Merupakan pengkerasan jalan yang bahan pengikatnya berupa aspal dan tersusun atas agregat
kasar dan halus. serta bahan pengisi yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas,
tentunya dengan perbandingan tertentu. Dimana bahan-bahan tersebut nantinya akan saling
menyatu, dan saling mendukung membentuk konstruksi jalan dalam keadaan panas
Perlu diketahui bahwa aspal itu sendiri merupakan material yang bersifat lentur, terutama
pada saat terkena panas, itulah mengapa perkerasan ini disebut perkerasan lentur. Lapisan
perkerasan dari aspal terdiri dari, tanah dasar (subgrade), lapisan pondasi bawah (sub base
course), lapis pondasi (base course), dan yang paling atas, atau yang kita lihat di permukaan
yaitu lapis permukaan (surface course)
Hanya sekedar informasi saja bawasannya pengkerasan dapat dibagi menjadi dua yaitu
fleksibel pavement dan rigid pavement. Namun pada kali ini kami khusus akan membahas jenis
jenis pada fleksibel pavement atau pengkerasan fleksibel khsusnya jenis-jenis pada pengkerasan
aspal.
3. Aspal Minyak
Aspal minyak merupakan bahan yang sudah dianggap tidak dapat diproses lagi secara
ekonomi, dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak. Bahan tersebut biasa nya
dikenal dengan “tiga kelas penetrasi” pen 40/50, pen 80/70 pen 80/100. Yang dimana semakin
rendah tingkat penetrasi maka akan semakin sulit untuk mencairkannya sebab membutuhkan
suhu/tempratur yang tinggi agar bisa cair. Sebaliknya apabila penetrasinya tinggi maka akan
semakin mudah untuk mencairkannya tetapi, untuk negara yang beriklim cukup panas tingkat
penetrasi yang tinggi tidak cocok dikarenakan aspal akan cepat melunak dan akan memicu
kerusakan pada aspal. Namun apabila aspal memiliki penetrasi yang sangat rendah juga dapat
membuat kerusakan pada aspal.
Aspal dengan penetrasi rendah akan gampang kena oksidasi sehingga menjadi getas, kehilangan
daya lengketnya, akibatnya lapis aspal akan terburai atau lepas butir. Karena itu diIndonesia
ditetapkan bahwa angka terendah untuk penetrasi bahan aspaladalah 50 (Spesifikasi Bina Marga
sejak tahun 2003). Aspal yang diolah menjadi campuran beraspal akan mengalami oksidasi
akibat sinarmatahari dan mencapai penetrasi 25, yaitu batas terendah penetrasi sebelum terburai.
Perlu diketahui bahwa jenis aspal yang digunakan dipengaruhi oleh kebutuhan proyek dan
bagaimana kondisi dilapangan serta sumber dana yang diberikan. Tentunya tidak melupakan
pada pencegahan kerusakan yang terjadi pada aspal ,oleh sebab itu perlu nya mengetahui jenis
aspal apa yang digunakan saat membuat suatu jalan, khususnya fleksibel pavement
C.Kesimpulan
Dari semua yang telah kami uraikan tentang jenis-jenis aspal yang di Indonesia ternyata
jenis aspal sangat beragam. Dari yang alami hingga yang di olah dengan prosedur yang cukup
rumit,kami berharap bahwa dari apa yang telah kami pelajari pada tugas ini dapat memberkan
wawasan bagi kami khusunya tentang konstruksi jalan dan lebih terkhusus lagi untuk
pengkerasan fleksibel pavement.
Tugas Mata Kuliah
Teknologi Bahan Konstruksi Jalan
Oleh:
Abraham Tri Wahyudi (2240301060)
Sindi Simon (2240301059)