(Disusun untuk memenuhi tugas struktur Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Jasa)
Disusun oleh :
Kelompok 2
Dosen Pengampu :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
karunia kepada kami, sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Pelayanan Jasa Pada Pendidikan Studi Kasus Pada Aplikasi Ruangguru”.
Adapun makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran dengan
bimbingan Bapak Salim Siregar S.E., M.M. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai service Management System.
Untuk itu, kami sangat berterimakasih kepada semua pihak serta rekan-rekan sekalian
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam makalah ini, dan kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam segi
bahasa maupun tulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan komentar yang berupa saran dan
kritik yang sifatnya membenahi demi perbaikan penulisan makalah di masa yang akan datang.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
efektifitas pembelajaran dengan menggunakan ICT lebih baik dibanding pembelajaran
tradisional atau konvensional.
Salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam dunia pendidikan adalah
kualitas pendidikan yang jauh dari negara lainnya hingga dapat dikatakan bahwa kualitas
pendidikan Indonesia yang masih rendah dilihat dari hasil produk dari pendidikan itu
sendiri hingga proses pendidikan yang saat ini sedang berjalan. Dengan kehadiran
RuangGuru sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus
pada layanan berbasis pendidikan dengan menggunakan aplikasi, dapat memungkinkan
peserta didik memiliki kemampuan untuk belajar lebih lama, bervariasi, lebih efektif dan
efisien.
1
1. Bagaimana sejarah Ruang Guru sebagai Pelayanan Jasa dalam bidang Pendidikan?
2. Bagaimana Management System Ruang Guru dalam hal Service /Learning?
3. Bagaimana Penerapan Service Marketing Ruang Guru?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : Makalah ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pemikiran serta pemahaman dan pandangan baru dalam hal
Pelayanan Jasa Pariwisata.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Beberapa hal yang akan dilakukan lembaga pendidikan untuk meningkatkan calon
pengguna jasa pendidikan adalah:
1. Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud.
2. Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan).
3. Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education
brand name)
4. Memakai nama seeorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen
2) Tidak Terpisah (Inseparability)
Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga
pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan
dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik
membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan.
Dengan demikian, jasa lebih diutamakanpenjualannya secara langsung dengan skala
operasi yang terbatas. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan
strategi bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih
para penyaji jasa agar mereka mampu membina kepercayaan pelanggannya (peserta
didik).
3) Bervariasi (Variability)
Jasa pendidikan yang diberikan seringkali berubah-ubah. Hal ini akan sangat
tergantung kepada siapa yang menyajikannya, kapan, serta di mana disajikan jasa
pendidikan tersebut. Oleh Karena itu, jasa pendidikan sulit untuk mencapai kualitas
yang sesuai dengan standar. Untuk mengantisipasi hal tersebut,lembaga pendidikan
dapat melakukan beberapa strategi dalam mengendalikankualitas jasa yang dihasilkan
dengan cara berikut. Pertama, melakukan seleksi dan mengadakan pelatihan untuk
mendapatkan SDM jasa pendidikan yang lebh baik.Kedua, membuat standarrisasi
proses kerja dalam menghasikan jasa pendidikan dengan baik. Ketiga, selalu
memonitor kepuasan peserta didik melalui sistemkotak saran, keluhan, maupun
survey pasar.
4) Mudah Musnah (Perihability)
Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu atau jasa
pendidikan tersebut mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada waktu mendatang.
Karakteristik jasa yang cepat musnah bukanlah suatu masalah jika permintaan akan
jasa tersebut stabil karena jasa pendidikan mudah dalam persiapan pelayanannya. Jika
4
permintaannya berfluktuasi, lembaga pendidikan akan menghadapai masalh dalam
mempersiapkanpelayananya. Untuk itu,diperlukan program pemasaran jasa yang
sangan cermat agar permintaan terhadap jasa pendidkan selalu stabil.
5
stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal 28 terdiri dari semua lembaga di
dalam sekolah (seperti yayasan, program studi, dan unit kegiatan siswa) dan para aktor
yang berada di dalamnya (seperti siswa, guru, tata usaha, dan staf yang lain). Stakeholder
eksternal terdiri dari alumni, orang tua siswa pemerintah dan masyarakat umum.
Bentuk layanan yang ada dalam lembaga pendidikan ada dua, diantaranya adalah:
a. Layanan Pokok
Dalam memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan pelayanan siswa di
sekolah, dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh para personil
professional sekolah yang dipekerjakan pada system sekolah diantaranya adalah:
1) Personil pelayanan pengajaran, terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab
pokoknya ialah mengajar, baik sebagai guru kelas, guru kegiatan ekstrakurikuler,
tutor dan lain-lain
2) Personil pelayanan admisitrasi, meliputi mereka yang mengarahkan, memimpin
dan mengawasi personil lain dalam oprasi sekolah serta bagianbagiannya.
3) Personil pelayanan fasilitas sekolah, meliputi tenaga-tenaga di perpustakaan,
pusat-pusat sumber belajar dan laboratorium bahasa; ahliahli teknik dan tenaga
yang terlibat dalam fungsi mengajar atau fungsi melayani siswa.
4) Personil pelayanan murid atau siswa, meliputi pada spesialis yang tanggung
jawabnya meliputi bimbingan dan penyuluhan, pemeriksaan psikologis dan
kesehatan, nasehat medis dan pengobatan, testing dan penelitian, penempatan
kerja dan tindak lanjut, serta koordinasi kegiatan murid.
b. Layanan Bantu
Perubahan dinamika masyarakat yang cepat seperti yang kita alami saat ini,
sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan memberikan banyak
pelayanan yang diharapkan dari sekolah, antara lain adalah:
1) Pelayanan perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi
sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan
penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan. Perpustakaan
memberi konstribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu
pengetahuan.
2) Pelayanan gedung dan halaman sekolah
Dengan memelihara gedung sekolah secara sistematis dapat menghasilkan
keuntungan yang besar bagi operasi sekolah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
6
peningkatan pemeliharaan yang terus menerus untuk menjamin kondisi gedung
sekolah yang paling baik. Sehingga dapat menciptakan suasan belajar yang
nyaman, memajukan kesehatan dan keaman, melindungi barang-barang milik
sekolah, dan memajukan citra masyarakat yang sesuai.
3) Pelayanan kesehatan dan keaman
Tujuan penting pendidikan di sekolah adalah ksehatan fisik dan mental, maka
sekolah memperkenalkan program pendidikan jasmani dan kesehatan. Maka
perhatian sekolah diarahkan pada terciptanya kesehatan yang lebih baik dan
lingkungan fisik yang lebih membantu bagi proses belajar
7
BAB III
Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, yang
keduanya berhasil masuk dalam jajaran pengusaha sukses di bawah 30 tahun
melalui Forbes 30 under 30 untuk sektor teknologi konsumen di Asia. Di tahun 2019,
mereka mendapat penghargaan sebagai Emerging Entrepreneur dari Ernst & Young.
8
1) Visi
Ruangguru juga memiliki visi untuk memberikan layanan belajar bermutu
dengan harga terjangkau, memaksimalkan mutu dan mewujudkan lapangan kerja bagi
tenaga pendidik, serta memudahkan pelajar, tenaga pendidik, maupun orang tua dalam
kegiatannya melalui teknologi pendidikan Ruangguru.
2) Misi
Ruangguru memiliki misi untuk menyediakan dan memperluas akses terhadap
pendidikan berkualitas melalui teknologi untuk semua siswa, kapan saja dan di mana
saja.
3) Moto
"Belajar apa pun dari siapa pun”
1. Service concept
Service concept di deskripsikan sebagai kebutuhan pelanggan dan bagaimana
mereka harus puas dalam bentuk pelayanan terbaik yang harus diberikan perusahaan.
Dalam perencenaan service concept, Ruangguru bertekad untuk membangun
pendidikan di Indonesia agar menjadi lebih baik melalui pembelajaran secara online
yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tentunya dengan fitur – fitur yang
menarik.
Dengan telah mengembangkan 14 produk dan layanan bagi penggunanya,
seperti:
a. Ruangbelajar, produk ini dapat digunakan melalui laptop maupun ponsel. Pada
produk Ruangbelajar disediakan puluhan ribu video belajar dengan animasi,
pembahasan soal, dan rangkuman belajar bagi tingkat SD, SMP, dan SMA.
b. Ruangbelajar Plus, produk ini menyediakan layanan yang sama dengan
Ruangbelajar. Kelebihannya adalah para siswa tergabung dalam kelompok
9
belajar yang menyenangkan dan dapat berdiskusi secara langsung dengan
pengajar.
c. Ruangles, produk ini meyediakan layanan belajar secara privat antara satu
pengajar dan satu siswa saja. Siswa dapat memilih lokasi maupun jadwal belajar
sesuai kebutuhan mereka.
d. Ruanglesonline, produk ini menyediakan layanan tanya jawab selama 30 menit
via live chat Ruangguru. Siswa yang kesulitan menyelesaikan soal dapat
berkonsultasi di Ruanglesonline.
e. Ruanguji, produk ini menyediakan layanan tryout secara daring untuk persiapan
ujian para siswa.
f. Ruangkelas, merupakan platform yang memungkinkan kegiatan belajar jarak
jauh antara guru dan para murid. Pada produk ini, guru dapat mengadakan kelas
secara online, menyediakan materi belajar dan berdiskusi seperti yang dilakukan
di sekolah.
g. Ruangbaca, produk ini menyediakan materi, tips belajar, maupun informasi dan
pengetahuan umum lainnya yang dapat menambah wawasan pembaca.
h. Ruangkerja, produk ini menyediakan platform pelatihan pegawai bagi perusahaan
maupun lembaga.
i. Roboguru, merupakan platform diskusi yang dapat digunakan oleh siswa untuk
menuliskan pertanyaan soal yang tidak dimengerti dan dapat dijawab oleh siswa
lainnya maupun tenanga pengajar.
j. Ruangpengajar, produk ini merupakan platform khusus bagi para tenaga pendidik
yang ingin bergabung menjadi tutor di Ruangguru.
k. Ruangpeduli, merupakan platform donasi bagi kepentingan pendidikan di
Indonesia. Bantuan yang diterima akan digunakan dalam memberikan dukungan
sarana belajar, bantuan akses, dan materi belajar bermutu bagi pihak yang
membutuhkan.
l. Brain Academy, produk ini merupakan layanan bimbingan belajar interaktif
dengan tenaga pengajar professional. Brain Academy dapat diakses secara daring
maupun offline.
m. English Academy, merupakan produk dengan layanan kursus bahasa Inggris
dengan tenaga pengajar asing secara langsung. Kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum internasional Cambridge.
10
n. Skill Academy, merupakan layanan kursus secara daring untuk meningkatkan
keterampilan teknis, sosialisasi, maupun komunikasi dalam dunia kerja.
2. Service Design
Pada dasarnya service design adalah perancangan strategi layanan
menggunakan berbagai pendekatan, proses untuk memperbaiki, mengoptimalisasi dan
berinovasi terhadap layanan. Perencanaan yang dilakukan oleh tim RuangGuru dalam
pembuatan konten untuk meningkatkan learning management system (LMS) dilalui
dengan beberapa langkah.
a. Pertama melakukan briefing.
Briefing tersebut dilakukan dengan menyamakan persepsi mengenai konten yang
telah dibuat. Dalam briefing ini juga RuangGuru membahas dan menentukan juga
mengatur waktu kapan konten akan diluncurkan.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti graphic designer dan animator
mengenai kesesuaian konten dan koordinasi dengan tim marketing social media
untuk membahas konten yang akan diluncurkan.
c. Evaluasi
dengan melakukan analisis mengenai kekurangan dari kegiatan yang telah
dilakukan. Dari kegiatan evaluasi sendiri RuangGuru dapat mengetahui
bagaimana impresi pengguna mengenai RuangGuru dan konten yang telah
diluncurkan sehingga dapat dijadikan sebagai masukan, pertimbangan, dan
pedoman bagi kegiatan selanjutnya.
d. hal yang selanjutnya dilakukan oleh RuangGuru pada proses pengelolaan hasil
konten yaitu melakukan revisi. Revisi yang dilakukan yaitu terkait konten yang
dirasa masih kurang, melihat hal tersebut, RuangGuru biasanya melakukan
reframe.
e. Hal lain yang dilakukan oleh RuangGuru yaitu melakukan adaptasi dan
penyesuaian dengan melakukan analisis fenomena apa yang saat ini sedang ramai
dibicarakan. Riset untuk melihat konten video dari kompetitor, mencari informasi
apa yang dibutuhkan oleh para pengguna, dan memonitor kurukulum pendidikan
yang sedang berlaku.
3. Market Segment
11
Market segment merupakan suatu strategi yang dilakukan untuk membagi
kelompok konsumen menjadi beberapa kategori seperti kebutuhan, karakteristik, dan
perilaku yang berbeda di pasar tertentu. Ruangguru menfokuskan segmentasi
pasarnya dengan menyediakan layanan media pendidikan dan pembelajaran jarak
jauh sebagai variabel utamake para pelajar di Indonesia, mulai dari pelajar
pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tidak hanya tersedia bagi pelajar sekolah saja,
Ruangguru telah tersedia pula produk dan layanan bagi masyarakat umum hingga
pelatihan bagi perusahaan.
4. Image
Strategi pemasaran agar dapat memiliki citra baik dan lebih mudah dikenal atau
diingat oleh khalayak, kemudian hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian
karena dinilai memiliki sisi menarik dalam penyampaian pesan dan lebih mudah
untuk diterima konsumen. Dalam hal ini Ruangguru mengimplementasikan strategi
brand image menggunakan media sosial. Program promosi yang dimaksud disini
contohnya seperti promosi dengan public figure yang sebagai brand ambassador,
selain itu Ruangguru kerap kali memberikan penawaran harga dalam berbagai
kesempatan. Ruangguru juga kerap memberikan hadiah pada promo yang ditawarkan.
Sehingga hal ini akan semakin menarik antusiasme masyarakat untuk yang belum
bergabung dengan Ruangguru.
5. Culture
Diartikan sebagai bagaimana perusahaan menyikapi suatu hal. Dalam hal ini
Ruangguru mengedepankan customer-oriented. Dengan begitu ruangguru memilliki
tujuan untuk terus memudahkan pelanggan. Dimensi kecanggihan untuk
pertimbangan bagi suatu merek memberikan nilai bagi pemakainya. Ruangguru
meluncurkan aplikasi mobile on-demand pembelajaran jarak jauh yang intensif untuk
para murid. Dilayani dengan hadirnya guru online yang siap sedia setiap hari selama
16 jam setiap harinya. Selain itu, Ruangguru konsisten dalam memberikan layanan
dan terus mengembangkan fasilitas, dan fitur belajar pada aplikasi.
12
3.2. Nilai-nilai Yang Di Terapkan Oleh Karyawan Ruangguru
Menurut website Karier Ruangguru (n.d), ada nilai-nilai yang perlu diterapkan oleh
seluruh karyawan di Ruangguru. Nilai-nilai tersebut terdiri dari collaborative, human-
centric, introspective, entrepreneurial, dan fun. Kelima nilai perusahaan ini lebih dikenal
dengan istilah C.H.I.E.F culture di Ruangguru:
1. Collaborative, artinya pertumbuhan Ruangguru merupakan hasil dari kerja sama tim
yang baik. Kerja sama tim tidak hanya dibangun dalam satu departemen saja. Nilai
ini dapat dicapai dengan kerja sama secara keseluruhan antar departemen di
Ruangguru.
2. Human-centric, artinya Ruangguru berfokus pada kebutuhan penggunanya.
Mendengar serta memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat
merupakan langkah awal bagi Ruangguru sebelum memberikan solusinya.
3. Introspective, artinya Ruangguru terus meninjau ulang pekerjaan maupun
pencapaian yang didapat. Oleh karena itu, setiap karyawan juga perlu merefleksikan
diri dan tidak malu mengakui kegagalan tapi menjadikannya pelajaran untuk terus
maju.
4. Entrepreneurial, artinya setiap karyawan Ruangguru tidak perlu ragu untuk
menyampaikan ide yang mereka pikirkan.
5. Fun, artinya setiap karyawan juga perlu menciptakan lingkungan kerja yang
bersahabat dan menyenangkan.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud akan tetapi
dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang diproses dengan menggunakan atau tidak
menggunakan bantuan produk fisik dimana proses yang terjadi merupakan interaksi antara
penyedia jasa dengan pengguna jasa yang mempunyai sifat yang tidak mengakibatkan
peralihan hak atau kepemilikan. Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di
Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Kami telah memiliki lebih dari
22.000.000 pengguna serta mengelola 300.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari
100 bidang pelajaran. Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis
teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar
berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa
diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru. Ada 5 model service management system
yaitu : Servive concept, service design, market segment, image, dan culture.
4.2. Saran
Pendiri dan karyawan Ruangguru diharapkan selalu meningkatkan layanan – layanan
yang tersedia agar selalu memudahkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran yang
berkualitas. Di mana pun mereka berada, Ruangguru dapat membantu proses belajar siswa
tanpa batasan ruang dan waktu serta teknologi Ruangguru dapat membantu siswa, guru,
dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhani, Ariska Nur. (2020). Strategi Branding Perusahaan Startup Bimbingan Belajar
Online”. Diakses pada 13 November 2022, melalui :
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/28533/17211075%20Ariska
%20Nur%20Ramadhani.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Sari, D. C., Purba, D. W., & Hasibuan, M. S. (2019). Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi
Digital. Yayasan Kita Menulis.
15