Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTEK PEMOGRAMAN PASCAL

OLEH:

RAHMAD JUMA

N.P.M: 1310128262094

SEKOLAH TINGGI TEKNIK(STT)

IBNU SINA BATAM


[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

KATA PENGANTAR

1
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

DAFTAR ISI

2
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

STRUKTUR DASAR PROGRAM

A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini kita diharapkan dapat :

1.memahami struktur dasar program pascal

2.menjalankan program pascal

3.memehami aturan penulisan algoritma

4.menggunakan tipe data,konstanta, dan variable dalam program dan bahasa


dalam program

B. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktek pemograman pascal adalah:
computer(PC), perangkat lunak Borland c++, dan turbo pascal

3
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

1. TEORI DASAR PEMOGRAMAN PASCAL

1.1. PENGENALAN PASCAL

Bahasa Pascal dikembangkan pada awal tahun 1970-an oleh ilmuwan komputer Eropa,
bernama Niklaus Wirth. Nama Pascal diambil dari nama ahli matematika Blaise Pascal yang
menemukan mesin hitung mekanik pertama. Sekarang Pascal digunakan baik untuk
keperluan ilmiah maupun aplikasi bisNIM. Sampai saat ini, bahasa Pascal juga digunakan
pada sekolah dan universitas di Indoensia untuk belajar pemrograman dasar.

Pascal sebagai salah satu bahasa tingkat tinggi (high-level language) untuk dapat dapat
dikenali oleh computer harus diterjemahkan menjadi bahasa mesin. Untuk itu
dikembangkan sebuah program penerjemah yang disebut dengan kompilator (compiler).
Kompilator Pascal adalah sebuah software, bukan perangkat keras (hardware). Kompilator
adalah progam yang disimpan pada file dalam disk.

Pascal yang akan kita gunakan disini adalah Turbo Pascal versi 7, dimana Pascal ini masih
berbasis DOS. Jadi tidak perlu diinstal pada sistim operasi Windows. Untuk menjalankan
Pascal ini cukup dengan meng-eksekusi atau meng-klik file utamanya. Yaitu file TP.exe.

Cara membuka Turbo Pascal 7.0 di Windows 7 dan 8 32 bit - Dengan mencari cara supaya
bisa ngebuka Turbo Pascal 7.0, akhirnya ke buka juga dengan langkah-langkah di bawah
ini, cekidot:
1. Download terlebih dahulu Turbo Pascal 7.0 (download disini)
2. Setelah di download, extract file Turbo Pascal 7.0 di tempat yang diinginkan, dengan
catatan langsung di main directory-nya. misalnya di D:\TP7 (Rename aja biar mudah contoh
TP7)
3. Sebelum bisa memakai TP 7.0, diperlukan DosBox untuk membukanya (jika belum ada
download disini)
4. Setelah di download, buka installer-nya dan akan muncul gambar seperti di bawah ini

5. Jika file Turbo Pascal 7.0 disimpan di Local Disk D, maka ketiklah seperti di bawah ini

4
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Lalu ketik
       mount D D:\TP7 , lalu enter
       D: , lalu enter
       bin\tpx.exe, lalu enter.

6. Setelah di Enter, maka Turbo Pascal 7.0 siap dipake. beginilah tampilannya

5
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Tampilan utama (Editor) Turbo Pascal versi 7 adalah seperti berikut ini :

7. Jika file TP 7.0 disimpan di Local Disk C, maka gantilah huruf d dengan c seperti gambar
di atas

Gambar 1.1. Editor Turbo Pascal versi 7

Dari gambar 1.1. diatas kita bisa lihat di Turbo Pascal versi 7 ini memiliki 10 buah menu
utama yang terdiri dari : File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Tools, Options,
Window dan Help. Untuk memilih salah satu dari menu itu kita bisa meng-klik dengan
mouse atau bisa juga dengan menekan tombol Alt + huruf pertama dari menu. Misalnya
untuk menu File, bias dengan menekan tombol Alt + F.

1.1.1. HOTKEY

Hotkey merupakan tombol-tombol pada keyboard yang bisa digunakan untuk


mempersingkat jalan dalam menggunakan fasilitas, baik menu, kursor dan blok pada Turbo
Pascal.

A. Hotkey Menu
Hotkey menu adalah tombol-tombol keyboard yang dapat digunakan untuk
mempersingkat jalan dalam memilih menu pada Turbo Pascal.
Tabel berikut ini merupakan daftar hotkey yang dapat digunakan pada Turbo Pascal,
selain dari penggunaan menu yang sudah disebutkan di atas, (bagian 1.1.) yaitu dengan
menggunakan tombol Alt + huruf awal menu.

HOTKEY FUNGSI EKIVALEN MENU


F1 Mengaktifkan jendela help Help
F2 Menyimpan file (program) yang sedang aktif pada File - Save
editor
F3 Memanggil atau membuka file (program) File - Open
F4 Mengeksekusi program sampai posisi kursor Run – Go to cursor
F5 Zoom Window – Zoom
F6 Berpindah ke jendela berikutnya (next window) Window – Next
F7 Melacak kedalam sub rutin Run – Trace into
F8 Melompati pemanggil sub rutin Run – Step over
F9 Make Run - Make
F10 Berpindah ke baris menu pada jendela yang
sedang aktif

6
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Alt + F1 Memanggil jendela pertolongan yang terakhir Help – Previous topic


dibaca (dibaca sebelumnya)
Alt + F3 Menutup file yang sedang aktif Window - Close
Alt + F5 Memperlihatkan hasil running (jalannya) program Debug – User screen
Alt + F7 Go to previous Tools – Go to previous
Alt + F8 Go to next Tools – Go to next
Alt + F9 Mengkompilasi program Compile - Compile

B. Hotkey Pergerakan Kursor


Kursor adalah penunjuk posisi pada editor Turbo Pascal yang berbentuk seperti
underscore yang berkedip-kedip ( _ ).
Berikut ini merupakan hotkey untuk pergerakan kursor :

HOTKEY FUNGSI
Ctrl + S atau panah kiri Bergerak ke kiri satu karakter
Ctrl + D atau panah kanan Bergerak ke kanan satu karakter
Ctrl + A atau Ctrl + Panah kiri Bergerak ke kiri satu kata
Ctrl + F atau Ctrl + Panah kanan Bergerak ke kanan satu kata
Ctrl + E atau panah naik Bergerak ke atas satu baris
Ctrl + X atau panah turun Bergerak ke bawah satu baris
Ctrl + W Memutar layar ke atas
Ctrl + Z Memutar layar ke bawah
Ctrl + R atau page up Ke halaman sebelumnya
Ctrl + C atau page down Ke halaman berikutnya
Ctrl + Y Menghapus satu baris pada posisi kursor

C. Hotkey Kendali Operasi Blok


Blok merupakan satu range yang sudah dipilih untuk dilakukan sesuatu operasi pada
range tersebut.
Berikut ini merupakan hotkey untuk kendali operasi blok :

HOTKEY FUNGSI
Ctrl + K + Y Menghapus blok
Ctrl + K + V Memindahkan blok ke tempat lain
Ctrl + K + C Membuat duplikat blok (copy)
Ctrl + K + W Menyimpan blok
Ctrl + K + H Menyembunyikan atau menampilkan blok
Ctrl + K + R Memanggil atau membuka blok

1.1.2. RESERVED WORD

Reserved Word adalah kata-kata baku yang digunakan dalam program dan sudah
terintergrated dalam pascal dan juga mempunyai bentuk serta kegunaan tertentu yang telah
didefiNIMikan oleh Pascal.

Reserved Word tidak boleh didefiNIMikan kembali oleh pemakai, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai pengenal (Identifier). Dalam bahasa pemrograman Pascal, beberapa
Reserved Word dalam Pascal anatra lain :

AND DOWNTO IN OF STRING


ASM ELSE INHERITED OR THEN
ARRAY END INLINE PACKED TO
BEGIN EXPORTS INTERFACE PROCEDURE TYPE
CASE FILE LABEL PROGRAM UNIT

7
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

CONST FOR LIBRARY RECORD UNTIL


CONSTRUCTOR FUNCTION MOD REPEAT USES
DESTRUCTOR GOTO NIL SET VAR
DIV IF NOT SHL WHILE
DO IMPLEMENTATION OBJECT SHR WITH

Selain dari Reserved Word di atas, Turbo Pascal masih memiliki tambahan Reserved Word
berikut:

ABSOLUTE ASSEMBLER () FAR FORWARD INDEX

1.1.3. IDENTIFIER

Identifier adalah nama yang diberikan oleh programmer. Identifier tidak hanya untuk
menamai program (judul program), tetapi juga untuk objek-objek Pascal yang lain, seperti
variable, konstanta dan lainnya.

Aturan penamaan identifier:


1. Karakter pertama identifier harus berupa huruf
2. Karakter selanjutnya dapat gabungan antara huruf dan angka
3. Tidak berupa reserved word atau kata kunci dalam Pascal
4. Tidak boleh dipisahkan dengan spasi, tidak boleh mengandung tanda baca atau tanda
operasi matematika

Contoh identifier yang tidak diperbolehkan:


6jumlah, 7alamat  dimulai dengan angka
i/6, j%, k$  mengandung selain huruf dan angka
tulis jumlah  menggunakan spasi
begin, do, while  merupakan reserved word

Identifier dalam Pascal tidak case sensitive, artinya huruf besar dan kecil tidak dibedakan.
Identifier ‘jumlah’, ‘JUMLAH’ dan ‘Jumlah’ dianggap sama.

1.1.4. KESALAHAN PADA PROGRAM

Ada dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi pada program, yaitu:
1. Kesalahan sintaks/tatabahasa (syntax error)
2. Kesalahan logika (logical error)

Kesalahan sintaks menyebabkan program tidak dapat dikompilasi, sedangkan apabila


terdapat kesalahan logika dalam program, program dapat dikompilasi, tetapi jika dijalankan
akan menghasilkan keluaran yang salah.
1.1.5. KOMENTAR

Komentar atau ketarangan atau remaks adalah bagian program yang tidak akan diproses
oleh program. Ini biasanya hanya digunakan untuk memberi keterangan atau penjelasan
tentang suatu perintah program atau lainnya. Jadi isi dari komentar ini akan diabaikan oleh
program.

Untuk membuat komentar pada pascal, ada dua cara, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan tanda kurung kurawa.
contoh :
{ komentar }

2. Dengan menggunakan tanda kurung biasa diikuti tanda bintang.


contoh :

8
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

(* komentar *)

1.1.6. TIPE DATA DAN OPERATOR

Tipe data dalam Pascal

Sederhana Ordinal Integer


Boolean
Char
Enumerasi
Subjangkauan

Tipe Real

Terstruktur Array
Record
Set
File

Pointer

1. INTEGER
Tipe integer terdiri dari bilangan bulat dalam rentang tertentu, sebagai berikut :

TIPE JANGKAUAN NILAI


Byte 0 s/d 255
Shortint -128 s/d 127
Integer -32.768 s/d32.767
Word 0 s/d65535
Longint -2.147.483.648 s/d2.147.483.647

9
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Operator Integer :

Operator Arti
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
DIV Division, hasil pembagian bulat
MOD Modulo, sisa pembagian

2. BOOLEAN
Tipe Boolean hanya terdiri dari dua harga yaitu TRUE dan FALSE. Ekspresi TRUE
atau FALSE disebut ekspresi Boolean. Terdapat dua jenis operator yang dapat
digunakan dalam ekspresi Boolean, yaitu operator Boolean dan operator relasional.

Operator Boolean :
Operator Boolean terdiri dari AND, OR dan NOT.

Tabel Kebenaran Operator Boolean

P Q p AND q p OR q NOT p
TRUE TRUE TRUE TRUE FALSE
TRUE FALSE FALSE TRUE FALSE
FALSE TRUE FALSE TRUE TRUE
FALSE FALSE FALSE FALSE TRUE

3. CHAR
Tipe data char hanya berisikan sebuah karakter, baik huruf, angka, tanda baca dan lainnya.

4. STRING
Tipe data string berisikan sekumpulan karakter, baik huruf, angka dan tanda baca lainnya,
dengan panjang maksimal adalah 255 karakter.

5. REAL
Tipe real terdiri dari bilangan pecahan dalam rentang tertentu, yaitu dari 1E-38 sampai
dengan 1E+38. E menunjukakn nilai 10 pangkat.

Operator Real :

Operator Arti
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian

6. Tingkatan Operator dalam Pascal


Tingkat Operator
1 * dan /
2 - dan +

10
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Tingkatan operator ini maksudnya adalah, jika kita menggunakan rumus matematika di
dalam program pascal, dan penggunaan rumus tersebut tidak dibatasi dengan tanda
kurung, maka program akan memproses operator dengan tingkat yang lebih tinggi terlebih
dahulu.

Contoh :

A=B+C*D

Pada contoh ini, program akan memproses C*D terlebih dahulu, baru hasil C*D akan
ditambah dengan B.
Namun, jika yang kita maksud sebenarnya adalah B+C, baru setelah itu dikali D, maka kita
harus batasi dengan kurung seperti berikut ini :

A = (B+C)*D

Artinya, jika kita menggunakan rumus matematika di dalam program, maka program akan
memproses terlebih dahulu rumus yang ada pada bagian kurung paling dalam.

Contoh :
A = (B + (C * (D - E))) + F

Dari contoh rumus di atas, maka program akan memproses dengan urutan sebagai berikut :
1. (D–E), umpama X
2. C * X, umpama Y
3. B + Y, umpama Z
4. A = Z + F

Jika : B=10, C=2, D=15, E=5 dan F=20, maka :


1. X = D-E = 15-5 = 10
2. Y = C*X = 2*10 = 20
3. Z = B+Y = 10+20 = 30
4. A = Z+F = 30+20 = 50

1.1.7. STRUKTUR PROGRAM PASCAL

Bagian-bagian utama dari program Pascal terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Bagian Judul Program / Kepala Program
2. Bagian Deklarasi
3. Bagian Deskripsi / Badan Program

1. Judul Program / Kepala Program

Judul program adalah identifier untuk penamaan program. Judul program pada
Turbo Pascal sifatnya adalah opsional (pilihan) dan tidak signifikan di dalam
program. Jika ditulis dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari
parameter tentang komunikasi dengan lingkungan yang sifatnya sebagai
dokumentasi saja.

Judul program, bila ditulis harus terletak pada awal dari program dan diakhiri dengan
titik koma (;).

11
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Contoh :

Program Contoh;
Uses Crt;
Begin
Writeln(‘Hai, Saya rahmad’);
Writeln(‘----------------‘);
End.

Pada contoh di atas, yang menjadi judul program adalah Program Contoh. Jadi,
judul program sifatnya hanya sebagai dokumentasi saja, tidak signifikan terhadap
proses program.

2. Bagian Deklarasi

Bagian dekalarasi digunakan bila di dalam program menggunakan pengenal


(Identifier). Identifier, selain digunakan untuk judul program, juga dapat berupa label,
konstanta, tipe, variabel, prosedur dan fungsi. Kalau suatu program menggunakan
identifier, maka pascal menuntut dikenalkan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yaitu dideklarasikan terlebih dahulu pada bagian deklarasi ini.

a. Deklarasi Konstanta

Konstanta adalah identifier yang berisi data yang tidak dapat diubah-ubah nilainya
didalam program. Defenisi konstanta diawali dengan kata cadangan (Reserved
Word) Const dan diikuti oleh kumpulan identifier yang diberi suatu nilai konstanta.

Contoh :
Program Contoh_Konstanta;
Uses Crt;

Const
Potongan = 0.2;
Gaji = 250000;
NamaPerusahaan = ‘ PT. Giat Belajar’;

Jadi, cara mendeklarasikan konstanta adalah, setelah kita gunakan kata


cadangan const, lalu diikuti dengan nama konstanta, disambung dengan tanda
“=” (sama dengan), dan selanjutnya isi atau nilai dari konstanta dan diakhiri
dengan tanda “;” (titik koma).

Untuk nama konstanta, harus mengikuti aturan seperti yang telah diuraikan pada
bagian Identifier.

b. Deklarasi Variabel

Variabel adalah identifier yang berisi data yang dapat berubah-ubah nilainya didalam
program. Pada konstanta, nilainya tidak bisa kita rubah-rubah di dalam program,
tetapi dengan menggunakan variabel, nilainya dapat diubah-ubah di dalam program.

Hampir setiap program pascal yang panjang pasti menggunakan variabel. Setiap
variabel di dalam program pascal harus dideklarasikan sebelum digunakan.

12
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Kata cadangan Var digunakan sebagai judul didalam bagian deklarasi variabel dan
diikuti oleh satu atau lebih identifier yang dipisahkan koma, dan diikuti dengan “:”
(titik dua) lalu tipe datanya, serta diakhiri dengan “;” (titik koma).
Contoh :

Program Contoh_Variabel;
Uses Crt;

Var
Gaji_Pokok : LongInt;
Tunjangan, Total_Gaji : Real;
NamaKaryawan : String;

Untuk nama variabel juga mengikuti aturan seperti pada Identifier. Sedangkan untuk
tipe datanya seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 1.2.6. Tipe Data dan
Operator.

3. Bagian Deskripsi / Badan Program

Bagian deklarasi atau badan program atau program utama adalah bagian program
yang dimulai dengan Begin dan di akhiri dengan End. (End titik). Semua perintah
program kita tulis pada bagian Deskripsi ini.

1.1.8. PENULISAN PROGRAM PASCAL

Program Pascal tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu, jadi boleh ditulis mulai
kolom ke berapapun.

Penulisan statemen-statemen pada program yang menjorok masuk beberapa kolom tidak
mempunyai pengaruh saat proses program, hanya dimaksudkan supaya mempermudah
pembacaan program (oleh programmer), sehingga akan lebih terlihat bagian-bagiannya,
serta tampak lebih rapi.

13
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Contoh (1) :

Begin
Writeln(‘Hai, Saya rahmad’);
Writeln(‘----------------‘);
End.

Dan juga penulisan program dalam Pascal bukan line-oriented, yaitu setiap perintah yang
berbeda harus ganti baris penulisan. Jadi, dalam Pascal perintah-perintah yang berbeda
boleh ditulis pada satu baris yang sama. Dengan catatan, satu perintah di dalam Pascal
diakhiri dengan tanda “;” (titik koma).

Contoh (2) :
Dari contoh (1) di atas, juga dapat ditulis seperti berikut ini :

Begin Writeln(‘Hai, Saya rahmad’); Writeln(‘----------------‘); End.

Akan tetapi penulisan seperti ini tidaklah dianjurkan dan sebisa mungkin dihindari, karena
tidak baik untuk dokumentasi program dan sulit untuk membacanya. Apalagi jikalau terjadi
kesalahan program (baik kesalahan sintaks, maupun kesalahan logika) akan sulit ditentukan
apa kesalahan tersebut.

Dan dapat dilihat, bahwasannya contoh(1) tentu akan lebih rapi dan lebih mudah dibaca
dibanding dengan contoh(2).

1.2. MEMULAI MENGGUNAKAN PASCAL

Untuk memulai menggunakan Turbo Pascal versi 7 yang masih berbasis DOS, cukup
dengan membuka atau meng-eksekusi file utamanya, yaitu file TP.EXE. Maka akan
langsung terbuka editor Turbo Pascal versi 7 seperti gambar 1.1. pada Bab 1.

Selanjutnya kita sudah bisa menuliskan perintah-perintah program yang kita inginkan pada
editor tersebut.

1.3. KOMPILASI PROGRAM

Meng-kompilasi atau meng-compile adalah melakukan pengecekan kebenaran penulisan


perintah-perintah program (syntax) yang telah kita buat pada editor pascal.

Proses ini bisa dilakukan melalui menu yang ada pada editor pascal, yaitu menu Compile,
dilanjutkan dengan pilihan Compile, seperti tampak berikut ini :

14
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Gambar 2.1. Menu Kompilasi

Atau bisa juga dengan menggunakan Hotkey seperti yang telah dijelaskan pada Bab 1,
yaitu dengan menggunakan tombol Alt + F9.

Jika semua penulisan program (syntax) yang telah kita buat tersebut benar, maka akan
muncul pesan seperti berikut ini :

Gambar 2.2. Kompilasi Sukses

Untuk menghilangkan tampilan gambar 2.2. ini dapat menggunakan tombol Enter atau
tombol Escape.

1.4. MENJALANKAN (RUNNING) PROGRAM

Setelah perintah-perintah program kita ketik (buat) pada editor pascal, dan setelah
dilakukan proses kompilasi tidak ada kesalahan, maka selanjutnya program sudah bisa
dijalankan (di-Run).

Untuk menjalankan (run) program dari menu editor pascal dapat dilakukan dengan memilih
menu Run, dilanjutkan pilihan Run, seperti berikut ini :

Gambar 2.4. Run Program

15
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Atau bisa juga dengan menggunakan Hotkey seperti yang telah dijelaskan pada Bab 1,
yaitu dengan menggunakan tombol Ctrl + F9.

1.5. PERINTAH WRITE DAN WRITELN

Perintah Write dan Writeln digunakan untuk menampilkan ke layar semua yang ada diantara
dua tanda kutip satu dalam kurung biasa. Dan juga untuk menampilkan ke layar isi atau nilai
dari suatu konstanta ataupun variable.

16
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Perbedaannya :

write : kursor akan berada setelah karakter terakhir.


writeln : kursor akan berada pada kolom pertama baris berikutnya.

Contoh :
1. WRITE('juma');

Setelah program dijalankan, maka hasilnya seperti berikut ini :

kurs
HALO_ or

2. WRITELN('juma');

Setelah program dijalankan, maka hasilnya seperti berikut ini :

HALO
_
kurs
or
Jika di dalam program terdapat perintah writeln langsung tanda “;”, tanpa diikuti tanda
kurung (writeln;), maka ini hanya akan mengakibatkan kursor akan turun kebawah dari
posisi perintah terakhir. Sehingga perintah seperti ini bisa digunakan untuk membuat baris
kosong.

Contoh Program :

1. Menggunakan perintah Write

Program Contoh_penggunaan_write;
Uses Crt;
Begin
Clrscr;
Write(‘juma, Selamat Datang’);
Write(‘Selamat Belajar Pascal’);
Write(‘Semoga Sukses’);
Readkey;
End.

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

juma, Selamat DatangSelamat Belajar PascalSemoga Sukses_


kurs
or
2. Menggunakan perintah Writeln

Program Contoh_penggunaan_writeln;
Uses Crt;
Begin
Clrscr;
Writeln(‘juma, Selamat Datang’);
Writeln(‘Selamat Belajar Pascal’);
Writeln(‘Semoga Sukses’);
Readkey;
End.

17
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

Halo, Selamat Datang


Selamat Belajar Pascal
Semoga Sukses
_ k
: u
r
s
o
r

2. MENGGUNAKAN KONSTANTA

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 1, bahwa untuk mendefenisikan konstanta pada
bagian deklarasi adalah dengan menggunakan kata cadangan Const, diikuti nama
konstanta, tanda sama dengan, isi atau nilai konstanta dan diakhiri tanda “;” (titik koma).

Untuk menampilkan isi atau nilai konstanta dapat digunakan perintah write atau writeln.

Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :

Write(namakostanta); atau Writeln(namakonstanta);

Contoh :

Write(Bilangan); atau Writeln(Bilangan);

Contoh Program :

Uses Crt;
Const
Bilangan = 2;
NamaMhs = ‘Budi Saja’;
Begin
Clrscr;

18
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Writeln(Bilangan);
Writeln(NamaMhs);
End.

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

2
Budi Saja

Pada contoh program di atas, untuk memberi tampilan sebelum menampilkan isi konstanta
kita bisa menggunakan perintah write, seperti berikut ini :

Uses Crt;
Const
Bilangan = 2;
NamaMhs = ‘Budi Saja’;
Begin
Clrscr;
Write(‘Bilangan anda : ‘);Writeln(Bilangan);
Write(‘Nama Mahasiswa : ‘);Writeln(NamaMhs);
End.

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

Bilangan anda : 2
Nama Mahasiswa : Budi Saja

2.1. PERINTAH READ DAN READLN

Perintah Read dan Readln adalah perintah yang digunakan untuk meng-inputkan atau
memasukkan nilai atau isi kedalam variable, saat program dijalankan.

Perbedaan perintah read dan readln sama halnya dengan perbedaan Write dan Writeln.

Bentuk umum perintah read dan readln ini adalah :

Read(var); atau Readln(var);

dimana var adalah variable.

Contoh :

1. Read(a); atau Readln(a);


2. Read(NIM); atau Readln(NIM);
3. Read(Nama_Mahasiswa); atau Readln(Nama_Mahasiswa);

Jika di dalam program kita menggunakan perintah read atau readln tanpa variabel, maka
berarti running atau jalannya program akan berhenti sementara sampai kita tekan tombol
enter.

Contoh Program :

Uses Crt;
Var
Bilangan : Integer;
Begin
Clrscr;
Readln(Bilangan);

19
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

End.

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

Jadi, hanya tampak kursor berkedip-kedip pada bagian kiri atas layar.

Hal ini tentunya bisa membingungkan bagi pengguna (operator) program, karena tidak ada
penjelasan apa-apa sebelum tanda krusor tersebut. Padahal kita tahu program itu meminta
operator atau pengguna program untuk memasukkan sebuah angka yang akan disimpan
pada variable bilangan.

Agar ada petunjuk bagi pengguna atau operator program, kita bisa memberi tampilan
sebelumnya dengan menggunakan perintah write.

Contoh Program :

Uses Crt;
Var
Bilangan : Integer;
Begin
Clrscr;
Write(‘Input Sebuah Bilangan : ‘);Readln(Bilangan);
Readkey;
End.

Hasil program di atas setelah dijalankan adalah :

Input Sebuah Bilangan : _

2.2. MENGGUNAKAN VARIABEL

Pada sub bab 2.6. di atas sudah dijelaskan bagaimana cara meng-inputkan atau
memasukkan nilai ke dalam variabel.

Untuk menampilkan nilai atau isi dari variabel sama caranya dengan menampilkan isi atau
nilai dari konstanta, seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab 2.5. di atas.

Contoh Program :

Uses Crt;
Var
Bilangan : Integer;
Begin
Clrscr;
Write(‘Input Sebuah Bilangan : ‘);Readln(Bilangan);
Writeln;
Writeln(‘Bilangan anda adalah : ‘,Bilangan);
Readkey;
End.

Hasil program di atas setelah dijalankan, misalkan diinput angka 5, adalah :

Input Sebuah Bilangan : 5

Bilangan anda adalah : 5

20
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Cara lain untuk meng-inputkan atau memasukkan nilai ke dalam variabel adalah dengan
cara men-set-nya atau memberi nilai secara langsung variabel tersebut pada bagian badan
program.

Bentuk umumnya adalah seperti berikut ini :

NamaVariabel := IsiVariabel;

Contoh :

Bilangan := 5;

Atau, untuk men-set variabel yang merupakan rumus matematika, contoh rumus luas
segitiga, juga bisa kita lakukan pada bagian badan program, seperti berikut ini :

Luas := (Alas*Tinggi)/2;

Contoh Soal ( 2.3. ) :


Buat program untuk mencari hasil rumus : A = (B+C)*(D-E);

21
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Jawaban :

Program rumus_ABCDE;
Uses Crt;
Var
A,B,C,D,E : Integer;
Begin
Clrscr;
A := 0;
Writeln(‘Program Rumus A = (B+C)*(D-E)’);
Writeln(‘-----------------------------‘);
Writeln;
Write(‘Input Nilai B : ‘);Readln(B);
Write(‘Input Nilai C : ‘);Readln(C);
Write(‘Input Nilai D : ‘);Readln(D);
Write(‘Input Nilai E : ‘);Readln(E);
A:=(B+C)*(D-E);
Writeln(‘Nilai A adalah : ‘,A);
Readkey;
End;

Contoh Soal ( 2.4. ) :


Buatlan program untuk mencari luas segitiga.

Jawaban :

Program luas_segitiga;
Uses Crt;
Var
Alas, Tinggi : Integer;
Luas : Real;
Begin
Clrscr;
Luas := 0;
Writeln(‘Program Mencari Luas Segitiga’);
Writeln(‘-----------------------------‘);
Writeln;
{ Input Alas dan Tinggi }
Write(‘Input nilai alas : ‘);Readln(Alas);
Write(‘Input nilai tinggi : ‘);Readln(Tinggi);
Writeln;
{ Cari Luas }
Luas := (Alas*Tinggi)/2;

{ Tampilkan Luas }
Writeln(‘Luas segitiga adalah : ‘,Luas);
Readkey;
End.

22
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

3. PEMILIHAN

Hampir tiap program yang komplek mengandung suatu penseleksian kondisi atau
pemilihan. Dengan penseleksian kondisi, program dapat menentukan tindakan yang harus
dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang diseleksi tersebut. Untuk menseleksi suatu
kondisi, didalam Pascal dapat dipergunanakan statamen IF dan statemen CASE.

3.1. STATEMEN IF

Statemen IF digunakan untuk memecahkan masalah dengan terlebih dahulu mengevaluasi


sebuah kondisi. Jika kondisi terpenuhi, maka sebuah perintah atau serangkaian perintah
(statemen/aksi) akan dilakukan. Jika kondisi tidak terpenuhi maka program akan melakukan
perintah berikutnya, setelah statemen IF tersebut.

Bentuk umum :

IF kondisi THEN
Aksi1
ELSE
Aksi2;

Bentuk umum di atas, bagian ELSE dapat dihilangkan, jika hanya terdapat satu kondisi
yang memerlukan perlakuan atau penanganan khusus, sehingga bentuk umum di atas
tersebut menjadi :

IF kondisi THEN
Aksi;

Contoh :

IF nilai>=68 THEN
Writeln(‘Tuntas’)
ELSE
Writeln(‘Tidak Tuntas’);

atau :
IF nilai>=68 THEN
Writeln(‘Tuntas’);

Contoh dalam program :

Program Pemilihan_IF;
Uses Crt;
Var
MatPel : String[50];
Nilai : Integer;
Begin
Clrscr;
Write(‘Mata Pelajaran : ‘);Readln(MatPel);
Write(‘Nilai Kognitif : ‘);Readln(Nilai);

23
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

(* --- Seleksi Nilai dg Menggunakan IF --- *)


If Nilai >= 68 Then
Write(‘Keterangan : Tuntas’)
Else
Write(‘Keterangan : Tidak Tuntas’);

Readkey;
End.

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah :

Mata Pelajaran : Mulok (diinputkan)


Nilai Kognitif : 70 (diinputkan)
Keterangan : Tuntas (hasil seleksi IF)

Dari contoh di atas, untuk nilai atau isi dari Keterangan, yaitu Tuntas atau Tidak Tuntas
dapat juga kita jadikan sebuah variabel, yaitu menjadi seperti berikut ini :

Program Pemilihan_IF;
Uses Crt;
Var
MatPel : String[50];
Nilai : Integer;
Ket : String[25];
Begin
Clrscr;
Write(‘Mata Pelajaran : ‘);Readln(MatPel);
Write(‘Nilai Kognitif : ‘);Readln(Nilai);

(* --- Seleksi Nilai dg Menggunakan IF --- *)


If Nilai >= 68 Then
Ket := 'Tuntas'
Else
Ket := 'Tidak Tuntas';

(* --- Tampilkan Hasil Seleksi/Pemilihan --- *)


Writeln('Keterangan : ',Ket);

Readkey;
End.

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah sama dengan hasil running contoh di
atas.

Pada penseleksian IF, jika pada satu kondisi terdapat lebih dari satu aksi yang harus
dilakukan, maka untuk itu kita gunakan blok (Begin...End;).
Misalnya dari contoh di atas, jika nilai >=68, maka Ket adalah ‘Tuntas’ dan misalnya tambah
satu aksi lagi, yaitu Ket1 dengan isi “Tidak Remedial”. Dan untuk Ket ‘Tidak Tuntas’, Ket1
kita isi dengan “Harus Remedial”.

24
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Programnya sebagai berikut :

Program Pemilihan_IF;
Uses Crt;
Var
MatPel : String[50];
Nilai : Integer;
Ket : String[25];
Ket1 : String[25];
Begin
Clrscr;
Write(‘Mata Pelajaran : ‘);Readln(MatPel);
Write(‘Nilai Kognitif : ‘);Readln(Nilai);

(* --- Seleksi Nilai dg Menggunakan IF --- *)


If Nilai >= 68 Then
Begin
Ket := 'Tuntas';
Ket1 := 'Tidak Remedial';
End
Else
Begin
Ket := 'Tidak Tuntas';
Ket1 := 'Harus Remedial';
End;

(* --- Tampilkan Hasil Seleksi/Pemilihan --- *)


Writeln('Keterangan : ',Ket);
Writeln('Tindakan : ',Ket1);

Readkey;
End.

Contoh Soal :

Dengan menggunakan IF buatlah program Pascal untuk menentukan angka yang


diinputkan, apakah angka tersebut adalah Ganjil atau Genap, dengan tampilan seperti
berikut ini :

Inputkan Sembarang Angka : 6 (diinputkan)


Angka Tersebut adalah : Genap (hasil seleksi IF)

Jawab :

Program Pemilihan_IF;
Uses Crt;
Var
Angka : Integer;
Jenis : String[10];
Begin
Clrscr;
Write(‘Inputkan Sembarang Angka : ‘);Readln(Angka);

25
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

(* --- Seleksi Angka dg Menggunakan IF --- *)


If Angka Mod 2 = 0 Then
Jenis := 'Genap'
Else
Jenis := ‘Ganjil’;

(* --- Tampilkan Hasil Seleksi/Pemilihan --- *)


Writeln(‘Angka Tersebut adalah : ',Jenis);

Readkey;
End.

3.2. STATEMEN IF TERSARANG

Statemen IF Tersarang adalah statemen IF yang berada dalam statemen IF.

Bentuk umum :

IF kondisi1 THEN
Statemen1
ELSE
IF kondisi2 THEN
Statemen2
ELSE
Statemen3;

Untuk IF dengan tiga kondisi atau lebih, maka setelah ELSE yang terakhir dari bentuk
umum di atas, kita tambah lagi IF baru, seperti berikut ini :

IF kondisi1 THEN
Statemen1
ELSE
IF kondisi2 THEN
Statemen2
ELSE
IF kondisi3 THEN
Statemen3
ELSE
Statemen4;

Begitu seterusnya, jika kita akan menseleksi banyak kondisi.

Contoh :

IF angka>0 THEN
Writeln(‘Angka Lebih dari Nol’)
ELSE
IF angka<0 THEN
Writeln(‘Angka Kurang dari Nol’)
ELSE
Writeln(‘Angka Sama dengan Nol’);

26
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Contoh dalam program :

Program Pemilihan_IF;
Uses Crt;
Var
Angka : Integer;
Begin
Clrscr;
Write(‘Inputkan Angka : ‘);Readln(Angka);

(* --- Seleksi Angka dg Menggunakan IF --- *)


IF angka>0 THEN
Writeln(‘Angka Lebih dari Nol’)
ELSE
IF angka<0 THEN
Writeln(‘Angka Kurang dari Nol’)
ELSE
Writeln(‘Angka Sama dengan Nol’);

Readkey;
End.

27
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah :

Inputkan Angka : 1 (diinputkan)


Angka Lebih dari Nol (hasil seleksi IF)

Contoh Soal :
1. Dengan menggunakan IF Tersarang, buatlah program Pascal untuk mencari nilai
huruf dari nilai angka yang diinputkan. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika Nilai Angka Maka Nilai Huruf


0 – 45 E
46 – 55 D
56 – 70 C
71 – 85 B
86 – 100 A

Dan tampilan program adalah seperti berikut ini :

Inputkan nilai angka : 70 (diinputkan)

Nilai hurufnya adalah : C (hasil seleksi IF)

2. Dengan menggunakan IF Tersarang, buatlah program Pascal untuk mencari nilai


huruf dari nilai angka yang diinputkan. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika Nilai Angka Maka Nilai Huruf Keterangan


0 – 45 E Sangat Kurang
46 – 55 D Kurang
56 – 70 C Cukup
71 – 85 B Baik
86 – 100 A Sangat Baik

28
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

3. Dan tampilan program adalah seperti berikut ini :

Program pemilihan_if_tersarang;
uses crt;
var
na:integer;
nh:string;
ket :string;
begin
clrscr;
write('Input Nilai Angka : ');
readln(na);
case na of
0..45:begin
nh:='E';
ket:='sangat kurang';
end;
46..55:begin
nh:='D';
ket:='Kurang';
end;
56..70:begin
nh:='C';
ket:='Cukup';
end;
71..85:begin
nh:='B';
ket:='Baik';
end;
86..100:begin
nh:='A';
ket:='Sangat Baik';
end;
else
begin
nh:='Nilai Tidak Terdefenisi';
ket:='Ulang Lagi Input Nilai Angka';
end;
end;

writeln('Nilai Hurufnya Adalah : ',nh);


writeln('Keterangan : ',ket);
readkey;
end.

29
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Hasil program IF tersarang pada tampilan berikut;

30
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

3.3. CASE

CASE adalah merupakan bentuk lain penseleksian kondisi (pemilihan). Jadi IF dan CASE
mempunyai fungsi atau kegunaan yang sama, yaitu sama-sama utnuk penseleksian kondisi
atau pemilihan.

Tapi, CASE tidak bisa kita gunakan untuk semua masalah yang akan kita seleksi. CASE
hanya bisa digunakan untuk menseleksi variable yang jelas batasan nilainya.

Bentuk umum :

CASE variable OF
Kondisi : Aksi;
End;

Jika terdapat lebih dari satu kondisi, maka bentuknya adalah seperti berikut ini :

CASE variable OF
Kondisi1 : Aksi1;
Kondisi2 : Aksi2;
Kondisi3 : Aksi3;
End;

Dan, jika kita memakai ELSE, hanya bisa kita lakukan setelah Aksi terakhir, seperti berikut
ini :

CASE variable OF
Kondisi1 : Aksi1;
Kondisi2 : Aksi2;
Kondisi3 : Aksi3;
ELSE
Aksi4;
End;

Contoh :

CASE Angka OF
0 : Terbilang := ‘Nol’;
1 : Terbilang := ‘Satu’;
2 : Terbilang := ‘Dua’;
3 : Terbilang := ‘Tiga’;
4 : Terbilang := ‘Empat’;
5 : Terbilang := ‘Lima;
ELSE
Terbilang := ‘Angka belum didefenisikan’;
End;

Contoh dalam program :

Program Pemilihan_CASE;
Uses Crt;
Var
Angka : Integer;
Terbilang : String;
Begin
Clrscr;
Write(‘Inputkan Sebuah Angka : ‘);Readln(Angka);

31
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

(* --- Seleksi Angka dg Menggunakan CASE --- *)


CASE Angka OF
0 : Terbilang := ‘Nol’;
1 : Terbilang := ‘Satu’;
2 : Terbilang := ‘Dua’;
3 : Terbilang := ‘Tiga’;
4 : Terbilang := ‘Empat’;
5 : Terbilang := ‘Lima;
ELSE
Terbilang := ‘Angka belum didefenisikan’;
End;

(* --- Tampilkan Hasil Seleksi --- *)


Writeln(‘Terbilang : ‘,Terbilang);
Readkey;
End.

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah :

Inputkan Sebuah Angka : 5 (diinputkan)


Terbilang : Lima (hasil seleksi CASE)

32
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Untuk menseleksi sebuah range nilai angka bulat, penggunaan CASE lebih sederhana dari
pada IF. Misalkan, jika variabel NA berisi 0 sampai dengan 44, maka variabel NH diisi
dengan huruf E, dapat kita tulis seperti berikut :

Case NA OF
0..44 : NH := ‘E’;

Contoh Soal :
1. Dengan menggunakan CASE, buatlah program Pascal untuk mencari nilai huruf dari
nilai angka yang diinputkan. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika Nilai Angka Maka Nilai Huruf


0 – 45 E
46 – 55 D
56 – 70 C
71 – 85 B
86 – 100 A

Dan tampilan program adalah seperti berikut ini :

Inputkan nilai angka : 80 (diinputkan)


Nilai hurufnya adalah : C (hasil seleksi CASE)

Untuk satu kondisi pada CASE dengan lebih dari satu aksi, maka kita juga gunakan blok
(Begin...End;), seperti berikut ini :

CASE NA OF
0..45 : Begin
NH := ‘E’;
Ket := ‘Sangat Kurang’;
End;
End;

Contoh dalam program :

Program pemilihan_CASE;
uses crt;
var
na:integer;
nh:string;
begin
clrscr;
write('Input Nilai Angka : ');
readln(na);
case na of
0..45:begin
nh:='E';
end;
46..55:begin
nh:='D';
end;
56..70:begin
nh:='C';
end;
71..85:begin
nh:='B';

33
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

end;
86..100:begin
nh:='A';
end;
else
begin
nh:='Nilai Tidak Terdefenisi';
end;
end;

writeln('Nilai Hurufnya Adalah : ',nh);


readkey;
end.

Hasil program case pada tampilan dibawa ini

34
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah :

Inputkan Nilai Angka : 70 (diinputkan)


Nilai Huruf : B (hasil seleksi CASE)
Keterangan : Baik (hasil seleksi CASE)

Contoh Soal :

Dengan menggunakan CASE, buatlah program Pascal untuk menyelesaikan Contoh


Soal no. 2 pada soal IF di atas (halaman 25).

4. PERULANGAN (LOOPING)

4.1. Defenisi Looping (Perulangan)

Looping atau perulangan adalah :


Mengulang perintah (statement/syntax) atau blok perintah berulang kali sesuai dengan
yang ditentukan dalam program atau yang ditentukan sendiri oleh pemakai (operator
program).

Bentuk perulangan ada tiga macam, yaitu :


1. Perulangan FOR - DO
2. Perulangan WHILE - DO
3. Perulangan REPEAT - UNTIL

4.2. Perulangan FOR - DO

Perulangan dengan perintah FOR-DO atau biasa disebut FOR saja digunakan untuk
mengulang perintah (statement/syntax) atau blok perintah berulang kali, sesuai dengan
nilai awal dan nilai akhir pada perintah FOR tersebut.

Perulangan dengan perintah For dapat berupa :


A. Perulangan For Positif
B. Perulangan For Negatif
C. Perulangan For Tersarang

A. Perulangan For Positif.

Perulangan For positif adalah perulangan FOR dengan nilai awal lebih kecil dari nilai
akhir. Variabel yang digunakan pada perulangan FOR positif nilainya akan otomatis
bertambah satu demi satu sampai dengan nilai akhir.

Bentuk umum :

FOR VAR := nilai awal TO nilai akhir DO

35
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

PERINTAH

Contoh :

For A := 1 To 10 Do
Writeln('Halo');

Hasil penggalan program ini jika dijalankan (di-run) adalah menampilkan ke layar
kata Halo sebanyak 10 baris, yaitu :

Halo
Halo
Halo
dst

36
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Contoh dalam program :

Program FOR_Positif;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
For A:= 1 To 10 Do
Writeln('Halo');
Readkey;
End.

Contoh Soal (4.1.)


Dengan menggunakan perulangan For, buatlah program untuk menampilkan angka
dari 1 sampai dengan 100 ke layar berurutan kesamping.

Jawaban :

Program FOR_Positif;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
For A:= 1 To 100 Do
Write(A:4);
Readkey;
End.

Contoh Soal (4.2.)


Dengan menggunakan perulangan For, buatlah program untuk menghasilkan
tampilan ke layar seperti berikut ini :

Jumlah angka dari 1 s/d 100 adalah : 5050

Jawaban :

Program FOR_Positif;
Uses Crt;
var
A, Jml : Integer;
Begin
Clrscr;
Jml := 0;
For A:= 1 To 100 Do
Jml := Jml + A;
Writeln(‘Jumlah angka dari 1 s/d 100 adalah : ‘,Jml);
Readkey;
End.

Sesuai dengan defenisi perulangan yang telah dijelaskan di atas, bahwa nilai dari looping
dapat juga ditentukan oleh pemakai (operator program). Ini artinya nilai perulangan akan
terlebih dahulu diminta untuk diinputkan saat program dijalankan (di-run), sebelum
perulangan itu dilaksanakan.

37
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Misalnya untuk contoh soal (4.2) di atas, operator diminta untuk memasukkan nilai akhir
looping saat program dijalankan, seperti tampak berikut ini :

Inputkan batas akhir looping : 100

Setelan operator memasukkan angka 100 dan menekan tombol enter, akan muncul hasil
seperti berikut :

Jumlah angka dari 1 s/d 100 adalah : 5050

Jika misalnya operator memasukkan nilai akhir looping 500 dan menekan tombol enter,
akan muncul hasil seperti berikut :

Jumlah angka dari 1 s/d 500 adalah : 125250

Maka programnya adalah sebagai berikut :

Program FOR_Positif;
Uses Crt;
var
A, B_Akhir, Jml : Integer;
Begin
Clrscr;
Jml := 0;
Writeln(‘Input batas akhir looping : ‘);Readln(B_Akhir);
Writeln;
For A:= 1 To B_Akhir Do
Jml := Jml + A;
Writeln(‘Jumlah angka dari 1 s/d ‘,B_Akhir,’ adalah : ‘,Jml);
Readkey;
End.

B. Perulangan For Negatif.

Perulangan For negatif adalah perulangan FOR dengan nilai awal lebih besar dari nilai
akhir. Variabel yang digunakan pada perulangan FOR negatif nilainya akan otomatis
berkurang satu demi satu sampai dengan nilai akhir.

Bentuk umum :

FOR VAR := nilai awal DOWNTO nilai akhir DO


PERINTAH

Contoh :

For A := 10 DownTo 1 Do
Writeln(A);

Hasil penggalan program ini jika dijalankan adalah menampilkan ke layar angka 10 sampai
dengan angka 1 perbaris, yaitu :

10
9
8
dst

38
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Contoh dalam program :

Program FOR_Negatif;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
For A:= 10 DownTo 1 Do
Writeln(A);
Readkey;
End.

C. Perulangan For Tersarang

Perulangan For tersarang adalah perulangan For yang berada dalam perulangan For
lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses terlebih dahulu sampai habis,
kemudian perulangan yang lebih luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang
lebih dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.

Bentuk umum :

FOR VAR := nilai awal TO nilai akhir DO


FOR VAR := nilai awal TO nilai akhir DO
PERINTAH

Contoh :

for baris:=1 to 3 do
begin
for kolom:=1 to 5 do
write('*');
writeln;
end;

Hasil dari contoh penggalan program di atas jika dijalankan adalah :

*****
*****
*****

Contoh dalam program :

Program bintang_dg_looping_for;
uses crt;
var
baris,kolom : integer;
Begin
clrscr;
Writeln('Program Menampilkan Bintang');
Writeln('--------------------------');
Writeln;
for baris:=1 to 3 do
begin
for kolom:=1 to 5 do
write('*');
writeln;

39
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

end;
readky;
End.

CATATAN :
Per

40
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

41
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

intah FOR hanya akan mengulang satu perintah berikutnya. Jadi jika kita ingin
mengulang lebih dari satu perintah, maka kita gunakan BLOK PERINTAH.

Blok Perintah adalah dimulai dengan BEGIN dan diakhiri dengan END;
Dimana diantara Begin dengan End; tersebut bisa ada satu perintah atau lebih.

Contoh :

Kita ingin menampilkan ke layar kata-kata :


Halo
Selamat Datang

sebanyak lima kali.

Maka solusinya adalah :

For A := 1 to 5 Do
Begin
Writeln('Halo');
Writeln('Selamat Datang');
End;
Contoh dalam program :

Program FOR_Positif;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
For A:= 1 To 5 Do
Begin
Writeln('Halo');
Writeln(‘Selamat Datang’);
End;
Readkey;
End.

Contoh Penggunaan IF di dalam Looping FOR :

Dengan menggunakan IF buatlah program Pascal untuk menampilkan bilangan genap dari
1 sampai 100.

Jawab :

Program Pemilihan_IF_dalam_FOR;
Uses Crt;
Var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
(* --- Looping dari 1-100 --- *)
For A:=1 To 100 DO
(* --- Seleksi nilai A dengan IF --- *)
(* --- dimana jika A bernilai Genap --- *)
(* --- maka tampilkan nilai A --- *)
If Angka Mod 2 = 0 Then
Write(A:4);

42
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Readkey;
End.

Soal – Soal Looping FOR - DO:

Dengan menggunakan looping For – Do, buatlah program Pascal untuk menghasilkan
tampilan seperti berikut ini :

1. Halo
Halo
Halo
Halo
Halo
Apa Kabar

2. 123
456
789

3. Input batas looping : 5

*
**
***
****
*****

4. Input batas looping : 5

*
**
***
****
*****

5. Input batas looping : 5

*
* *
* * *
* * * *
* * * * *

43
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

6. Input batas looping : 5

*****
****
***
**
*

7. Input batas looping : 5

*****
****
***
**
*

8. Input batas looping : 5

* * * * *
* * * *
* * *
* *
*

4.3. Perulangan WHILE - DO

Perulangan While-Do digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu statemen atau
blok stetemen terus menerus selama kondisi pada While masih bernilai logika benar
(kondisi terpenuhi).

Bentuk umum :

WHILE kondisi DO
PERINTAH

Contoh :

A := 1;
While A<=5 Do
Begin
Write(A);
A:=A+1;
End;

Hasil penggalan program ini jika dijalankan (di-run) adalah menampilkan ke layar :
12345

Contoh dalam program :

Program While_Do;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin

44
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Clrscr;
A:=1;
While A<=5 Do
Begin
Write(A);
A:=A+1;
End;
Readkey;
End.

Perbedaan Looping FOR – DO dengan Looping WHILE – DO :

1. Pada looping FOR nilai awal variabel yang kita gunakan untuk looping ditetapkan
pada perintah FOR tersebut. Sementara pada looping while, nilai awal variabel
looping ditetapkan sebelum While.

2. Pada looping FOR nilai variabel yang digunakan untuk looping akan bertambah 1
(satu) secara otomatis, sedangkan pada While nilai variabel yang kita gunakan untuk
looping harus kita tambahkan secara manual.

3. Pada looping FOR kita tidak perlu menggunakan blok (Begin...End;) jika kita
hanya mengulang (melooping) satu perintah saja. Sementara pada looping While
hampir dipastikan kita harus menggunakan blok karena yang akan kita ulang pasti
lebih dari satu perintah.

Perulangan WHILE – DO Tersarang

Perulangan While-Do tersarang adalah perulangan While-Do di dalam perulangan While-Do


lainnya.

Contoh dalam program :

Program While_Do;
Uses Crt;
var
A,B : Integer;
Begin
Clrscr;
A:=1;
While A<=5 Do
Begin
B:=1;
While B<=5 Do
Begin
Write(B);
B:=B+1;
End;
Writeln;
A:=A+1;
End;
Readkey;
End.

45
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah menampilkan ke layar :

12345
12345
12345
12345
12345

Pada looping While-Do, kita juga bisa menentukan nilai kondisi looping dari input yang
dilakukan oleh operator program. Program akan terus melakukan looping selama input yang
diberikan oleh operator program memenuhi kondisi pada While-Do.

Contoh :
Kita akan membuat program Pascal menggunakan looping While-Do dengan tampilan
seperti berikut ini :

Program Menampilkan Angka


-------------------------

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ulangi Lagi (Y/T) : Y (Y diinputkan oleh operator)

Pada contoh di atas, program akan terus mengulang menampilkan angka sampai dengan
input yang diberikan oleh operator pada Ulagi Lagi (Y/T) :, diinputkan selain dari
huruf “Y”. Artinya, selama input yang diberikan adalah huruf “Y” maka program akan terus
mengulang. Jika input yang diberikan bukan huruf “Y”, maka program akan berhenti.

Programnya sebagai berikut :

Program While_Do;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Lagi : Char;
Begin
Lagi := ‘Y’;
While Lagi=’Y’ Do
Begin
Clrscr;
A:=1;
While A<=10 Do
Begin
Write(A:3);
A:=A+1;
End;
Writeln;
Write(‘Ulangi Lagi (Y/T) : ‘);Readln(Lagi);
End;
End.

Soal – Soal While – Do

1. Jumlah angka dari 1 – 100 adalah : 5050

2. Input batas looping : 50


Jumlah angka dari 1 – 50 adalah : 1275

46
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

3. Soal no. 3 sampai dengan soal no. 8, seperti soal FOR – DO, halaman 35.

9. Input batas looping : 100


Jumlah angka dari 1 – 100 adalah : 5050

Ulangi Lagi (Y/T) :

4.4. Perulangan REPEAT - UNTIL

Perulangan Repeat-Until digunakan untuk melakukan proses perulangan satu statemen


atau blok stetemen terus menerus selama kondisi pada Until bernilai logika benar (kondisi
terpenuhi).

Bentuk umum :

REPEAT
PERINTAH
UNTIL kondisi

Contoh :

A := 1;
Repeat
Write(A);
A:=A+1;
Until A>5;

Hasil penggalan program ini jika dijalankan (di-run) adalah menampilkan ke layar :

12345

Contoh dalam program :

Program Repeat_Until;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Begin
Clrscr;
A:=1;
Repeat
Write(A);
A:=A+1;
Until A>5;
Readkey;
End.

Perulangan REPEAT - UNTIL Tersarang

Perulangan Repeat-Until tersarang adalah perulangan Repeat-Until di dalam perulangan


Repeat-Until lainnya.

Contoh dalam program :

47
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

Program Repeat_Until;
Uses Crt;
var
A,B : Integer;
Begin
Clrscr;
A:=1;
Repeat
B:=1;
Repeat
Write(B);
B:=B+1;
Until B>5;
Writeln;
A:=A+1;
Until A>5;
Readkey;
End.

Hasil dari program ini jika dijalankan (di-run) adalah menampilkan ke layar :

12345
12345
12345
12345
12345

Sama halnya dengan looping While-Do, pda looping Repeat-Until kita juga bisa menentukan
nilai kondisi looping dari input yang dilakukan oleh operator program. Program akan terus
melakukan looping selama input yang diberikan oleh operator program memenuhi kondisi
pada Until.

Contoh :
Sama dengn contoh pada looping While-Do, kita akan membuat program Pascal
menggunakan looping Repeat-Until dengan tampilan seperti berikut ini :

Program Menampilkan Angka


-------------------------

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ulangi Lagi (Y/T) : Y (Y diinputkan oleh operator)

Pada contoh di atas, program akan terus mengulang menampilkan angka sampai dengan
input yang diberikan oleh operator pada Ulagi Lagi (Y/T) :, diinputkan selain dari
huruf “Y”. Artinya, selama input yang diberikan adalah huruf “Y” maka program akan terus
mengulang. Jika input yang diberikan bukan huruf “Y”, maka program akan berhenti.

Programnya sebagai berikut :

Program Repeat_Until;
Uses Crt;
var
A : Integer;
Lagi : Char;
Begin
Repeat
Clrscr;

48
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

A:=1;
Repeat
Write(A:3);
A:=A+1;
Until A>10;
Writeln;
Write(‘Ulangi Lagi (Y/T) : ‘);Readln(Lagi);
Until Lagi IN[‘T’,’t’];
End.

49
[LAPORAN PEMOGRAMAN] Dengan Turbo Pascal

DAFTAR PUSTAKA

Agung, blog pada WorldPress

Alwin Sanjaya, www.ilmukomputer.com

Jogiyanto HM, Pemograman Pascal, Andi Offset, Yogyakarta

50

Anda mungkin juga menyukai