Anda di halaman 1dari 3

NASKAH PRESENTASI

1. Penolakan Jenazah COVID-19 di Jawa Tengah

Jenazah korban COVID-19 yang merupakan seorang perawat, ditolak pemakamannya oleh masyarakat
Kabupaten Semarang.

Apakah Bertentangan dengan Azas Pancasila?

Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 ini bertentangan dengan sila kedua Pancasila yang
berbunyi ”Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Kasus ini juga bertentangan dengan sila kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”.

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia masih banyak terjadi. Pelanggaran HAM sangat bertentangan
dengan sila-sila di Pancasila

Pelanggaran HAM di Indonesia

Pembatasan Seseorang untuk Berpendapat

Bertentangan dengan sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”.

Diskriminasi Jabatan

Bertentangan dengan sila keempat Pancasila

Bertentangan pula dengan sila kedua Pancasila yang berbunyi ”Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Perbedaan Kasta di Hadapan Hukum

Bertentangan dengan sila kedua dan keempat Pancasila.

3. a. Pembatasan berpendapat

Setiap manusia memang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat karena sebenarnya hal ini
merupakan sifat asli manusia. Akan tetapi, berpendapat juga harus dibatasi dengan ketentuan-ketenuan
tertentu. Tujuannya agar pendapat yang dikemukakan tidak sembarangan dan tetap memperhatikan
kepentingan atau privasi orang lain yang tidak boleh diganggu.
Akan tetapi, pembatasan terhadap pendapat masyarakat secara berlebihan juga bisa menjadi salah satu
pelanggaran HAM yang berkaitan dengan sila keempat. Meskipun awalnya dijelaskan tujuan pembatasan
ini adalah untuk melindungi harkat dan martabat seseorang. Namun ketika pemabatasan dilakukan secara
berlebihan juga tidak baik.

b. Disrkiminasi jabatan

Akan sangat disayangkan jika kebegaraman suku yang ada di Indonesia tidak diimbangi dengan
kesadaran dan kedewasaan yang baik. Salah satu contohnya adalah pelarangan terhadap agama tertentu
untuk bekerja di suatu instansi atau perusahaan yang sebenarnya perusahaan tersebut bersifat umum.
Selain itu, masih ada beberapa tindakan lain yang mendiskriminasi kaum minoritas. Tentu hal ini
merupakan pelanggaran yang tidak boleh ditoleransi.

c. Perbedaan kasta di hadapan hukum

Setiap masyarakat memiliki hak yang sama di depan hukum. Tidak boleh ada perbedaan antara agama,
suku, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Semua orang harus memiliki kedudukan yang sama dan harus
diperlakukan yang sama juga, baik kaum mayoritas maupun kaum minoritas. Namun kenyataannya masih
ada orang-orang yang direndahkan di muka hukum. Mereka cenderung pilih kasih terhadap kelompok
tertentu dan mengabaikan kelompok yang lainnya.

Hal ini hanya akan menimbulkan konflik dan malah melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap
penerapan hukum di Indonesia. Selain itu, kepercayaan masyarakat juga akan menurun sehingga
membuatnya tidak percaya terhadap hukum di Indonesia.

4. Perundungan di Kalangan Anak Muda

Di Indonesia banyak kasus tentang bullying, terlebih lagi kasus tersebut banyak terjadi didalam
dunia pendidikan khususnya anak pra sekolah maupun mahasiswa.

Perundungan atau Bullying di Indonesia

Bertentagan dengan sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Banyak bentuknya mulai dari fisik hingga mental.

Berdampak fatal bagi korban. Dampak bersifat jangka panjang.

Banyak faktor penyebab terjadi perundungan atau bullying. Mulai dari faktor internal dan
eksternal.

Kebanyakan anak remaja tidak menyadari bahwa mereka melanggar HAM karena menganggap
hal tersebut hanyalah bercandaan dan hal yang wajar.
5. Contoh bentuk perundungan atau Bullying adalah mendorong, memukul dan menendang (fisik) serta
dapat juga berupa ejekan atau ancaman secara verbal.

Dampak negatif bagi korban perundungan dapat terjadi secara fisik maupun mental (depresi dan trauma).
Korban bisa menjadi takut untuk berinteraksi dengan orang lain, cenderung akan menutup diri, menjadi
pribadi yang mudah cemas, sulait berkonsentrasi, mudah gugup serta takut.

Faktor penyebab perundungan adalah kurangnya rasa menghargai antar sesama, lingkungan yang buruk,
kurangnya perhatian dari berbagai pihak, dll

Anda mungkin juga menyukai