Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PEMBELAJARAN PPKn SD di NEGARA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU: SUTIYONO.S.Pd, M.Pd

Dibuat oleh kelompok 2:

1. Dewi khoirun nisa :212221105


2. Umi azizah :212221117
3. Laela fadira A. :212221119
4. Monica indah W. :212221122
5. Fitrotun Nada :212221128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petujuk dalam penyusunan makalah STRATEGI PEMBELAJARAN PPKn SD, KURIKULUM
DAN PROFIL LULUSAN NEGARA INDONESIA ini sehingga kami dapat menyusunnya
dengan baik. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini agar
menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dengan selesainya makalah ini berkat bantuan dari pihak lain yang telah bersedia
membantu menyumbangkan pemikiran sehingga kami tak lupa untuk mengucapkan terima kasih.

Demikian makalah ini kami buat, dan atas perhatian dan bantuannya kami tak lupa
mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 12 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4

2.1 Strategi yang digunakan dalam mengajar .......................................................................4

a. Pengertian strategi pembelajaran...............................................................................4


b. Jenis-jenis media pembelajaran.................................................................................4
c. Macam-macam metode pembelajaran.......................................................................4

2.2 Pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran ..............................................................6

2.3 Strategi pembelajaran di SD/MI .....................................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................................14

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................14

3.2 Saran ...............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakaan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh sekelompok orang dari
generasi sat uke generasi selanjutnya dengan cara pengajaran, penelitian dan pelatihan.
Pendidikan juga suatu proses yang terencana agar peserta didik mengembangkan potensi diri
agar menguasai spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, pengendalian diri, budi pekerti,
juga keterampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Pendidikan
memiliki peran penting bagi masyarakat maupun negara karena pendidikan memiliki investasi
jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk melaksanakan strategi
tertentu diperlukan metode pembelajaran yang sudah disiapkan dengan matang. Suatu program
pembelajaran dapat terlaksana dengan berbagai metode seperti diskusi kelompok dan tanya
jawab. Metode tersebut dapat digunakan untuk membentuk strategi belajar mengajar.

Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu cara yang direncanakan dengan


segala persiapan dan pertimbangan agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancer dan
memperoleh hasil yang diinginkan. Jika pembelajaran disampaikan dengan cara menjelaskan
saja dan peserta didik hanya mendengarkan tanpa melakukan suatu Tindakan maka penjelasan
tersebut akan sulit dimengerti. Cara belajar tersebut menyebabkan peserta didik merasa bosan
ketika belajar, tidak aktif dan akhirnya beberapa peserta didik akan mengalami kesulitan dalam
proses belajar. Tidak jarang peserta didik membutuhkan motivasi dalam pembelajaran agar
materi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas. Motivasi sendiri juga dapat dilakukan
oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.

Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, diutamakan upaya dalam mengembangkan kreatifitas dan sikap inovatif peserta
didik. Guru juga perlu dibimbing dan dikembangkan kemampuan professional guru agar dapat
mengelola program pengajaran dengan strategi pembelajaran yang tidak membosankan. Semisal
diadakannya rapat untuk mengevaluasi cara guru dalam menyampaikan materi dan penguasaan
materi.

iv
Keberhasilan proses belajar mengajar dalam Pendidikan itu dapat ditentukan oleh kualitas
dan kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi
suatu interaksi antara guru dengan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan. Guru memiliki
peran menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik memiliki tujuan untuk
memahami dan menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Interaksi antar guru dan
peserta didik itulah yang dinamakan proses belajar mengajar.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang digunakan untuk


mengembangkan dan melestarikan nilai nilai luhur dan moral yang menjadi budaya bangsa
Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga
lembaga demokratis, HAM, hak dan kewajiban warga negara, keterampilan, proses demokrasi
dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.. Pendidikan Kewarganegaraan
diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan. Strategi
pembelajaran harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir peserta didik juga
tergantung dengan cara pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Jika guru menggunakan strategi
yang tepat maka suatu proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas antara lain:

1. Bagaimana strategi yang digunakan dalam mengajar?


2. Bagaimana pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
3. Bagaimana strategi pembelajaran PKn di SD/MI?

1.3 Tujuan Masalah


Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, Sehingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini antara lain:

v
1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam mengajar.
2. Untuk mengetahui pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran .
3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran PKn di SD/MI.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan bagaimana strategi yang baik untuk menciptakan kelas yang
efektif ketika pembelajaran.
2. Mengajarkan bagaimana cara mengatasi peserta didik yang bosan ketika pembelajaran.
3. Dapat mempelajari kendala apa yang dihadapi oleh guru ketika menyampaikan
pembelajaran.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi yang Digunakan Dalam Mengajar .


a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Jika dilihat dari bahasa latin, kata strategi berasal dari kata strategia yang berarti
seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Istilah strategi sering digunakan dalam
bidang militer, dimana mereka menggunakan strategi mana yang harus diterapkan untuk
melancaran aksi tindakanya agar dapat mencapai tujuan tertentu. Jika dalam dunia
pendidikan, startegi diartikan sebagai a plan method, or seriesof activies designed to
achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976). . Tapi dalam realita
pembelajaran saat ini, banyak guru yang masih bingung dalam menentukan strategi mana
yang harus digunakanya dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran di kelas
menjadi kurang efektif.
b. Jenis Media Pembelajaran
- Media visual
Media visual merupakan media pembelajaran yang lebih menkankan pada
tampilan tampilan gambar yang dapat membuat mata lebih tertarik untuk melihatnya.
Contohnya adalah bagan, komik, poster, grafik, dan diagram
-Media Audial
Media Audial lebih berhubungan pada indra pendengaran contohnya seperti radio,
tape recorder dan jenis-jenis audio lainya.

C. Macam – Macam Metode Pembelajaran


Banyak jenis dari metode pembelajaran dengan penyampaian dan bentuk dari
versi yang berbeda. Setiap metode yang digunakan mempunyai beberapa kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki. Maka dari itu seorang guru diharapkan untuk
mnguasai berbagai jenis metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di

vii
dalam kelas. Berikut ini merupakan macam – macam metode yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran.

- Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metodolgi yang penyampaian materi kepada
peserta didik dengan menggunakan lisan. Metode ini cocok digunakan dalam
proses pembelajaran dengan jumlah peserta didik yang begitu besar. Dengan
menggunakan metode ini seorang guru akan lebih mudah dalam penyampaian
materi kepada peserta didik, dan proses pembelajaran berjalan lebih efektif.

- Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran mengenai pemecahan
suatu masalah yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok yang sudah dibagi oleh
beberapa peserta didik. Dalam penggunaan metode diskusi, praktik ini lebih
mengutamakan pada interaksi pada tiap-tiap individu. Dengan penggunaan
metode diskusi, proses baljar mengajar di kelas lebih menyenangkan dan tidak
membosankan. Karena setiap peserta didik akan berpacu dalam permasalahan
yang ia pecahkan. Metode diskusi juga melatih peserta didik untuk lebih bernai
mengutarakan pendapatnya dan melatih untuh bermusywarah bersama.

Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu kiat atau siasat


yang digunakan dalam mengimplementasikan teori-teori, teknik, model, metode, media,
materi belajar dalam proses pembelajaran PKN. Strategi pembelajaran PKN memiliki
tujuan untuk mencapai pembelajaran PKN yang telah ditetapkan.Banyak sekali strategi
yang dapat digunakan pendidik dalam menyampaikan materi PKN dan setiap strategi
memiliki keunggulan masing-masing. Pendidik diharapkan memiliki kemampuan dalam
memilih dan menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.

viii
 Strategi ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa, dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Dalam strategi ini, materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa itu dituntut
untuk menemukan materi tersebut.

 Contextual teaching and learning (CTL)

Adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Model

Karakteristik Model Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai berikut:

 Keadaan yang memengaruhi langsung kehidupan siswa dan pembelajarannya.


 Dengan menggunakan waktu, yaitu masa lalu, sekarang, dan akan datang.
 Lawan dari texbook centered.
 Lingkungan budaya, sosial, pribadi, ekonomi, dan politik.
 Belajar tidak hanya menggunakan ruang kelas, bisa dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
 antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka.
 Membekali siswa dengan pengetahuan yang fleksibel dapat diterapkan dari satu
permasalahan ke permasalahan lain, dari satu konteks ke konteks lain.

Model CTL disebut juga REACT, yaitu relating (belajar dalam kehidupan nyata),
experiencing (belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan dan penciptaan), applying
(belajar dengan menyajikan pengetahuan untuk kegunaannya), cooperating (belajar
dalam konteks interaksi kelompok), dan transferring (belajar dengan menggunakan
penerapan dalam konteks baru atau konteks lain).

ix
2.2 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi pembelajaran
Beberapa prinsip yang mesti dilakukan pasti ada pertimbangan dari para pengajar
dalam memilih strategi pembelajaran yang akurat dan tepat. Pertimbangan ini pasti
berdasarkan pada penetapan.

1) Tujuan Pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih
metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan
pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan
dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Tujuan
pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Misalnya,
seorang guru Olahraga dan Kesehatan menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa dapat
mendemontrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar. Berdasarkan indikator
dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran
mengandung unsur; Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus
dimiliki), Condition  (kondisi dan situasi) dan Degree (kualitas dan kuantítas hasil
belajar).

2) Aktivitas dan awal pengetahuan siswa

Apa metode yang akan kita pergunakan? Sangat tergantung juga pada pengetahuan
awal siswa, guru telah mengidentifikasi pengetahuan awal. Pengetahuan awal dapat
berasal dari pokok bahasan yang akan kita ajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip,
konsep, dan fakta atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum
dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri, hanya metode yang dapat
diterapkan ceramah, demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran,
pratikum, bermain peran dan lain-lain. Sebaliknya jika siswa telah memahami prinsip,
konsep, dan fakta maka guru dapat mempergunakan metode diskusi, studi mandiri, studi
kasus, dan metode insiden, sifat metode ini lebih banyak analisis, dan memecah masalah.

3) Intregritas Bidang Studi/pokok bahasan

x
Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara
terintegritas. Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah, program studi
diatur dalam tiga kelompok. Pertama, program pendidikan umum. Kedua, program
pendidikan akademik. Ketiga, Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian
dikelompokkan ke dalam program pendidikan umum. Program pendidikan akademik
bidang studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu metode yang digunakan lebih
berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang
terdapat dalam pokok bahasan. Dalam pengelolaan pembelajaran perlu memperhatikan
prinsipnya:

 Interaktif
 Inspiratif
 Menyenangkan
 Menantang
 Memotivasi

4) Waktu dan Sarana penunjang

Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit,
maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya
perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh
guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan
sebagainya. Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi, karena dari hasil
praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/problem yang
mereka hadapi.

5) Jumlah Siswa

Pada sekolah dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan
sekolah lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat idealnya
satu kelas pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan 24 orang.
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah

xi
siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas
menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

6) Pengalaman Pengajar

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan


”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru
berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi
calon kepala sekolah boleh mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah
mengajar minimal 5 tahun. Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa.
Kewibawaan merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial, guru
merupakan sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh anakanak didiknya.
Kewibawaan ada pada orang dewasa, ia tumbuh berkembang mengikuti kedewasaan, ia
perlu dijaga dan dirawat, kewibawaan mudah luntur oleh perbuatan-perbuatan yang
tercela pada diri sendiri masing-masing. Jabatan guru adalah jabatan profesi terhomat,
tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat, menjadi suri tauladan
dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan masyarakat.

2.3 STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD/MI

Dalam meningkatkan kualitas seorang siswa, misalnya dalam kualitas pendidikan


perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran ini sangat
dibutuhkan dalam dunia pendidikan, agar sistem belajar mengajar di kelas tidak menjadi
membosankan dan juga dapat membantu siswa mengembangkan pola berpikirnya. Untuk
itu, pengajar harus menguasai keterampilan menerapkan strategi-strategi tersebut.

Berikut strategi-strategi dalam pembelajaran PKn MI, diantaranya :

1. Membaca Buku Ajar ( Reading Guide)

xii
Para peserta didik dapat diminta untuk membaca materi yang akan dibahas
dengan membuat kisi-kisi materi panduan.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Menentukan materi yang akan dibuat kisi-kisi dan dibaca.
b. Membuat daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik setelah
membaca materi.
c. Memberikan sesi tanya jawab bagi peserta yang belum paham terhadap materi.

2. Mencari Informasi ( Information Search)


Strategi ini bertujuan untuk mengambil materi dari berbagai sumber, seperti koran,
majalah, tabloid, dan sebagainya.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Perintahkan siswa-siswi untuk mencari informasi dalam bahan bacaan atau
materi yang telah disediakan.
b. Membuat daftar pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam bahan bacaan.
c. Membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 3-5 siswa.
d. Menjelaskan maksud dari daftar pertanyaan yang telah dibuat kepada para siswa.
e. Perintahkan siswa-siswi untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
didalam bahan bacaan yang telah disediakan.

3. Pengalaman Penting ( Critical Incident)


Strategi ini bertujuan untuk mengajarkan dan melibatkan siswa-siswi untuk berempati
terhadap sesama.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Mintalah siswa-siswi untuk mengingat kembali masa lalu mereka yang paling
mengesankan.
b. Mintalah siswa-siswi untuk menceritakan pengalaman masalah yang pernah
terjadi kepada mereka, dan bagaimana cara mereka menyelesaikannya.
c. Membahas kembali apa yang telah dijelaskan.

4. Melihat Kejadian Sebenarnya ( Seeing How It Is)

xiii
Bertujuan untuk menahan dan mencegah seuatu hal negatif agar tidak terjadi. Dengan
strategi ini, siswa-siswi diminta untuk membayangkan bagaimana dan apa yang
dilakukan jika mengalami kondisi tersebut.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Menentukan kondisi, peristiwa, tokoh, atau hal yang dapat diperankan.
b. Menunjukkan dan menjelaskan tokoh dan peristiwa yang terjadi.
c. Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa-siswi.

5. Jigsaw
Strategi ini digunakan jika materi yang akan disampaikan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian, dengan melibatkan siswa-siswi dalam pembelajaran.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Bentuklah beberapa kelompok diskusi.
b. Tentukan materi yang akan dibahas pada masing-masing kelompok, sehingga
setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda.
c. Perintahkan kepada setiap kelompok agar memilih 1 orang perwakilan untuk
menjadi juru bicara pada kelompoknya.
d. Mintalah kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban.
e. Mintalah masing-masing juru bicara untuk mempresentasikan hasil dari
kelompok lain.

6. Curah Gagasan ( Brainstorming)


Strategi ini merupakan langkah inventarisasi ide melalui pendapat dengan topik
tertentu tanpa seleksi.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Tentukan topik yang akan dibahas.
b. Mintalah setiap siswa-siswi untuk mengungkapkan pendapat atau idenya yang
berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.
c. Catat semua pendapat atau ide yang disampaikan oleh siswa-siswi.
d. Membuat kesimpulan, dan membahas kembali setiap pendapat yang telah
disampaikan.

xiv
7. Diskusi Kelompok Kecil ( Small Group Discussion)
Bertujuan untuk membangun kerjasama setiap individu dalam kelompoknya,
kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab.
Langkanya sebagai berikut :
a. Bagilah siswa-siswi menjadi beberapa kelompok.
b. Berikan bahan bacaan untuk masing-masing kelompok yang akan didiskusikan.
c. Mintalah setiap kelompok untuk memilih 1 orang sebagai juru bicara di masing-
masing kelompoknya.
d. Mintalah kelompok lainnya untuk menanggapi dan memberikan pertanyaan pada
kelompok tersebut.

8. Adu Argumen ( Point Conterpoint)


Strategi ini bertujuan untuk membangun diskusi siswa-siswi yang bertemakan tentang
isu-isu yang kompleks.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Memilih masalah kontraversial yang dapat didiskusikan dengan dua sisi atau
lebih.
b. Bagilah siswa-siswi menjadi beberapa kelompok.
c. Mintalah setiap kelompok untuk membuat argumen sesuai dengan pandangan
mereka terhadap masalah yang sedang dibahas.
d. Kondisikan perdebatan antar kelompok secara aktif.

9. Debat Aktif ( Active Debate)


Strategi ini bertujuan untuk mendorong siswa-siswi berpikir kritis, dengan
menyampaikan argumennya. Serta secara aktif melibatkan siswa-siswi agar
perdebatan dapat berjalan dengan baik.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Ajukan sebuah masalah dengan membuat kelompok pro dan kontra.
b. Mintalah setiap kelompok untuk membuat argumen.
c. Mintalah setiap kelompok untuk membacakan argumennya.

xv
d. Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan argumen kelompok lawan.
e. Setelah selesai debat, bacakan kembali kesimpulan hasil debat.

10. Peta Konsep ( Concept Maping)


Strategi ini bertujuan untuk menuntut daya kreativitas dan kemampuan analisis
siswa, dengan meminta siswa untuk membuat sintesis atau diagram dari konsep-
konsep yang saling berkaitan. Langkahnya sebagai berikut :
a. Berikan bahan bacaan kepada siswa, kemudian diskusikan dengan melakukan
brainstorming.
b. Pilih beberapa kata kunci atau konsep-konsep utama.
c. Hubungkan konsep-konsep tersebut dengan garis, dan beri label pada garis-
garis tersebut.

xvi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan merupakan pembelajaran yang biasa digunakan oleh sekelompok
orang dengan cara pengajaran, penelitian, dan pelatihan. Pendidikan juga suatu proses
yang terencana agar peserta didik mengembangkan potensi diri sehingga dapat
menguasai spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, pengendalian diri, budi pekerti,
juga keterampilan yang diperlukan untuk diri sendiri maupun orang lain. Suatu program
pembelajaran dapat terlaksana dengan berbagai metode, seperti diskusi kelompok dan
tanya jawab. Metode tersebut dapat digunakan untuk membentuk strategi belajar
mengajar. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat, untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dan diutamakan dalam mengembangkan kreativitas dan
sikap inovatif peserta didik.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang digunakan untuk


mengembangkan dan melestarikan nilai nilai luhur dan moral yang menjadi budaya
bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari tentang pemerintahan,
konstitusi, lembaga lembaga demokratis, HAM, hak dan kewajiban warga negara,
keterampilan, proses demokrasi dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945..
Pendidikan Kewarganegaraan diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar
sampai tingkat lanjutan. Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu cara
yang direncanakan dengan segala persiapan dan pertimbangan agar pembelajaran dapat
berjalan dengan lancer dan memperoleh hasil yang diinginkan.

Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang benar guru harus mengetahui strategi
mana yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran. Dengan pemilihan strategi yang
tepat maka dengan mudah anak didik dapat menangkap materi yang diberikan oleh
seorang guru, sehingga dapat menjadikan anak didik yang berprestasi. Tapi dalam realita
pembelajaran saat ini, banyak guru yang masih bingung dalam menentukan strategi mana
yang harus digunakanya dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran di kelas
menjadi kurang efektif. Jenis media pembelajaran ada dua, yaitu Media Visual dan Media
Audial. Media visual merupakan media pembelajaran yang lebih menkankan pada
tampilan tampilan gambar yang dapat membuat mata lebih tertarik untuk melihatnya.
Contohnya adalah bagan, komik, poster, grafik, dan diagram. Media Audial lebih
berhubungan pada indra pendengaran contohnya, seperti radio, tape recorder dan jenis-
jenis audio lainya.

Banyak jenis dari metode pembelajaran dengan penyampaian dan bentuk dari versi
yang berbeda. Setiap metode yang digunakan mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki. Macam-macam metode pembelajaran , seperti metode

xvii
ceramah dan metode diskusi. Beberapa prinsip yang mesti dilakukan pasti ada
pertimbangan dari para pengajar dalam memilih strategi pembelajaran yang akurat dan
tepat. Pertimbangan ini pasti berdasarkan pada penetapan. Dasar pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, aktifitas dan awal pengetahuan siswa,
Intregritas Bidang Studi/pokok bahasan, Waktu dan Sarana penunjang, jumlah siswa, dan
pengalaman pengajar.

3.2 SARAN
Saran yang bisa diambil dari pembahasan strategi pembelajaran di SD supaya
guru lebih menguasai materi dan tidak membeda bedakan siswanya. Diharapkan guru
lebih kreatif agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Karena dengan adanya
pembelajaran yang aktif yang dilakukan rutin, peserta didik akan lebih terbiasa untuk
berperilaku aktif dan kreatif didalam kelas. Dengan adanya pembelajaran yang aktif
memiliki perencanaan yang cermat. Pengajaran yang penuh pemikiran akan mengubah
peserta didik yang enggan sekalipun menjadi pembelajar yang terlibat dan penuh
penghayatan.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

1. https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/31/pemilihan-strategi-
pembelajaran/
2. http://zacaryngeblog.blogspot.com/2018/06/makalah-strategi-pembelajaran-pkn-
di-sd.html?m=1
3. http://zacaryngeblog.blogspot.com/2018/06/makalah-strategi-pembelajaran-pkn-
di-sd.html
4. https://www.slideshare.net/Eftandre/pendidikan-kewarganegaraan-di-malaysia

xix

Anda mungkin juga menyukai