Anda di halaman 1dari 3

BAHAN BANGUNAN

NAMA : Angelina Sinta Dewanti


NIM : 062230100026
KELAS : 2 SB

ASPAL
 Definisi Aspal
Aspal adalah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan viskoelastis. Aspal juga sering disebut dengan
bitumen, bitumen adalah bahan pengikat pada campuran beraspal yang diperoleh dari
residu hasil pengilangan minyak bumi, dan juga dimanfaatkan sebagai lapis perkerasan
lentur. Aspal berfungsi sebagai prekat antar agregat sehingga membentuk beton aspal,
beton aspal digunakan sebagai struktur utama perkerasan jalan fleksibel.

 Klasifikasi Aspal
Aspal terdapat dalam 5 klasifikasi yaitu:
1. Road Oil atau Slow Curing (SC)
Slow Curing adalah aspal cair. SC dapat berwujud berupa minyak residu yang
mengandung zat aspal dan dapat pula dibuat dari campuran aspal kental dengan
minyak residu. SC mempunyai daya pengikat yang berbeda-beda mulai dari yang
rendah sampai ke tinggi. SC harus dipanaskan terlebih dahulu.
2. Medium Curing (MC)
Medium Curing adalah aspal cair juga. MC dibuat dari aspal kental yang
dilarutkan dalam minyak kerosin. Karena adanya minyak kerosin maka MC dapat
digunakan dengan mudah pada suhu rendah. Kalau MC dipanasi maka minyak
kerosinnya akan menguap di udara terbuka sedangkan aspal padatnya akan
tertinggal di dalam pengerasan jalan.
3. Rapid Curing (RC)
Rapid Curing adalah aspal cair juga. RC dibuat dari aspal kental yang dilarutkan
dalam naphta/gasoline atau bensin. Aspal kental yang digunakan untuk membuat
aspal cair jenis RC itu tidak mempunyai drajat penetrasi yang lebih rendah dari
pada aspal kental yang digunakan untuk membuat aspal cair MC. Makin banyak
aspal cair mengandung aspal makin besar derajat penetrasinya.
4. Asphalt Cement (AC)
Asphalt Cement ialah aspal kental yang digunakan sebagai bahan pengikat yang
kuat pada pembuatan aspal panas.
5. Emulsified Asphalt (EA)
Emulsified Asphalt ialah aspal emulasi.
 Proses Terbentuknya Aspal
o Aspal Alam
Aspal alam terbentuk perlahan-lahan dari fraksionasi alami minyak bumi
di dekat minyak bumi. Aspal ini biasanya dalam bentuk batuan sehingga biasa
disebut batuan aspal. Aspal ini disebabkan adanya pengaruh tektonik terhadap
minyak bumi yang diduga terkandung dalam batuan induk kemudian berimigrasi
melalui dasar dan mengimpregnasi batuan sekitarnya, yaitu batu gamping dan
batu pasir.
Material aspal membentuk suatu danau yang mengisi pori-pori, celah
batuan, atau deposit yang mengandung campuran aspal alam dan bahan mineral
dalam berbagai porsi.

o Aspal Buatan

Aspal buatan adalah aspal yang terbuat dari minyak bumi yang diproses
dengan rumit. Proses pembuatan aspal biasa dilaksanakan di 1 industri pembuatan
aspal. Jenis aspal yang digunakan di Indonesia, yaitu:
1. Aspal Keras adalah aspal yang mempunyai tingkat Kekerasan yang tinggi.
Penetrasi dari aspal Keras berkisar antara 60-80. Biasanya digunakan untuk
Campuran hotmix perkerasan jalan aspal. 

2. Aspal Cair adalah aspal yang berbentuk cair. Aspal cair ini juga berfungsi sebagai
bahan perkerasan jalan meliputi lapis resap pengikat (primecoat) dengan aspal
tipe MC-30, MC-70 atau MC-250. Selain itu juga digunakan untuk lapis pengikat
( tack coat) dengan tipe RC-70 atau RC-250. 

3. Aspal Emulsi adalah aspal yang berbentuk keras yang di dispersikan ke dalam air
atau aspal cair yang dikeraskan memakai bahan pengemulsi. Hasil dari proses
tersebut adalah mengandung muatan listrik positik (kationik), listrik negatif
(anionik), serta tidak bermuatan listrik (nonionik). Kelebihan aspal ini adalah
mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik dan tahan terhadap cuaca. 

Fungsi dari kegunaan Aspal:


1. Untuk mengikat batu-batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, disebabkan
oleh beban lalu lintas maupun genangan air.
2. Sebagai bahan pelapis jalan dan bahan pengikat agregat
3. Bahan pengisi ruang kosong yang terdapat diantara susunan agregat kasar, halus,
dan folder.

Anda mungkin juga menyukai