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan pengalaman siswa.
 Membangun suasana belajar yang kondusif, demokratis, dan kooperatif, yang
mendorong partisipasi, kerjasama, dan saling menghargai antara siswa dan guru.
 Mengembangkan nilai-nilai dan karakter positif pada siswa, seperti jujur, disiplin,
tanggung jawab, kreatif, kritis, dan peduli.

2. Bentuk masalah belajar dan pembelajaran yang sering dihadapi oleh siswa dan guru
antara lain:

 Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa, yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti materi pelajaran yang kurang menarik, metode pembelajaran yang
monoton, kurangnya dukungan dari orang tua dan lingkungan, dan lain-lain.
 Kesulitan dalam memahami materi pelajaran, yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti kurangnya pengetahuan awal, kurangnya kesiapan belajar, kurangnya
bimbingan dan bantuan dari guru, dan lain-lain.
 Gangguan dan hambatan dalam proses belajar, yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti kondisi fisik dan psikologis siswa, kondisi lingkungan belajar,
kurangnya fasilitas dan sumber belajar, dan lain-lain.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut antara lain:

 Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, dengan cara memberikan variasi dan
tantangan dalam pembelajaran, memberikan pujian dan penghargaan, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri dan berkreasi, dan lain-lain.
 Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, dengan cara memberikan
penjelasan yang jelas dan sistematis, memberikan contoh dan ilustrasi yang relevan,
memberikan latihan dan tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dan
lain-lain.
 Menghilangkan atau mengurangi gangguan dan hambatan dalam proses belajar,
dengan cara memperbaiki kondisi fisik dan psikologis siswa, menciptakan lingkungan
belajar yang nyaman dan aman, menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang
memadai, dan lain-lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran dapat dibagi menjadi


dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi:
 Faktor fisiologis, yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik siswa, seperti
kesehatan, kebugaran, nutrisi, dan lain-lain. Faktor ini mempengaruhi kemampuan
siswa dalam menerima, mengolah, dan menyimpan informasi.
 Faktor psikologis, yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi mental dan emosional
siswa, seperti kecerdasan, bakat, minat, motivasi, sikap, kepribadian, dan lain-lain.
Faktor ini mempengaruhi kemauan dan keterlibatan siswa dalam belajar.
 Faktor sosial, yaitu faktor yang berkaitan dengan hubungan sosial siswa, seperti
keluarga, teman, guru, dan masyarakat. Faktor ini mempengaruhi sikap dan perilaku
siswa dalam belajar.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi:

 Faktor kurikuler, yaitu faktor yang berkaitan dengan isi dan tujuan pendidikan, seperti
materi pelajaran, standar kompetensi, dan sasaran pembelajaran. Faktor ini
mempengaruhi relevansi dan kualitas pembelajaran.
 Faktor metode, yaitu faktor yang berkaitan dengan cara dan proses pembelajaran,
seperti strategi, teknik, model, dan media pembelajaran. Faktor ini mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
 Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi tempat dan waktu
pembelajaran, seperti fasilitas, sumber belajar, iklim, dan durasi pembelajaran. Faktor
ini mempengaruhi kenyamanan dan kesinambungan pembelajaran.

4. Neurosains adalah ilmu yang mempelajari sistem saraf, termasuk otak, dan fungsinya.
Neurosains memiliki kaitan dengan belajar dan pembelajaran, karena menyangkut
proses-proses saraf yang terjadi saat siswa menerima, mengolah, menyimpan, dan
mengingat informasi. Neurosains juga membantu memahami bagaimana otak
berkembang, beradaptasi, dan berubah sepanjang hidup, serta bagaimana faktor-faktor
seperti emosi, motivasi, lingkungan, dan pengalaman mempengaruhi pembelajaran.
Neurosains dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan, dengan cara memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang cara kerja otak, prinsip-prinsip pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik otak, dan cara-cara untuk meningkatkan kinerja otak
dalam belajar.
5. Siswa/mahasiswa yang ada di kelas tidak semua di dalam kelas, belum tentu hati dan
pikirannya di kelas. Hal ini dapat mengganggu proses belajar dan pembelajaran,
karena siswa/mahasiswa tidak fokus, tidak konsentrasi, dan tidak berpartisipasi secara
aktif. Problem solving yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini antara lain:

 Menyelidiki penyebab siswa/mahasiswa tidak fokus, tidak konsentrasi, dan tidak


berpartisipasi, apakah karena faktor internal atau eksternal, dan memberikan solusi
yang sesuai, seperti memberikan motivasi, bimbingan, konseling, atau bantuan
lainnya.
 Menarik perhatian dan minat siswa/mahasiswa dengan menggunakan metode
pembelajaran yang menarik, bervariasi, dan menantang, seperti menggunakan media,
permainan, simulasi, atau proyek yang sesuai dengan materi pelajaran dan
karakteristik siswa/mahasiswa.
 Membangun hubungan yang baik dan harmonis antara guru/dosen dengan
siswa/mahasiswa, serta antara siswa/mahasiswa dengan sesama, dengan cara
memberikan penghargaan, pujian, umpan balik, dan saran yang positif, serta
mendorong kerjasama, komunikasi, dan interaksi yang konstruktif.
 Menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan, dengan
cara menata ruang kelas dengan baik, mengatur pencahayaan, suhu, dan ventilasi yang
sesuai, menghilangkan gangguan dan hambatan yang ada, serta memberikan waktu
istirahat yang cukup.

6. Ada 4 tujuan pendidikan yang dicetus


7. Empat tujuan pendidikan UNESCO adalah:
8.
9. - Belajar untuk mengetahui (learning to know): tujuan ini berkaitan dengan
pengembangan kemampuan kognitif, keterampilan berpikir kritis, dan pengetahuan
umum yang diperlukan untuk memahami dunia dan terus belajar sepanjang hayat³.
10. - Belajar untuk melakukan (learning to do): tujuan ini berkaitan dengan
pengembangan kompetensi profesional, kreativitas, dan kerjasama yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari³.
11. - Belajar untuk menjadi (learning to be): tujuan ini berkaitan dengan pengembangan
kepribadian, nilai, sikap, dan potensi diri yang diperlukan untuk menjadi individu
yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkontribusi bagi masyarakat³.
12. - Belajar untuk hidup bersama (learning to live together): tujuan ini berkaitan dengan
pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan interkultural yang diperlukan
untuk menghargai keanekaragaman, mengatasi konflik, dan berpartisipasi dalam
pembangunan damai dan berkelanjutan³.

Anda mungkin juga menyukai