disusun oleh :
Kelompok 2
Aam Sumia (2108610)
Elsa Lestari (2100452)
Lisnie Awalia Zahra (2106212)
Puti Hera Febiyan (2107065)
Rizka Amalia (2106116)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun “Laporan Hasil Observasi dan
Wawancara Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Sukamulya” ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, dorongan,
motivasi, saran, kritik, dan bimbingan dari semua pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. Edi Hendri Mulyadi, M.Pd. dan Ibu Srie Mulyati, S.Pd., M.Pd.,
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran dan juga kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan
kalimat ataupun dari segi tata bahasanya. Dengan demikian penulis dengan tangan terbuka
menerima segala kritik dan saran pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini dengan lebih
baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................................ 3
2.1 Kurikulum Merdeka ................................................................................................ 3
2.2 Implementasi Kurikulum Merdeka ....................................................................... 4
2.3 Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka ......................................................... 4
2.4 Hambatan Implementasi Kurikulum Merdeka .................................................... 5
2.5 Asesmen dalam Kurikulum Merdeka .................................................................... 6
2.6 Tujuan Kurikulum ................................................................................................... 8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 9
3.1 Kepala Sekolah ......................................................................................................... 9
3.2 Guru Kelas IV .......................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12
4.2 Saran ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13
LAMPIRAN................................................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan salah satu perubahan yang cukup besar
dalam dunia pendidikan. Saat ini, kurikulum merdeka menjadi opsi dalam dunia pendidikan.
Perubahan sebuah kebijakan haruslah disesuaikan dengan perkembangan zaman termasuk
kurikulum. Dasarnya perkembangan dan perubahan pada kurikulum yang dialami di Indonesia
tidak jauh pengaruh perubahan teknologi maupun secara global tentang ilmu pengetahuan,
seni, dan budaya yang berlaku di masyarakat. Kurikulum yang telah mengalami perbaikan dan
perubahan mulai dari tahun 1975, 1984, 1994, 2004 (KBK), 2006 (KTSP), dan kurikulum
2013, sehingga sudah banyak pengalaman yang telah dilalui pendidikan di Indonesia untuk
mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa untuk Indonesia yang
lebih baik (Nurwiatin, 2022).
Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau di dalam kelas akan bisa berjalan
dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa di jalankan
dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar agar
pembelajaran berlangsung secara optimal. UU Sisdiknas No. 20/2003 menyatakan bahwa,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan demikian, kurikulum memegang peranan
penting dalam keberhasilan pendidikan siswa. Guru adalah pendidik profesional, di mana ia
secara sukarela memikul sebagian pendidikan di pundak orang tua. Ketika orang tua
menyekolahkan anaknya, sudah sewajarnya mereka berharap agar anaknya mendapatkan
pendidikan yang berkualitas dari guru. Oleh karena itu, guru harus menjadikan dirinya sebagai
guru yang berkualitas dan berkompeten, serta harus memahami perubahan kurikulum. Pada
Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi luncurkan kurikulum merdeka. Kurikulum
merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para
pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.
Sebagai calon pendidik, diharapkan dapat memahami kurikulum agar memudahkan
guru dalam membuat rencana, menyusun indikator pencapaian kompetensi, melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran secara sistematis, dan mampu menerapkan berbagai metode
pembelajaran yang menyenangkan.
1
2
3
4
di kelas dengan kompetensi rata-rata peserta didik dan memberikan kelas pelajaran
tambahan kepada peserta didik dengan kompetensi di bawah rata-rata. Asesmen
diagnostik kognitif akan fokus pada pengukuran struktur. Asesmen diagnostik
kognitif mengacu pada seperangkat prosedur diagnostik yang didasarkan
secara kognitif yang mencoba menunjukkan kekuatan dan kelemahan peserta
didikdalam kaitannya dengan struktur pengetahuan dan keterampilan pemrosesan mereka
Kedua, asesmen diagnostik non-kognitif. Asesmen ini bertujuan untuk mengukur
aspek psikologis dan kondisi emosional dari setiap peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai. Asesmen ini dilakukan dalam rangka menilai aktivitas peserta
didik selama belajar di rumah dengan tetap memperhatikan kondisi keluarganya.
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik.
Menurut Anggraena dkk., (2022) Asesmen diagnostik kurikulum merdeka dapat
disusun dengan tahapan berikut. Pertama, menganalisis laporan hasil belajar (rapor)
peserta didik tahun sebelumnya. Kedua, mengidentifikasi kompetensi yang akan
diajarkan. Ketiga, menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi peserta
didik. Instrumen asesmen yang dapat digunakan antara lain yaitu tes tertulis/lisan
dan/atau, keterampilan (produk, praktik), dan observasi. Keempat, bila diperlukan,
menggali informasi peserta didik dalam aspek latar belakang keluarga, motivasi,
minat, sarana dan prasarana belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan peserta
didik/sekolah. Kelima, pelaksanaan asesmen dan pengolahan hasil. Keenam, hasil
diagnosis menjadi data/informasi untuk merencanakan pembelajaran sesuai tahap
capaian dan karakteristik peserta didik.
2. Asesmen Formatif
Asesmen pada kurikulum merdeka ini diharapkan bergeser orientasinya
dibandingkan asesmen pada kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum sebelumnya
asesmen ditekankan pada asesmen sumatif. Hasil asesmen sumatif menjadi dasar
untuk mengisi laporan hasil studi peserta didik. Asesmen pada paradigma baru,
pendidikan dapat memfokuskan pada pelaksanaan asesmen formatif dibandingkan
dengan asesmen sumatif. Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran berikutnya Budiono, A. N., & Hatip, M.
(2023). Adapun Karakteristik asesmen formatif menurut Budiono, A. N., & Hatip, M.
(2023).
a. Menyatu dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, asesmen formatif
dan perencanaan pembelajaran menjadi satu kesatuan terintegrasi.
b. Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya, seperti melalui penilaian diri,
penilaian antarteman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya.
c. Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah, termasuk sikap,
pengetahuan, keterampilan, motivasi belajar, sikap terhadap pembelajaran, gaya
belajar, dan kerjasama dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, diperlukan
metode/strategi pembelajaran dan teknik/instrumen penilaian yang sesuai.
3. Asesmen Sumatif
8
9
10
langsung, terdapat program pelatihan mandiri bagi guru yang dilakukan melalui web dari
kemendikbud.
Dalam menyusun TP dan ATP dianggap tidak kesulitas karena didasarkan pada CP
yang diberikan oleh pemerintah sehingga memudahkan guru dan hanya perlu disesuaikan
dengan kondisi peserta didik dan sarana prasarana yang mendukung. Sedangkan dalam
menyusun modul ajar, dilakukan oleh guru-guru dengan cara diskusi bersama guru dari
sekolah lain dalam KKG. Dengan demikian, dapat saling mengoreksi apabila dirasa terdapat
kekurangan atau hal lain yang perlu dilengkapi. Adapun persiapan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka ini yaitu dengan mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh dinas pendidikan setempat, mengikuti diskusi dalam kelompok kinerja guru,
monitoring bersama pihak pemerintah dinas pendidikan, dan juga pelatihan mandiri melalui
aplikasi atau web yang sudah disediakan oleh kemendikbud. Dalam implementasinya, sistem
penilaian yang diterapkan dalam kurikulum merdeka hampir sama dengan penilaian pada
kurikulum 2013, hanya saja ada tambahan yaitu penilaian hasil project. Pelaksanaan project
penguatan profil pancasila dilakukan setelah peserta didik mempelajari teorinya dikelas, dan
setelah itu barulah guru membimbing peserta didik untuk melakukan aktifitas berupa project.
Selain itu, terdapat diantaranya hal yang perlu dievaluasi dalam pengimpkementasian
kurikulum merdeka. Salah satunya yaitu dalam manajemen dana. Hal tersebut perlu
dievaluasi, karena dengan adanya pergantian kurikulum tentu sekolah perlu memperbarui
sumber belajar terutama buku. Dengan demikian, manajemen dana di sekolah jadi
membengkak dan buku yang sebelumnya jadi kurang digunakan. Adapun selama
pengimplementasian kurikulum merdeka tentu saja timbul hambatan-hambatan, baik dari
pihak sekolah, peserta didik, orang tua, maupun pihak lain yang terlibat. Akan tetapi,
hambatan-hambatan tersebut masih bisa diatasi dan tidak dianggap sebagai masalah yang
serius.
Menurut pendapat kepala sekolah, jika dibandingkan antara kurikulum 2013 dengan
kurikulum merdeka lebih mudah kurikulum 2013. Karena kebetulan kepala sekolah SDN 2
Sukamulya menjadi instruktur dalam sosialisasi dan pengimplementasian kurikulum 2013.
Sedangkan dalam kurikulum merdeka, pelatihannya masih kurang maksimal sehingga masih
banyak guru yang merasa kesulitan dan ada beberapa hal yang belum benar-benar dipahami
baik oleh kepala sekolah maupun guru-guru.
Dalam kurikulum merdeka tentunya guru harus mempersiapkan modul ajar yang
didalamnya ada Tujuan pembelajaran (TP), yaitu deskripsi pencapaian peserta didik yang
perlu dicapai dan dibangun dalam kegiatan pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) yaitu, langkah-langkah tujuan pembelajaran yang disusuun untuk mencapai capaian
pembelajaran. Dalam mempersiapkan TP, ATP Serta modul ajar menurut beliau tidak rumit
karena sudah semua disediakan oleh sekolah dan juga tnggal disesuaikan dengan CP yang
sudah diberikan oleh pemerintah meskipun begitu, guru tetap menyusun meskipun tidak dari
awal. Guru hanya mrmikirkan bagaimana implementasinya ke kelas dan juga media
pembelajarannya. Dalam menyusun langkah-langkah menyusun ATP juga disesuaikan dengan
Pedoman yang diberikan yang terpenting disesuaikan dengan kondisi kelasnya.
Selain itu juga, Menurut guru kelas 4 mengenai perbedaan antara kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka itu memang sangat berbeda, Namun dalam pengimplementasiannya
menurut beliau lebih enak kurikulum merdeka karena lebih mendekati kurikulum KTSP dulu
yaitu per mata pelajaran sedangkan kurikulum 2013 itu menggunakan tematik yang
memadukan beberapa pelajaran dalam satu tema sehingga itu sedikit rumit dalam
implementasinya. Meskipun begitu, dalam kurikulum merdeka juga guru harus lebih pintar
mencari informasi karena di buku yang diberikan pemerintah itu hanya sekilas saja. Selain itu
juga guru harus dituntut kreatif karena kurilulum merdeka ini menekankan pada aktivitas
project jadi siswa dituntut harus bisa dan guru harus extra berpikir untuk membuat teknik agar
dalam projeknya siswa tidak merasa jenuh meskipun begitu bagi beliau sebagai guru muda itu
menyenangkan.
Dalam pengimplementasian asessmen menurut guru sebenernya sama aja dan tidak
terlalu berbeda dengan kurikulum sebelumnya masih tetap ada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membedakannya hanya dalam projeknya saja dalam asessmennya juga
tidak semua tertulis tetapi guru membuat LKPD sendiri, jika sudah nanti dihimpun menjadi
sebuah portofolio. Asessmen awal yang digunakan guru dalam kelas yaitu dengan melakukan
pretest kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan atau akan diajarkan, nah jika hasil
dari asessmennya ada yang belum tercapai maka asessmen itu akan diulangi lagi. Sedangkan,
untuk asessmen formatif yang digunakan guru adalah dengan menggunakan LKPD, jika
hasilnya masih ada yang belum terpenuhi maka itu bisa menjadi bahan evaluasi untuk
pembelajaran selanjutnya dan Asessmen sumatif yang dilakukan yaitu ketika di akhir semester
dengan melaksanakan ujian akhir semester (UAS) dalam UAS nya juga sama dipisah-pisah
antar mata pelajaran, bedanya jika dalam projek guru harus kreatif membuat lembar kerja agar
tidak monoton.
Dalam implementasi pembelajaran antara kurikulum merdeka dan kurikulum 2013
khususnya di SDN 2 Sukamulya menurut beliau lebih mudah kurikulum merdeka karena tidak
ribet dan semua sudah disediakan yang terpenting kita sebagai guru harus kreatif dan pintar
menggali informasi dan juga dalam capaian pembelajarannya khususnya bagi siswa kelas 4
lebih antusias karena tidak hanya belajar teori namun belajar project juga.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi Kurikulum
Merdeka di jenjang SD/MI baik pada perencanaan pembelajaran maupun lainya
mengutamakan pada pembelajaran berbasis proyek demi mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila. Hal ini juga sangat relevan dengan pembelajaran abad-21 yang membekali peserta
didik dengan keterampilan 4C yang dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman.
Kurikulum merdeka ini cukup efektif bila diterapkan di sekolah. Guru juga berpendapat
bahwa kurikulum merdeka lebih mudah dalam pengimplementasianya. Tentunya dengan
memiliki berbagai macam kelebihan dan kekurangan yang ada. Kelebihan kurikulum merdeka
diantaranya memudahkan guru dalam sistem pemasukkan nilai ke dalam rapot juga
memudahkan siswa dalam mengingat pembelajaran karena kurikulum merdeka ini lebih
menekankan pada percobaan dan praktek (P5) dan terpusat pada siswa. Salah satu
kekurangannya adalah buku pelajaran kurang atau tidak merata berbeda dengan kurikulum
2013 yang semua tersedia dari sekolah.
4.2 Saran
1. Bagi Guru
Bagi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka
untuk melengkapi komponen-komponen yang termuat dalam modul ajar dan
mempersiapkan media, metode, model pembelajaran yang bervariasi agar dalam proses
pembelajaran peserta didik dapat ikut dan berperan aktif.
2. Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah agar tidak terjadi ketidaksesuaian dengan peraturan pemerintah
dalam implementasi kurikulum merdeka, bisa dilakukan dengan cara melakukan
monitoring secara rutin dan melakukan perbaikan sehingga implementasi kurikulum
merdeka dapat berjalan secara optimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, H. (2019). Administrasi kurikulum
Anggraena, Y., dkk (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen : Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. Badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi republik Indonesia. Diakses
dari : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-
Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
Bahri, S. (2017). Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam
Futura, 11(1), 15-34.
Budiono, A. N., & Hatip, M. (2023). Asesmen Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka. Jurnal
Axioma: Jurnal Matematika Dan Pembelajaran, 8(1), 109-123.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Diunduh dari
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.
pdf pada 22 Juli 2019
Fitriana, L. N. L., Ahid, N., Prasetiyo, G. E., & Daratista, I. (2022). Kebijakan Pokok dan Strategi
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia. Journal on Teacher
Education, 4(2), 1505-1511.
Kholik, A. N. (2019). Landasan psikologis pengembangan kurikulum abad 21. As-Salam: Jurnal
Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 65-86.
Mujiburrahman, M., Kartiani, B. S., & Parhanuddin, L. (2023). ASESMEN PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR DALAM KURIKULUM MERDEKA. Pena Anda: Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar, 1(1), 39-48.
Nurcahyono, N. A., & Putra, J. D. (2022). Hambatan guru matematika dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah dasar. Wacana Akademika:
Majalah Ilmiah Kependidikan, 6(3), 377-384.
Nugroho, D., Wirawan, W., Febriantania, P., & Ridaningsih, I. (2023). A Sistematic Literature
Review: Implementasi Asesmen Diagnostik pada Kurikulum Merdeka. Jurnal
Annaba'STIT Muhammadiyah Paciran, 9(2), 50-61.
Nurwiatin, N. (2022). Pengaruh Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kesiapan
Keplala Sekolah terhadap Penyesuaian Pembelajaran di Sekolah. Edusaintek: Jural
Pendidikan, Sains, dan Teknologi. 9(2), 473-484.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
Permendikbudriset No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, JenjangPendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
13
14
Transkip Wawancara
1. Nama Kepala Sekolah : Tini Supartini, S.Pd.
M1 : “Eu ieu teh atoskan atos di implementasikeun nya ibu nembe kelas 1”
Kepsek : “Kelas 1,2 eu 4,5 atos 4 kelas”
M1 : “Eu sebenernya ini pertanyaan, puntennya bu bilih aya campur Indonesia sunda”
Kepsek : “Wios wios neng wios wios”
M1 : “Mungkin ieu pertarosan langsung we nya ibu nya”
Kepsek : “Hun”
M1 : “Kan sebelumna kan dari Kurikulum 2013 pangintennya bu langsung ka
Kurikulum Merdeka, panginten tanggapan ibu gitu selaku kepala sekolah
khususnya dalam pergantian kurikulum itu seperti gimana ibu?”
Kepsek : “Yah intinya panginten sebagai kepala sekolah mah mengikuti program
pemerintah nya neng, intina mah kitu, mengikuti memang ya alhamdullilah baik
juga karena mungkin program pemerintah kita sebagai lembaga yah harus
mengikuti, sok sanaos ibu da ari Kurikulum Merdeka mah kan kepala sekolah
hente hente hente ngiring euu pelatihan hente ngiring implementasi hanya guru
kelas, uhun janten ibu saleresna mah sadayana oge kepala sekolah ya kirang
paham oge kitu hehehe, margi teu ngiringan implementasi sosialisasi na benten
sareng kapungkur kan Kurikulum 2013 mah gebyar aya pelatihanna sanes
sosialisasi deui pelatihanna, euuu kaleresan ibu kapungkur Kurikulum 2013 mah
kalebet intrukturnya selama 10 hari teh guru teh ngiring sareng kepala sekolah
ari ayeuna mah kepala sekolah hente uhun ehehehe”
M1 : “Oke eu teras tanggapan ini bu kaya wali murid mungkin kan pasti ada perbedaan
ya bu dari segi kan kalo Kurikulum Merdeka lebih kepada murid tuh project nah
mungkin tanggapan wali murid khususnya dari kelas 1,2 yang sudah di
implementasikan Kurikulum Merdeka itu bagaimana”
Kepsek : “Alhamdullilah menerima dengan positif”
M1 : “Jadi menerima saja ya bu yah”
Kepsek : “Euu pokoknya pembelajaraan berjalan dengan lancar dengan adanya kurmer ini
orang tua pun mendukung alhamdullilah”
M1 : “Euuu kalo pelaksanaan kurmer di sekolah ini bagaimana apakah bertahap atau
seperti gimana?”
Kepsek : “Bertahap, pertama 1,4 tahun kemaren 2022 1,4 sekarang 2023 euuu 2,5 mungkin
tahun depan 3,6”
M1 : “Iya haha, eu kemudian strategi sekolah gitu ibu dalam mempersiapkan kurmer
itu giman ibu?”
Kepsek : “Ya strateginya ya mungkin guru-guru terutama guru-guru yang bersangkutan ya
kelas 1,2, euu 4,5 mengikuti sosialisasi selain sosialisasi juga setiap bulan
mengadakan atau mengikuti KKG, KKG kelas tiap-tiap kelas masing-masing
kelas untuk mendukung terlaksananya eu Kurikulum Merdeka gitu iya”
15
16
M1 : “Berarti ya udah ada juga ya startegi dari sekolah, kemudian ibu ada juga ga
monitoring atau pelatihan dari dinas pendidikan?”
Kepsek : “Ada ada”
M1 : “Itu berapa lama?”
Kepsek : “Euuu itu tergantung, tergantung kebutuhan tapis elain selain khusus disekolah
di sd 2 sukamulya yah selain di KKG tiap bulan, disekolah juga suka ada
sosialisasi atau instilahnya musyawarah gitu bagaimana untuk pelaksanaan
Kurikulum Merdeka ini, terutama tentang proyek yah P5”
M1 : “Iya ibu”
Kepsek : “Musyawarahkan bersama begitu”
M2 : “Iya kemudian ibu, bagaimana proses berjalannya kumer disekolah ibu bu?
Kepsek : “Alhamdullilah lancar neng”
M2 : “Alhamdullilah lancar bu sesuai rencana”
Kepsek : “Alhamdullilah lancar sesuai rencana, mudah mudahan sesuai rencana, tapi
meskipun demikian mungkin karena sekarang masih dalam tarap transisi ya
masih masih dalam transisi mungkjn ada kendala sedikit, ada kendala tapi itu
tidak dijadikan kendala ya gitu”
M2 : “Ibu biasanya kendala-kendalanya itu seperti apa yang muncul saat mulai
penerapan gitu bu baru-baru penerapan?”
Kepsek : “Euuu misalnya kadang orang tua itu ka neu tidak sama ya, ada yang yah ada
juga yah kebanyakan memang mendukung alhamdullilah tapi ada juga yang
misalnya ada yang eu P5 utamanya yah terutama dalam P5 kadang-kadang orang
tua ada juga yang complain atau tapi itu masih bisa diatasi”
M1 : “Tapi kalau hambatan dari segi internalnya ibu ga ada?”
Kepsek : “Ga ada alhamdullilah”
M2 : “Iya ibu kemudian, bagaimana sekolah dalam menrumuskan TP dan juga
menyusun ATP serta modul aja bu bagaimana?”
Kepsek : “Itu dikomunikasikan di antar sekolah selain itu juga antar guru sekolah kan
mempelajari hasil dari sosialisasi itu, lalu di KKG juga gitu antara TP ATP yah”
M1 : “Jadi mungkin bareng-bareng, berarti ibu”
Kepsek : “Iya bareng-bareng dimusyawarahkan bareng-bareng”
M2 : “Sosialisasi TP nya itu dilakukan waktu sosialisasi yang bersama?”
Kepsek : “Iya”
M2 : “Terus nanti pembuatannya yang di KKG itu bu?”
Kepsek : “Iya, iya, iya itu”
M2 : “Berarti ibu misalkan ada 5 sekolah yang KKG apakah 5 sekolah itu
menggunakan modul ajar yang sama bu atau tidak?”
Kepsek : “Modul ajarnya tidak”
M2 : “Berbeda-beda?”
Kepsek : “Masing-masing iya, itukan pembuatan sendiri yah”
M2 : “Tapi di diskusikan?”
Kepsek : “Iya di diskusikan”
M2 : “Eu kemudian bagaimana sistem pelaksanaan asesmen kurikulum Merdeka
disekolah ini bu?”
17
Kepsek : “Asesmen nya euuu alhamdulilah anak-anak itu antusias guru-guru juga
alhamdullilah eu jadi disekolah sd 2 sukamulya itu sudah berjalan eu lancar
malah, malah yah ada seperti misalnya prestasi prestasi yah mengacu pada
prestasi prestasi alhamdullilah gitu”
M1 : “Apakah ini ga bu kaya kan pasti penilaian antara Kurikulum 2013 dan Kuriulum
Merdeka pasti ada perbedaan ya bu yang diberikan kepada peserta didik, nah
apakah ada ga bu orang tua yang kok di dalam kumer mah ini anak saya kaya gini
ya? Kemaren waktu di Kurikulum 2013 contohnya kok bagus contohnya kan kalo
disinikan lebih ke project yah, nah itu bagaimana bu dalam segi penilaiannya atau
oh kaya biasa biasa saja kaya lancar aja tidak?”
Kepsek : “Itu mungkin yang lebih tahu guru kelas ya neng ya, kalo kepala sekolah kan”
M2 : “Berarti penilaian mah nanti saja ya bu ya ke guru kelas”
Kepsek : “Iya soalnya itu hubungannya sama guru kelas yaitu mah masalah penilaian anak
didik”
M1 : “Paling ini bu mungkin ibu sebagai kepala sekolah yang sudah hampir 2 tahun ya
bu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini, iya apakah sih yang perlu
dievaluasi gitu khususnya dalam mengimplementasian Kurikulum Merdeka
disekolah ini?”
Kepsek : “Iya mungkin cara pertama cara pembelajaran yah, eu yang kedua mungkin eu
memberi motivasi kepada siswa kdang-kadang siswa itu karena mungkin eu
dengan adanya kumer da sebelumnya pandemi nah jadi si anak itu kebiasaan eu
daring agak agak ehehehe moalnya ari disebat males mah da hentenya
pangintennya itulah neng”
M2 : “Tapi leres ibu males hehe”
Kepsek : “Nah gitu jadi guru kepala sekolah dan guru itu harus ekstra yah memberikan
motivasi kepada anak supaya anak itu eu semangat dalam melaksanakan
pembelajaran, kan kawitna kitu kan kunaon tah kamari ku pandemi”
M2 : “Janten pastif ehehehe”
Kepsek : “Tah kitu neng sesah diucapkeun nana ahaha, da memang kenyataannana seperti
itu, kadang-kadang kasakola ge kan siang pertama-tama kan bahkan eu mau ujian
pun mau ujian pun kadang-kadang ibu guru teh menyusul kaditu nu nyusul kadieu
kadang ieu nya orangtuanya pun juga ya mungkin karena ke enakan belajar
daring yah jadi ketika mulai masuk sekolah orang tua pun kadang kadang ada
yang kurang dalam tanda kutip nya kitu”
M2 : “Ya ibu mungkin untuk selanjutnya menurut ibu yah bu yah lebih mudah mana
eu dalam implementasinya antara Kurikulum Merdeka sama Kurikulum 2013
bu?”
Kepsek : “Kalau ibu sih menurut ibu yah, karena ibu sebagai euu instruktur nasional
Kurikulum 2013 eu dan juga pengalaman guru guru eu ketika yah berbicara jadi
lebih bagus Kurikulum 2013, 13 itu lebih kan kalau sekarang kumer tidak ada
hanya sosialisasi tidak aya, tidak ada pelatihan yang khusus hanya sosialisasi yah
hanya sebatas sosialisasi yang namanya sosialisasi kadang sepintas sepintas kalau
Kurikulum 2013 kan ada pelatihan sampai 10 hari dari pagi sampai sore yah, jadi
guru guru itu paham betul kalau ini kan kadang ada diantaranya guru guru yang
belum paham jadi mencari sendiri gitu iya, itu menurut ibu yah ahehehehe”
18
M2 : “Sudah paling ini bu terakhir aja ini pertanyaan, kaya mungkin harapan ibu saja
sebagai kepala sekolah yah bu sebagai implementasian Kurikulum Merdeka ini
karena mungkin ini bisa juga jadi kurikulum jangka panjang juga yah ibu, eu nah
harapan ibu khususnya buat disekolah ini gitu bagaimana bu dalam implementasi
Kurikulum Merdeka ini?”
Kepsek : “Yah harapan ibu mudahmudahan peserta didik khususnya di SD 2 Sukamulya
bisa lebih meningkat bisa melaksanakan eu meningkatkan prestasi belajar
khususnya di SDN 2 Sukamulya jug aguru gurunya pun alhamdullilah disini guru
gurunya eu yah bisa bisa bisa mengikuti yah gitu yang jelas harapan yah
semuanya juga menurut semua kepala sekolah mempunyai harapan bahwa
peserta didiknya menjadi peserta didik terutama karakter yah, itu yang pertama
karekter, karakterkan itu ada 2, karakter eu apa duh eu ya Allah ehehehe, yah
ehehe lupa neng pokoknya yang yang yang terutama itu karakter nomor 1,
masalah pengetahuan atau pembelajaran itu kan itu bisa mengikuti yah gitu
diutama kan itu sidini karakter gitu”
M2 : “Seperti itu saja mungkin ibu pertanyaan pertanyaan nya, karena memang ingin
tahu lebih detail saja bagaimana untuk pengimplementasikan Kurikulum
Merdeka di SD ini, terima kasih banyak ibu”
euuu ibu sebagai ibu gitu yang juga baru mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka kesulitan ibu gitu dalam menentukan TP bu seperti gimana?”
Guru : “Kalo kesulitan mah emang ah kaya TP yang kaya gitu mah sama aja lah sama
yang kemaren, cuma yang menjadi agak kendala nya yah dari Kurikulum
Merdeka tuh euuu kumahanya janten si guru teh dituntut untuk sagala kitu tah,
ayeuna sepertos bade palajarana anu nya, bade Pelajaran IPA misalna teh
janten ari kita mah sebagai anu muda mah nya teu sawios euuu ayeuna
diayakeun bangsa chrombook ayeuna dina proyektor, infokus nu kararitu
emang tos biasalahnya, cuma emang agak kendalanya teh dari situ ribet kedah
sagala kitu tah, kedah persiapan na harus lebih ini ari TP nu kararitu na mah
sama saja isinya mah cuma gitu-gitu aja”
M2 : “Berarti tidak ada kesulitan yang lebih mendetail dalam menyusun TP, ATP
ataupun modul ajarnya bu”
Guru : “Kebetulan kalo udah disekolah mah udah ada semua, paling gini kalau
misalnya teh TP ATP nya teh yang di kasihin pemerintah di ieu deui di
tinggalian deui disesuaikan dengan kebutuhan, dengan keadaan peserta didik”
M2 : “Berarti ibu kaya kalo modul ajar udah disediain? Berarti guru tidak membuat
lagi atau kaya tetap menyusun bu?”
Guru : “Tetap menyusun bu, cuma dari kata-katanya mah udah ada, jadi tidak dari
awal, paling guru hanya memikirkan sekarang TP nya itu ATP nya itu, cuma
nanti teh tinggal berpikirnya teh misalnya teh implementasi ke kelasnya kaya
gimana, medianya seperti apa kita yang bikin sendiri semenarik mungkin
pembelajaran nya”
M1 : “Nah menurut itu gitu yah kaya perbedaan yang paling mencolok dari antara
Kurikulum kemarin Kurikulum 2013 sama Kurikulum Merdeka yang ibu
rasakan seperti apa?”
Guru : “Kalau kata aku mah kebetulan waktu kuliah teh kan masih kurtilas yah
sekarang pas begitu masuk udah kurmer lebih enak kurmer kalo bagi aku mah,
guru juga semua sama soalnya kurmer mah lebih mendekati KTSP permata
pelajarran, kalau kurtilas mah kan tematik jadi harus semua tercakup, terus
cuma bedanya kalau kurmer teh lebih enak cuma harus pinter-pinter nya kita
menggali informasi yang lain, gali gali kaya materi materi lain soalnya kaya
buku-buku nya teh kurang sesuai, buku-buku teh sekarang yang kurmer teh
ada yang dari pemerintah sama yang dari penerbitnya teh yang beda-beda ada
yang Erlangga ada yang ini, kalo yang Erlangga mah lengkap materi-materi
yang kaya gitu teh sedangkan kalo materi-materi yang dibuku sebelumnya
masih kurang makanya ya harus kitanya yang bisa mencari dan menggali aja
gitu cuma sama-sama aja gitu, cuma kata aku emang enaknya kurmer terus
kurmer itu kan ada project yah, euuu jadi si siswa tuh dituntut untuk bisa euuu
jadi kita misalkan Pelajaran seni budaya materinya tentang apa teknik protage
teknik gratage yang kaya gitu, jadi si siswa tuh di usahakan udah Pelajaran
itu ada project, kita guru harus oh ini the gimana menerapkan teknik ini teh
jadi kita the bikin teknik apa, anak anak juga nih teknik protage tuh yang kaya
gini jadi si anak teh dituntut untuk bisa menghaslkan karya, menghasilkan
keinginan kan mungkin jenuh, nah kan dari KTSP we lah euuu KTSP sama
20
kurmer, kurmer emang lebih sama permata Pelajaran kaya KTSP Cuma
kurmer lebih dituntut euuu siswa untuk lebih menghasilkan karya gitu yah”
M3 : “Jadi tidak teori saja”
Guru : “Iya nah gitu jadi tidak teori saja, seperti misalnya teh ada euuu limbah limbah
kaya bisalah nanti dilihat disana ya, terus sekarang kan disini misalkan apa
IPA dibelakang ini teh kan hasil siswa semua”
M2 : “Berkebun”
Guru : “Heeh berkebun, terus kaya kemaren kelas 4 bikin apa bikin kreasi dari botol
plastik, tutup plastik bikin ya jadi menghasilkan suatu karya gitu, nanti teh
kalau pas pentas seni bisa digelarin hasil karya-karyanya gitu”
M1 : “Berarti memang dari kita sendiri sebagai gurunya juga harus makin kreatif.
Tapi ini ga bu memang di Kurikulum Merdeka kan kebanyakan project ya bu
apakan itu juga kaya membuat siswanya memang kan kalau project tuh seperti
tadi kita harus mencari ini harus mencari itu ataupun bisa jadi membeli gitu ya
bu, nah itu seperti gimana?”
Guru : “Euuu maksudnya?”
M1 : “Jadi buat siswanya ataupun buat gurunya sama kaya orang tuanya bu
mengenai kaya gitunya?”
Guru : “Kalau kaya kemaren nya ada project misalnya teh dari kelas 6, ada yang dari
luar juga masuk buat patung nah si anak anak teh kan mungkin emang mereka
bosan boring nya belajar wae mah merenan, jadi lamun aya project anu
kararitu mah si anak na teh lebih menarik lebih asik belajar teh, makanya
lamun euuu aya Pelajaran project atanapi naon anu bukan materi lah anak anak
pasti lebih asik dalam hal belajarnya”
M2 : “Tapi ibu kan kalau misakan ada patung yang dari luar gitukan harus dibeli
yah bu yah, nah gimana dari orang tuanya apakah pernah ada yang protes?”
Guru : “Orang tua mah mensupport aja kalau ada yang dari luar mah yang misalnya
pembelian patung kay agitu, kaya kemaren dipeser aya nu meser aya nu hente
teu sawios”
M2 : “Teu diwajibkan, berarti orang tua mensupport aja ya bu yah demi anak”
Guru : “Kan muhun kitu mungkul kurmer mah kedah menghasilkan karya tea,
nusanes namah sami wae, mung mun kurtilas mah harus mencakup semua
panginten, upami kurmer mah nya sapertos KTSP deui ngan mung langkung
kedah dieukeun deui kana kreatifitas anak na”
M1 : “Nah kalau tadi bu asesmen nya, pelaksanaan asesmennya sebenarnya
bagaimana bu kan pasti ada perbedaan ya bu Kurikulum 2013 sama
Kurikulum Merdeka sekarang, nah dalam asesmennya gitu dalam
pelaksanaannya dikelas seperti apa bu?”
Guru : “Kalau dikelas mah sama saja sih, biasa saja ga ada yang di iniin kitu cuma
aya kadang skarang mah kan kalau saya gitu nya selaku guru kelas, euuu
asesmen jadibisa di iniin ga terltulis semua jadi kita bikin LKPD masing-
masing, LKPD masing-masing misalnya kan sekarang mah banyak dari canva
bikin sendiri jadi asesmennya dari itu juga, jadi bikin LKPD semenarik
mungkin juga kan anak bisa ini kalau udah beres bisa simpen di portofolio,
untuk memotivasi aja”
21
M1 : “Ibu kalo misalkan penilaian nya kan kalau yang di Kurikulum 2013 itu euu
dari pengetahuan, keterampilanm itu yah bu yah, kalo yang di Merdeka
gimana bu?”
Guru : “Sami wae neng aya dina keterampilan nana dinilai apalagi kan Kurikulum
Merdeka mah ngaieukeun nana kana project janten keterampilan anak sareng
ieu na ge sami wae ari kana asesmen nu kararitu namah, keterampilan nana di
ieu teras ayeuna keaktifan mereka untuk menanya nu kararitu ge di ieu, bukan
hanya teori saja yang dinilai, jadi sama saja untuk penilaian yang kaya gitu
mah tidak ada yang di nya lah tidak ada yang di ieukeun kitu, sama saja cuma
bedanya seperti itu aja project, jadi si siswa tuh dituntut untuk menghasilkan
kreasi aja pami kurmer mah tina project na”
M1 : “Iya bu ini paling kaya kan tadi dalam asesmen yah bu, ketika guru
mengetahui hasil dari kan pasti dari awal pembelajaran euuu melakukan
asesmen, gimana yah kaya pasti ada asesmen awal didalam pembelajaran
seperti pretest, nah itu ketika mengetahui hasil dari asesmen awal itu
bagaimana dari gurunya?”
Guru : “Eh gimana maksudnya?”
M1 : “Jadi kaya ada pretest diawal pembelajaran contohnya, nah euuu ketika guru
mengetahui hasil dari pastikan kita tilai hasil dari asesmen nya, nah itu euu
ketika udah tau hasilnya entah itu bagus atau tidak contohnya nah itu dari guru
tanggapan nya gimana dan untuk menyesuaikannya juga gitu bu untuk nanti
dimateri yang akan datang?”
M2 : “Jadi ibu teh kan melakukan pretest terus kan hasil anak ada yang bagus, ada
yang kurang bagus gitu, nah terus kan nanti dilakukan pembelajaran, nah
bagaimana ibu menyesuaikan pembelajaran bagi mereka yang memiliki hasil
awal yang berbeda?”
Guru : “Biasanya kit amah kalo ada yang kaya gitu ulangi lagi aja we terus, jadi kalau
misalnya teh ada yang udah bisanya banyak yang belom bisa, udah aja jadinya
teh ngikutin aja yang belom bisa dulu gitu soalnya susah, apalagi sekarang
mah bisa dibilang kalau Angkatan saya yah euuu tahun yang kemarennya
covid tahun berikutnya covid jadi masih banyak yang kurang perkalian yang
kaya gitu juga masih susah, matakna ayeuna euu kedahna mah materi misalnya
teh ngawitan semester 1 harusnya mah materi Matematika harus sampai ke
materi bilangan miliaran, ya misalnya the jutaan miliaran sedangkan si anak
itu belum bisa belum sampai, ribuan juga masih baringungeun, 10.200 kitunya
ini sebutin apa masih keneh bingung, makanya dari modul udah kesana tapi
lihat kondisi anak seperti itu mah kan ga bisa dilanjut dulu, jadi udah aja
pretest nya kasih dulu aja yang disama ratakan dulu lah gitu”
M2 : “Jadi pembelajarannya mengikuti yang belum bisanya”
Guru : “Heeh da karunya kababayut hehehe kitu wae panginten”
M4 : “Izin masuk hehe, perkawis ieu dina Kurikulum Merdeka saur Mentri
Pendidikan saur na aya 3 asesemen kan nya bu di Kurikulum Merdeka teh,
anu pertama teh diagnostic atau asesmen awal, anu berikutna teh asesmen
formatif atau ditengah-tengah pembelajaran, teras terakhir teh asesmen
sumatif di akhir, tanggapan ibu mengenai bahwasannya 3 asesmen itu
bagaimana?”
22
Guru : “Kedap kela wang ningali geranya dina ieu na Merdeka belajar, euu sepertos
dina asesmen muridna kitu?”
Muhun kanggo murid
Guru : “Tah kan ayeuna mah euh gimana nembe teh?”
M4 : “Jadi ada 3 anjuran dalam Kurikulum Merdeka teh ada 3 anjuran asesmen
yang pertama teh asesmen diagnostic atau diawal semester pembelajaran gitu
untuk melihat bagaimana potensi anak, untuk nu kadua na teh asesmen sumatif
di Tengah pembelajaran ketika tidak sesuai dengan hasil asesmen tersebut jadi
langkah berikutnya suka dapat merubah startegi belajarnya ibu, nah yang
terakhir asesmen sumatif kangge nganilai hasil akhir pembelajaran, tanggapan
ibu tentang 3 asesmen itu bagaimana bu?”
Guru : “Ari saur abi mah bagus wae aya asesmen asesmen eta cum ajadi kita teh tau
hasil awal na kumaha, nya euuu apa teh penyampaian kita the gimana gitu,
terus asesmen yang sumatifnya jadi udahkita menyampaikan kita tahu murid
mana yang misalnya the yang mana yang bisa dan yang ga bisa gitu, terus
diakhir juga kita jadi tahu juga gitu maksudnya nya teh asesmen formatifnya
jadi sok kadang kieu nya ari guru mah geninganan ari menyampaikan mah
rarasaan asa atos leres geningan nya, teras ayeuna urang menyampaikan tos
urang menyampaikan teras misalna teh dikasih anak teh mengerjakan, teras si
anak teh aya nu tiasa ayanu henteu nah tanggapan eneng sok coba gera ayeuna
lamun urang menyampaikan ieu teh urang teh asa geus leres menyampaikan
teh tapi si anak teh aya nu salah paham, terus lamun urang salah
menyampaikan tapi ieu anak udah ada yang bisa sebagian, jadi ini yang salah
apa anaknya apa gurunya, kadang suka gitu nya matakna ditengah tengah teh
ari pertamana asa siga nu enya geningan murang kalih teh naringali ari pas
kadieu na keun dipiwarang ngerjakeun masih keneh teu acan tiasa wae, sok
kadang duh ieu teh apa karena gurunya yang salah menyampaikan atau karena
anaknya susah mangkap, matak kadang ditengah tengah bimbang nya teh gitu
suka bingung, tapi paling mungkin ari guru mah menyampaikan mah pasti tos
leresnya da moal mungkin guru menyampaikan teu acan leres ari murid aya
nu tiasa, ayeuna murid teu tiasa berarti mungkin dari anaknya aja, guru guru
nu sanes ge tos we neng ayeuna mah dari pada kitu mah da ayeuna mah urang
menyampaikan atos cenahnya asesmen anu awalna atos, teras ayeuna dikasih
euuu anak teh dikasih tugas atanapi dikasih euu pengen liat hasil mereka
belajar kos kumaha kitu, tapi anak na sendiri kan aya nu tiasa aya nu henteu
nya berarti itu mah bukan kesalahan kita nya kitu maksad teh tina asesmen teh
da kumaha deui”
M1 : “Pami ini bu penerapan asesmen awal biasanya ibu gunain apa? Apakah
pretest kaya tadi dipasihan soal atanapi kumaha? Teras dipotong ditengah
kumaha diakhir kumaha?”
Guru : “Abi bisana kieu upami kanggo matematika contohna anu masih sulit kitunya
bagi mereka sulit kadang dari awal teh tes hela perkalian abi mah, soalna dina
perkalian mah sadaya na ge mencakup kana perkalian pembagian dina
matematika mah dasar na eta, sedangkan anak anak teh dari Pelajaran
matematika misalna teh bisanya euu mengerjakan tapi kadang sok aya nu
nyimpen na salah, kadang sok masih aya nu ninggali kana tabel, matakna hiji
23
hiji na cara mah matematika mah perkalian dan pembagian kitu wungkul, teras
ayeuna sapertos tina fasilitas udah bagus disini mah, kaya misalkan sekarang
teh udah dikasih tab anak anak teh, jadi dari matematika teh dikasih euu tapi
harus kitanya yang bisa geningan kitu, janten dikasih tab aya dina tab seperti
ayeuna penjumlahan bersusun, perkalian bersusun nu kararitu tos aya, cuma
kitu eta lebih menyenangkan mungkin, cuma ari anak anu kirang mah da
kumaha sok kadang mah sesah kitu wungkul”
M2 : “Upami formatif na ibu biasana osok ngangge na kumaha?”
Guru : “Formatif kumaha maksad na?”
M2 : “Nilai Tengah pembelajaran bu”
Guru : “Ditengah pembelajaran ku abi sok dipasihan soal palingge, abi nyediakeun
LKPD”
M2 : “Pami diakhir mah UAS pangintennya bu?”
Guru : “Euh ayeuna mah kan UTS teh saurna mah Kurikulum Merdeka teh nembe
kamari aya cariosan teh, Kurikulum Merdeka teh saur na teh teu aya UTS tapi
tos terlanjur kamari dipasihan UTS aya PTS aya ulangan harian aya, ayeuna
selsai Bab 1 ulangan harian, perbab aya ulangan ulangannana teras pami atos
menyampaikan materi tiasa kitu dibagikeun LKPD nu kararitu, yah disuruh
mengerjakan soal gitu lah, mungkin upami hoyong ningali keberhasilannya
mah tina eta LKPD, upami hoyong perbab mah dipasihan ulangan harian”
M1 : “Pami perkawis UAS na dari kurmer sareng kurtilas aya perbenteunan?”
Guru : “Ari kurmer mah sapertos KTSP deui janten ari kurtilas mah mencakup
gening, tapi kurtilas ge pami nuju UAS mah dipisah pisah Pelajaran na, cuma
benten na implementasi saat dikelas”
M1 : “Teknis penilaian na masih tetep sama kaya ngisi soal aja”
Guru : “Iya sama”
M2 : “Kalau project mah mungkin beda yah bu”
Guru : “Nah muhun benteun na teh dina project na wungkul, janten kelas anu kurmer
mah si guru teh dituntut untuk kreatif, sapertos misalna teh abi ke Pelajaran
bahasa Indonesia tentang wawancara, kita teh bikin asesmen kanggo
wawancara gitu, jadi si anak teh dituntut untuk wawancara tapi bikin
semenarik mungkin kitu, dikasih lembar kerja dina lembar kerja teh di isi,
ayeuna sapertos wawancara teh kumaha nyalah di semenarik mungkin dina
lembar kerja teh, jangan monoton dina kertas selembar”
M1 : “Berarti ada kaya dari ada capaian peserta didiknya sendiri gitu ya bu dari hasil
asesmen ataupun dari hasil pembelajaran. Berarti ada perbedaan ya bu antara
Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 itu bagaimana perbedaan nya
bu?”
Guru : “Perbedaan nya jadi si anak teh kalo di kurmer ini mah jadi lebih antusias si
anak teh dalam belajar soalnya pasti oh pasti ayeuna Pelajaran euu matematika
tentang ieu pasti cenah si ibu masihan kartu bilangan atau naon kitu ayeuna
mah, emang sih dari dulu juga bangsa media mah kedah nya cuman ayeuna
mah jadi media kita sampaikan teras si anak harus dapat membuat project gitu
aja, paling banyak nya mah bangsa IPA dina ayeuna PKn paling dina burung
garuda kita bikin apa, gitu paling juga”
M1 : “Ibu kalau UAS nya diakhir soal aja atau ada project nya juga?”
24
Dokumentasi
MODUL AJAR
BUKU MATEMATIKA
FASE B – KELAS 4
SEMESTER I
BAB 1
MODUL AJAR – 1
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Aljabar Alokasi Waktu : 9 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
A.1 Memahami dan menerapkan sifat-sifat operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
bilangan cacah
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan cacah.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam operasi hitung
bilangan cacah.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat menerapkan sifat-sifat operasi hitung bilangan cacah, maka peserta didik
diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR – 2
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 6 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.1 Membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah
Profil Pelajar Pancasila:
● Mandiri,
● Bernalar Kritis.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat menghitung dengan menggunakan benda konkret ataupun menggunakan
gambar/simbol
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan bilangan cacah menggunakan benda
konkret.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Di antara ketiga kelompok benda ini, manakah yang paling banyak?
Manakah yang paling sedikit?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep membandingkan dan mengurutkan bilangan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan membandingkan dan mengurutkan bilangan
Contoh:
Coba ambil 4 kartu bilangan, sebutkan urutan bilangan dari yang terkecil?
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam membandingkan dan
mengurutkan bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat mengidentifikasi nilai tempat, membandingkan bilangan, dan mengurutkan
bilangan, maka peserta didik diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR - 3
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 6 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.2 Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Siapa yang punya pensil? Ada berapa jumlah pensil yang kamu punya? Jika
teman sebelahmu memiliki pensil dua kali lebih banyak darimu, berapa banyak pensil temanmu?)
Penilaian Pembelajaran:
• Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan.
• Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
• Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
• Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam operasi hitung
perkalian dan pembagian bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan cacah.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Pembelajaran 2. Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Operasi Hitung Campur (4 JP)
● Guru memberikan contoh masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
● Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan.
● Peserta didik menyampaikan hasil diskusinya dan guru memberikan konfirmasi.
● Peserta didik secara mandiri mengerjakan soal-soal penyelesaikan masalah operasi hitung campuran.
(Buku Matematika kelas IV, hal 44-45)
● Peserta didik bernalar kritis untuk menyimpulkan pembelajaran.
● Peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran untuk melihat ketercapaian tentang menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
● Bukti pencapaian kompetensi diperoleh melalui hasil penyajian baik secara lisan ataupun penugasan
tertulis.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep operasi hitung campuran.
2. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
3. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam operasi hitung
campuran.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
4. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat melakukan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi
hitung campuran, maka peserta didik diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR - 5
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 6 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.4 Melakukan pembulatan dan penaksiran bilangan cacah
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat menentukan nilai tempat bilangan dan melakukan operasi hitung campuran.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pembulatan dan penaksiran.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat melakukan operasi perkalian.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan perpangkatan dua.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Bisakah kalian mengukur luas lantai ruang kelas ini jika diketahui panjang
setiap ubin? Berapa luas lantai ruang kelas ini?
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep perpangkatan dua dan akar kuadrat bilangan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan perpangkatan dua dan akar kuadrat bilangan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam perpangkatan dua
dan akar kuadrat bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat melakukan perpangkatan dua dan akar kuadrat bilangan, maka peserta
didik diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR - 7
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Aljabar Alokasi Waktu : 3 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
A.2 Menentukan dan menuliskan pola bilangan dengan bantuan gambar atau objek sederhana
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat melakukan operasi hitung bilangan cacah.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pola bilangan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Siapa yang pernah melihat dadu? ada berapa titik yang terdapat disana?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep pola bilangan.
2. Peserta didik mengerjakan soal latihan ulangan Bab 1 pada buku Matematika kelas IV halaman 64 untuk
mengetahui pemahamannya terhadap seluruh materi bilangan cacah.
3. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan pola bilangan.
4. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
5. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
6. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam pola bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
7. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat memahami pola bilangan, maka diberikan pelayanan individu.
BAB 2
MODUL AJAR - 8
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 6 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.6 Menjelaskan dan mengidentifikasi pecahan menggunakan gambar dan model konkret
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat memahami bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Jika ada empat buah jeruk dan kamu memakan satu, berapa bagian jeruk
yang kamu makan?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep pecahan dan pecahan senilai.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan pecahan.
Contoh:
a. Disediakan 10 permen dalam kantong. Coba ambil beberapa permen tanpa melihat.
b. Berapa banyak permen yang kamu peroleh?
c. Melambangkan pecahan berapakah bagian permen yang kamu ambil?
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam pecahan dan
pecahan senilai.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat memahami pecahan dan pecahan senilai, maka peserta didik diberikan
pelayanan individu.
MODUL AJAR - 9
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 4 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.7 Mengurutkan dan membandingkan pecahan
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat memahami pecahan dan pecahan senilai.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami cara mengurutkan dan membandingkan pecahan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan mengurutkan dan membandingkan pecahan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam pecahan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat mengurutkan dan membandingkan pecahan, maka peserta didik diberikan
pelayanan individu.
MODUL AJAR - 10
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 4 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi pecahan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Pembelajaran 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan (4 JP)
● Peserta didik mengamati contoh masalah dan penyelesaiannya pada buku Matematika kelas IV halaman
85.
● Peserta didik bernalar kritis menyimpulkan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
● Guru memberikan suatu permasalahan.
● Peserta didik bergotong royong dengan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
● Setiap kelompok menjelaskan penyelesaiannya di depan kelas.
● Peserta didik secara mandiri mengerjakan soal latihan untuk mengetahui pemahamannya tentang
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan. (Buku
Matematika kelas IV, hal 86-87)
● Refleksi pembelajaran dilakukan pada proses pembelajaran untuk melihat ketercapaian tentang
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
● Bukti pencapaian pembelajaran diambil dari hasil pekerjaan peserta didik dan penilaian pembelajaran.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi pecahan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep pecahan campuran.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pecahan campuran.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam pecahan campuran.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi pecahan dan melakukan operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep operasi hitung pecahan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung pecahan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam operasi hitung
pecahan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
pecahan, maka peserta didik diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR - 13
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Bilangan Alokasi Waktu : 4 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
B.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan
Profil Pelajar Pancasila:
● Mandiri,
● Bernalar Kritis.
● Gotong Royong
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi pecahan dan melakukan operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Pembelajaran 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan (6 JP)
● Peserta didik gotong royong melakukan kegiatan memecahkan permasalahan pecahan secara
berkelompok. (Buku Matematika kelas IV, hal 101-104)
● Setiap kelompok mendiskusikan penyelesaian dari setiap permasalahan.
● Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
● Guru memberikan konfirmasi atas hasil diskusi setiap kelompok.
● Peserta didik secara mandiri mengerjakan soal latihan untuk mengetahui pemahamannya tentang
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan. (Buku Matematika kelas IV, hal
105)
● Dengan bernalar kritis dan mandiri peserta didik menyelesaikan permasalahan soal yang berbasis
keterampilan tingkat tinggi pada buku Matematika kelas IV halaman 106.
● Refleksi pembelajaran dilakukan pada proses pembelajaran untuk melihat ketercapaian tentang
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan.
● Bukti pencapaian pembelajaran diambil dari hasil pekerjaan peserta didik dan penilaian pembelajaran.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung
pecahan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung pecahan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam operasi hitung
pecahan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep berbagai bentuk pecahan dan mengubah bentuk pecahan.
2. Peserta didik mengerjakan soal latihan ulangan Bab 2 pada buku Matematika kelas IV halaman 123
untuk mengetahui pemahamannya terhadap seluruh materi pecahan.
3. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan berbagai bentuk pecahan dan mengubah bentuk pecahan.
4. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
5. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
6. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam berbagai bentuk
pecahan dan mengubah bentuk pecahan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi bilangan cacah.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan bilangan cacah.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Jika jadwal pengiriman buket bungan ke Kota A setiap 4 hari dan Kota B setiap 6
hari, kapan penjual akan mengirimkan buket bunga ke kedua kota pada hari yang sama?)
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi faktor bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan faktor bilangan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep faktor prima suatu bilangan.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan faktor prima suatu bilangan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam faktor prima suatu
bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat menentukan kelipatan dan faktor bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan kelipatan dan faktor bilangan.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep kelipatan dan faktor persekutuan dua bilangan.
2. Peserta didik mengerjakan soal latihan ulangan Bab 3 pada buku Matematika kelas IV halaman 145
untuk mengetahui pemahamannya terhadap seluruh materi kelipatan dan faktor bilangan.
3. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kelipatan dan faktor persekutuan dua bilangan.
4. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
5. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
6. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam kelipatan dan faktor
persekutuan dua bilangan.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
SEMESTER 2
BAB 4
MODUL AJAR - 18
Fase / Semester : B / II (Dua) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Pengukuran Alokasi Waktu : 8 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
P.1 Melakukan pengukuran panjang dengan satuan baku
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengenal bilangan dan melakukan operasi hitung bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pengukuran panjang.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Berapa cm panjang pensil milikmu?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami cara melakukan pengukuran panjang.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pengukuran panjang.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam pengukuran
panjang.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengenal bilangan dan melakukan operasi hitung bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan pengukuran berat.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Pernahkah kamu membeli buah? Bagaimana cara menentukan harga buah
yang kamu beli?)
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat mengidentifikasi bangun datar
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan berbagai bentuk bangun datar.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Bagaimana bentuk meja ini? Berbentuk bangun datar apakah meja ini?)
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat memahami bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan bangun datar.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Berapa luas kayu yang dibutuhkan untuk membuat meja ini?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah peserta
didik dapat memahami cara menghitung luas dan keliling bangun datar.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan luas dan keliling bangun datar.
Contoh:
a. Coba ambil satu kertas di dalam kotak, sebutkan bangun datar apa yang kamu peroleh?
b. Berapa luas bangun datar tersebut?
c. Berapa keliling bangun datar tersebut?
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam bangun datar.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat menghitung luas dan keliling bangun datar, maka peserta didik diberikan
pelayanan individu.
MODUL AJAR - 22
Fase / Semester : B / I (Satu) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Geometri Alokasi Waktu : 6 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
G.3 Mengidentifikasi hubungan antargaris menggunakan benda konkret
Profil Pelajar Pancasila:
● Mandiri,
● Bernalar Kritis.
● Gotong Royong
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat membedakan berbagai bangun datar menggunakan gambar/simbol
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan berbagai bangun datar.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Pernahkah kalian melihat kabel listrik? Berbentuk seperti apakah kabel
tersebut? Adakah benda lain yang memiliki bentuk sama?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah
peserta didik dapat memahami konsep bangun datar dan hubungan antar garis.
2. Peserta didik mengerjakan soal latihan ulangan Bab 5 pada buku Matematika kelas IV halaman 206
untuk mengetahui pemahamannya terhadap seluruh materi bangun datar.
3. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan hubungan antar garis.
4. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
5. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
6. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam hubungan antar
garis.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat menghitung dengan benda konkret dan menuliskan dalam lambang bilangan.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan banyaknya benda dan data.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Berapa usia kalian? Ada berapa orang yang memiliki usia 7 tahun? 8 tahun?
Lebih dari 8 tahun?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah peserta
didik dapat memahami jenis-jenis data dan penyajiannya.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan jenis-jenis data dan penyajiannya.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam memahami konsep
jenis-jenis data dan penyajiannya.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat memahami jenis-jenis data dan penyajiannya, maka peserta didik diberikan
pelayanan individu.
MODUL AJAR - 24
Fase / Semester : B / II (Dua) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Analisis Data dan Peluang Alokasi Waktu : 12 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
D.2 Membaca data yang disajikan dalam tabel, diagram batang, diagram garis, diagram gambar, dan
diagram lingkaran
Profil Pelajar Pancasila:
● Mandiri,
● Bernalar kritis.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat memahami data dan penyajiannya.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan data dan penyajiannya.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Pernahkah kamu melihat data dalam bentuk tabel atau diagram? Dapatkah
kamu membaca data tersebut?)
Pembelajaran 4. Membaca data pada diagram lingkaran dengan satuan persen (2 JP)
● Peserta didik bernalar kritis menentukan persentase keselurahan data dalam diagram lingkaran.
● Peserta didik mengamatai data rasa susu kesukaan peserta didik kelas 2 yang disajikan dalam diagram
lingkaran pada Buku Peserta didik kelas IV halaman 223.
● Peserta didik menyebutkan informasi yang diperoleh dari diagram lingkaran tersebut.
● Peserta didik bernalar kritis menentukan persentase bagian data yang belum diketahuin pada diagram
lingkaran tersebut.
● Peserta didik mengamati contoh cara menentukan banyak data dari setiap persentase pada buku
Matematika kelas IV halaman 223.
● Peserta didik secara mandiri mengerjakan soal latihan untuk mengetahui pemahamannya tentang
membaca data pada diagram lingkaran dengan satuan persen. (Buku Matematika kelas IV, hal 224)
● Peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran untuk melihat ketercapaian tentang membaca data
pada diagram lingkaran dengan satuan persen.
● Bukti pencapaian kompetensi diperoleh melalui hasil penyajian baik secara lisan ataupun penugasan
tertulis.
Pembelajaran 5. Membaca data pada diagram lingkaran dengan satuan derajat (2 JP)
● Peserta didik bernalar kritis menentukan derajat keselurahan data dalam diagram lingkaran.
● Peserta didik mengamatai data warna kesukaan peserta didik kelas 4 yang disajikan dalam diagram
lingkaran pada Buku Peserta didik kelas IV halaman 225.
● Peserta didik menyebutkan informasi yang diperoleh dari diagram lingkaran tersebut.
● Peserta didik bernalar kritis menentukan besar derajat bagian data yang belum diketahuin pada diagram
lingkaran tersebut.
● Peserta didik mengamati contoh cara menentukan banyak data dari setiap besar derajat pada buku
Matematika kelas IV halaman 225.
● Peserta didik secara mandiri mengerjakan soal latihan untuk mengetahui pemahamannya tentang
membaca data pada diagram lingkaran dengan satuan derajat. (Buku Matematika kelas IV, hal 226)
● Peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran untuk melihat ketercapaian tentang membaca data
pada diagram lingkaran dengan satuan derajat.
● Bukti pencapaian kompetensi diperoleh melalui hasil penyajian baik secara lisan ataupun penugasan
tertulis.
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah peserta
didik dapat memahami cara membaca data yang disajikan dalam berbagai bentuk diagram.
2. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan membaca data yang disajikan dalam berbagai
bentuk diagram.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
4. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
5. Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam memahami konsep
membaca data yang disajikan dalam berbagai bentuk diagram.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
6. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat membaca data yang disajikan dalam berbagai bentuk diagram, maka
peserta didik diberikan pelayanan individu.
MODUL AJAR - 25
Fase / Semester : B / II (Dua) Kelas : 4 (Empat)
Elemen : Analisis Data dan Peluang Alokasi Waktu : 2 JP (Sesuai Kebutuhan)
Tujuan Pembelajaran:
D.3 Mengumpulkan data dan menyajikannya ke dalam tabel dan diagram batang
Profil Pelajar Pancasila:
● Mandiri,
● Bernalar kritis,
● Kreatif,
● Berkebhinekaan global.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
● Peserta didik sudah dapat memahami data dan penyajiannya.
● Mengondisikan peserta didik baik fisik maupun mental untuk siap melaksanakan pembelajaran.
● Memberikan stimulus kepada peserta didik yang berkaitan dengan data dan penyajiannya.
● Memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat mengetahui atau mempunyai tujuan
belajarnya sendiri. (Misal: Pernahkah kamu melihat data dalam bentuk tabel atau diagram? Dapatkah
kamu membaca data tersebut?)
Penilaian Pembelajaran:
1. Peserta didik diberikan tes tertulis dengan soal pilihan ganda dan isian, untuk mengetahui apakah peserta
didik dapat memahami cara mengumpulkan dan menyajikan data.
2. Peserta didik mengerjakan soal latihan ulangan Bab 6 pada buku Matematika kelas IV halaman 231
untuk mengetahui pemahamannya terhadap seluruh materi data.
3. Peserta didik mengerjakan latihan ulangan akhir pada buku Matematika kelas IV halaman 239 untuk
mengetahui apakah peserta didik memahami seluruh materi pembelajaran Matematika kelas IV.
4. Peserta didik diberikan tes lisan yang berhubungan dengan mengumpulkan dan menyajikan data.
5. Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan unjuk kinerja dengan praktik, dan menyajikan dalam
daftar hasil penugasan.
6. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik saat kerja mandiri dan berpasangan.
Kuesioner dijawab dengan skala likert untuk mengetahui minat peserta didik dalam memahami cara
mengumpulkan dan menyajikan data.
Kuesioner digunakan untuk refleksi pembelajaran:
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mengerti pembelajaran hari ini.
2 Saya tidak sulit dalam mengerjakan penugasan
hari ini.
3 Saya masih perlu dibantu dalam mengerjakan
tugas hari ini.
4 Pembelajaran hari ini menyenangkan bagi saya
5 Saya masih perlu waktu untuk belajar lagi
mengenai materi hari ini.
7. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil asesmen penilaian.
Jika peserta didik tidak dapat mengumpulkan dan menyajikan data, maka peserta didik diberikan
pelayanan individu.