Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Pengkerasan Fleksibel Atau flexible pavement

Merupakan pengkerasan jalan yang bahan pengikatnya berupa aspal dan tersusun atas agregat
kasar dan halus. serta bahan pengisi yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas,
tentunya dengan perbandingan tertentu. Dimana bahan-bahan tersebut nantinya akan saling
menyatu, dan saling mendukung membentuk konstruksi jalan dalam keadaan panas
Perlu diketahui bahwa aspal itu sendiri merupakan material yang bersifat lentur, terutama
pada saat terkena panas, itulah mengapa perkerasan ini disebut perkerasan lentur. Lapisan
perkerasan dari aspal terdiri dari, tanah dasar (subgrade), lapisan pondasi bawah (sub base
course), lapis pondasi (base course), dan yang paling atas, atau yang kita lihat di permukaan
yaitu lapis permukaan (surface course)
Hanya sekedar informasi saja bawasannya pengkerasan dapat dibagi menjadi dua yaitu
fleksibel pavement dan rigid pavement. Namun pada kali ini kami khusus akan membahas jenis
jenis pada fleksibel pavement atau pengkerasan fleksibel khsusnya jenis-jenis pada pengkerasan
aspal.

B.Jenis-jenis Pengkerasan Fleksibel/Pengkerasan Aspal


1.Aspal Alam
Merupakan Aspal murni yang dimana tidak memerlukan pengelolahan yang rumit.
Adapun bentuk aspal murni yang dapat ditemuain di Indonesia antara lain:
 Aspal yang berbentuk batuan dapat ditemukan di pulau Buton Sulawesi Tenggara
contohnya aspal buton (asbuton) Adalah aspal alam yang terdapat di pulau Buton, berupa
batuan yang mengandung aspal (rock asphalt) yang ditemukan sejak tahun 1920, dengan
cadangan lebih dari 600 juta ton, terbesar didunia. Ada dua lokasi tambang di Buton,
yaitu di Kabungka dan Lawele. Perbedaan aspal Kabungka dan aspal Lawele adalah
sebagai berikut :
a) Aspal Buton Kabungka, batuan induknya adalah batu kapur, dan aspalnya meresap
kedalam pori-pori batuan sebesar 12-20%, karena itu penambangannya menggunakan
bahan peledak. Batuan dipecah menjadi kecil-kecil dengan mesin pemecah batu (stone
crusher).
Aspal alam Kabungka yang dalam bentuk curah dikirim dengan tongkang dan dump
truck ke proyek yang akan memanfaatkannya. Selanjutnya proses pengaktifan aspal
adalah dengan mencampur aspal curah tersebut dengan modifier (minyak pelarut khusus)
dengan tujuan menjemput aspal alam Kabungka dari cangkangnya melalui pemeraman
selama 2 – 5 hari. Hasil dari pemeraman tersebut adalah maka terjadilah mastik yang siap
dicampur dengan agregat menjadi campuran aspal yang siap gelar.
b) Aspal Buton Lawele, batuan induknya adalah batuan Silika, dimana aspalnya tidak
meresap tetapi menempel di batuan sebanyak 20 - 35%, sehingga lebih mudah diaktifkan
(tidak perlu pemeraman
seperti pada proses pengaktifan aspal di aspal Kabungka). Kesulitan penanganan aspal
Buton Lawele justru terletak pada kelengketannya yang terlalu tinggi (bergumpal-
gumpal) sehingga susah untuk ditakar menurut jumlah yang dibutuhkan.
2.Aspal Buatan
adalah aspal yang terbuat dari minyak bumi melalui proses yang cukup rumit. Dan
diproduksi pada industri khusus untuk membuat aspal Adapun beberapa jenis aspal buatan yang
umum di jumpai di Indonesia adalah
 Aspal Emulsi Aspal emulsi adalah campuran aspal dengan air (60-70%) dalam bentuk
emulsi, sehingga molekul-molekul aspal melayang didalam air. Hal ini mungkinkan
karena adanya bahan tambah bersifat katalis. Pencampuran aspal dengan air dan katalis
tadi dilewatkan mesin colloidmill. Saat aspal emulsi disimpan lama (sekitar 3 bulan)
maka emulsi bisa terlepas (break) dan aspal mengendap ke dasar kontainer/ drum. Agar
ikatan emulsi terbentuk lagi, cukup digoyang goyang atau digelinding-gelindingkan.
Penggunaan aspal emulsi yang paling baik adalah sudah digunakan sebelum terlepas
ikatan emulsinya.
 Aspal Busa Adalah aspal panas yang dicampurkan dengan air secara mendadak sehingga
aspal berbusa dan seketika menjadi semacam emulsi yang dapat dimanfaatkan
keencerannya untuk membentuk lapis tipis aspal yang menyelimuti agregat. Aspal busa
ini kita kenal sebagai bagian dari proses Recycling beton aspal yang dilakukan di ebagian
ruas permukaan jalan di Pantura.
 Cutback asphalt Adalah aspal yang dicairkan dengan cara ditambah pelarut dari
keluarga hidrokarbon (minyak tanah/kerosin, bensin, solar). Untuk Primecoat dan
Tackcoat digunakan jenis Rapi Curing (RC), Medium Curing (MC) atau Slow Curing
(SC). Saat ini, aspal Emulsi mulai digunakan sebagai Tackcoat karena aspal Cutback
yang dicampur bensin sering menimbulkan kebakaran, demikian juga bila menggunakan
pelarut kerosene atau solar sering tidak sempat menguap, sehingga ketika campuran
beton aspal harus digelar diatasnya, aspal beton terkontaminasi pelarut yang
mengakibatkan aspal beton menjadi lunak dan pada akhirnya menimbulkan problem
perubahan bentuk (deformasi,bleeding, licin).
 Aspal Modifikasi
Nama lain dari Aspal Modifikasi adalah Polymer Modified Asphalt (PMA) atau Polymer
Modified Bitumen (PMB), ini adalah aspal minyak ditambah dengan bahan tambah
(additive) agar meningkat kinerjanyanya, yaitu aspal yang tahan beban dan tahan lama
(awet). Di Indonesia, kesadaran untuk menggunakan aspal modifikasi karena diperlukan
hal-hal sebagai berikut:
a) aspal yang lebih tahan panas (menaikkan titik lembek), digunakan aditif berbasis
plastomer, elastomer, selulosa, filler atau penambahan asphalten seperti asbuton,
gilsonite, Trinidad asphalt, atau aditif khusus dengan sifat beragam (jenis jenis polimer
tertentu). Aspal polimer biasanya merupakan produk hilir dari pabrik kilang minyak.
b) aspal yang lebih lengket (menaikkan adhesi) agar agregat tidak mudah terburai,
digunakan aditif yang bersifat lengket dan lentur yaitu aditif yang berbasi karet.
c) aspal yang lebih tahan ultra violet agar tidak mudah menua (ageing).Sebagai
gambaran, di pasar kita mengenal Aspal modifikasi yang telah dijual di Indonesia (dan ini
sudah sejak tahun 1996) seperti : High Bonding Asphalt, Mexphalt, Cariphalt, Bituplus,
Superfleks, Superphalt, Starbit, Aspal Prima 50, Retona dsb.

3. Aspal Minyak
Aspal minyak merupakan bahan yang sudah dianggap tidak dapat diproses lagi secara
ekonomi, dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak. Bahan tersebut biasa nya
dikenal dengan “tiga kelas penetrasi” pen 40/50, pen 80/70 pen 80/100. Yang dimana semakin
rendah tingkat penetrasi maka akan semakin sulit untuk mencairkannya sebab membutuhkan
suhu/tempratur yang tinggi agar bisa cair. Sebaliknya apabila penetrasinya tinggi maka akan
semakin mudah untuk mencairkannya tetapi, untuk negara yang beriklim cukup panas tingkat
penetrasi yang tinggi tidak cocok dikarenakan aspal akan cepat melunak dan akan memicu
kerusakan pada aspal. Namun apabila aspal memiliki penetrasi yang sangat rendah juga dapat
membuat kerusakan pada aspal.
Aspal dengan penetrasi rendah akan gampang kena oksidasi sehingga menjadi getas, kehilangan
daya lengketnya, akibatnya lapis aspal akan terburai atau lepas butir. Karena itu diIndonesia
ditetapkan bahwa angka terendah untuk penetrasi bahan aspaladalah 50 (Spesifikasi Bina Marga
sejak tahun 2003). Aspal yang diolah menjadi campuran beraspal akan mengalami oksidasi
akibat sinarmatahari dan mencapai penetrasi 25, yaitu batas terendah penetrasi sebelum terburai.

Perlu diketahui bahwa jenis aspal yang digunakan dipengaruhi oleh kebutuhan proyek dan
bagaimana kondisi dilapangan serta sumber dana yang diberikan. Tentunya tidak melupakan
pada pencegahan kerusakan yang terjadi pada aspal ,oleh sebab itu perlu nya mengetahui jenis
aspal apa yang digunakan saat membuat suatu jalan, khususnya fleksibel pavement
C.Kesimpulan
Dari semua yang telah kami uraikan tentang jenis-jenis aspal yang di Indonesia ternyata
jenis aspal sangat beragam. Dari yang alami hingga yang di olah dengan prosedur yang cukup
rumit,kami berharap bahwa dari apa yang telah kami pelajari pada tugas ini dapat memberkan
wawasan bagi kami khusunya tentang konstruksi jalan dan lebih terkhusus lagi untuk
pengkerasan fleksibel pavement.
Tugas Mata Kuliah
Teknologi Bahan Konstruksi Jalan

Oleh:
Abraham Tri Wahyudi (2240301060)
Sindi Simon (2240301059)

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Borneo Tarakan
2023-2024

Anda mungkin juga menyukai