Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN


AGREGAT KASAR
(AG-07)
A.

JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal

Rabu / 17 Desember 2014

Waktu

07.30 wib Selesai

Tempat

Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai pratikum diharapkan mahasiswa dapat menentukan berat jenis
dan penyerapan agregat kasar ,dan fungsinya dalam pembuatan bahan
konstruksi
2. Tujuan khusus
Setelah selesai pratikum diharapkan Mahasiswa dapat :
a. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar
b. Menggunakan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar
c. Mengamati dan mencatat hasil pengujian secara teliti
d. Menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar dengan mengacu pada standar yang ditetapkan

C. REFERENSI
1. SK SNI M-10-1989-F

2. Amri, Sjafei Teknologi Beton A-Z


D. DASAR TEORI
Berat jenis adalah perbandingan antara masa agregat dan masa air dengan
volume dan suhu yang sama. Penyerapan adalah persentase berat air yang diserap
pori-pori terhadap berat agregat kering dimana besar penyerapan tergantung pada
porositas.Kemampuan suatu bahan menyerap sejumlah zat cair yang merambat
melalui pori-pori yang terdapat pada seluruh permukaan agregat.

Menurut asal perolehannya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :


Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

1. Agregat alam
Adalah agregat yang diperoleh langsung dari alam, melalui proses
pemecahan sehingga batuan tersebut berbentuk pasir dan kerikil
dan butirannya berbentuk bundar.
2. Agregat buatan
Diperlukan sifat khusus untuk konstruksi tertentu, maka dibuat
agregat buatan untuk menggantikan fungsi agregat alam. Contoh
nya yaitu, agregat lempung bekah, bermis, perlit, agregat udara.
Besarnya penyerapan tergantung porositas.berdasarkan kandungan airnya,
agregat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Kondisi kering mutlak
Kondisi ini terjadi apabila agregat tidak
mengandung air sama sekali.
2. Kondisi Kering Udara
Kondisi ini terjadi apabila didalam agregat
terdapat sedikit air dan diluar permukaannya
kering.
3. Kondisi SSD (Satureded Surface Dry)
Kondisi ini terjadi apabila didalam agregat
penuh air sedangkan permukaannya kering.
4. Agregat butir basah (jenuh air)
Kondisi ini terjadi apabila kandunagan air pada
agregat

dari

kepermukaan.

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

dalam

hingga

terliahat

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

Berat Jenis Kering adalah perbandingan antara berat agregat dalam keadaan
kering dimana volume adalah volume /lateral/ dimensional agregat kasar.
Bj kering =

BK
BT BK B

Berat Jenis SSD adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan
jenuh dengan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu.
Bj SSD =

Wssd
BT Wssd B

Berat Jenis Semu adalah perbandingan antara berat agreat kering dengan berat air
yang isinya sama dengan berat agregat dalam keadaa jenuh pada suhu tertentu.
Bj semu =

BK
BT Wssd B

Penyerapan Agregat adalah persentase berat air yang dapat diserap pori-pori
terhadap berat agregat kering dimana besarnya tergantung porisitas.
Penyerapan =

Wssd BK
X 100%
BK

Dimana :
BK

= berat benda uji kering

BT

= berat bejana berisi air

= berat bejana + benda uji + air

Wssd

= berat benda uji jenuh permukaan kering

Menurut Buku SNI 03-1750-1990, susunan butir agregat kasar harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut :
-

Sisa diatas ayakan 3.15 mm harus 0% berat

Sisa diatas ayakan 3.15 mm harus berkisar antara 90-98% berat

Selisih antara sisa komulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat.
Agregat dapat dibedakan atas berat jenisnya berdasarkan SNI 03-1969-

1990 :
BT agregat normal : 2,5 2,7
BT agrerat berat :2,8
BT agrerat normal :2,5
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

E. PERALATAN DAN BAHAN


-

Peralatan
a. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr
b. Oven
c. Kain lap
d. Penusuk
e. Ember
f. Gelas ukur palstis

2. Bahan
a. Agregat Kasar
b. Air bersih
Catatan :
-

Agregat yang digunakan berasal dari sungai Buayan lubuk alung

Air bersih yang digunakan berasal dari sekitar lapangan Laboratorim


Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

F. KESELAMATANKERJA

Memakai pakaian praktek selama pratikum

Membaca referensi sebelum pratikum

Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya

Konsentrasi pada saat pratikum

Melakukan pratikum sesuai dengan prosedur pengujian

Menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja

Menggunakan sarung tangan pada saat mengeluarkan benda uji didalam


oven

G. Langkah kerja
o

Rendam agregat kasar selama 24 jam .

Setelah 24 jam, keringkan permukaan dengan kain lap sehingga agregat


dalam kondisi SSD.

Timbang kerikil ataupun split sebanyak masing-masing 2000 gram


( WSSD ).

Masukkan agregat kedalam cawan sebelum dilakukan pengujian.

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

Masukkan air kedalam tabung picnometer + air 1000 ml, kemudian

timbang ( Bt ).
Masukkan agregat kedalam tabung picnometer + air 1000 ml ,lalu

kocok sampai tidak ada lagi gelembung udara didalamnya, air akan
berkurang lalu tambahkan lagi air sampai batas tadi 1000 ml.
o

Timbang gelas ukur + agregat + air ( B )

Keluarkan agregat dari tabung picnometer , lalu oven selama 24 jam .

Setelah 24 jam, keluarkan agregat lalu timbang ( Bk )

H. Data Hasil Pengujian


Kerikil :
1. Benda Uji I
Wssd = 750 gr
BK

= 733.8 gr

BT

= 1241.5 gr

= 1696.5 gr

2. Benda Uji II
Wssd = 760 gr
BK

= 726.7 gr

BT

= 1241.5 gr

= 1706 gr

Split :
1. Benda Uji I
Wssd = 650 gr
BK

= 644.9 gr

BT

= 1241.5 gr

= 1638.8 gr

2. Benda Uji II
Wssd = 670 gr
BK

= 651.2 gr

BT

= 1241.5 gr

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

= 1649.1 gr

I. Analisa (Pengolahan Data)


Kerikil :
1. Benda Uji I
Berat Jenis Kering

Berat Jenis SSD

Berat Jenis Semu

Penyerapan

BK
BT BK B

733.8 gr
2.63 gr
(1241.5 733.8 1696.5) gr

Wssd
BT Wssd B

750 gr
2.54 gr
(1241.5 750 1696.5) gr

BK
BT Wssd B

733.8 gr
2.49 gr
(1241.5 750 1696.5) gr

Wssd BK
X 100%
BK

(750 733.8) gr
x100% 2.21%
733.8 gr

BK
BT BK B

726.7 gr
2.77 gr
(1241.5 726.7 1706) gr

Wssd
BT Wssd B

760 gr
2.57 gr
(1241.5 760 1706) gr

BK
BT Wssd B

726.7 gr
2.46 gr
(1241.5 760 1706) gr

Wssd BK
X 100%
BK

2. Benda Uji II
Berat Jenis Kering

Berat Jenis SSD

Berat Jenis Semu

Penyerapan

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

(760 726.7) gr
x100% 4.58%
726.7 gr

Rata rata = ( Benda uji I + Benda Uji II ) / 2


Berat Jenis kering

2,63 2,77
2

= 2.7gr
Berat Jenis SSD

2,54 2,57
2

= 2.55gr
Berat Jenis semu

2,49 2,46
2

= 2.5gr
Penyerapan

2.21 4.58
2

= 3.3%
Split :
1. Benda Uji I
Berat Jenis Kering

Berat Jenis SSD

Berat Jenis Semu

Penyerapan

BK
BT BK B

644.9 gr
2.60 gr
(1241.5 644.9 1638.8) gr

Wssd
BT Wssd B

650 gr
2.57 gr
(1241.5 650 1638.8) gr

BK
BT Wssd B

644.9 gr
2.55 gr
(1241.5 650 1638.8) gr

Wssd BK
X 100%
BK

(650 644.9) gr
x100% 0.79%
644.9 gr

2. Benda Uji II
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Berat Jenis Kering

Berat Jenis SSD

Berat Jenis Semu

Penyerapan

Politeknik Negeri Padang

BK
BT BK B

651.2 gr
2.67 gr
(1241.5 651.2 1649.1) gr

Wssd
BT Wssd B

670 gr
2.55 gr
(1241.5 670 1649.1) g

BK
BT Wssd B

651.2 gr
2.48 gr
(1241.5 670 1649.1) gr

Wssd BK
X 100%
BK

(670 651.2) gr
x100% 2.89%
651.2 gr

Rata rata = ( Benda uji I + Benda Uji II ) / 2


Berat Jenis kering

2.60 2.67
2

= 2.63gr
Berat Jenis SSD

2.57 2.55
2

= 2.56gr
Berat Jenis semu

2.55 2.48
2

= 2.51gr
Penyerapan

0.79 2.89
2

=1.84%

J. Kesimpulan

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Laboratorium

Sipil

Pengujian Berat Jenis dan Pewnyerapan


Agregat Kasar

Politeknik Negeri Padang

Berdasarkan data pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar,


diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.

Pada pengujian Kerikil diperoleh hasil nya yaitu ; BJ kering 2.7, Bj


SSD 2.55, Bj semu 2.5, Penyerapan 3.3 % . Sedangkan pada pengujian
Split diperoleh hasil nya yaitu ; BJ kering 2.63, Bj SSD 2.56, Bj semu
2.51, Penyerapan 1.84 % .

2.

Dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa agregat


yang diuji memenuhi standar 2,2 2,75, berarti agregat termasuk agregat
normal yang dapat digunakan untuk campuran beton.

3.

Agregat kasar dalam pengujian ini baik digunakan untuk campuran


beton, dengan jumlah air pengaduk berdasarkan besar penyerapan agregat
kasar tersebut.

K. Lampiran
1. Data kelompok
2. Skema prosedur
3. Gambar prosedur pelaksanaan
4. Dokumentasi kegiatan

Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai