Sipil
JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai pratikum diharapkan mahasiswa dapat menentukan berat jenis
dan penyerapan agregat kasar ,dan fungsinya dalam pembuatan bahan
konstruksi
2. Tujuan khusus
Setelah selesai pratikum diharapkan Mahasiswa dapat :
a. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar
b. Menggunakan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar
c. Mengamati dan mencatat hasil pengujian secara teliti
d. Menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian berat jenis dan penyerapan
agregat kasar dengan mengacu pada standar yang ditetapkan
C. REFERENSI
1. SK SNI M-10-1989-F
Laboratorium
Sipil
1. Agregat alam
Adalah agregat yang diperoleh langsung dari alam, melalui proses
pemecahan sehingga batuan tersebut berbentuk pasir dan kerikil
dan butirannya berbentuk bundar.
2. Agregat buatan
Diperlukan sifat khusus untuk konstruksi tertentu, maka dibuat
agregat buatan untuk menggantikan fungsi agregat alam. Contoh
nya yaitu, agregat lempung bekah, bermis, perlit, agregat udara.
Besarnya penyerapan tergantung porositas.berdasarkan kandungan airnya,
agregat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Kondisi kering mutlak
Kondisi ini terjadi apabila agregat tidak
mengandung air sama sekali.
2. Kondisi Kering Udara
Kondisi ini terjadi apabila didalam agregat
terdapat sedikit air dan diluar permukaannya
kering.
3. Kondisi SSD (Satureded Surface Dry)
Kondisi ini terjadi apabila didalam agregat
penuh air sedangkan permukaannya kering.
4. Agregat butir basah (jenuh air)
Kondisi ini terjadi apabila kandunagan air pada
agregat
dari
kepermukaan.
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
dalam
hingga
terliahat
Laboratorium
Sipil
Berat Jenis Kering adalah perbandingan antara berat agregat dalam keadaan
kering dimana volume adalah volume /lateral/ dimensional agregat kasar.
Bj kering =
BK
BT BK B
Berat Jenis SSD adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan
jenuh dengan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu.
Bj SSD =
Wssd
BT Wssd B
Berat Jenis Semu adalah perbandingan antara berat agreat kering dengan berat air
yang isinya sama dengan berat agregat dalam keadaa jenuh pada suhu tertentu.
Bj semu =
BK
BT Wssd B
Penyerapan Agregat adalah persentase berat air yang dapat diserap pori-pori
terhadap berat agregat kering dimana besarnya tergantung porisitas.
Penyerapan =
Wssd BK
X 100%
BK
Dimana :
BK
BT
Wssd
Selisih antara sisa komulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat.
Agregat dapat dibedakan atas berat jenisnya berdasarkan SNI 03-1969-
1990 :
BT agregat normal : 2,5 2,7
BT agrerat berat :2,8
BT agrerat normal :2,5
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
Peralatan
a. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr
b. Oven
c. Kain lap
d. Penusuk
e. Ember
f. Gelas ukur palstis
2. Bahan
a. Agregat Kasar
b. Air bersih
Catatan :
-
F. KESELAMATANKERJA
G. Langkah kerja
o
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
timbang ( Bt ).
Masukkan agregat kedalam tabung picnometer + air 1000 ml ,lalu
kocok sampai tidak ada lagi gelembung udara didalamnya, air akan
berkurang lalu tambahkan lagi air sampai batas tadi 1000 ml.
o
= 733.8 gr
BT
= 1241.5 gr
= 1696.5 gr
2. Benda Uji II
Wssd = 760 gr
BK
= 726.7 gr
BT
= 1241.5 gr
= 1706 gr
Split :
1. Benda Uji I
Wssd = 650 gr
BK
= 644.9 gr
BT
= 1241.5 gr
= 1638.8 gr
2. Benda Uji II
Wssd = 670 gr
BK
= 651.2 gr
BT
= 1241.5 gr
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
= 1649.1 gr
Penyerapan
BK
BT BK B
733.8 gr
2.63 gr
(1241.5 733.8 1696.5) gr
Wssd
BT Wssd B
750 gr
2.54 gr
(1241.5 750 1696.5) gr
BK
BT Wssd B
733.8 gr
2.49 gr
(1241.5 750 1696.5) gr
Wssd BK
X 100%
BK
(750 733.8) gr
x100% 2.21%
733.8 gr
BK
BT BK B
726.7 gr
2.77 gr
(1241.5 726.7 1706) gr
Wssd
BT Wssd B
760 gr
2.57 gr
(1241.5 760 1706) gr
BK
BT Wssd B
726.7 gr
2.46 gr
(1241.5 760 1706) gr
Wssd BK
X 100%
BK
2. Benda Uji II
Berat Jenis Kering
Penyerapan
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
(760 726.7) gr
x100% 4.58%
726.7 gr
2,63 2,77
2
= 2.7gr
Berat Jenis SSD
2,54 2,57
2
= 2.55gr
Berat Jenis semu
2,49 2,46
2
= 2.5gr
Penyerapan
2.21 4.58
2
= 3.3%
Split :
1. Benda Uji I
Berat Jenis Kering
Penyerapan
BK
BT BK B
644.9 gr
2.60 gr
(1241.5 644.9 1638.8) gr
Wssd
BT Wssd B
650 gr
2.57 gr
(1241.5 650 1638.8) gr
BK
BT Wssd B
644.9 gr
2.55 gr
(1241.5 650 1638.8) gr
Wssd BK
X 100%
BK
(650 644.9) gr
x100% 0.79%
644.9 gr
2. Benda Uji II
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
Penyerapan
BK
BT BK B
651.2 gr
2.67 gr
(1241.5 651.2 1649.1) gr
Wssd
BT Wssd B
670 gr
2.55 gr
(1241.5 670 1649.1) g
BK
BT Wssd B
651.2 gr
2.48 gr
(1241.5 670 1649.1) gr
Wssd BK
X 100%
BK
(670 651.2) gr
x100% 2.89%
651.2 gr
2.60 2.67
2
= 2.63gr
Berat Jenis SSD
2.57 2.55
2
= 2.56gr
Berat Jenis semu
2.55 2.48
2
= 2.51gr
Penyerapan
0.79 2.89
2
=1.84%
J. Kesimpulan
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi
Laboratorium
Sipil
2.
3.
K. Lampiran
1. Data kelompok
2. Skema prosedur
3. Gambar prosedur pelaksanaan
4. Dokumentasi kegiatan
Meilina Yunindra
Kelompok III
II - Manajemen Rekayasa Konstruksi