Anda di halaman 1dari 40

ANALISA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BIMBEL

SISWA/I PADA BINTANG PELAJAR PADJAJARAN


BOGOR

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Diajuan untuk memenuhi mata kuliah Pkl pada Program Diploma Tiga (D3)

Nama

Nim

Program Studi Sistem Informasi Kota Bogor

Fakultas Teknologi Informasi

2020
PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Praktik kerja lapangan ini telah disetujui untuk dinila pada periode : Tahun
Akademik 2020/2021 Semester 5 di Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.

DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

Kelas 12.5A.13

Anggraeni, M.Pd
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya atas terselesaikannya Laporan Riset.
Adapun judul laporan riset yang kami ambil adalah sebagai berikut:

“Analisa Sistem Informasi Penerimaan Bimbel Pada Bintang Pelajar


Padjajaran Bogor”. Yang merupakan salah satu syarat kelulusan pada program
studu Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana
Informatika.

Selama menyusun dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah


banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Anggraini, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

2. Bapak Indung Widi Sasmita selaku Kepala Cabang Bintang Pelajar Padjajaran
Bogor.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bimbingan belajar adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk


memberikan bantuan kepada para peserta didik agar bisa mendapatkan prestasi
atau hasil belajar yang lebih optimal di lembaga tempat mereka menuntut ilmu
dan sebagai media untuk menambah pengetahuan bagi siswa yang akan
mengikuti bimbingan belajar. Dengan mengikuti bimbingan belajar, siswa dapat
mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mampu menyesuaikan diri, dan
juga meningkatkan dari siswa itu sendiri. Menurut Prayitno dan Amti (2004:94)
“Bimbingan belajar adalah salah satu bentuk bimbingan yang diselenggarakan di
sekolah. Pengalaman menunjukan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami
siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
intelegensi, seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat
layanan bimbingan yang memadai. Bimbingan belajar merupakan bantuan yang
diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih
dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur
kegiatan hidupnya sendiri, mengambangkan pandangan hidupnya sendiri,
membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. Menurut Crow
& Crow layanan bimbingan yang diberikan pada individu atau sekumpulan
individu berguna untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam
kehidupannya secara mandiri”.

Bintang Pelajar merupakan jasa Pendidikan luar sekolah yang bergerak


dibidang bimbingan belajar (Bimbel) mulai dari SD hingga Tingkat Perguruan
Tinggi denngan staff pengajar yang cupuk berpengalaman. Bintang Pelajar ini
mengembangkan sebuah sistem yang disebut dengan SIMTEG atau Sistem
Informasi Manajemen Terintegrasi yang diharapkan dapat meningkatkan
produktifitas kerja pegawai, memudahkan dalam perihal pendaftaran,
pembayaran, pembuatan laporan, pengisian kehadiran siswa, laporan
perkembangan siswa, dan lain-lain, sehingga seluruh pekerja dapat dilakukan
dengan cepat, tepat dan akurat yang berdampak untuk memaksimalkan
pelayanan kepada pelanggan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk menganalisa sistem penerimaan yang ada pada Bintang Pelajar.


2. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam sistem penerimaan.
3. Merancang sistem penerimaan untuk Bintang Pelajar agar lebih efektif dan
efisien.

Sedangkan manfaat penulisan ini yaitu :

1. Manfaat untuk penulis


Untuk memenuhi syarat kelulusan pada Diploma III (DIII) Program Studi
Sistem Informasi pada Fakultas Teknologi Informasi.
2. Manfaat untuk objek penelitian
a. Dapat mengidentifikasi sistem penerimaan yang ada di Bintang
Pelajar
b. Membantu memberikan informasi dan memudahkan pendaftaran.
3. Manfaat untuk pembaca
Untuk memahami dan mengerti perancangan sistem, mendapatkan
informasi baru yang belum diketahui, serta memiliki pola piker yang luas.

1.3. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan seperangkat upaya dan cara sistematis yang


diterapkan oleh peniliti dalam rangka memperoleh jawaban atas apa yang
menjadi pertanyaan penelitian. Metode Penelitian yang kami gunakan yaitu
Metode Kualitatif.
1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam Laporan Riset ini,
yaitu pada lingkup penerimaan bimbel pada Bintang Pelajar Padjajaran Bogor.
Dalam sistem berjalan terdapat beberapa prosedur, yaitu prosedur pengisian
formulir, prosedur pembayaran, prosedur pendaftaran ulang pada SIMTEG oleh
Front Line. Dalam pendaftaran sistem informasi penerimaan bimbel terdapat
satu halaman yaitu halaman admin atau Front Line.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart dalam Mulyani (2016:2) mengatakan


“Sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu


kesatuan dari berbagai komponen yang saling berkaitan secara keseluruhan
untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut Djahir dan Dewi Pratita (2014:10) menyimpulkan bahwa


“Informasi merupakan haril dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu
keputusan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah


sekumpulan data dan fakta yang telah di proses sehingga menjadi sesuatu yang
mudah di mengerti.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Anggraeni dan Rita Irviani (2017:2) mengatakan “Sistem


Informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

1. Fungsi Sistem Informasi


a. Untuk meningkatkan aksebilitas data yang secara efektif dan efisien
kepada pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.
b. Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan pemeliharaan sistem.
c. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis.
d. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem
informasi.
e. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
f. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
g. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

2. Ciri-ciri Sistem Informasi


a. Baru, adalah informasi yang didapatkan sama sekali baru dan segar dari
penerima.
b. Tambahan, adalah informasi dapat diperbaiki atau memberikan tambahan
terhadap informasi yang sebelumnya telah ada.
c. Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dan
informasi yang salah sebelumnya.
d. Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah
ada.

Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah


sebuah sistem yang menyediakan informasi untuk mengambil keputusan dalam
prosedur yang terorganisir.

2.1.4. Pengertian Bimbingan Belajar

Menurut Aisyah (2015:69) “Bimbingan belajar adalah suatu bentuk


kegiatan proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki
kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang
mana bertujuan untuk dapat menemukan pengetahuan baru yang belum
dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar
adalah kegiatan belajar tambahan yang diberikan kepada anak yang dimana tidak
didapatkan dari sekolah.
2.1.5. Website

a. Website
Menurut Iqbal (2014:4) “Website merupakan halaman yang menampilkan
informasi data text, gambar, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik
yang bersifat statis maupun dinamis”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Website adalah
sekumpulan halaman web yang saling berhubungan untuk menyediakan
berbagai informasi.

b. PHP (Hypertext Prepocessor)


Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:231) “PHP singkatan dari
Hypertext Prepocessor yaitu Bahasa pemrograman web server-side yang bersifat
open source. PHP merupakan script yang berintegrasi dengan HTML dan berada
pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang
digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Dinamis berarti halaman yang
akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini
menyebabkan informasi yang diterima selalu yang terbaru atau up to date.
Semua script PHP dieksekusi pada server dimana client tersebut dijalankan.
PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan
dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat
diakses database menjadi begitu mudah. Tujuan dari Bahasa scripting ini adalah
untuk membuat aplikasi dimana aplikasi tersebut dibangun oleh PHP pada
umumnya akan memberikan hasil kepada web browser, tetapi proses
keseluruhannya dijalankan di server.

c. HTML (Hypertext Markup Language)


Menurut harison dan Ahmad Syarif (2016:43) “Hypertext Markup
Language (HTML) adalah sebuah Bahasa markup yang digunakan untuk
membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi web internet
dan formatting hypertext sederhana yang dituliskan kedalam berkas format
ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujut yang terintegrasi”.
Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext
Markup Language) adalah Bahasa standar pemrograman yang digunakan untuk
membuat suatu website yang bisa diakses dengan internet.

d. CSS (Cascading Style Sheet)


Menurut Rerung (2018:133) “CSS adalah Bahasa yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan bagaimana suatu Bahasa markup ditampilkan pada suatu
media dimana Bahasa markup ini adalah HTML. Atau dengan kata lain bahwa
CSS merupakan kumpulan kode yang digunakan untuk mendesai halaman
website agar lebih menarik dilihat.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CSS adalah aturan untuk
mengatur komponen agar sebuah web menjadi lebih terstruktur.

2.1.6. Basis Data (Database)

a. Pengertian Basis Data


Menurut Yanto (2016:10) “Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan
data. Basis dapat diartikan sebagai markas, Gudang, tempat berkumpul.
Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang,
hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka,
hurup simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya”.
Dalam Pengertian diatas dapat disimpukan bahwa basis data adalah objek
yang tidak dapat bergerak sendiri, ia memerlukan program/ aplikasi sebagai
penggerak atau pengelolanya. Sehingga gabungan basis data dan aplikasi dapat
menghasilkan sebuah sistem.

b. Pengertian MySQL
Menurut Adi Nugroho dalam Distiningrum dan Qadhil Jafar Adrian
(2017:33) mengatakan “MySQL (My Structured Query Languange) adalah suatu
sistem basis data relation atau Relation database management Systems (RDMS)
yang mampu bekerja secara cepat dan mudah digunakan MySQL juga
merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat
digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah suatu
Bahasa yang digunakan untuk mengakses suatu data dalam database agar
terstruktur.

c. Pengertian PhpMyAdmin
Menurut Rozaq, Dkk (2015:5) “PhpMyAdmin adalah perangkat lunak yang
bebas ditulis dalam Bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk
menangani administrasi MySQL melalui jejaring jagat jembar (World Wide
Web). PhpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya
(Mengolah basis data, Tabel-tabel, Bidang (Fields), relasi (Relation), Indeks,
Pengguna (User), Perjanjian (Permession), dan lain-lain)”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PhpMyAdmin adalah
suatu software yang terpenting dalam pengelolaan database dengan
menggunakan MySQL.

2.1.7. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2016:28) “ Model SDLC air terjun


(Water Fall) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential Linear) atau
alur hidup klasik (classic Life Cycle)”. Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai
dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (Support).

Berikut merupakan Gambar model air terjun :


Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2016:28)

Gambar II.1.

Model Waterfall

Berdasarkan model waterfall diatas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-


masingnya. Adapun aktivitas-aktivitas yang melingkupi model waterfall sebagai
berikut :

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak


Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami, perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap Analisa kebutuhan
kerepresentasi desai agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu di
dokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus di translasikan dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program computer sesuai dengan yang telah dibuat pada tahap desai.

4. Pengujian
Pengujian focus kepada perangkat lunak dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji untuk meminimalisir kesalahan
(error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.

2.2. Peralatan Pendukung

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Simarmata dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016:132) “Entity


Relationship Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan
membatu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas”.

Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat


disimpan dan diambil secara efisien.

A. Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai


berikut:
1) Entitas : Suatu yang nyata atau abstrak yang mempunya karakteristik
dimana kta akan menyimpan data.
2) Atribut : Ciri umum suatu atau sebagian besar intansi pada entitas
tertentu
3) Relasi : hubungan ilmiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas
4) Link : Garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan
kumpulan entitas yang lain.
B. Kardinalitas Relasi
1) Satu ke satu (One to One) setiap elemen dari Entitas A berhubungan
paling banyak dengan elemen pada Entitas B. demikian juga
sebaliknya Element B berhubungan paling banyak satu element pada
entitas A.
2) Satu ke banyak (One to Many) Setiap elemen dari Entitas A
berhubungan dengan maksimal banyak element pada entitas B. dan
sebaliknya setiap elemen dari entitas B berhubungan dengan paling
banyak satu element di entitas A
3) Banyak ke satu (Many to One) Setiap element dari entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu element pada entitas B. dan
sebaliknya setiap element dari entitas B berhubungan dengan
maksimal banyak element di entitas A.
4) Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap element dari entitas A
berhubungan maksimal banyak element pada entitas B demikian
sebaliknya.

Sumber : Sukmaindrayana (35:2017)

Gambar II.2

Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

2.2.2. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Simarmata dan Paryudi dalam Eridayathie dan Mahdiati (2016:133)


“Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada
tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan foreign Key (FK). Berikut adalah
cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Structure) berdasarkan
Entity Relsationship Diagram (ERD)

a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu
dari dua entitas yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu-ke-banyak maka foreign key diletakan pada entitas
Many.
c. Jika relasinya banyak-ke-banyak maka dibuat “File Conecter” yang berisi
2 foreign key yang berasal dari kedua entitas.

Sumber : Indrayana (35:2017)

Gambar II.3

Contoh Logical Record Structure (LRS)

2.2.3. Unifed Modelling Language (UML)

Menurut Windugata dalam Hendini (2016:108) menyimpulkan bahwa:


Unifed Modelling Language (UML) adalah Bahasa spesifikasi standar yang
dipergunakan untuk mendokumentasikann, menspesifikasikan dan membangun
perangkat lunak . UML merupakan metologi dalam pengembangan sistem
berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.

Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek:

1. Use Case Diagram


Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (Behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

Sumber : Hendini (112:2016)

Gambar II.4

Contoh Use Case Diagram

2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)


Activity diagram menggambarkan work flow (Aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.
Sumber : Hendini (113:2016)

Gambar II.5

Contoh Activity Diagram


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Bimbingan belajar adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk


memberikan bantuan kepada para peserta didik agar bisa mendapatkan prestasi
atau hasil belajar yang optimal di lembaga tempat mereka menuntut ilmu.
Dengan mengikuti bimbingan belajar, siswa akan mendapatkan banyak
keuntungan yang meliputi semakin pahamnya siswa terhadap mata pelajaran
yang selama ini dianggap sulit untuk mengembangkan kemampuan dan juga
meningkatkan prestasi dari siswa itu sendiri.

3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan

Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Bintang Pelajar (BP) didirikan pada


tanggal 5 Semptember 1995 di Bogor oleh Bapak Chairat. Pendirian Bintang
Pelajar (BP) dilatarbelakangi karena mendambakan terwujudnya pendidikan
yang berkualitas di Indonesia yang bukan hanya menghasilkan mutu lulusan
yang berprestasi dalam bidang akademis namun mereka juga mempunyai budi
pekerti dan akhlak terpuji. Di sisi lain kebutuhan akakn bimbingan belajar siswa
saat itu sangat tinggi. Untuk itulah lembaga ini mengambil peranan aktif dan
turut berkontribusi dalam bidang pendidikan.

Dalam perkembangannya, pimpinan dan manajemen Bintang Pelajar


berusaha untuk memadukan dengan kebijakan-kebijakan pendidikan nasional
yang berlaku. Dengan diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menjelaskan bahwa: “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
perdaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Undang-undang ini juga menjadi latar belakang penting dan landasan
utama dalam mengelola BP.

Faktanya sampai hari ini, sasaran mutu lulusan pendidikan nasional


umumnya masih menekankan pada pencapaian mutu akademis yang tingggi.
Sementara itu, sasaran mutu lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia sepertinya masih diabaikan. Akibatnya,
wajah pendidikan nasional kita tercoreng dengan adanya siswa yang terlibat
narkoba, pergaulan bebas, tidak menghormati orang tua dan pendidik,
melakukan tindakan criminal, dan tindakan yang jauh dari kategori siswa yang
bertaqwa dan berakhlak mulia. Banyak di anatara mereka yang tidak memiliki
semangat belajar yang tinggi, tidak mandiri, rendahnya motivasi belajar, berfikir
pesimis, kurang mampu memecahkan masalah, dan tidak berani bercita-cita
tinggi.

Perkembagan BP terus meluas dan semakin dipercaya oleh siswa serta


orang tua. Sejak tahun 2001 BP telah mengembangkan cabang-cabang di
Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Bandung dan Bogor. Jumlah cabang BP sampai
Juni 2014 adalah sebanyak 30 cabang yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok,
Tanggerang, Bekasi, Bandung dan Semarang.. Semua cabang ini dikelola secara
lansung oleh pegawai dan pendidik BP untuk menjaga mutu lulusan serta kinerja
perusahaan. Sementara itu, jumlah siswa yang telah dibimbing selama kurun
waktu 15 tahun sejak berdiri hingga saat ini adalah 52.000. siswa-siswi tersebut
berasal dari berbagai sekolah favorit mulai tingkat TK, SD, SMP, sampai SMA.
Sampai saat ini, BP belum melakukan kerjasama pengelolaan usaha dan
cabang dengan lembaga lain. Hal ini antara lain untuk menjamin terpenuhinya
kualitas pelayanan melalui penyediaan tenaga pendidik dan manajemen lembaga
yang diopresionalkan secara professional dan islami. Disamping itu, BP juga
sedang mencari bentuk kemitraan untuk bisa terjaminnya kualitas pelayanan
yang sesuia dengan Alquran dan tuntunan Rasulullah SAW.

Bintang Pelajar mempunyai Visi yaitu Menjadi Lembaga Pendidikan


terkemuka di Indonesia dalam rangka mewujudkan Generasi Beriman dan
Berilmu Pengetahuan. Untuk mewujudkan Visi dari Bintang Pelajar, maka
seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian Misi diantanya yaitu:
1. Melaksanakan pendidikan terbaik dan islami di Indonesia guna
membentuk peserta didik berprestasi tinggi dan berakhlak terpuji.
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen yang handal dan
islami yang mendorong pertumbuhan usaha bintang pelajar.
3. Membentuk dan mengembangkan pegawai yang professional dan islami
dalam menjalankan amanah (dari Allah & Manusia).

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan da


menjadi penggerak suatu perusahaan karena berhubungan dengan suatu tanggung
jawab yang saling berkaitan. Berikut skema struktur organisasi pada Bintang
Pelajar.

Sumber : Bintang Pelajar

Gambar II.1.

Struktur Organisasi Bintang Pelajar

Keterangan : Dalam memberikan tugas/perintah


Bersifat Kuat / terikat
--------- Tidak Kuat / tidak mengikat
Pada saat KC bertugas diluar cabang, QC dapat mengambil alih posisi KC
untuk sementara.
Masing-masing jabatan mempunyai wewenang dan bertanggung jawab yang
berbeda. Fungsi-fungsi dari setiap jabatan sebagai berikut:
1. Kepala Cabang (KC)
a. Fungsi

Memastikan kelancaran operasional cabang serta tercapainya target cabang.

b. Tanggung Jawab
1) Terselenggaranya KBM dengan baik
2) Terlaksananya prosedur keuangan sesuai dengan prosedur
3) Tercapainya target penerimaan siswa di cabang
4) Terwujudnya tim kerja yang baik
5) Terjalinnya kerjasama yang baik dengan sekolah dan instansi terkait
6) Tersedianya sarana dan prasarana cabang yang baik
7) Terlaksananya laporan pengelolaan dan perkembangan cabang
c. Wewenang
1) Menentukan alokasi pengelompokkan KBM awal tahun ajaran serta
mengevaluasi efektivan pengelompokkan siswa
2) Menentukan pelaksanaan KBM ekstra, responsi dan pelayanan
tambahan lainnya jika diperlukan
3) Memberikan teguran (SP) dan pengarahan kepada staf dan guru,
termasuk freelance
4) Mengeluarkan kebijakan discount dan penagihan piutang siswa
dengan memperhatikan kebijakan divisi keuangan pusat
5) Menjalin kerjasama dengan sekolah
6) Memberikan penilaian kinerja staf cabang
7) Mengajukan permintaan service/ pengadaan barang
d. Skill Keterampilan
1) Coaching
2) Negosiasi
3) Effective Meeting
4) Manajemen Pendidikan
e. Kebutuhan Training :
1) Leadership
2) Coaching
3) Manajemen Rapat
4) Presentasi Efektif
5) Negosiasi Efektif
6) Akuntansi Dasar
7) Kurikulum Nasional

2. Quality Control (QC)


a. Fungsi
Menyiapkan KBM sesuai dengan kebutuhan siswa dengan
mengoptimalkan potensi SDM guru yang tersedia
b. Tanggung Jawab
1) Tersedianya jadwal belajar siswa
2) Terlaksananya kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa
3) Teroptimalkannya waktu luang guru yang tersedia
4) Terbinanya kinerja guru
5) Terdatanya administrasi KBM dan Guru
6) Terlakasananya aktivitas pelayanan cabang sesuai dengan arahan
Kepala Cabang
7) Terlaksananya laporan pelaksanaan KBM dan pembinaan Guru
c. Wewenang
1) Berhak mengambil keputusan dalam pengelompokkan siswa
2) Berhak mengambil keputusan dalam pembukaan kelompok baru
sesuai dengan arahan KC
3) Berhak mengambil keputusan dalam penempatan guru dan
penyiapan KBM pemantapan/extras, dsb sesuai dengan arahan KC
4) Berhak memberikan teguran lisan dan surat peringatan kepada
Guru Tetap, Kontrak dan Freelance yang melanggar sesuai dengan
aturan
5) Berhak mengatur jadwal coaching guru sesuai kondisi cabang
6) Berhak memberikan pertimbangan pelaksanaan ijin dan cuti dari
guru tetap, kontrak dan freelance di cabang
d. Skill Keterampilan
1) Komputer : Microsoft Office (Excel,Word,Acces,Publisher)
2) Mengajar/ Presentasi
3) Analisis statistik atau tehnik problem solver
4) Tehnik coaching dan komunikasi persuasif
5) Leadership
e. Kebutuhan Training
1) Keislaman
2) Komputer
3) Komunikasi (Interpersonal, Persuasif, Efektif)
4) Leadership
5) Psikologi Pendidikan ( Belajar Mengajar Efektif , Tehnik
Coaching Efektif)
6) Kurikulum Pendidikan Terbaru

3. Front Line (FL)


a. Fungsi Jabatan
Memberikan pelayanan informasi mengenai program belajar fasilitas
serta kegiatan Bintang Pelajar kepada konsumen
b. Tanggung Jawab
1) Tersampaikannya informasi mengenai program belajar, Fasilitas
dan kegiatan Bintang pelajar secara jelas dan benar kepada
konsumen
2) Terlaksananya prosedur pendaftaran dan pembayaran les secara
tepat
3) Terdatanya informasi siswa daftar, aktif dan keluar (Off) secara
tepat dan akurat
4) Tersampaikannya surat informasi biaya les dan kegiatan kepada
konsumen
5) Terdatanya perkembangan piutang siswa
6) Terbantunya aktivitas pengelolaan KBM di cabang

c. Wewenang
1) Berhak mengarahkan siswa ke dalam kelompok yang tersedia
dengan memperhatikan kesesuaian kurikulum, ikhwan/akhwat,
serta rasio kelompok
2) Berhak memberikan diskon sesuai denganaturan. Apabila ada
permintaan diskon diluar aturan yang ada, kewenangan diserahkan
kepada Kepala Cabang
d. Skill Keterampilan
1) Komputer (Microsoft Office : Excel, Word, Acces)
2) Inerpersonal Skill
3) Komunikasi Persuasif
e. Kebutuhan Training
1) Komputer (Microsoft Excel)
2) Komunikasi (Interpersonal, Persuasif, Efektif, Menerima dan
Menjawab Telepon)
3) Costumer Service
4) Dasar-dasar akuntasni

4. Bimbingan Konseling (BIKON)


a. Fungsi Jabatan
Membantu siswa dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan
dengan aktivitas belajar, kehidupan pribadi dan social serta pengembangan
diri dan karir
b. Tanggung Jawab
1) Tersedianya data-data yang mendukung keberhasilan proses belajar
siswa
2) Terlaksananya bimbingan pengembangan diri dan keislaman siswa
3) Tersedianya informasi pendidikan dan karir bagi siswa
4) Terlaksananya konseling individu dan atau kelompok bagi siswa yang
memerlukan bantuan khusus
5) Terlaksananya evaluasi perkembangan siswa
6) Terlaksananya aktivitas pelayanan cabang sesuai dengan arahan
Kepala Cabang
7) Terlaksananya evaluasi kerja

c. Wewenang
1) Berhak mengambil keputusan dalam penanganan siswa (konsultan
individu, home visit, dsb)
2) Berhak menyusun program dan memperoleh sarana pendukung yang
menunjang keberhasilan siswa atas persetujuan Kepala Cabang
3) Berhak menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga/ instansi
profesional yang dapat mendukung keberhasilan kinerja BIKON atas
persetujuan Kepala Cabang
d. Skill Keterampilan1.
1) Komputer (Microsoft Office (Excel, Word, Acces, Publisher)
2) Mengajar/Presentasi
3) Couching/Konseling
4) Komunikasi Interpersonal yang baik
e. Kebutuhan Training
1) Keislaman
2) Komputer (Accses, Publisher)
3) Komunikasi Interpersonal, Presentasi
4) Kurikulum Pendidikan Terbaru
5) Psikologi Pendidikan :
- Belajar Efektif : Quantum Learning, Speed Reading, Mind
Mapping
- Mengajar Menarik : Quantum Teaching, Mengenal gaya belajar
anak
- Tehnik Konseling : NLP
- Permasalahan belajar anak
- Perkembangan anak

5. Administrasi (ADM)
a. Fungsi Jabatan
Menyiapkan dan merapihkan data-data dan berkas-berkas operasional
cabang
b. Tanggung Jawab
1) Tersedianya Data Siswa Aktif, Daftar dan Off
2) Terinputnya data perkembangan siswa
3) Tersiapkannya laporan perkembangan siswa
4) Terlaksananya absensi siswa serta SMS to home
5) Terbantunya tugas-tugas Front Line
6) Terdatanya kebutuhan ATK cabang
c. Wewenang
1) Meminta data kepada staf cabang yang lain terkait dengan siswa
aktif/off/daftar serta kebutuhan ATK
2) Menegur guru yang tidak mengumpulkan BPS dan overview dengan
berkoordinasi terlebih dahulu kepada QC dan Bikon
3) Mengingatkan siswa yang tidak tertib pada saat pengabsenan

d. Skill Keterampilan
1) Komputer (Microsoft Office : Excel, Word, Acces)
2) Komunikasi Efektif
e. Kebutuhan Training
1) Keislaman
2) Komunikasi Interpersonal
3) Arsiping

6. Office Boy (OB)


a. Fungsi Jabatan
Membersihkan dan merapihkan lingkungan kantor serta membantu
kelancaran tugas staf kantor
b. Tanggung Jawab
1) Terwujudnya lingkungan yang bersih, tertib dan nyaman di dalam
kantor dan lingkungan sekitarnya
2) Terbantunya aktivitas kerja staf kantor
3) Tersedianya ATK kantor
4) Terjaganya keamanan sarana dan prasarana kantor
c. Wewenang
1) Mengajukan kebutuhan sarana kebersihan
2) Menegur orang yang dianggap berprilaku mencurigakan/melanggar
norma-norma yang ada
d. Skill Keterampilan
1) Penggunaan alat kebersihan
2) Komunikasi Efektif
3) Customer Service
e. Kebutuhan Training
1) Keislaman
2) Cleaning Service yang baik
3) Customer Service
3.2. Prosedur Sistem Berjalan

 Orang Tua menyerahkan persyaratan calon siswa yang akan


mendaftar kepada Front Line (FL)
 Front Line (FL) melakukan pengecekan persyaratan calon siswa
baru
 Front Line (FL) menginput data calon siswa baru pada form
pendaftaran tetapi sebelumnya FL harus melakukan login terlebih
dahulu pada sistem
 Front Line (FL) Memproses total tagihan pembayaran calon
siswa baru yang tertera pada sistem
 Front Line (FL) Mencetak Bukti pembayaran siswa baru dan
memberikan cap
 Setelah itu FL menyerahkan Bukti Pembayaran yang telah di cap
kepada Orang Tua.

3.3. Rancangan Diagram Use Case


3.4. Activity Diagram
3.5 Spesifikasi Dokumen Masukan

3.6. Spesifikasi Dokumen Keluaran

3.7. Entity Relationship Diagram (ERD)


3.8. Logical Record Structure (LRS)

3.9. Spesifikasi File

3.10. Spesifikasi Hardware dan Software


1. Hardware

Alat masukan yang digunakan : Keyboard dan Mouse Logitech

Alat pemrosesan yang digunakan : Proccesor min Dual core, VGA Onboard

Alat keluaran yang digunakan : Printer Epson L360, LX310, dan Monitor
LG

Alat penyimpanan yang digunakan : RAM min 8 GB Vgen, HD merk WD


500GB

Alat peripheral yang digunakan : Mesin EDC, Mircotik, Router, Switch

2. Software

Sistem Operasi yang digunakan : Win 10 Program

Aplikasi yang digunakan : Office 365, SIMTEG ( Sistem Informasi


15 Manajemen Terintegrasi), GoogleSuite,
Trello, Correl,Photoshop, WA WEB,
Telegram Web, Opera, Converter, PDFsam
Basic.

3. Database

Software DBMS yang digunakan : MySQL

3.11. Permasalahan Pokok

Setelah melakukan Analisa, kami menemukan beberapa permasalahan


pokok yang dihadapi. Adapun permasalahan pokok dari sistem penerimaan
bimbel pada Bintang Pelajar sat ini adalah:

1. Dalam proses pendaftaran masih belum maksimal, karena Orang tua


calon siswa harus datang ke tempat untuk melakukan pendaftaan melalui
Front Line
2. Belum adanya Website atau aplikasi khusus untuk pendaftaran siswa/i
bimbel pada Bintang Pelajar
3.12. Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang ada , kami mengusulkan untuk pemecahan masalahnya


adalah :

1. Merancang aplikasi website untuk memudahkan proses pendaftaran serta


mengembangkan beberapa sistem yang ada.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Riset yang dilakukan pada Sistem Pendaftaran yang


diterapkan Bintang Pelajar Cabang Padjajaran Bogor, akhirnya dapat
diambil kesimpulan dari seluruh pokok bahasan pada masing-masing bab
dalam penyusunan laporan adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya program sistem pendaftaran siswa/I bimbel pada


Bintang Pelajar, mempermudah orang tua siswa/I untuk melakukan
pendaftaran tanpa harus dapang ke Bintang Pelajar.
2. Dengan adanya sistem ini admin tidak perlu untuk melakukan
pengiputan data siswa/i baru karena semua proses itu akan dilakukan
langsung oleh si pendaftar.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil Riset yang dilakukan pada Sistem Pendaftaran yang


diterapkan Bintang Pelajar Cabang Padjajaran Bogor, akhirnya dapat
diambil saran dari seluruh pokok bahasan pada masing-masing bab dalam
penyusunan laporan adalah sebagai berikut:

1. Untuk pengembangan dimasa mendatang akan lebih baik lagi


jika sistem yang di gunakan menggunakan sistem multi-user
dimana admin atau Front Line dan si pendaftar memiliki akses
sistem yang berbeda-beda.
2. Pada halaman Admin atau Front Line di gunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai siapa saja yang mendaftar,
jumlah pendaftar
3. Pada Halaman si pendaftar atau bisa disebut user di gunakan
untuk calon siswa mendapatkan informasi mengenai Bintang
Pelajar dan melakukan pendaftaran.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. (2015). Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.


Yogyakarta: Deepublish.
Anggraeni, E. Y. dan R. I. (n.d) Pengantar Sistem Informasi. In 2017.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Djahir, Y. dan D. P. (2014). Sistem Informais Manajemen. Yogykarta:
Deepublish.
Hendin, A. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi Monotoring Penjualan
dan Stok Barang (Studi Kasus : Distro Zhezha Pontianak). 2.
Iqbal, M. (2014). 5 jam Belajar PHP MySQL dengan Dreamweaver CS3,
Sleman: Deepublish
Mulyani, R. R. (2016). Metode Analisa dan Perancangan Sistem. Bandung:
Abadi Sistematika.
Rerung, R. R. (2018). Pemrograman Web Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Rosa dan M. Shalahuddin. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Penerbit Informatika
Yanto, R. (2016). Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL, Yogyakarta:
Deepublish.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :

NIM :

Tempat/Tgl. Lahir :

Alamat :

Program Pendidikan : Diploma Tiga (D.III)

Jurusan : Sistem Informasi

Semester : 5 Ganjil Tahun Akademik 2020/2021


Surat Keterangan PKL/Surat Pernyataan Keabsahan Data

Lembar Nilai PKL

Lembar

Lampiran-Lampiran *

Keterangan :

*Lampiran:

A: Dokumen Masukan Sistem Berjalan

B: Dokumen Keluaran Sistem Berjalan

Anda mungkin juga menyukai