Anda di halaman 1dari 2

Beton merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam bidang teknik sipil,

mengingat fungsinya sebagai salah satu elemen pembentuk struktur baik sebagai upper
struktur maupun sub struktur. Pekerjaan konstruksi beton bertulang saat ini telah cukup
banyak variasinya, sehingga menuntut para ahli perencana struktur beton bertulang untuk
mengantisipasinya dengan kemampuan menganalisis dan memprediksi kekuatan dari
beragam variasi konstruksi beton bertulang tersebut.
Seperti halnya dengan konstruksi gedung bertingkat banyak (multistory buildings),
pembatasan tinggi ruang seringkali sangat menentukan dikaitkan dengan pengaturan ruangan,
persyaratan ekonomis dan estetika, termasuk penentuan tinggi masing-masing lantai sesuai
dengan kebutuhannya, sehingga diperlukan alternatif desain yang diantaranya dengan
memanfaatkan ruang-ruang antar balok struktur. Disamping akan meminimalisasi tinggi
ruang/lantai, juga akan mereduksi volume penggunaan interior dan eksterior gedung serta
mengurangi biaya operasional dan perawatan.
Apabila struktur gedung tersebut berupa struktur beton bertulang, maka akan memungkinkan
untuk mendesain balok beton bertulang berlubang pada badan (web openings), dimana selain
berfungsi sebagai struktur yang menahan dan menyalurkan beban-beban yang bekerja di
atasnya, tapi juga berfungsi sebagai pendukung utilitas konstruksi seperti pemasangan pipa
AC, jaringan listrik dan air, lampu, dan sebagainya. Kondisi demikian diantaranya
dimaksudkan untuk menghemat dan menambah space dari ruangan tersebut.
Pada balok beton bertulang berlubang (web openings) akan terjadi pengurangan kapasitas
lentur dan geser karena pengurangan dimensi penampang. Untuk itu diperlukan analisis yang
tepat untuk mengetahui kapasitas nominal dari penampang tersebut.
Sudah barang tentu, dengan memberikan lubang pada penampang memanjang balok akan
menyebabkan pengurangan kapasitas lentur dan geser akibat pengurangan dimensi
penampang. Lubang ini dibuat dengan dimensi yang bervariasi dan posisi penempatan
luabang yang bervariasi juga. Disamping itu, dengan adanya lubang pada balok, akan
menyebabkan konsentrasi tegangan yang besar di seputar lubang, sehingga pengurangan
kapasitas lentur dan geser, serta peningkatan tegangan harus sedapat mungkin diantisipasi.
Pengurangan kapasitas lentur dengan adanya lubang berkisar antara 5% - 15% dibandingkan
dengan penampang utuh, dan disarankan pembuatan lubang tidak melebihi 30% dari luasan
penampang utuh.
Munculnya konsentrasi tegangan umumnya akan lebih besar terjadi pada penampang lubang
yang persegi/persegi panjang dibandingkan dengan lubang penampang bulat. Sehingga, pada
pembuatan balok beton bertulang lebih disarankan untuk membuat lubang dengan
penampang bulat .
Pembuatan perkuatan berupa penulangan atau pemasangan baja profil di sekitar lubang akan
memberikan perkuatan dan pemulihan kapasitas akibat terjadinnya konsentrasi tegangan.
Pada penampang lubang persegi atau persegi panjang, perkuatan sebaiknya dipasang pada
sudut-sudut karena pada tempat tersebut merupakan tempat dimana konsentrasi tegangan
yang paling besar.

Jadi, dengan memberikan lubang pada balok beton bertulang sebagai tempat utilitas akan
memberikan manfaat penghematan tinggi ruangan dan bangunan, tapi tentunya harus
diperhitungkan pengurangan kapasitas balok beton bertulang tersebut, sehingga walaupun ada
lubangnya tapi tetap mampu menahan beban-beban di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai