Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya
makalah dengan judul “Karekteristik Internal Peserta Didik” dapat diselesaikan tepat
waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Kami banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan makalah ini.
1. Ibu Frida Destini, S. Pd., M. Pd dan Ibu Sheren Dwi Oktaria, S. Pd., M. Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB 2....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.2 Kelebihan Dan Kekurangan.....................................................................................................3
2.3 Dasar pertimbangan pemilihan strategi..................................................................................4
2.4 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran.........................................................................6
2.5 Upaya pemecahan kasus pemebelajarannya...........................................................................7
BAB 3....................................................................................................................................................8
KESIMPULAN....................................................................................................................................8
3.1 Rangkuman Berdasarkan penelitian terhadap.......................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Mulyasa menjelaskan bahwa salah satu masalah terbesar dalam dunia pendidikan
adalah kurangnya koefisien kreativitas anak (E. Mulyasa, 2007). Sifat karakter anak harus
dikembangkan dan disinkronkan dengan aktivitas guru di dalam kelas dan di luar kelas.
Selain itu, perubahan siklus generasi menuntut perubahan metode pembelajaran. Generasi X
berbeda dengan Generasi Y. Pendekatan generasi milenial jelas berbeda dengan generasi
“baby boomers” dll. Jika pendekatannya salah, masalah pelatihan menjadi lebih buruk.
Janawi
menekankan bahwa pendidikan harus menyentuh karakter peserta didik dan pendidikan yang
bermakna bagi kehidupan anak (Janawi, 2019). Menurut Tillar, buku yang ditujukan untuk
karakteristik anak ini akan menjadi The Standardized Minds, yang akan menjadi standar
geologi dalam dunia pendidikan (H.A.R. Tilaar. 2006). Padahal, menurut Janawi,
pemahaman tentang kepribadian dan perilaku anak (karakteristik anak) dapat diperoleh dari
dua hal penting, yaitu unsur alam (unsur genetik) dan pendidikan (unsur orangtua) (Janawi,
2019).
iv
5. Upaya pemecahan kasus pembelajarannya
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Strategi Pembelajaran yang berorientasi pada Aktivitas
Peserta Didik
2. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangannya
3. Untuk mengetahui Dasar pertimbangan pemilihan strategi
4. Untuk mengetahui Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran
5. Untuk mengetahui pemecahan kasus pembelajarannya.
v
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran yang berorientasi pada Aktivitas Peserta Didik
Pada mulanya, istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Namun strategi
pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk metode strategi
pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang
dinamakan metode. Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan beberapa metode. Istilah lain
yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan atau approch.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang
digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan.Strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa berarti suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan
pendekatan pada kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam standar proses pendidikan,
pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau
berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Strategi pembelajaran sebagai metode untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak selalu
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat dicapai. Oleh karena itu, strategi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa antara lain:
vi
1. Dalam strategi pembelajaran siswa ini ditekankan pada aktivitas optimal siswa yaitu
aktivitas fisik, mental, emosional dan aktivitas intelektual yang seimbang. Tujuannya
adalah untuk memperoleh hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.
2. Siswa berperan sebagai subjek, bukan sebagai objek pembelajaran yang harus diisi
dengan berbagai informasi, tetapi siswa mengolah informasi tersebut dan
menerapkan atau menghubungkannya dengan kehidupan. Untuk pembelajaran
berbasis tindakan, siswa harus memperoleh tidak hanya sejumlah pengetahuan, tetapi
juga bagaimana menggunakan pengetahuan itu dalam kehidupan mereka. Dan
menjadikan mata pelajaran siswa yang memiliki potensi untuk berkembang.
4. Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa, baik guru
maupun siswa berperan sebagai kedua subjek, perbedaannya hanya pada tanggung
jawabnya.
5. Kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan efektif, karena siswa berpartisipasi dalam
merumuskan tujuan pembelajaran dan menarik kesimpulan.
Belajar pada hakekatnya adalah menambah pengetahuan dan keterampilan baru. Ketika
memikirkan tentang pengetahuan dan keterampilan apa yang harus dimiliki siswa, juga
harus dipikirkan strategi apa yang harus diterapkan agar semua ini dapat diterapkan
secara efektif dan efisien. Perlu juga diperhatikan prinsip umum penggunaan strategi
vii
pembelajaran, bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok untuk mencapai semua
tujuan dan situasi. Oleh karena itu, berikut adalah prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran:
1. Berorientasi pada tujuan, Komponen utama sistem pembelajaran adalah tujuan.
Dalam semua kegiatan guru dan siswa, mereka harus berusaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan strategi yang perlu digunakan
guru. Hal ini sering dilupakan oleh para guru. Seorang dosen yang gemar berceramah
menggunakan strategi penyampaian untuk hampir setiap tujuan, seolah-olah
menurutnya suatu tujuan dapat dicapai dengan strategi tersebut. Strategi
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa sangat cocok untuk pembelajaran
pemecahan masalah, seperti kegiatan diskusi.
2. Aktivitas, Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas untuk siswa ini baik digunakan
karena didasarkan pada pertimbangan prinsip-prinsip aktivitas, karena pembelajaran
tidak menghafalkan beberapa fakta atau informasi. Belajar memang; memperoleh
pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran harus mampu memotivasi kinerja siswa. Aktivitas yang dimaksudkan
tidak terbatas pada aktivitas fisik tetapi juga mencakup aktivitas mental seperti
aktivitas mental. Guru sering melupakan hal ini. Banyak guru yang tertipu dengan
sikap siswa yang berpura-pura aktif padahal tidak.
viii
a. Asas interaksi mengandung arti bahwa mengajar bukan hanya transfer informasi
dari guru kepada siswa, tetapi mengajar dianggap sebagai proses pengaturan
lingkungan yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Melalui proses interaksi
memungkinkan kemampuan siswa berkembang baik secara mental maupun
intelektual.
d. Proses pembelajaran yang menantang merupakan proses yang sulit bagi siswa
untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Kemampuan ini dapat
dikembangkan melalui rasa ingin tahu siswa. Segala sesuatu yang dilakukan dan
diberikan guru harus dapat menggugah siswa untuk berpikir dan berbuat. Oleh
karena itu, dalam kasus-kasus tertentu, guru harus memberikan informasi yang
“mencurigakan” agar siswa termotivasi untuk membuktikannya tanpa keraguan.
e. Motivasi, motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam mengajar siswa.
Tanpa motivasi, tidak mungkin siswa memperoleh kemampuan belajar. Oleh
karena itu, menciptakan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru
dalam semua pembelajaran. Dari pemaparan prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran tersebut di atas dalam kaitannya dengan proses pendidikan yang
normal, dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas siswa dapat memenuhi prinsip-prinsip tersebut di atas sedemikian rupa
sehingga berorientasi pada pembelajaran. strategi dapat digunakan untuk belajar.
kegiatan yang membutuhkan banyak partisipasi siswa atau aktivitas siswa, seperti
pembelajaran berbasis masalah, seperti diskusi, dll.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik seperti strategi pembelajaran
yang merupakan rencana dengan langkah-langkah untuk melaksanakannya. Langkah-
langkah penerapan strategi pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru membuka pembelajaran dengan memotivasi siswa sebagai langkah awal pra
pembelajaran.
ix
2. Guru menjelaskan secara singkat kompetensi yang dicapai dan menyebutkan
ruangan atau alat bantu yang diperlukan. Selanjutnya siswa berdiskusi dan mencari
sumber belajar dan alat penunjang yang berkaitan dengan keterampilan yang akan
dicapai. Selain itu, guru selalu mendorong siswa untuk melanjutkan dan berpartisipasi
dalam kegiatan pemecahan masalah yang dipilih. Sehingga tujuan pembelajaran
ditentukan dan dibentuk tidak hanya oleh guru, tetapi juga oleh siswa.
3. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengatur tugas-tugas belajar yang
berkaitan dengan masalah (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll).
4. Tugas belajar diselenggarakan oleh guru dan siswa secara bersama-sama. Ini berarti
tugas apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan tidak hanya oleh guru tetapi juga oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan tanggung jawab siswa. Pada umumnya ketika siswa dilibatkan dalam
menentukan jenis tugas dan waktu penyelesaiannya.
7. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dan mendorong siswa untuk bertanya
sebagai partisipasi aktif siswa. Kemudian bersama-sama dengan guru, siswa menarik
kesimpulan tentang tugas belajar tersebut.
x
6. Pendekatan fungsional adalah suatu usaha memberikan materi pelajaran dan
menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
sesaui dengan tingkat perkembangannya.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Rangkuman Berdasarkan penelitian terhadap
strategi pembelajaran yang diarahkan oleh siswa, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diarahkan oleh
siswa, siswa menjadi objek pembelajaran, karena tujuan pembelajaran adalah aktivitas siswa.
Partisipasi atau kinerja siswa merupakan ukuran keberhasilan belajar. Kegiatan siswa yang
direncanakan tidak hanya kegiatan fisik dan mental saja, tetapi juga meliputi kegiatan
emosional dan intelektual agar kegiatan siswa optimal. Hal ini juga disebabkan hasil yang
seimbang dan terintegrasi antara keterampilan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotorik).
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii