Disusun oleh:
Andini Rahma D. (1905650)
Boby Prayoga (1907878)
Fitriana Kusuma W (1909170)
Leni Anggraeni (1902251)
Novia Rizka K. (1907802)
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan observasi makalah yang berjudul “MODEL PELAYANAN
AKADEMIK YANG MENINGKATKAN KEPUASAN BELAJAR PESERTA
DIDIK.” ini selesai tepat pada waktunya. Dengan hadirnya makalah ini, diharapkan
dapat memberikan informasi dan pengetahuan wawasan bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa program studi Administrasi Pendidikan.
Sholawat dan Salam tetap tercurahkan limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya. Penyusun
menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin tidak
dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M. Pd & Bapak Dr. Deni Kadarsah, M. Pd.
selaku dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Sehingga,
penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik lagi.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 3
(PENDAHULUAN) ........................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
(PEMBAHASAN) ............................................................................................................. 5
A. Pengertian .............................................................................................................. 5
B. Tujuan .................................................................................................................... 6
C. Model Pelayanan Akademik yang meningkatkan kepuasan belajar peserta
didik................................................................................................................................ 7
D. Jenis Kegiatan Yang Terkait Dengan Layanan Akademik............................. 13
BAB III............................................................................................................................. 19
(PENUTUP) ..................................................................................................................... 19
1. Kesimpulan .......................................................................................................... 19
2. Saran .................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20
ii
3
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
Kepuasan belajar peserta didik merupakan suatu sikap positif
terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
karena adanya kesesuaian antara apa yang dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterima. Banyak hal yang dapat menimbulkan ketidakpuasan siswa,
diantaranya adalah tidak sesuainya antara harapan siswa dengan kenyataan
yang dialaminya, perilaku personil sekolah yang kurang menyenangkan,
suasana dan kondisi fisik bangunan dan lingkungan sekolah yang tidak
menunjang untuk belajar, kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang tidak
menarik, dan prestasi siswa yang rendah. Atau layanan pendidikan yang
diterima siswa tidak memuaskan
Dewasa ini masih banyak kelemahan pelayanan publik termasuk
dalam dunia pendidikan sehingga belum memenuhi harapkan masyarakat.
Pemenuhan harapan masyarakat tersebut merupakan tujuan utama dari
fungsi pelayanan akademik yang harus selalu ditingkatkan, baik dari sisi
kuantitas maupun dari sisi kualitas. Lembaga pendidikan merupakan
organisasi public, agar dapat memberikan pelayanan akademik yang
berkualitas maka diperlukan adanya perubahan sumber daya yang dimiliki,
berupa perbaikan perangkat pelayanan dan memaksimalkan peran pelayan
yang ada. Langkah yang perlu ditempuh oleh lembaga pendidikan untuk
meningkatkan pelayanan tersebut adalah mengoptimalkan kemampuan
sumber daya manusianya serta peningkatan sarana dan prasarana yang
mendukung kelancaran pelayanan Pendidikan.
Tujuan layanan akademik ini adalah agar peserta didik memiliki
sikap, keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam
rangka mencapai standar kompetensi (SK) peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi. Manajemen layanan
4
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembentukan makalah ini:
1. Untuk mengetahui definisi layanan akademik
2. Untuk mengetahui tujuan layanan akademik
3. Untuk mengetahui model-model layanan akademik
4. Untuk mengetahui jenis kegiatan yang berkaitan dengan layanan
akademik
5. Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan
Pembelajaran
5
BAB II
(PEMBAHASAN)
A. Pengertian
Layanan akademik adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik dalam kegiatan belajar, meliputi kegiatan tatap
muka (pembelajaran di kelas), pengerjaan tugas terstruktur dari guru dan
belajar secara mandiri. Tujuan layanan ini adalah peserta didik memiliki
sikap, keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam
rangka mencapai standar kompetensi (SK) peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi. Layanan akademik ini
bersifat membantu guru dalam membentuk perilaku belajar peserta didik
yang relevan dengan tuntutan pembelajaran agar guru lebih efisien dan
efektif dalam menyelenggarakan pembelajaran. Di samping tercapainya
prestasi belajar yang tinggi, layanan ini bekerjasama dengan guru akan
membentuk perilaku belajar siswa yang mandiri sebagai mana tuntutan
masyarakat informasi di abad 21. Di samping itu, layanan akademik juga
membantu guru dalam mengadaptasi proses pembelajaran agar lebih sesuai
dengan karakterisistik peserta didik.
a) Guru sudah berusaha melakukan pembelajaran dengan mencurahkan
segenap kemampuannya, namun ditemukan beberapa kenyataan sebagai
berikut. Pertama, berdasarkan tujuan pembelajaran, ditemukan peserta
didik yang dapat mencapai prestasi belajar tinggi, prestasi rata-rata, dan
prestasi rendah. Kedua, berdasarkan kapasitas kecerdasan dan bakat
ditemukan kelompok peserta didik berprestasi lebih tinggi dari
kapasitasnya (over-achiever), berprestasi susuai dengan kapasitasnya
(estimated students) dan berprestasi tidak memuaskan atau di bawah
kemampuan yang seharusnya (underachiever). Ketiga, berdasarkan
waktu yang digunakan ditemukan peserta didik cepat yang sangat cepat
belajar (rapid learner), peserta didik normal, dan lambat (slow learner).
Keempat, berdasarkan kelompok sebagai bandingan ditemukan peserta
didik kelompok unggul (higher group), rata-rata (average), dan
kelompok rendah (lower group) (Syamsuddin, 2000 : 273-274).
B. Tujuan
Layanan akademik bertujuan peserta didik memiliki sikap,
keterampilan, kesiapan dan kebiasaan belajar yang mandiri dalam rangka
mencapai standar kompetensi (SK) peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi. Tujuan tersebut,
dirinci sebagai berikut.
a) Peserta didik memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek
belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul
dalam proses belajar yang dialaminya;
b) sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua
pelajaran, aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan;
c) motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
7
tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu tanpa mencontek tugas dari
teman yang lain. Sedangkan siswa yang kemandirian belajarnya rendah,
tugas yang diberikan tidak bisa dikumpulkan tepat waktu. Jadi,
kemandirian belajar merupakan kemampuan seseorang (siswa) dalam
mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata, tanpa
bergantung dengan orang lain, dalam hal ini siswa mampu melakukan
belajar sendiri, dapat menentukan belajar yang efektif, dan mampu
melakukan belajar secara mandiri.
Pertimbangan memanfaatkan teknik symbolic model dalam layanan
informasi adalah teknik symbolic model dapat direalisasikan
berdasarkan prinsip psikologi tingkah laku. Symbolic model merupakan
salah satu teknik dengan melihatkan langsung model atau orang- orang
yang berhasil dibidangnya melalui tayangan video, film atau
dokumenter. Berdasarkan model yang diperlihatkan siswa bisa meniru
dan memodelling apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehri-hari untuk
memperoleh kemandirian belajar yang baik dan mendapatakan prestasi
yang maksimal. Layanan informasi dengan teknik symbolic model
dapat digunakan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Dilakukan dalam suasana klasikal yang menyenangkan agar siswa lebih
nyaman dan rileks dalam memahami materi yang diberikan. Melalui
tahapan dalam layanan informasi, yaitu (1) tahap awal dan
Pembentukan (2) Tahap Kegiatan dan isi dan (3) Tahap Akhir dan
evaluasi. Kegiatan layanan informasi dengan memanfaatkan teknik
symbolic model untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa,
ditemukan bahwa prosedur pelaksanaan layanan peningkatan
kemandirian belajar siswa dengan model layanan informasi melalui
teknik symbolic model memberikan akses yang sama untuk masing-
masing siswa untuk terlibat dan aktif. Mulai dari tahap pembentukan
sampai pada tahap pengakhiran. Kondisi tersebut memungkinkan
terlaksanannya pelaksanaan pada tahapan kegiatan secara produktif
bagi peningkatan kemandirian belajar siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model layanan
informasi dengan teknik symbolic model efektif untuk meningkatkan
kemandirian belajar siswa, karena model tersebut menyediakan
lingkungan belajar yang diperlukan dalam mengembangkan
kemandirian belajar mereka. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Wedemeyer (dalam Rusman, 2012) menyebutkan bahwa peserta didik
yang memiliki kemandirian belajar adalah mempunyai tanggung jawab
dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan mengembangkan
kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Hal tersebut telah tercakup
dalam model layanan informasi dengan teknik symbolic model ini,
sehingga kondisi tersebut memungkinkan siswa dapat mengembangkan
semua aspek kemandirian belajar mereka secara alamiah dan bermakna
bagi kehidupan mereka. Pengalaman interaksi di dalam kelas di
manfaatkan dalam rangka memberikan pemhaman lebih kepada
10
BAB III
(PENUTUP)
1. Kesimpulan
2. Saran
Dari uraian yang kami sajikan di atas kemungkinan besar masih terdapat
kekeliruan, oleh karena itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini. ami juga sangat berharap agar Dosen Pembina kami
bapak Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M. Pd.dan Dr. Deni Kadarsah, M. Pd.
kiranya kiranya dapat mengoreksi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada makalah ini dan kami berharap hal tersebut menjadi perbaikan yang
sifatnya positif dan membangun bagi kami. Penulis juga menyarankan agar
pembaca lebih mengkaji lagi materi dengan membaca sumber-sumber lain
seperti buku, jurnal, makalah, dan lainnya. Agar lebih memahami mengenai
model pelayanan akademik yang meningkatkan kepuasan belajar peserta
didik.
20
DAFTAR PUSTAKA