Anda di halaman 1dari 11

Jenis- Jenis Aspal

Posted by dangzt iman At Jumat, Maret 21, 2014


Definisi / Pengertian aspal, Jenis- Jenis Aspal, Tipe-Tipe Aspal, Aspal Alam, Aspal Buatan,
Aspal Minyak, Aspal keras (asphalt cemen, AC), Aspal cair (Cut Back Asphalt), Aspal emulsi,
Aspal Buton

Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan informasi Jenis- Jenis Aspal yang admin
ketahui, Berikut informasinya
Definisi Aspal
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak
padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat
membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk
kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau
pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis)

Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,

Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan
komponen yang relatif mahal

Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak)
dan bahan alami (aspal Alam),

Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton
dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan
garam,

Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh
dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.

Jenis Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya


Aspal Alam :- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
ex : Aspal P. Buton
- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad
Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula
yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di
Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang
terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu
material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat
konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan
material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat
bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih
mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite
mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses
ekstrasi atau proses kimiawi
Aspal Buatan :Aspal Minyak
Merupakan hasil destilasio minyak bumi
Berdasarkan jenis bahan dasarnya

Asphaltic base crude oil

Bahan dasar dominan aspaltic

Parafin base crude oil

Bahan dasar dominan parafin

Mixed base crude oil

Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin

Berdasarkan bentuknya

Aspal keras/panas (Asphalt cemen)

aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat
*) Aspal keras pada suhu ruang (250 300 C) berbentuk padat
*) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
*) Aspal keras yang biasa digunakan :

- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 50


- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
*) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas
tinggi.
*) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.
*) Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.

Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)

aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan
minyak bumi
*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair
dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (Kerosine). MC merupakan
cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan
solar
, SC merupakan cut back asphal yang paling lama menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai:
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 60
MC 30 60
SC 30 60
RC 70 140
MC 70 140
SC 70 - 140

Aspal emulsi (emulsion asphalt)

aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi

*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.

*) Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;


1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti
tidak mengantarkan
listrik.
*) Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan
kationik.
*) Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga
pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat

- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat


- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap,
Prime coat

Digunakan Sebagai

Aspal Buton

Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah
sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30
(Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)
Demikianlah informasi Jenis- Jenis Aspal yang admin bisa bagikan pada kesempatan kali
ini, semoga dapat menambah ilmu kita semua. Baca juga Setting Dan Hardening Pada
Semen

Karakteristik Aspal

Definisi dan Komposisi


Aspal adalah campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral. Bitumen
adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, keras hingga cair mempunyai
sifat baik larut dalam Cs2 atau CCL4 dengan sempurna dan mempunyai sifat
lunak dan tidak larut dalam air, ter adalah bahan cair berwarna hitam tidak larut
dalam air, larut sempurna dalam Cs 2 atau CCL4, mengandung zat-zat organik
yang terdiri dari gugusan aromat dan mempunyai sifat kekal.
Bitumen secara kimia terdiri aromat, Naphten dan alkan sebagai
komponen terpenting dan secara kimia fisika merupakan campuran colloid
dimana butir-butir yang merupakan komponen yang padat (disebut Asphaltene)
berada dalam fase cairan yang disebut Malten. Asphlatene terdiri campuran
gugusan aromat Naphten dan Alkan dengan berat molekul yang lebih tinggi,
sedangkan Malten terdiri campuran gugusan aromat. Napthen dan alkali dengan
berat molekul yang lebih rendah.

Jenis-Jenis Aspal

Aspal yang digunakan untuk bahan perkerasan jalan terdiri dari aspal alam
dan aspal buatan.
1.

Aspal alam

a. Aspal alam dapat dibedakan atas :

Aspal gunung (Rock Asphalt) contoh : aspal dari pulau Buton

Aspal danau (Lake Asphalt) contoh : aspal dari Bermudus Trinidat

b. Berdasarkan kemurniannya sebagai berikut :

Murni dan hampir murni (Bermuda Lake Asphalt)

Tercampur dengan mineral di Pylau Buton, Aspal gunung (Rock Asphalt) contoh :
aspal dari pulau Buton, Trinidat, Prancis dan Swiss

c. Berhubung aspal alam tidak mempunyai mutu tertentu penggunaan aspal


tersebut dapat dievaluasi dengan baik.
2.

Aspal buatan
Jenis ter dibuat dari proses pengolahan minyak bumi. Jadi bahan baku
yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak
mengandung aspal.
Ter merupakan hasil penyulingan batu bara tidak umum digunakan untuk
perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras, peka terhadap temperature dan
beracun.
Aspal minyak bumi dengan bahan dasar dapat dibedakan atas :

a.

Aspal Keras
Aspal keras/panas (Asphalt Cement, Ac) adalah aspal yang digunakan dalam
keadaan cair dan panas, aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan
temperatur ruang (25oC 30oC). Aspal semen terdiri dari beberapa jenis
tergantung

dari

proses

pembuatannya

dan

jenis minyak

bumi

asalnya.

Pengelompokan aspal semen dapat dilakukan berdasarkan nilai penetrasi


(tingkat

kekerasan

Visiositasnya.

pada

temperatur

25oC

ataupun

berdasarkan

nilai

Di Indonesia aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasi.

AC per 40/50

yaitu AC dengan penetrasi antara 40 - 50

AC per 60/70

yaitu AC dengan penetrasi antara 60 - 70

AC per 84/100 yaitu AC dengan penetrasi antara 85 - 100

AC per 120/150 yaitu AC dengan penetrasi antara 120 - 150

AC per 200/300 yaitu AC dengan penetrasi antara 200 - 300


Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas (lalu
lintas dengan volume tinggi) sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi
digunakan untuk daerah bercuaca dengan lalu lintas ber volume rendah.
Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi (60/70
dan 80/100)
b.

Aspal Cair
Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari hasil
penyulingan dengan minyak bumi, dengan demikian cut back aspal berbentuk
cair dalam temperatur ruang. Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan
menguap bahan pelarutnya, aspal cair dapat dibedakan atas :

RC (Rapid Curing Cut Back)


Merupakan aspal (semen yang dilarutkan dengan bensin atau premium).
RC merupakan Cut Back aspal yang paling cepat menguap.

MC (Medium Curing Cut Back)


Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental
seperti minyak tanah.

SC (Slow curing Cut Back)


Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan yang lebih kental seperti
solar
, aspal jenis ini merupakan cut back aspal yang paling lama menguap.

Berdasarkan jenis pelarut

RC dari Ac + Premium

MC dari Ac + Bensin

SC dari + Solar
3.

Aspal Emulsi
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya aspal emulsi.
Dalam aspal emulsi Kationik dan anionic, kedua golongan tersebut masih
dipecahkan lagi menurut sifat labil sebagai berikut :
a. Kationik
Disebut juga aspal elmulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus
listrik negatif. Berdasarkan sifat labil dibedakan atas :

- (ML), labil Memisah dengan cepat, tidak dapat dipergunakan untuk campuran
sebelum dihampar.
- (MS) Agak Stabil, mempunyai

kestabilan sehingga dapatdipergunakan untuk

campuran dengan jenis-jenis batuan dan gradasi tertentu sebelum dihampar.


- (ML) Stabil, dapat dicampurkan dengan semua jenis batuan yang bisa digunakan
segala macam gradasi termasuk gradasi filler semen portland.
b. Katonik
Merupakan aspal emulsi yang bermuatan positif berdasarkan sifat bekerja dapat
dibedakan atas :
- (MCK) Bekerja Cepat

: Cepat bereaksi dengan batuan pada


terjadinya kontak dengan permukaan
jalan maupun batuan sehingga tidak
dapat batuan sebelum dihampar.

(MSK)

Cepat

Bekerja

Kurang : Reaksi kurang cepat dengan batuan


menyebabkan

jenis

digunakan

untuk

pencampuran

dengan

ini

dapat
pekerja,
bantuan

bergradasi kasar dan bersih.


- (MLK) Bekerja Lamban

: Karena reaksi lamban sekali maka


jenis ini dapat dipergunakan untuk
menampung

dengan

batuan

bergradasi halus mis : glury dan tidak


bersih.

c. Nonionik
Merupakan

aspal

emulsi

yang

tidak

mengalami

ionisasi

berarti

tidak

menghantarkan listrik. Selain pengelompokan menurut apa yang disebut di atas


aspal emulsi dibagi juga menurut viscositasnya. Berdasarkan geologi maka
pembagian aspal emulsi akan menyangkut kadar bitumen atau kadar air dan
kandungannya karena kadar air mempengaruhi viscositas.
-

(RS) Rapid Setting aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga
pengikatnya yang terjadi cepat.

(MS) Medium Setiing

(SS) Slow Setting, jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap.
Aspal yang digunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai
berikut :

1.

Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan aggregat dan
antara aspal itu sendiri.

2.

Bahan Pengisi, mengisi rongga antar butir-bitir aggregat dan pori yang ada dari
aggregat itu sendiri.

3.

Menutupi permukaan jalan hingga tidak berdebu

4.

Menambah stabilitas atau memberikan semacam bantalan antar batuan.

5.

Membuat permukaan jalan kedap air.


Berdasarkan fungsi aspal tersebut maka aspal harus mempunyai daya tahan
(tidak cepat rapuh) terhadap cuaca, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik
dan memberikan sifat elastis yang baik.

Spesifikasi Aspal
a.

Syarat Umum Aspal Keras

1. Aspal keras harus berasal dari hasil minyak bumi


2. Aspal keras harus mempunyai sifat sejenis, bebas air dan tidak berbusa jika
dipanaskan sampai 175oC.
3. Kadar paraffin dalam aspal tidak melebihi 2 %
b.

Syarat-Syarat Umum Aspal Cair


Spesifikasi meliputi tiga mutu aspal cair RC 70, RC 250 fan RC 800

1. Aspal cair harus berasal dari hasil minyak bumi


2. Aspal harus mempunyai sifat sejenis, bebas air dan tidak berbusa jika di panaskan
3. Jika dipakai menunjukkan pemisahan atau penggumpalan
4. Kadar paraffin dalam aspal tidak melebihi 2 %.

Anda mungkin juga menyukai