Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MICROTEACHING DASAR

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

SANTI RAMADANI

EKA SYAHRUL RAMADHANA

NURFADILAH DEWI KARTIKA

MAS LILIS

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Keterampilan Dasar Dalam Proses Pembelajaran Microteaching“. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah “MicroTeaching Dasar ”.

Makalah ini berbicara mengenai Pengertian, fungsi dan tujuan dari pembelajaran Micro
Teaching serta memahami komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam kompetensi dan
keterampilan guru. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik
dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada
tersebut.

Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik
yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Makassar, 12 Maret 2020

Kelompok 1

Page |
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Keterampilan Dasar Dalam Proses Pembelajaran..............................................................................4
B. Dasar-Dasar Komunikasi...................................................................................................................6
C. Pembelajaran Micro Teaching...........................................................................................................8
D. Langkah-langkah Pembelajaran Micro Teaching............................................................................10
Pembelajaran Micro Teaching pada dasarnya di tempuh melalui 5 langkah:.........................................10
E. Evaluasi dalam Micro Teaching......................................................................................................10
F. Umpan Balik/Feedback....................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

Page |
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu


peningkatan.Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang misalnya
kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang
terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting
dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga
mempengaruhi perkembangan pendidikan. Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor
kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan
berbagai keterampilan mengajar.

Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya tujuan dan hasil pembelajaran,
untuk mencapai tujuan dan hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-
benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik professional. 4 Kompetensi Guru harus
dipahami untuk kemudian dikuasai melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4
kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial.

Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara


menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu,
bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi
berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Keterampilan Dasar Mengajar?
2. Bagaimana Dasar-dasar Komunikasi dalam Proses Pembelajaran Micro Teaching?
3. Apa pengertian dari Pembelajaran Micro Teaching?
4. Bagaimana Langkah-langkah Pembelajaran Micro Teaching?
5. Bagaimana Evaluasi Dalam micro teaching?
6. Apa maksud dari Umpan Balik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Keterampilan Dasar Mengajar.
2. Untuk mengetahui Dasar-dasar Komunikasi dalam Proses Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Pembelajaran Micro Teaching.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah Pembelajaran Micro Teaching.
5. Untuk mengetahui Evaluasi Dalam micro teaching.

Page |
6. Untuk mengetahui maksud dari Umpan Balik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Dasar Dalam Proses Pembelajaran


Bagaimanapun sempurna dan idealnya kurikulum, tanpa diimbangi kemampuan guru
untuk mengemplementasikannya, maka kurikulum tersebut akan kurang bermakna. Demikian
juga dengan KBK/KTSP.KBK/KTSP, hanya mungkin dapat diterapkan dalam pengelolaan
pembelajaran atau dalam mengajar.

Mengajar adalah pekerjaan profesional karena orang yang menyandang pekerjaan


tersebut mesti memiliki sejumlah keterampilan. Tentu saja keterampilan itu hanya mungkin
didapatkan dari sebuah proses latihan dari lembaga pendidikan yang relevan, bukan semata-mata
karena pembawaan. Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian
yang sudah lama (tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara
deskriptif mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari
guru, dosen, instruktur kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar tersebut, inti dari
mengajar adalah proses menyampaikan (transfer) atau memindahkan. Memang dalam mengajar
ada unsur menyampaikan atau transfer dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Akan tetapi
pengertian memindahkan tersebut bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu
cangkir ke cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain
volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan,maka volume air
yang dipindahkan itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh karena
itu mengajar yang diartikan proses menyampaikan (transfer), maknanya adalah
“menyebarluaskan atau memperkaya”pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan
potensi siswa secara maksimal.

Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang
berprofesi sebgai guru.Keterampilan itulah yang sepintas dapat membedakan mana guru yang
profesional dan mana yang bukan guru. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah keterampilan
yang melekat pada profesinya sebgai hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan tertentu.

Para ahli dari Stanford University dan Sidney University mengidentifikasi sekitar 23 jenis
keterampilan mengajar, sebagai berikut:

 Establishing Set
 Establishing apporopriate frame of reference
 Achieving closure

Page |
 Recognizing and obtaining Attending behavior
 Providing feedback
 Employing rewards and punishment (reinforcement)
 Control of participation
 Redudancy and repetition
 Illustrating and use of example
 Asking question (basic)
 The use of divergent questions
 The use of higher order questions
 Student-initiated questions
 Completeness of communication
 Varying the stimulus situation
 Lecturing
 Precuing
 Classroom managements and discipline
 Guiding small group discussion
 Small group teaching and individualized instruction
 Guiding discovery learning and fostering creativity

Menurut Wragg (1974) dari sejumlah keterampilan tersebut dapat diperas menjadi
beberapa keterampilan.Sebab dalam keterampilan-keterampilan tertentu dapat dilakukan dalam
satu situasi. Beberapa keterampilan dasar yang dianggap sangat penting, yang dianggap dapat
menunjang dalam implementasi KBK/KTSP yang dijelaskan dibawah ini:

1. Keterampilan bertanya (dasar, lanjut)

2. Keterampilan Memberi Penguatan

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

4. Keterampilan Menjelaskan

5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelomok Kecil

7. Keterampilan Mengelola Kelas

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Penguasaan terhadap dasar-dasar komunikasi akan memungkinkan seseorang


berkomunikasi secara lebih baik. Sejalan dengan itu, seorang guru yang menguasai dasar-dasar
komunikasi dengan baik akan mampu berkomunikasi secara lebih efektif dengan para
murid/siswanya. Sebagaimana diketahui, komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan

Page |
usaha. Oleh karena itu, jika guru mampu berkomunikasi secara lebih efektif, dapat dipastikan
bahwa ia akan mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif pula. Dari uraian
tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru sangat perlu menguasai dasar-dasar komunikasi.

B. Dasar-Dasar Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi

Secara harfiah, komunikasi berarti hubungan, sedangkan berkomunikasi dapat diartikan


“berhubungan”.Dalam kata berkomunikasi tersirat adanya interaksi, yang terjadi minimal antara
dua pihak.Interaksi atau komunikasi itu terjadi karena ada sesuatu, yang dapat berupa informasi
atau pesan yang ingin disampaikan.Oleh karena itu, definisi komunikasi biasanya mencakup
pihak yang berkomunikasi dan sesuatu yang dikomunikasikan.Tekanan yang diberikan pada
setiap aspek menimbulkan adanya perbedaan/variasi pada definisi komunikasi. Sehubungan
dengan itu komunikasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:

a. Komunikasi dapat dipandang sebagai proses penyampaian informasi. Dalam pengertian ini,
keberhasilan komunikasi sangat tergantung dari penguasaan materi dan pengaturan cara-cara
penyampaiannya sedangkan pengirim dan penerima pesan bukan merupakan komponen yang
menentukan.
b. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seorang kepada orang lain. Pengertian
ini secara implisit menempatkan pengirim pesan sebagai penentu utama keberhasilan,
sedangkan penerima pesan dianggap objek yang pasif.
c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan. Pengertian ini memberikan pesan yang seimbang antara pengirim pesan, pesan
yang disampaikan, dan penerima pesan, yang merupakan 3 komponen utama dalam proses
komunikasi. Pesan dapat disimpulkan dengan bebagai media, namun pesan itu hanya punya
arti jika pengirim dan penerima pesan berusaha menciptakan arti tersebut (Wiryawan &
Noorhadi, 1990).

2. Proses Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses, bukan hal yang statis. Implikasi dari hasil ini adalah
bahwa komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha
pencapaian hasil, melibatkan interakdi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.Proses
komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengirim Pesan Decoding Penerima Pesan

Pengirim pesan melakukan encode, yaitu memformulasikan pesan yang akan


disampaikannya dalam bentuk code yang sedapat mungkin dapat ditafsirkan oleh penerima

Page |
pesan. Misalnya, pramuka menggunakan bahasa isyarat/morse, sebagai kode, atau penjaga pintu
kereta menggunakan bendera merah sebagai kode. Penerima pesan kemudian menafsirkan atau
men-decode kode yang disampaikan oleh pengirim pesan. Berhasil tidaknya komunikasi atau
tercapai tidaknya tujuan komunikasi tergantung dari ketiga komponen tersebut.

Dilihat dari prosesnya, komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi verbal dan
komunikasi non-verbal.Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa,
baik bahasa tulis maupun bahasa lisan.Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi
yang menggunakan isyarat, gerak-gerik, gambar, lambang, mimik muka, dan lain sebagainnya.

3. Syarat-syarat Keberhasilan Komunikasi

Ketercapaian tujuan komunikasi merupakan keberhasilan komunikasi. Keberhasilan ini


tergantung dari berbagai faktor sebagai berikut:

a. Komunikator (Pengirim Pesan).


b. Pesan yang Disampaikan.
c. Komunikasi (penerima pesan).
d. Konteks.
e. Sistem penyampaian.

1. Definisi komuniasi antar pribadi


Secara umum komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang
berlangsung secara informal antara dua orang individu dengan kata lain, komunikasi jenis ini
dapat dikatakan berlangsung dari hati ke hati karena adanya kedua individu yang
berkomunikasi terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan
berlangsung secara efektif, jika pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan
berkomunikasi antar pribadi.

2. Komunikasi antar pribadi dalam kegiatan pemebelajaran


Dalam kegiatan pembelajaran komunikasi antar pribadisebenarnya secara tidak sengaja
telah dilatihkan melalui pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.Komunikasi jenis ini dapat
terjadi antara guru dengan murid/siswa atau antara murid/siswa.Keefektifan komunikasi
tersebut seperti sudah diisyaratkan di atas sebenarnya sangat tergantung dari kedua belah
pihak yang berkomunikasi. Namun karena guru yang memegang kelas, maka tanggungjawab
terjadinya komunikasi yang sehat dan efektif terletak pada guru.

3. Komponen Keterampilan Berkomunikasi, Sokolove dan Sadker (1997) merinci.


Keterampilanberkomunikasi antar pribadi menjasi 3 kelompok sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan Murid/siswa
b. Kemampuan menjelaskan perasaan yang diungkapkan murid/siswa.
c. Mendorong murid/siswaa untuk memilih perilaku Alternatif.

Page |
d. Komunikasi Guru dan murid/siswa.

C. Pembelajaran Micro Teaching


a. Pengertian, Tujuan dan penggunaan Micro Teaching

1. Pengertian Micro Teaching

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil kerja seorang guru, perlu pengetahuan,
keterampilan serta sikap tertentu. Untuk dapat menjadi guru professional antara lain dengan
jalan melaksanakan Micro Teaching.

Micro Teaching berasal dari dua kata, yaitu Micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan
Teaching yang berarti mengajar. Jadi Micro Teaching berati suatu kegiatan mengajar yang
dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Seperti jumlah murid
atau siswa (5-10 orang), waktu mengajar, bahan pelajaran cukup satu atau dua unit kecil yang
sederhana dan difokuskan pada keterampilan mengajar tertentu. Maka dengan memperkecil
jumlah murid atau siswa, menyingkat waktu, mempersempit sasaran dan membatasi
keterampilan, maka perhatian dapat sepenuhnya dilakukan untuk pembinaan dan
penyempurnaan keterampilan khusus yang sedang dipelajari. Kemampuan yang telah dimiliki
dalam Micro Teaching dipraktikkan didepan kelas dalam proses pembelajaran yang
sebenarnya.

Unsur- unsur yang penting dalam Micro Teaching adalah :

1. Tujuan dan sasaran keterampilan.


2. Struktur dan organisasi.
3. Pembinaan.
4. Feed-back.
5. Murid atau siswa untuk Micro Teaching.
6. Sarana kegiatan.

Dapat disimpulkan bahwa Micro Teaching adalah suatu latihan mengajar permulaan bagi
guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat
dilaksanakan dalam lingkungan teman-teman, setingkat sendiri atau sekelompok murid atau
siswa dibawah bimbingan guru pembimbing atau dibawah bimbingan guru pamong.

2. Tujuan Micro Teaching


Tujuan umum Mempersiapkan murid atau siswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan
mengajar sepenuhnya di muka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan
dan sikap sebagai guru profesional.

Page |
Tujuan instruksional Khusus Setelah mengikuti program Micro Teaching murid atau
siswa calon guru diharapkan :

a. Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya sendiri.

b. Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.

c. Dapat mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.

d. Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

e. Dapat bersikap profesional keguruan.

3. Penggunaan Micro Teaching

Micro Teaching dapat digunakan dalam :

a. Latihan Pre Service


b. Latihan In Service
c. Latihan bagi kelompok perdamaian
d. Latihan bagi guru-guru perguruan tinggi
e. Penyuluhan Mikro
f. Latihan bagi Supervisor

b. Program Pendidikan dan pembelajaran dalam Micro Teaching


Mengenai program pendidikan dan pembelajaran dalam micro teaching, mencakup:
1. Tujuan operasional Micro Teaching
a. Mengembangkan kemampuan diri untuk mawas diri dan menilai orang lain.
b. Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
c. Menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan sikap terbuka dan kriti orang lain.
d. Mengembangkan sikap kritis siswa.
e. Menanamkan kesadaran akan nilai keterampilan mengajar dan komponen-
komponennya.
f. Menyiapkan bekal siswa dalam memecahkan kesulitan dalam mengajar.
g. Mengenal kelemahan-kelemahan dan kekeliruan dalam penampilan-penampilan yang
baik.

2. Materi kegiatan (Program Kegiatan)


Materi kegiatan yang dimaksud di sini adalah keterampilan yang akan dilatih melalui
penampilan dalam mikro teaching.Dalam mikro teaching sangat diutamakan latihan
keterampilan khusus tersebut yang praktis secara khusus dan mendetail agar setiap unsur
dari performance guru dapat dimiliki keterampilannya.Untuk itu perlu pengetahuan tertentu

Page |
pula seperti tentang komunikasi, metodologi pembelajaran, dan sebagainya. Di bawah ini
akan dikutipkan keterampilan yang termasuk dalam program micro teaching:
a. Keterampilan memberi motivasi.
b. Keterampilan persentase dan komunikasi.
c. Keterampilan mengemukakan pertanyaan.
d. Keterampilan memimpin kegiatan belajar kelompok kecil, maupun belajar secara
perorangan.
e. Mengembangkan kegiatan berpikirsiswa.
f. Keterampilan mengadakan variasi.
g. Keterampilan mengelola kelas.

3. Prosedur Micro Teaching


Prosedur micro teaching atau urutan kegiatan micro teaching adalah sebagai berikut:
a. Diskusi dan analisa macam-macam keterampilan.
b. Model sebagai contoh penampilan keterampilan.
c. Tugas micro teaching dan penyususnan persiapan.
d. Praktek micro teaching dengan memperhatikan:
e. Feedback (umpan balik).
f. Mengubah.

D. Langkah-langkah Pembelajaran Micro Teaching

Pembelajaran Micro Teaching pada dasarnya di tempuh melalui 5 langkah:


1. Pengenalan (pemahaman) tentang konsep pengajaran micro.
2. Penyajian Model
3. Persiapan/perencanaan mengajar(RPP)
4. Praktek Pengajaran (Simulasi)
5. Diskusi/feedback

E. Evaluasi dalam Micro Teaching


Prinsip yang digunakan dalam evaluasi kegiatan micro teaching didasrkan atas prinsip
pengajaran yang berorientasi pada tujuan/hasil (output oriented), dimana penilaian didasarkan
atas hasil yang dicapai oleh mahasiswa yang melakukan praktek Micro Teaching.
a. Siapa yang menilai
Dalam kegiatan latihan MicroTeaching yang dinilai adalah:
1. Dosen pembimbing/Supervisor
2. Guru Pamong (bila microteaching dilaksanakan di sekolah latiham)
3. Calon Guru

b. Apa yang dinilai

Page |
Yang dinilai adalah kemampuan menampilkan keterampilan mengajar. Misalnya penampilan
keterampilan dalam mengantarkan pelajaran(education) mengandung 3 keterampilan yang
ditampilkan inilah yang dinilai. Tiga keterampilan tersebut
1. Keterampilan menciptakan suasana belajar yaitu: menciptakan suasana tenang, aman dan
menunjukkan perhatian kepada guru.
2. Keterampilan menimbulkan perhatian terhadap bahan yang disajikan.
3. Keterampilan menimbulkan bahan appersepsi yaitu mengulang kembali bahan yang
diperlukan sebagai batu loncatan bahan pelajaran baru.
Sebelum dilaksanakan praktek microteaching, maka dijelaskan kepada mahasiswa baik yang
akan dipraktekkan maupun mahasiswa yang akan dinilai dari ke-3 keterampilan pokok
tersebut, dan bagaimana menilainya serta menggunakan format penilaiannyya.

c. Guru mengevaluasi praktek Teaching


Sebagai hasil penilaian dari pelaksanaan microteaching, yyang digunakan sebagai data
feedback.Data ini didiskusikan kemudian hasilnya untuk memperbaiki penampilan. Dan akan
diketahui apakah tujuan penampilan keterampilan sudah tercapai.

F. Umpan Balik/Feedback
1. Maksud dan Umpan Balik
Umpan balik adalah tanggapan yang diberikan oleh seorang komunikan (penerima pesan)
ketika seorang komunikator (pemberi pesan) sedang menyampaikan pesannya.Unsur dalam
microteaching merupakan ciri penting, yang tidak terdapat dalam prosedur latihan mengajar
yang tradisional.Dalam microteaching hasil pencatatan observasi oleh
supervisor/pembimbing, guru pamong atau mahasiswa, dikumpulkan sebagai data untuk
feedback, yaitu untuk didiskusikan, dilihat, didengar kembali keterampilan dalam
microteaching tadi.

2. Pelaksanaan Feedback/Umpan Balik


Feedback dilaksanakan setelah praktek Micro Teaching dan setelah murid-murid yang
dipinjam kembali ke kelasnya.Bila teman-teman sendiri, mereka diajak mengadakan
feedback. Micro Teaching diperlukan sikap terbuka dan adanya motivasi untuk
memperbaiki. Bila menggunakan alat pencatatan, perekam, mekanis, dapat drekam diputar
kembali suara, gambarnya, kemudian dijadikan bahan diskusi dan kritik.Setelah feedback,
sudah diperbaiki dan kemudian praktek microteaching lagi.

3. Kegunaan Feedback/ Umapan Balik


Nyata sekali kiranya manfaat dari feedback tersebut anatara lain:
a. Mengaktifkan seluruh person yang tersangkut dalam microteaching.
b. Merupakan arena yang memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat/ kritik
membangun dan mendiskusikan suatu masalah yang dihadapi bersama.
c. Kesempatan mengenali diri sendiri dan mendorong untuk memperbaiki.
Page |
d. Mengetahui kelemahan sendiri dan mendorong untuk memperbaiki.
e. Mempunyai sikap terbuka terhadap orang lain.
f. Mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri.
g. Memupuk kerjasama.
h. Merupakan usaha bersama untuk menyempurnakan keterampilan guru.
i. Dapat dijadikan bahan penelitian/riset praktek kependidikan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap
individu yang berprofesi sebagai guru.. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah keterampilan
yang melekat pada profesinya sebagai hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan tertentu.
Secara harfiah, komunikasi berarti hubungan, sedangkan berkomunikasi dapat diartikan
“berhubungan”.Dalam kata berkomunikasi tersirat adanya interaksi, yang terjadi minimal antara
dua pihak.Interaksi atau komunikasi itu terjadi karena ada sesuatu, yang dapat berupa informasi
atau pesan yang ingin disampaikan.Oleh karena itu, definisi komunikasi biasanya mencakup
pihak yang berkomunikasi dan sesuatu yang dikomunikasikan.
Micro Teaching berasal dari dua kata, yaitu Micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan
Teaching yang berarti mengajar. Jadi Micro Teaching berati suatu kegiatan mengajar yang
dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Seperti jumlah murid atau
siswa (5-10 orang), waktu mengajar, bahan pelajaran cukup satu atau dua unit kecil yang
sederhana dan difokuskan pada keterampilan mengajar tertentu.
Langkah-langkah Pembelajaran Micro Teaching
Pembelajaran Micro Teaching pada dasarnya di tempuh melalui 5 langkah:
1. Pengenalan (pemahaman) tentang konsep pengajaran micro.
2. Penyajian Model
3. Persiapan/perencanaan mengajar(RPP)
4. Praktek Pengajaran (Simulasi)
5. Diskusi/feedback

Umpan balik adalah tanggapan yang diberikan oleh seorang komunikan (penerima pesan)
ketika seorang komunikator (pemberi pesan) sedang menyampaikan pesannya.Feedback
dilaksanakan setelah praktek micro teaching dalam micro teaching diperlukan sikap terbuka dan
adanya motivasi untuk memperbaiki.

B. Saran

Page |
Demikan makalah yang dapat penulis sampaikan.Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Untuk itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini agar menjadilebih baik.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, StrategKJOIBKI;gi Belajar Mengajar Dan MicroTeaching (2005).


Quantum Teaching.

Asmani, Jamal Ma’ruf. Micro Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT. DIVA Press.

Cooper, James M. (General Editor). (1982); Classroom Teaching

Skills, Lexington: D.C. Health and Company.

Soli Abimanyu (2003); Keterampilan Dasar Mengajar, Makassar:FIP UNM.

Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Hasibuan, J.J dan Mudiono , Proses Belajar Mengaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Page |

Anda mungkin juga menyukai